"Baby, sakit."
Suara lelaki yang mengaduh kesakitan itu masih terngiang-ngiang di kepala seorang gadis. Shella memukul jidatnya pelan.
Ini sungguh gila.
Ia spontan mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Shit, bagaimana semua ini bisa terjadi?
Rasanya ia ingin sekali melemparkan dirinya ke dalam lautan luas dan tenggelam selamanya di sana.
Tidak, tidak.
Gadis itu menggigit bantal yang sedang dipeluknya. Belum puas, ia langsung menenggelamkan seluruh wajahnya di bawah bantal nyamannya.
Ini tidak mungkin terjadi di dalam hidupnya. Apa mungkin Tuhan sedang mempermainkannya sekarang?
Ia tidak tahu jika tamparan itu akan mengakibatkan hal yang sangat dasyat dan memengaruhi masa depannya.
Oh, hal yang sangat tidak baik.
Oh Tuhan.......
Lelaki itu memperlakukan dirinya seakan-akan Shella yang bersalah dalam kejadian itu. Orang-orang yang berada di sekitar kejadian itu pasti akan salah paham terhadapnya.
No, yang penting faktanya, dia bukan pacar dari lelaki itu.
Bagaimana bisa ia menerima orang asing yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu sebagai pacarnya? Bahkan Shella sendiri tidak mau berhubungan dengan orang gila itu.
Dasar sialan. Benar-benar sialan.....
Sembari memeluk bantalnya dengan erat, Shella berguling kesana-kemari di atas tempat tidurnya. C'mon.......
Flashback on..
Shella menggigit bibir bawahnya gugup, sedangkan matanya melirik kesana kemari dengan tidak nyaman. Kenapa semua orang yang berada di sekitarnya menatap mereka berdua? Hell, hal itu membuatnya terasa seperti orang jahat di sini.
"Baby sakit." Lelaki itu kembali membuka suaranya seraya meringis kesakitan.
Shella spontan membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Apa?
Ia sedikit melongo mendengar perkataan yang keluar dari mulut pria yang tampan itu.
Tunggu dulu, tampan? Tidak, tidak.... Apa yang kau pikirkan Shella. Tidak tahukah kau Shella, jika pria itu adalah orang yang paling brengsek di dunia.
Ia menggeleng-geleng kepalanya pelan, mengenyahkan hal-hal yang baru saja ia pikirkan. Ayolah.....
Tanpa sadar, gadis itu menepuk pelan jidatnya sendiri, membuat Zavier sedikit mengerutkan dahinya aneh.
Gadis ini benar-benar makhluk yang teraneh di dunia, pikirnya.
Beberapa detik telah berlalu dan Shella masih saja tidak mengeluarkan suaranya. Suasana di tempat itu terasa semakin canggung, dengan suara bisikan-bisikan dari orang sekitar. Sepertinya gosip-gosip akan beredar dengan cepat.
"Baby?" Zavier akhirnya membuka suaranya. Ia sedikit risih dengan suasana canggung seperti itu di tempat umum.
Jantung Shella spontan berdetak dengan kencang, menumbuk hingga ke tulang rusuknya. Dia sangat yakin jika kali ini, telinganya menangkap dengan baik ucapan itu.
Apa yang lelaki ini lakukan? Demi Tuhan, semua orang di sekitar mereka telah melihatnya sembari berbisik-bisik ke sana kemari.
Shella merasakan bulu kuduknya meremang, ketika lelaki itu secara tiba-tiba meraih tangannya dan menggenggamnya dengan erat.
Entah kenapa, suhu di sekitarnya juga tiba-tiba menjadi panas. Apalagi lelaki sialan itu langsung menarik tangannya dan memeluknya dengan erat.
Wajah gadis itu semakin memerah, sedangkan tubuhnya menjadi kaku dan tidak bisa bergerak. Otaknya seketika berubah kosong, tidak mengerti dengan apa yang baru saja terjadi.
"Jangan marah padaku, baby," ujar Zavier tanpa melepaskan pelukannya, sontak membuat Shella menegang di tempat. Wajahnya yang bersemu merah itu terlihat tercengang.
Tunggu dulu...... Apa otak lelaki ini tersetrum sebelum bertemu dengannya? Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda, dasar bastard.
Shella berusaha mengalihkan perhatiannya dari lelaki itu dan menatap ke arah penonton di jalan. Tapi tanpa sengaja, ia malah melihat Zavier tengah menyeringai dan memandangnya sekarang.
Ia meremas pakaian yang dipakainya, lalu tanpa sadar gadis itu menggeram murka. Benaknya menjerit marah melihat senyuman maut itu. Otaknya telah mampu menyerap semua ini, dan satu hal yang ia tahu. Ternyata pria ini sedang mempermainkannya.
Baiklah kalau begitu, ia juga tidak akan kalah dalam permainan ini. Lelaki itu masih belum tahu kekuatan jeratan dari seorang Shella. Seperti biasanya, ia akan menjeratmu secara perlahan, menarikmu ke dalam lubang yang dalam dan gelap. Setelah itu, tidak akan ada orang yang mampu menolongmu keluar dari kematian tersebut.
Shella tidak mungkin membebaskan lelaki ini begitu saja. Ya, Zavier telah memilih lawan yang salah.
Not that easy, boy.
"Aku tidak marah padamu." Kalimat Shella yang diucapkan dengan tenang membuat lelaki itu syok sejenak.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, kemudian menatap Shella dengan pandangan takjub.
Zavier tidak menyangka jika perempuan itu akan membalas perkataannya. Ini sangat jauh dari pemikirannya, melihat sikap Shella yang seperti orang aneh tetapi ternyata memiliki kemampuan yang hebat.
It's interesting.
Bermain-bermain sebentar dengan perempuan aneh ini sepertinya tidak masalah.
Mata lelaki itu sedikit berkilat, sedangkan benaknya mulai menyusun rencana yang baru. Sepertinya ia telah menemukan mangsa yang sama kuat dengannya.
Zavier hendak membuka suaranya, namun tertelan begitu saja ketika merasakan rasa sakit yang tiba-tiba menyerang kakinya.
*******.
Sialan, gadis itu menginjak kakinya dengan gerakan cepat, kemudian langsung kabur meninggalkannya di sini. Bahkan Zavier tidak sempat menyadari tindakan yang sangat cepat itu.
Shit.
Flashback off...
30 April 2020
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
indah asyifa
bagus shilla,jgn terlihat lemah agar tdk mudah dipermainkan
2022-01-03
0
Amira Ahmad
nice
2020-11-04
0
Dharsha Alfysya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2020-10-01
2