"sudah jangan bahas itu, sekarang kita pulang atau kamu harus membeli sesuatu lagi?" tanya Jimmy pada Vita.
"kalau boleh kita ke supermarket khusus barang impor tuan, karena saya tau jika nona dan tuan menyukai buah yang berasal dari luar negri," kata Vita
"baiklah, kebetulan aku juga ingin membeli whisky dan Vodka kalau begitu," jawab Jimmy.
mobil yang membawa mereka pun melesat membela jalanan kota besar itu.
keduanya terus berbincang dan tertawa bersama, Jimmy bahkan tak mengira jika mengobrol dengan Vita bisa seasik ini.
bahkan dia merasa jiwa mudanya telah kembali, dan dia punya ide-ide yang di berikan oleh Vita juga.
di rumah sakit, Virnie merasa begitu lelah setelah operasi selama tiga jam, pasalnya pasiennya kali ini sangat sulit.
tapi beruntung operasi juga berjalan lancar, dia langsung minum kopi karena dia butuh asupan energi.
"hei, ini aku bawakan makanan, kita makan di ruangan mu ya," ajak dokter Bram.
"baiklah, ayo kita ke ruangan ku, kamu selalu tau jika aku belum mengisi perut ku dari pagi," jawab Virnie tertawa sambil merangkul lengan dokter Bram.
keduanya nampak seperti pasangan kekasih yang sedang kasmaran, beberapa perawat juga tak terkejut melihat hal itu.
keduanya duduk dan dokter Bram menyiapkan semuanya, "ini adalah makanan kesukaan mu, dokter cantik seksi begini, makannya nasi Padang berukuran jumbo, wah kalau orang-orang tau bisa turun itu pamor," kata dokter Bram.
"aku tak peduli, yang terpenting aku kenyang, selamat makan dan terima kasih dokter Bram," Jawab Virnie.
keduanya memang dokter terbaik di rumah sakit swasta itu, terlebih keduanya juga lulusan terbaik dari universitas bergengsi.
dokter Bram adalah dokter obgyn dan sangat terkenal, sedang Virnie adalah dokter THT yang juga tak kalah terkenal.
pertemanan mereka memang terjalin dari SMA tapi sayangnya dokter Bram kalah dari seorang penulis amatir yang berhasil menikahi dokter Virnie gadis idamannya.
Vita dan Jimmy sedang berbelanja berdua, keduanya juga terlihat seperti pasangan kekasih, pasalnya beberapa kali Jimmy membantu wanita itu saat akan terjatuh.
mereka mengambil stroberi import cukup banyak, tak hanya itu ada anggur, buah persik, kiwi dan jeruk.
setelah mereka ke area minuman beralkohol, Jimmy mengambil beberapa merk dan jenis.
Vita mengambil botol wine dan menunjukkan pada Jimmy, "tuan cobalah ini dengan nyonya,"kata Vita.
"tidak bisa, Virnie benci wine, tapi jika kamu rekomendasikan, kita coba tapi kamu harus menemaniku minum," tawar Jimmy.
"tentu aku akan menemanimu," jawab Vita.
tak lupa mereka juga membeli beberapa karton minuman bersoda berbagai jenis.
sekarang belanjaan sudah selesai, mobil sudah menuju ke rumah mewah itu.
Jimmy masuk dengan membawa belanjaan, dan saat dia menghirup aroma pewangi ruangan yang sangat harum.
"apa pengharum ruangan ini aromanya baru? begitu segar tapi lembut," kata Jimmy.
"iya tuan, aku mengantikan yang lama karena menurutku kurang cocok," jawab Vita.
Jimmy menaruh semua belanjaan di dapur, Vita membuka sweater rajut yang dua kenakan, saat mulai menata semua belanjaannya.
Jimmy membantu dan sesekali melirik kearah Vita yang terlifat begitu seksi.
akhirnya dua kulkas besar itu sudah terisi penuh dengan persediaan bahan makanan.
Jimmy mengambil es batu dan dudu di meja pantry di dapur, "sini Vita, katanya tadi kamu ingin menemaniku minum,"
Vita mendekat dan menuang wine ke salam gelas, dia pun meminumnya dengan anggun.
"wah sepertinya kamu juga bisa minum ya, sebenarnya aku selalu ingin bisa begini, bisa minum tapi teman-teman ku selalu sibuk," kata Jimmy curhat.
"coba di hubungi lagi tuan, siapa tau mereka bisa, terlebih besok akhir pekan," kata Vita.
"ah iya kamu benar, coba aku hubungi ya," jawab Jimmy.
Vita mengangguk dan mulai menambah minuman kedalam gelas Jimmy dan miliknya saat mulai kosong.
"Vita kamu dalam hitungan jam bisa merebut semua cinta ya, bahkan dari si kembar yang selama ini begitu sulit di dekati orang baru," seru Jimmy sambil minum.
"itu hanya kasih sayang seorang ibu, maklum saja aku sudah tak bisa memberikannya pada putraku yang sudah bahagia bersama ayahnya di surga," jawab Vita yang jujur.
Jimmy hampir tersedak karena tak mengira Vita seorang janda, terlebih tubuhnya yang begitu bagus tak menunjukkan hal itu.
"memang mereka kenapa?" tanya Jimmy.
"mereka kecelakaan mobil dan meninggalkan aku sendiri," jawab Vita sedih.
Jimmy mengusap rambut Vita dengan lembut, "sudah susah, sekarang kamu tak sendiri, ada kami disini, jika kamu butuh sesuatu kamu bisa bilang padaku ya, sudah kita minum lagi, uh... cemilannya sangat sempurna," kata Jimmy.
di sekolah Tian dan Kris menikmati bekal mereka yang di buat begitu indah, bahkan itu adalah makanan sehat tapi sangat enak.
"wah tumben Tian bawa bekal, apa mama mu itu yang buatkan?" tanya Friska pada sahabatnya itu.
"idih Nana sempat, ini itu buatan pelayan di rumahku, dia itu pintar memasak, bahkan sarapan tadi kita makan sandwich yang begitu enak," jawab Tian yang berbagi bekalnya dengan teman-temannya.
"wah enak sekali jika pelayan mu chef hebat, tidak seperti di rumahku yang sudah jompo, bahkan kadang bisa buat makanan cuma makanan desa," jawab Lilian.
"ha-ha-ha, minta ganti dong," kata Friska.
mereka pun tertawa bersama, sedang Kris juga melakukan hal yang sama, bahkan dia bukan dapat ejekan, melainkan pujian.
bahkan Kris tak malu memamerkannya, jadi besok dia akan minta di buatkan lagi.
Jimmy sudah sangat mabuk, hingga dia tidur di meja pantry, Vita sedang mencuci gelas bekas dia dan Jimmy minum.
Jimmy bangun dan berdiri, karena pengaruh alkohol yang cukup tinggi hingga dia tak bisa melihat dengan jelas.
dia melihat Vita sebagai Virnie, dia membalik tubuh Vita dan langsung mencium bibir wanita itu.
Vita mendorong Jimmy tapi Jimmy terus menuntut dan mengeratkan pelukannya.
Vira pun menampar Jimmy dengan keras agar sadar, dia merasa sedih karena perlakuan Jimmy yang begitu buruk.
"maafkan aku Vita, aku kira kamu Virnie istriku," kata Jimmy yang tersadar karena tamparan Vita.
dia pun berdiri ingin mendekat, tapi Vita langsung lari kedalam kamar, dan merasa sangat terluka.
Jimmy meras bodoh, dia tak mengira jika dia bisa melakukan ini pada pelayan yang begitu baik di keluarganya.
dia pun mendekati kamar Vita dan mengetuknya pelan, "aku minta maaf Vita, tolong jangan marah dan pergi dari rumah ini," mohon Jimmy.
Vita tak menjawab panggilan itu, dia terlalu sedih, Jimmy pun memutuskan untuk ke ruangannya.
tapi dia sempat menyentuh bibirnya dan merasakan hal berbeda, saat mencium bibir Vita yang begitu manis dan lembut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments