Vita memapah Jimmy yang sudah tak sadarkan diri, "ya tuhan, tuan kamu begitu berat, besok aku harus minta bayaran untuk ini," omel Vita.
dia pun menidurkan Jimmy di sofa ruang tamu, karena dia sudah tak tahan lagi.
"pinggangku rasanya mau patah, kenapa pria ini begitu berat, apa berat di dosa," gerutu Vita
"Vita kenapa kamu terus mengomel, itu tak pantas untuk mu," kata Jimmy yang mendengar ucapan pelayannya itu.
"tuan jika kamu bisa berdiri, tolong pergilah ke kamar, karena aku tak sanggup jika harus membopong mu lagi, Karena tubuhmu begitu berat," kata Vita.
"aku tidur di sini saja, dan tolong lihatlah, Virnie sudah pulang?" tanya Jimmy.
"mobil saja belum ada, pasti nyonya belum pulang," jawab Vita.
"dasar dia pergi kemana hingga belum pulang seperti ini, padahal tadi dia bilang ingin membicarakan masalah tadi pagi," marah Jimmy.
pria itu berdiri dan di bantu oleh Vita, Jimmy pun menuju ke kamar, tapi bukan kamarnya.
melainkan kamar Vita, dan Vita hanya melihat pria itu dengan kesal, "dasar pria aneh, kenapa mabuk malah ke kamarku,"
Vita mengunci pintu rumah, dan memutuskan untuk istirahat, ternyata Jimmy sudah tertidur dengan lelap di kasurnya.
Vita pun melepaskan sepatu Jimmy dan kaos pria itu, bahkan celana yang sudah kotor karena ulah wanita tadi juga di lepaskan.
kini Jimmy hanya mengenakan pakaian dalam saja, sedang Vita memutuskan untuk tidur di sofa ruang tengah.
keesokan harinya, Jimmy kaget saat bangun sudah melihat dirinya yang hampir t*l***ang.
Vita sedang memasak saat dia keluar hanya dengan kaos oblong yang sengaja di taruh oleh Vita.
"Vita, apa semalam kita melakukannya?" bisik Jimmy khawatir.
"melakukan apa, tuan mabuk dan tidur di kamar ku, sekarang cepat mandi karena bau, dan tak terjadi apa-apa di antara kita," kata Vita mendorong pria itu.
Jimmy pun menghela nafas, setidaknya dia tak melakukan kesalahan yang sejauh itu.
Vita sudah menyiapkan sarapan untuk kedua anak majikannya, tak lama Kris dan Tian turun.
mereka sudah siap untuk berkunjung ke tempat kakeknya yang berada di luar kota.
ya selama liburan mereka akan tinggal di rumah kakeknya, "apa tidak ada yang tertinggal?" tanya Vita.
"tidak ada Mbak, semuanya sudah di bawa," jawab Kris.
"terus kalian naik apa ke sana?" tanya Vita yang khawatir.
"kami akan di jemput oleh supir kakek, jadi mbak Vita baik-baik di rumah ya," pesan Kris.
"baiklah mbak akan baik-baik di rumah," jawab Vita.
Jimmy baru turun setelah mandi, dan wajahnya sedikit bengkak karena terlalu banyak minum.
"ayah terlalu mabuk ya semalam, bahkan mama tak pulang," kata Tian sedih.
"tenang gadis cantik papa, nanti biar papa cari mama kalian, dan bertanya kenapa sampai tak pulang," kata Jimmy menenangkan putrinya itu.
"oke papa, kamu berangkat dulu, supir kakek sudah ada di depan," kata Kris.
"baiklah, hati-hati selama disana oke," kata Jimmy yang mengantar keduanya.
Kris dan Tian akan menginap di rumah orang tua dari Jimmy, ya mereka memang termasuk orang paling kaya di desa.
terlebih mereka memiliki ratusan hektar kebun teh yang terbentang luas.
bahkan memiliki pabrik yang kini di kelola oleh adik dari Jimmy.
"tuan membutuhkan bantuan," kata Vita menggoda Jimmy.
"belum saatnya, aku mau pergi dulu untuk mencari Virnie,wanita ini sudah keterlaluan, aku biarkan dia semena-mena tapi tidak boleh sampai selancang ini," kata Jimmy.
"baiklah, dan mohon bilang permintaan maaf ku pada dua penjaga diskotik, mereka pingsan karena aku setrum," bohong Vita.
"apa?" kaget Jimmy.
"ya habis mereka tak membiarkan aku masuk, jadi aku melumpuhkan mereka berdua, maaf..." jawab Vita tersenyum.
Jimmy pun hanya menggeleng saja, dia tak mengira jika pelayan rumahnya itu begitu berani.
sedang di hotel, Virnie sedang menikmati kembali waktunya bersama dokter Bram.
bahkan kini wanita itu berteriak kesenangan karena pria itu begitu perkasa.
"Virnie sebut namaku sayang," kata Bram.
"Bram terus.. jangan berhenti ... AAAAA.." Teriak Virnie.
Bram pun juga sampai, dan keduanya pun merebahkan diri di ranjang.
sebenarnya tadi pagi saat Virnie baru bangun, dia terkejut dengan kondisinya yang begitu buruk.
terlebih pria di sampingnya bukan suaminya Jimmy, dokter Bram juga tak mengenakan baju.
"apa yang terjadi, kenapa aku melakukan ini," kata Virnie ketakutan.
dia pun bergegas ingin pergi, tapi dokter Bram bangun dan menahannya.
"kamu mau kemana? kita sedang libur Virnie," panggil pria itu.
"tidak Bram ini salah, aku sudah menikah, dan kamu juga sudah bertunangan," kata Virnie yang memunguti bajunya.
"memang kenapa, aku mencintaimu, kamu tak puas dengan suamimu, maka aku bisa memuaskan mu," kata Bram yang langsung menerkam Virnie.
wanita itu awalnya berontak dan menolak, tapi karena sentuhan dari dokter Bram dia pun malah menikmatinya.
Jimmy sampai di rumah sakit,dia bertemu Iwan yang juga baru sampai di sana.
"woy bung, mau kemana?" tanya Iwan
"mau ke ruangan istriku, dia sudah tidak pulang semalaman, bukankah setelah pesta dia harusnya ada janji temu dengan pasien kemarin," kata Jimmy.
"kamu gila, istrimu tak pernah mengambil janji temu setahuku, tapi tunggu sebentar, Nina," panggil dokter Iwan pada perawat khusus bagian THT.
"iya dokter, ada yang bisa di bantu," kata Nina tersenyum manis.
"aku tanya, apa apa kemarin dan hari ini dokter Virnie ada jam bertemu pasien?" tanya dokter Iwan.
"tidak ada dokter, kemarin dan hari ini jadwal dokter Virnie sedang off, jadi beliau tak mungkin di rumah sakit," jawab perawat itu.
mendengar itu Jimmy murka, terus istrinya itu pergi kemana, dan berani sekali wanita itu pergi tanpa kabar seperti ini.
terlebih dia berani mengorbankan kepentingan anak-anak demi sesuatu yang tak jelas begini.
Jimmy langsung kembali dan dia akan pulang, karena dia hanya bisa menunggu wanita itu di rumah.
Vita terkejut saat melihat Virnie yang datang dengan berjalan sedikit sempoyongan.
bahkan dari paha wanita itu, terlihat ada bekas cairan, dia pun tak berani melihat lagi.
"kenapa? apa ada yang salah?" ketus Virnie.
"tidak nyonya," jawab Vita yang dengan jelas bisa mencium aroma parfum pria dan aroma sp****.
Virnie langsung menuju ke kamarnya dan memutuskan langsung mandi.
Jimmy pun juga sudah datang, pria itu langsung masuk setelah melihat mobil Virnie sudah terparkir di garasi.
"dia dimana?" tanya Jimmy dingin sambil menunjukkan wajah marah.
"di atas tuan," jawab Vita yang kaget.
Jimmy langsung bergegas naik dan langsung masuk ke kamarnya, dan melihat pintu kamar mandi terbuka.
dia langsung masuk kedalam kamar mandi dan memeriksa bagian intim istrinya. bahkan di bagian atas tubuh wanita itu juga ada bekas tanda merah.
"sialan, kamu berani menghianati ku!!" teriak Jimmy menampar pipi Virnie hingga wanita itu tersungkur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments