My Dangerous Boy

My Dangerous Boy

Part 1 - The Night

Seorang gadis bertubuh mungil sedang duduk di bangku taman. Bahunya terlihat gemetar, diiringi dengan isakan tangisnya yang terdengar pilu. Entah sudah berapa jam ia berada di sana. Dia lelah, sangat lelah.

Kenapa semua ini terjadi padanya? Hatinya sudah dihancurkan menjadi berkeping-keping oleh orang yang dicintainya. Rasanya kepingan itu juga menusuk ke jantungnya, membuatnya menjadi sesak. Ia menyesal telah mencintai orang yang salah.

Seharusnya, ia tidak boleh langsung jatuh cinta dengan pesona lelaki itu. Andai saja jika ia mendengarkan semua perkataan sahabatnya, semuanya tidak akan seperti ini. Hatinya nyeri, seolah ada pisau yang tidak kasat mata menancapnya.

Cuaca yang tadinya cerah berubah menjadi mendung. Petir dan guntur terdengar bersahutan, disertai dengan awan-awan hitam yang bergumpalan. Orang-orang yang berada disana mulai berjalan pulang menuju ke rumah, meninggalkan gadis itu sendirian di taman.

Setelah lama sekali ia menyembunyikan wajahnya dengan kedua tangan, Shella kemudian menengadah kepalanya ke atas, menikmati setiap sentuhan air hujan yang mulai turun. Air matanya telah bercampur menjadi satu dengan air hujan, seakan-akan cuaca saat ini juga sangat mendukungnya untuk meluapkan seluruh keluh kesahnya.

"Argh..." erang Shella. Ia memukul dadanya berkali-kali ketika merasakan rasa sesak itu semakin mencekiknya. Astaga, sampai kapan ia harus seperti ini?

***

*Amerika, Los Angeles

11:00 PM*

Shella sedang berjalan menelusuri jalanan dengan hujan yang masih mengguyur kota. Suasana disini sangat sepi dan gelap. Hanya ada cahaya remang-remang yang menemani setiap langkah kakinya.

Penampilannya saat ini bisa dibilang buruk. Terlihat dari badannya yang mulai menggigil. Matanya bengkak, bibir dan wajahnya pucat, membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan bergidik ngeri sendiri. Terkadang, Shella juga mengusap kedua tangannya saat merasakan hawa dingin yang menusuk kulitnya.

Tiba-tiba, Shella menghentikan langkahnya ketika menyadari sesuatu. Ia melirik ke arah jam tangannya, karena merasa aneh dengan suasana sepi ini. Biasanya, jalanan ini akan dipenuhi oleh orang yang berlalu lalang, tidak seperti sekarang. Dan alangkah terkejutnya dia begitu melihat angka yang tertera. Ia spontan mempercepat langkahnya menuju ke rumah.

Astaga, demi apa hingga Shella bisa lupa dengan waktu. Sepertinya dia akan terkena omelan lagi ketika sampai di rumah.

Perempuan itu merutuki kebodohannya karena terlalu berlarut-larut dalam kesedihan.

Beruntungnya jarak antara taman dan rumahnya tidak terlalu jauh, sehingga ia hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk pulang.

"Hei, kau yang di sana," teriak seseorang dalam kegelapan malam.

Suaranya terdengar jauh, namun Shella masih bisa mendengarnya. Dia menghentikan langkah kakinya. Siapa itu?

Dalam kegelapan tanpa adanya cahaya yang menerangi, muncul beberapa bayangan orang dari ujung jalan. Bayangan itu kian mendekat hingga terlihat beberapa sosok pria yang bertubuh besar dan tegap.

Shella meneguk salivanya ketika melihat beberapa pria yang berjalan ke arahnya. Mata dan jarinya sibuk menghitung-hitung berapa banyak orang dari mereka.

Jumlahnya lima orang. ASTAGA.

"Hei, kenapa mukamu seperti itu, tidak senang melihat kami?" tanya salah satu seorang pria.

Mereka semakin mendekat, hingga orang-orang itu mengelilingi Shella yang masih sibuk dalam pikirannya.

"Hei," ujar salah seorang pria dengan tattoo di lengannya. Lelaki itu maju mendekati Shella, lalu mencekal erat lengan gadis itu hingga membuatnya sedikit meringis.

Beberapa pria yang menonton kejadian itu merasa terhibur sendiri dan tertawa garing. Sedangkan Shella sendiri bahkan tidak tahu apa yang mereka tertawakan, karena ini sama sekali tidak lucu.

Saat Shella sedang berusaha mencari cara agar keluar dari sini, tanpa sengaja hidungnya mencium bau yang sangat dikenalnya. Ini bau alkohol. Tunggu dulu..... Alkohol? Shella membelalakan matanya.

Astaga, mereka semua MABUK.

Tanpa berpikir panjang, Shella menendang ************ pria itu agar ia dapat terbebas darinya.

"Argh...." jeritnya kesakitan. Pria itu spontan melepaskan cekalannya dan langsung terkapar di tanah layaknya orang yang berada di ambang mati. Geez, Sepertinya itu sakit sekali.

Mereka menghentikan tawanya dan terkejut ketika melihat aksi yang sangat sadis itu. Dan kini, teman mereka terlihat sedang menahan rasa ngilu dan sakit yang mulai tersebar.

Oh my god...... Bird is flying.

"Shit, apa yang kau lakukan?" geram seorang pria berambut pirang gondrong. Matanya mulai memancarkan kilatan marah, namun Shella tidak takut dengan semua itu. Ia hanya tertawa mengejek.

"Ops.." ujar Shella polos dengan tangan yang menutup mulutnya, seakan-akan ia melakukan hal itu tanpa sengaja.

"Sorry," ucap Shella acuh, lalu memutar tubuhnya dan berjalan menjauh dari area itu. Tetapi langkahnya kembali berhenti ketika merasakan seseorang mencekal lengannya lagi.

"Mau kemana kau, gadis?" tanya pria berambut gondrong tadi dengan menyeringai.

"Kau tidak boleh lari begitu saja sete-"

Bugh.

Ucapannya terpotong begitu saja ketika Shella mendaratkan kepalan tangannya di wajah lelaki itu .

Bugh.

Satu kali pukulan masih tidak puas untuk Shella, ia kembali melayangkan tinjunya ke perutnya lagi. Lelaki itu mundur beberapa langkah karena tidak siap dengan pukulannya, lalu terjatuh ke tanah karena perutnya yang terasa sakit. Hidungnya juga mulai mengeluarkan darah kental.

Gosh.. lelaki macam apa itu, yang tidak mampu melawan seorang perempuan.

Shella berdiri tegak, kemudian menatap satu per satu orang itu. Ah, sepertinya mereka tidak tahu jika dulu ia pernah belajar bela diri. Walau hanya belajar dasarnya saja, tapi itu sudah cukup untuk melawan orang ini.

Shella mengangkat bahunya acuh, kemudian meludahi orang yang ditinjunya tadi.

"Weak," ejek Shella dan mengacungkan jari tengahnya.

Merasa diejek, dua lelaki yang bertubuh tegap maju ke depan, sedangkan pria satunya lagi berdiri di belakang dan menatap Shella dengan tatapan yang sulit diartikan.

Ah... jika hanya dua, Shella pasti bisa.

"Dua lawan satu? Baiklah." Shella mulai bersiap mengambil tempat, dan menunggu pria itu untuk melawannya.

Tanpa aba-aba, seorang pria maju dan menyerangnya, tetapi dengan cepat Shella berhasil menghindar. Ia mencengkram lengan lelaki itu dengan erat kemudian membantingnya ke tanah.

Tiga selesai. Itulah akibatnya jika melawan seorang Shella.

Namun, Shella tidak sadar jika pria satunya lagi berada di belakangnya. Pria itu dengan cepat mencekik leher Shella yang hendak berdiri. Ia lalu mengarahkan sebuah pisau yang tajam ke arah lehernya, mengisyaratkan jika ia bergerak, maka ujung pisau ini akan menembus ke kulitnya.

Lengan kekar itu terus mencekiknya hingga Shella harus menahannya dengan kedua tangan. Ia juga berusaha keras agar kepalanya tidak bergerak menyentuh ujung pisau itu.

Rasa takut menyergap Shella dengan cepat ketika merasakan benda tajam dan dingin itu bergerak pelan di sekitar lehernya dengan sengaja. Sial, kenapa lelaki itu harus menggunakan benda tajam untuk melawannya. Sial, sial, sial. Ia juga merasakan jika lelaki yang berada di belakangnya menyeringai melihat ketakutannya yang terpampang dengan jelas saat ini.

Aish, ini benar-benar hari yang tersial bagi Shella. Ingin rasanya ia cepat-cepat pulang ke rumah dan membenamkan kepalanya di bawah bantal hingga pagi. Keadaan ini betul-betul menguras habis seluruh energinya.

Pria yang sejak tadi berdiri menatap kejadian itu kemudian maju mendekati Shella dengan mata yang terlihat berkilat di tengah malam gelap. Ia melangkahkan kakinya dengan perlahan, seakan-akan ingin menikmati setiap detik waktu yang lewat.

Semilir angin yang nakal berhembus, membuat beberapa helai anak rambut Shella menyapu depan wajahnya. Gadis berumur 22 tahun itu menggigit bibir bawahnya saat pria dengan badan yang menjulang tinggi berdiri di hadapannya sekarang. Ia mendongak dan menatap pria itu dengan mata biru lautnya.

Tunggu dulu, sepertinya pria ini tidak mabuk. Shella sangat yakin jika pria ini mabuk. Kelakuan pria ini terlihat terambil alih oleh kesadaran. Kulit putihnya langsung terasa meremang hebat ketika wajah pria itu mendekat ke arah dirinya.

Oh my lord.

Mata berwarna coklat yang kelam itu menatap Shella tajam, sedangkan bibirnya membentuk sebuah senyuman yang mengerikan.

"Hei," ucap lelaki itu. Shella diam, tanpa berniat membuka suara.

"Kau terlihat seperti gadis manis yang cantik, walau dengan penampilan seperti ini," ujarnya dengan kedua mata yang menelusuri wajah pucat Shella.

"Well, interesting." Perkataan yang diucapkan oleh lelaki itu setelah selesai menjelajah wajahnya membuat Shella mengernyit tidak mengerti. Apa maksudnya?

Belum sempat lelaki itu melanjutkan perkataannya, tiba-tiba pukulan keras dari seseorang menghantam wajahnya. Ia terhuyung ke belakang dan hampir terjerembab di jalan jika saja kedua tangannya tidak menahan beban tubuhnya.

Shella juga merasakan lengan kekar yang sedari tadi melingkar di lehernya lepas entah kemana. Ia langsung memasang raut waspada di wajahnya seraya menatap ke sekeliling. Lalu, matanya menangkap seorang lelaki asing yang berdiri tidak jauh di belakangnya. Terlihat juga pria yang mengancamnya dengan pisau tadi telah terkapar di tanah. Apakah orang itu yang telah menyelamatkannya?

"What the ****."

Dan..... Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Shella. Ia langsung kabur tanpa berterima kasih kepada orang yang telah menolongnya. Bukannya tidak mau berterima kasih, hanya saja ia juga tidak bisa mempercayai pria itu.

Beberapa waktu telah berlalu hingga Shella tidak sadar jika kelakuannya tadi menyita perhatian dari dua lelaki yang ditinggalnya. Mereka terus menatap Shella yang mulai menghilang ditelan oleh kegelapan. Satu pria dengan wajah yang baru dibogem memasang wajah tak percaya, sedangkan yang satunya lagi memasang senyuman miring.

"This will be interesting," ujarnya dengan suara yang mengalun tenang, disertai dengan senyuman yang masih bertengger di wajahnya. Iris matanya berubah menjadi tajam dan menatap lurus ke arah gelapnya malam, seakan-akan bisa menembus apapun yang berada di sana.

30 April 2020😘

Terpopuler

Comments

indah asyifa

indah asyifa

aku baru mampir thor

2022-01-03

0

sweetheart 🥰🥰

sweetheart 🥰🥰

baru mulai baca, sukaaaa

2021-11-25

0

R.Zhie

R.Zhie

Thor aku mampir, jangan lupa mampir yaaa

2021-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - The Night
2 Part 2 - Tired Day
3 Part 3 - Incident
4 Part 4 - The Strange Boys
5 Part 5 - Memory
6 Part 6 - A Piggy
7 Part 7 - What Have I Do?
8 Part 8 - A Bad Liar
9 Part 9 - Crazy Brother
10 Part 10 - About That Girl
11 Part 11 - The Game
12 Part 12 - It So Sad
13 Part 13 - Leader of Mafia
14 Part 14 - Who Are You?
15 Part 15 - The First Day As a Lecturer
16 Part 16 - The Aciddent
17 Part 17 - Teribble Day
18 Part 18 - Hospital
19 Part 19 - Not Me, But You
20 Part 20 - Bad Mood
21 Part 21 - God, Damn It
22 Part 22 - Thinking About You
23 Part 23 - Annoying Boy
24 Part 24 - The Message
25 Part 25 - The Truth About That Night (1)
26 Part 26 - The Truth About That Night (2)
27 Part 27 - The Truth About That Night (3)
28 Part 28 - Hot News
29 Part 29 - Get Out From Hospital
30 Part 30 - They Again
31 Part 31 - Where Are You?
32 Part 32 - His Dark Side
33 Part 33 - Shit, Is This Real?
34 Part 34 - The Cruel Girl
35 Part 35 - Mysterius Birthmark
36 Part 36 - Meet Dad
37 Part 37 - Two Rival
38 Part 38 - He Kiss Me
39 Part 39 - You Such A Bastard
40 Part 40 - Two Girl On The Photo
41 Part 41 - The Revenge
42 Part 42 - Her Strong Charm
43 Part 43 - Stupid Zavier (1)
44 Part 44 - Stupid Zavier (2)
45 Part 45 - Scared
46 Part 46 - His Dirty Mind (1)
47 Part 47 - His Dirty Mind (2)
48 Part 48 - Got Attacked By Someone
49 Part 49 - It Sucks (1)
50 Part 50 - It Sucks (2)
51 Part 51 - It Sucks (3)
52 Part 52 - Wait, What!? (1)
53 Part 53 - Wait, What!? (2)
54 Part 54 - Wait, What!? (3)
55 Part 55 - Got A Phone From Someone
56 Part 56 - Tricky
57 Part 57 - His Angry
58 Part 58 - In His Car
59 Part 59 - I Love You
60 Part 60 - The Fourth Kiss
61 Part 61 - About Aron
62 Part 62 - Hi, Guys
63 Part 63 - Are You Zaviera?
64 Part 64 - My Twin (1)
65 Part 65 - My Twin (2)
66 Part 66 - My Twin (3)
67 Part 67 - My Twin (4)
68 Part 68 - I am Gonna Crazy
69 Part 69 - He Came To My House
70 Part 70 - He Is Too Dirty
71 Part 71 - Trying To Tease Her
72 Part 72 - He Invites Me
73 Part 73 - You, Jerk!
74 Part 74 - Dangerous Boy (1)
75 Part 75 - Dangerous Boy (2)
76 Part 76 - Dangerous Boy (3)
77 Part 77 - Dangerous Boy (4)
78 Part 78 - What Is Going On?
79 Part 79 - Someone Want To Shot Shella
80 Part 80 - What's Wrong With Me?
81 Part 81 - Is He?
82 Part 82 - He Is Very Annoying
83 Part 83 - The Secret Room (1)
84 Part 84 - The Secret Room (2)
85 Part 85 - The Secret Room (3)
86 Part 86 - The Secret Room (4)
87 Part 87 - Shella Didn't Knew It!
88 Part 88 - I Send Him a Message
89 Part 89 - A Message From Unknown Number
90 Part 90 - It Is Mysterius
91 Part 91 - The Darkness
92 Part 92 - The Darkness (2)
93 Part 93 - The Darkness (3)
94 Part 94 - He Beat Me
95 Part 95 - The Plan
96 Part 96 - I Am Gonna Kill Him
97 Part 97 - The Kidnap
98 Part 98 - Trying To Escape
99 Part 99 - He Help Me?
100 Part 100 - Really?
101 Part 101 - Who The Hell Is He?
102 Part 102 - Zavier Friend
103 Part 103 - Getting Worst (1)
104 Part 104 - Getting Worst (2)
105 Part 105 - Getting Worst (3)
106 Part 106 - Are We Lose? (1)
107 Part 107 - Are We Lose? (2)
108 Part 108 - Are We Lose? (3)
109 Part 109 - Are We Lose? (4)
110 Part 110 - Safe Them All
111 Part 111 - Wait For It
112 Part 112 - Find Shella
113 Part 113 - It Is Dark
114 Part 114 - Grave
115 Epilogue
116 Extra Part (1)
117 Extra Part (2)
118 Extra Part (3)
119 Extra Part (4)
120 New Novel (The Cruel Dreta)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 1 - The Night
2
Part 2 - Tired Day
3
Part 3 - Incident
4
Part 4 - The Strange Boys
5
Part 5 - Memory
6
Part 6 - A Piggy
7
Part 7 - What Have I Do?
8
Part 8 - A Bad Liar
9
Part 9 - Crazy Brother
10
Part 10 - About That Girl
11
Part 11 - The Game
12
Part 12 - It So Sad
13
Part 13 - Leader of Mafia
14
Part 14 - Who Are You?
15
Part 15 - The First Day As a Lecturer
16
Part 16 - The Aciddent
17
Part 17 - Teribble Day
18
Part 18 - Hospital
19
Part 19 - Not Me, But You
20
Part 20 - Bad Mood
21
Part 21 - God, Damn It
22
Part 22 - Thinking About You
23
Part 23 - Annoying Boy
24
Part 24 - The Message
25
Part 25 - The Truth About That Night (1)
26
Part 26 - The Truth About That Night (2)
27
Part 27 - The Truth About That Night (3)
28
Part 28 - Hot News
29
Part 29 - Get Out From Hospital
30
Part 30 - They Again
31
Part 31 - Where Are You?
32
Part 32 - His Dark Side
33
Part 33 - Shit, Is This Real?
34
Part 34 - The Cruel Girl
35
Part 35 - Mysterius Birthmark
36
Part 36 - Meet Dad
37
Part 37 - Two Rival
38
Part 38 - He Kiss Me
39
Part 39 - You Such A Bastard
40
Part 40 - Two Girl On The Photo
41
Part 41 - The Revenge
42
Part 42 - Her Strong Charm
43
Part 43 - Stupid Zavier (1)
44
Part 44 - Stupid Zavier (2)
45
Part 45 - Scared
46
Part 46 - His Dirty Mind (1)
47
Part 47 - His Dirty Mind (2)
48
Part 48 - Got Attacked By Someone
49
Part 49 - It Sucks (1)
50
Part 50 - It Sucks (2)
51
Part 51 - It Sucks (3)
52
Part 52 - Wait, What!? (1)
53
Part 53 - Wait, What!? (2)
54
Part 54 - Wait, What!? (3)
55
Part 55 - Got A Phone From Someone
56
Part 56 - Tricky
57
Part 57 - His Angry
58
Part 58 - In His Car
59
Part 59 - I Love You
60
Part 60 - The Fourth Kiss
61
Part 61 - About Aron
62
Part 62 - Hi, Guys
63
Part 63 - Are You Zaviera?
64
Part 64 - My Twin (1)
65
Part 65 - My Twin (2)
66
Part 66 - My Twin (3)
67
Part 67 - My Twin (4)
68
Part 68 - I am Gonna Crazy
69
Part 69 - He Came To My House
70
Part 70 - He Is Too Dirty
71
Part 71 - Trying To Tease Her
72
Part 72 - He Invites Me
73
Part 73 - You, Jerk!
74
Part 74 - Dangerous Boy (1)
75
Part 75 - Dangerous Boy (2)
76
Part 76 - Dangerous Boy (3)
77
Part 77 - Dangerous Boy (4)
78
Part 78 - What Is Going On?
79
Part 79 - Someone Want To Shot Shella
80
Part 80 - What's Wrong With Me?
81
Part 81 - Is He?
82
Part 82 - He Is Very Annoying
83
Part 83 - The Secret Room (1)
84
Part 84 - The Secret Room (2)
85
Part 85 - The Secret Room (3)
86
Part 86 - The Secret Room (4)
87
Part 87 - Shella Didn't Knew It!
88
Part 88 - I Send Him a Message
89
Part 89 - A Message From Unknown Number
90
Part 90 - It Is Mysterius
91
Part 91 - The Darkness
92
Part 92 - The Darkness (2)
93
Part 93 - The Darkness (3)
94
Part 94 - He Beat Me
95
Part 95 - The Plan
96
Part 96 - I Am Gonna Kill Him
97
Part 97 - The Kidnap
98
Part 98 - Trying To Escape
99
Part 99 - He Help Me?
100
Part 100 - Really?
101
Part 101 - Who The Hell Is He?
102
Part 102 - Zavier Friend
103
Part 103 - Getting Worst (1)
104
Part 104 - Getting Worst (2)
105
Part 105 - Getting Worst (3)
106
Part 106 - Are We Lose? (1)
107
Part 107 - Are We Lose? (2)
108
Part 108 - Are We Lose? (3)
109
Part 109 - Are We Lose? (4)
110
Part 110 - Safe Them All
111
Part 111 - Wait For It
112
Part 112 - Find Shella
113
Part 113 - It Is Dark
114
Part 114 - Grave
115
Epilogue
116
Extra Part (1)
117
Extra Part (2)
118
Extra Part (3)
119
Extra Part (4)
120
New Novel (The Cruel Dreta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!