acara sekolah

pukul empat Vita sudah bangun dan menyiapkan semuanya, makanan dan juga minuman.

di juga membersihkan rumah karena semua harus tetap bersih tanpa ada debu sedikit pun.

setelah semuanya siap, dia menata semua makanan di kotak-kotak khusus yang tersedia, dan kemudian menatanya dengan rapi di dalam mobil.

bahkan dia juga membuat beberapa macam jus, dan minuman dingin yang di simpan dalam box pendingin.

semuanya sudah turun untuk sarapan, Vita mengenakan baju santai, di memakai celana Jeans panjang dan juga kaos yang cukup longgar.

bahkan dia menguncir rambutnya, sedang Jimmy mengenakan pakaian yang hampir serupa dengan Vita.

tapi dia mengenakan jaket hitam untuk melengkapi penampilannya yang makin membuatnya tampan.

"kalian sudah duluan sarapan," seru Jimmy yang turun dari lantai atas.

"iya papa, mana mama, hanya dia yang belum turun dan belum siap," kata keduanya.

"mama datang," kata Virnie yang mengenakan gaun selutut dengan rambut yang di tata dengan baik.

wanita itu nampak begitu cantik, Vita pun menyiapkan sarapan untuk Semuanya.

Tian dan Kris berangkat terlebih dahulu bersama salah satu mobil teman mereka, karena harus melakukan persiapan.

ketiganya kini sarapan bersama, Jimmy melirik di antar dua Wanita itu, yang satu istrinya dan yang satu adalah pelayannya.

jika Virnie yang berdandan sesuai dengan fashion yang elegan, berbanding terbalik dengn Vita.

wanita itu nampak cantik dan muda, serta sporty bahkan baju biasa saja mampu menunjukkan kecantikannya.

"sayang, berhentilah main ponsel saat di meja makan, itu tak sopan," tegur Jimmy.

"maaf mas, ini ada hal penting dan mendesak, dan sepertinya aku tak bisa ikut ke sekolah anak-anak karena harus melakukan operasi darurat," kata Virnie yang panik.

"Virnie kamu sudah berjanji pada mereka!" teriak Jimmy.

"berhenti mengatur ku pa!! seandainya kamu berguna dan tak hanya jadi penulis pengangguran begini, aku tak harus bekerja sekeras ini, ini semua demi mereka, jadi mereka harus mengerti," jawab Virnie.

"Virnie sekali kamu keluar dan mementingkan pekerjaan mu, aku tak akan pernah memaafkan mu," marah Jimmy.

"kamu hanya seorang penulis tak laku, jadi jangan bertingkah dan atasi anak-anak, kita bicara nanti malam," kata Virnie yang langsung pergi dari rumah.

Jimmy marah dan mengebrak meja, sedang Vita hanya melihat saja Semuanya.

saat mobil Virnie sudah pergi, Vita mengusap pelan bahu Jimmy. "tenang tuan, setidaknya anda datang demi anak-anak," bisik Vita menenangkan pria itu.

"ya kamu benar Vita," jawab Jimmy.

keduanya pun bersiap untuk berangkat ke sekolah si kembar, untuk mendukung keduanya.

sedang Virnie bergegas menuju kesebuah ballroom hotel untuk mengikuti seminar.

pasalnya semua dokter profesional datang, dan ini bagus untuk jenjang karirnya.

bahkan dia bisa mengorbankan keluarganya, dan membohongi suaminya yang tak berguna untuk dirinya.

dokter Bram sudah menunggu sosok Virnie, "ku kira kamu tak datang, karena dari semalam kamu tak membaca pesan ku," kata dokter Bram.

"tak mungkin, karena aku sudah menantikan acara ini, dan kamu harus membantuku oke," kata Virnie.

"baiklah apapun untuk mu," jawab dokter Bram yang langsung mengajak Virnie masuk.

mereka berdua langsung menyapa para dokter senior, Virnie benar-benar tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menaikan karirnya.

sedang di dalam mobil, Jimmy masih begitu marah dan kesal pasalnya Virnie benar-benar keterlaluan.

mungkin jika menyangkut dirinya tak akan marah, tapi ini adalah kegiatan dari kedua anaknya yang sudah sangat ingin di saksikan oleh kedua orang tuannya.

melihat wajah Jimmy yang nampak kesal, Vita pun mengecup pipi Jimmy sekilas, "jangan sedih tuan, aku yakin kedua anak anda akan mengerti," kata Vita.

"semoga saja," jawab Jimmy yang langsung ******* bibir Vita saat lampu merah.

Vita mendorongnya, karena mereka menjadi pusat perhatian, tapi kenapa tak ada yng tau juga jika mereka bukan pasangan suami istri.

Jimmy pun tersenyum ke arah Vita, "sangat manis," katanya mengusap bibirnya sendiri.

Vita tertawa melihat tingkah Jimmy, mereka pun terus bercanda berdua menuju ke sekolah dari Kris dan Tian.

sesampainya di sekolah, mereka pun langsung mencari tempat parkir dan menuju ke area basket yang ada di kawasan sekolah.

semua orang tua murid datang, sebelum pertandingan mulai, Kris dan Tian menghampiri Jimmy dan Vita.

"loh kok cuma papa dan mbak Vita, mama mana?" tanya Tian mencari sosok Virnie.

"maaf ya nak, mama kalian ada operasi dadakan, jadi dia tak bisa datang," jawab Jimmy.

"mama kejam sekali, padahal ini pertandingan pertama untuk Kris," kata Tian sedih.

"sudah Tian, aku juga tak butuh mama, yang penting mbak dan papa sudah datang itu cukup, sekarang kalian harus masuk dan lihat kami bertanding," jawab Kris yang berusaha tegar.

tapi Jimmy tau benar jika Kris sangat kecewa dengan sang mama, tapi Jimmy tak bisa menghentikan Virnie yang selalu mengedepankan karirnya.

Jimmy dan Vita duduk bersebelahan, keduanya nampak akrab, tak lama sosok Ferdi datang, dia adalah ayah dari Steve.

"hei bung, datang sendiri," tanya pria itu.

"tidak," jawab Jimmy memperlihatkan sosok Vita di sampingnya.

"anj*Ng, Lo bawa selingkuhan," kata Ferdi terkejut.

"mulutnya lemes, dia asisten ku, jadi jangan sembarangan oke, Virnie sibuk di rumah sakit," jawab Jimmy ketus.

"owh... boleh kenalan dong kalau gitu, halo aku Ferdi teman baik dari Jimmy, kalau kamu," kata Ferdi mengulurkan tangannya pada Vita.

"halo aku Arvita, saya bekerja untuk tuan Jimmy," jawabnya dengan senyum manis.

"sudah menikah?" tanya Ferdi yang terpesona oleh wajah cantik Vita.

"heh.. sudah jangan ganggu, pertandingan mau di mulai," kata Jimmy melepaskan tangan keduanya.

"dasar pelit, biarkan kenapa aku berusaha, kan aku juga duda cukup lama," jawab Ferdi.

"gak tanya," ketus Jimmy.

pertama yang tampil dalam tim sorak dari kedua tim basket, Tian terlihat begitu energik.

Vita melambaikan tangan dan bertepuk tangan melihat penampilan Tian, sedang gadis itu merasa begitu senang karena Vita terlihat begitu semangat.

kini kedua tim masuk kedalam lapangan, semua terlihat begitu tenang, bahkan tak ada yang bersorak saat pertandingan kecuali tim pemandu sorak.

bahkan saat ada bola yang masuk pun tak ada yang bersorak, "mereka semua membosankan," lirih Vita.

"maklum Vita, ini adalah sekolah elit," bisik Jimmy.

"tapi ini pertandingan putra mereka, apa tak bisa saja mendukung dengan semangat," kata Vita yang langsung berteriak keras.

"Kris, semangat sayang!!!" teriak Vita sambil melambaikan tangan.

Kris tersenyum mendengar teriakan itu. "SMA Brawijaya semangat," teriak Vita lagi.

"SMKN dua semangat, jangan mau kalah!" teriak dari salah satu orang tua musuh.

jadilah pertandingan itu begitu meriah, Jimmy tak mengira jika Vita bisa membuat suasana begitu cair.

Terpopuler

Comments

elvie

elvie

edunnnn....tu mulut ISTRI dh kaya mulut mertua g tau diri.....
welehh...welehhh...welehhh....
pantes RT'a SURAM

2022-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Housemaid
2 makan malam spesial
3 pesan peringatan
4 maafkan saya
5 lupakan saja
6 sayang mbak..
7 tak sengaja
8 rahasia kita
9 acara sekolah
10 foto bersama
11 karena mabuk
12 penghianatan
13 kemarahan Jimmy.
14 siapa dia?
15 keluarga Jimmy.
16 kantor
17 bebas berduaan
18 orang gila
19 dunia nyata
20 teman lama Vita
21 tak bisa bebas
22 proyek besar
23 makan bersama.
24 usul Tian
25 tempat santai kita
26 mantan mertua
27 pesta para pria
28 apa salahku
29 perlahan terbongkar
30 bos besar
31 surat Jimmy
32 entahlah...
33 hasil tes DNA
34 pesta ini kebenaran
35 hati hancur Vita
36 depresi Vita
37 masih depresi Vita.
38 bertemu mertua Jimmy
39 dasar pria ini
40 pilihan Jimmy
41 makam putra kita
42 kebenaran sesungguhnya
43 pesta besar
44 pria asing itu
45 rencana selanjutnya
46 ada aku sayang
47 bertemu tuan Zein
48 kenekatan Virnie.
49 duka itu
50 kau puas bukan.
51 tamu menyebalkan
52 kamu yang menyebalkan
53 tamu gila semua
54 menggila seluruhnya
55 menikah?
56 aku mencintaimu
57 ini karena kamu
58 tak menyangka
59 belajar dari ahlinya
60 kesedihan
61 jangan duka lagi
62 nyonya Jimmy
63 makin tua makin gurih
64 pelayan kesayangan
65 surat ancaman
66 kita susah bercerai.
67 panas dingin
68 pemakaman Sekar
69 tak sabar menunggu.
70 tuan Zein masuk desa
71 Tian Zein masuk desa 2
72 ayah baru Rio
73 butuh uang dadakan
74 bukan lawanmu
75 lamaran ini mengejutkan
76 pengantin baru
77 malam pertama begitu saja
78 menghilang
79 maafkan aku sayang...
80 kesedihan Benny
81 merasakan kebahagiaan lagi
82 pernikahan dadakan Benny
83 pertengkaran keluarga
84 nama bayi kecil itu
85 om si kembar
86 kakak ipar sayang
87 barang unik
88 wanita pengganggu
89 JN_the Housemaid
90 JN_dua babu ganteng
91 JN_rindu itu berat
92 JN_gadis ini beda
93 JN_ Jimmy cemburu lagi
94 JN_gadis ini menyenangkan
95 JN_mimpi buruk
96 JN_peduli aku tau
97 JN_belanja keperluan
98 JN_memberikan batas
99 JN_jangan menjauh
100 JN_kekacauan
101 JN_gadis malang
102 JN_dia adalah saudaraku
103 JN_jangan kira aku
104 JN_aku memang pendendam
105 JN_kemarahan besar
106 JN_pembalasan setimpal
107 JN_wanita ku hebat
108 JN_bibit pelakor
109 JN_pesta orang gila.
110 JN_pernikahan Ferdi
111 JN_malam pengantin
112 JN_heboh semua
113 JN_geng para wanita
114 JN_saya mamanya
115 JN_mama si kembar
116 JN_foto keluarga
117 Jn_keluarga bahagia
118 JN_dia orang gila
119 JN_rencana pernikahan Jefry.
120 JN_pernikahan Jefry (end)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Housemaid
2
makan malam spesial
3
pesan peringatan
4
maafkan saya
5
lupakan saja
6
sayang mbak..
7
tak sengaja
8
rahasia kita
9
acara sekolah
10
foto bersama
11
karena mabuk
12
penghianatan
13
kemarahan Jimmy.
14
siapa dia?
15
keluarga Jimmy.
16
kantor
17
bebas berduaan
18
orang gila
19
dunia nyata
20
teman lama Vita
21
tak bisa bebas
22
proyek besar
23
makan bersama.
24
usul Tian
25
tempat santai kita
26
mantan mertua
27
pesta para pria
28
apa salahku
29
perlahan terbongkar
30
bos besar
31
surat Jimmy
32
entahlah...
33
hasil tes DNA
34
pesta ini kebenaran
35
hati hancur Vita
36
depresi Vita
37
masih depresi Vita.
38
bertemu mertua Jimmy
39
dasar pria ini
40
pilihan Jimmy
41
makam putra kita
42
kebenaran sesungguhnya
43
pesta besar
44
pria asing itu
45
rencana selanjutnya
46
ada aku sayang
47
bertemu tuan Zein
48
kenekatan Virnie.
49
duka itu
50
kau puas bukan.
51
tamu menyebalkan
52
kamu yang menyebalkan
53
tamu gila semua
54
menggila seluruhnya
55
menikah?
56
aku mencintaimu
57
ini karena kamu
58
tak menyangka
59
belajar dari ahlinya
60
kesedihan
61
jangan duka lagi
62
nyonya Jimmy
63
makin tua makin gurih
64
pelayan kesayangan
65
surat ancaman
66
kita susah bercerai.
67
panas dingin
68
pemakaman Sekar
69
tak sabar menunggu.
70
tuan Zein masuk desa
71
Tian Zein masuk desa 2
72
ayah baru Rio
73
butuh uang dadakan
74
bukan lawanmu
75
lamaran ini mengejutkan
76
pengantin baru
77
malam pertama begitu saja
78
menghilang
79
maafkan aku sayang...
80
kesedihan Benny
81
merasakan kebahagiaan lagi
82
pernikahan dadakan Benny
83
pertengkaran keluarga
84
nama bayi kecil itu
85
om si kembar
86
kakak ipar sayang
87
barang unik
88
wanita pengganggu
89
JN_the Housemaid
90
JN_dua babu ganteng
91
JN_rindu itu berat
92
JN_gadis ini beda
93
JN_ Jimmy cemburu lagi
94
JN_gadis ini menyenangkan
95
JN_mimpi buruk
96
JN_peduli aku tau
97
JN_belanja keperluan
98
JN_memberikan batas
99
JN_jangan menjauh
100
JN_kekacauan
101
JN_gadis malang
102
JN_dia adalah saudaraku
103
JN_jangan kira aku
104
JN_aku memang pendendam
105
JN_kemarahan besar
106
JN_pembalasan setimpal
107
JN_wanita ku hebat
108
JN_bibit pelakor
109
JN_pesta orang gila.
110
JN_pernikahan Ferdi
111
JN_malam pengantin
112
JN_heboh semua
113
JN_geng para wanita
114
JN_saya mamanya
115
JN_mama si kembar
116
JN_foto keluarga
117
Jn_keluarga bahagia
118
JN_dia orang gila
119
JN_rencana pernikahan Jefry.
120
JN_pernikahan Jefry (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!