Part 13 - Leader of Mafia

Bau amis yang berpadu dengan bau besi menguar memenuhi satu ruangan. Gelap dan bau, mewarnai bagaimana keadaan di dalam ruangan tersebut.

Hari sudah malam, membuat sinar bulan masuk ke dalam sela-sela tirai yang sudah berdebu itu. Lampu yang dipasang di sana telah lama rusak dan masih belum diganti hingga sekarang. Karenanya, sinar bulan itulah yang menjadi satu-satunya penerangan di dalam ruangan kotor tersebut.

Angin dingin berhembus pelan, mendinginkan setiap sudut tempat yang berpetak itu. Debu-debu menjadi bertebangan, mengikuti irama helaan angin dengan lambat.

Tiba-tiba, suara rintihan seseorang terdengar, disertai dengan bunyi gemericit rantai yang bergerak. Lantai berkayu itu berderik mengikuti gerakannya, seakan-akan ruangan itu akan runtuh dalam sekejap.

Kadang kala, tangan pria itu mencoba membuka rantai yang mengikatnya, namun hasilnya tetap nihil. Seluruh badannya bergetar ketika merasakan kulitnya bersentuhan dengan angin dingin yang menerpa.

Wajahnya tampak buruk, dengan mata yang membengkak akibat pukulan beberapa waktu yang lalu. Darah kental yang segar tampak memenuhi tempat dimana ia tersiksa tadi.

Lelaki itu kembali berdesis sakit ketika luka yang membekas di kulitnya bergesekan dengan rantai besi. Tulang-tulangnya terasa seperti akan terlepas dari tempatnya jika ia bergerak lebih banyak lagi.

Ia telah pasrah.

Suara derap kaki terdengar di luar ketika pria itu hendak menutup matanya. Wajahnya seketika berubah menjadi pucat, sedangkan tubuhnya berwaspada dengan hal itu.

Krek.....

Tak lama setelah itu, suara deret pintu yang terbuka memenuhi pendengarannya. Langkah kaki tersebut memasuki ruangan dengan tenang, lalu kembali menutup pintu itu kembali.

Ia mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali guna menfokuskan pandangannya di dalam kegelapan. Wajah pucatnya itu terlihat bingung saat melihat beberapa bayangan hitam yang bergerak.

Di detik selanjutnya, tatapan matanya spontan berubah menjadi sorot ketakutan. Ternyata jarak yang hanya berjauh beberapa meter darinya, seorang lelaki berjas hitam beserta beberapa anak buahnya tengah berjalan menuju ke arahnya.

"Apa kau sudah selesai merenungi nasibmu?" tanya pria berjas itu disertai dengan seringaian yang terpatri jelas di wajahnya. Langkah kakinya berhenti tepat 1 meter di depan lelaki tersebut.

Bermata coklat, berambut hitam, dan sorot mata yang tajam membuat siapa pun akan kenal siapa dia.

Dia adalah..... Zavier. Seorang ketua mafia yang tidak mengenal kata ampun dan belas kasihan pada musuhnya. Mencari masalah artinya sama saja dengan menyerahkan nyawa secara cuma-cuma.

Zavier, nama yang begitu terkenal di dalam pasar gelap. Tidak pernah ada seorang pun anggota mafia lain yang mampu bersaing dengannya. Kekuasaannya, kekejamannya, membuat pria itu menjadi begitu terkenal di dalam kalangannya.

Zavier kemudian berjongkok dan memiringkan wajahnya, menatap ke arah pria yang terbogol dan nyaris babak belur itu. "Kau terlalu membuang-buang waktuku yang berharga. Kenapa semua orang-orang sepertimu tidak mau mempersingkat waktu dan mengatakan semuanya secara jelas? Sungguh sialan. Apa kalian memiliki kelebihan waktu untuk bermain?"

Zavier berdiri, lalu melayangkan kaki kanannya dengan cepat ke arah tulang kering milik pria itu.

"Just say it or I will beat you up again?" ujarnya datar.

Pria itu meringis kesakitan dan tak berdaya di bawahnya. Ia mengangguk pelan, menandai bahwa ia telah menyerah. "Aku akan memberitahumu."

Sebuah senyuman maut lantas mengembang di wajah Zavier, menciptakan aura yang semakin mencengkam di sekelilingnya. "Baik, kuberi kau satu menit untuk menjelaskan semuanya."

Pria itu menghela napas pelan, sebelum akhirnya memulai berbicara. Matanya terlihat menerawang, mengingat semua kejadian yang baru dilaluinya. "Seseorang memaksaku untuk melakukan hal itu. Dan jika aku menolak perintahnya, maka ia akan membunuh keluargaku." katanya dengan jujur sembari menahan nyeri luka di sudut bibirnya.

Sontak Zavier mengangkat alisnya, tidak mengerti dengan pengakuan musuhnya. "Apa maksudmu? Jangan bercanda atau aku akan menghajarmu lagi?"

Menggeleng pelan, pria itu menatap Zavier dengan sendu. Ia berusaha meminta pengampunan dari wajah dingin tersebut.

Rahang Zavier mengeras, sedangkan matanya terus menatap dingin pria berjanggut di depannya ini. Dilihat dari raut wajahnya, sepertinya lelaki itu tidak berbohong. "Sebutkan ciri-ciri wajah orang itu."

Pria itu tampak memejamkan mata, berusaha membayangkan kembali wajah samar-samar yang ditemuinya. "Aku tidak tahu pasti karena orang itu memakai topeng. Tapi menurutku, ada tanda yang tercetak jelas di lehernya. Mungkin itu seperti tanda lahir seseorang."

Mendengar itu, dahi Zavier mengerut aneh. Siapa yang ingin mengalahkannya lagi? Memang ia memiliki banyak sekali musuh di dunianya, namun ia tidak mengenal orang yang dikatakannya tadi.

Zavier mengibaskan sebelah tangannya, menyuruh anak buahnya untuk segera melaksanakan perintahnya. "Finish him."

Sepertinya hari ini ia harus bekerja keras lagi.

****

Seorang lelaki tengah menyeringai di balik meja kerjanya. Laptop yang berada di hadapan meja kerjanya terbuka, menunjukan bioadata seorang wanita.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam, namun masih tidak ada tanda-tanda mengantuk di raut wajahnya. Justru ia merasa senang karena telah mengetahui identitas wanita itu.

Ia tidak pernah menyangka jika hal ini akan terjadi. Entah ini hanya sebuah kebetulan atau tidak, yang pasti hatinya sedang bermekaran dan berbunga-berbunga sekarang.

Lelaki itu kemudian menyeruput pelan kopinya yang sudah dingin dengan mata yang masih berkonsentrasi menatap ke arah benda bercahaya tersebut. Cairan pahit kesukaannya langsung menyegarkan seluruh dahaganya setelah berjam-jam duduk manis di meja kerjanya.

Let's see.

Zavier meletakkan cangkir kopinya di atas meja dan mengambil ponselnya, lalu mendial telepon seseorang. Ia tidak peduli jika orang yang berada di seberang akan memakinya karena telah mengganggu tidur nyenyaknya.

Astaga, ia sudah sangat tidak sabar untuk menghadapi hari esok.

****

*Keesokan harinya...

08:30 AM*

Shella menatap jengah wanita yang sedang duduk di seberangnya. Sahabatnya itu terlihat terus bergosip ria tentang seorang petugas kebersihan yang baru bekerja di sini dan menurutnya sangat tampan itu.

Sungguh menggelikan.

Ingin rasanya ia mengunci mulut itu rapat-rapat agar wanita itu tidak berbicara lagi tentang pria-pria. Atau tidak, ia pasti akan mati kebosanan disini.

Shella mengalihkan pandangannya dan menatap tidak napsu ke arah piring yang berisi nasi goreng kesukaannya. Terlihat hanya beberapa sendok yang ia makan sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menghentikan acara makannya. Bagaimana tidak, suara-suara sahabatnya itu terus berlomba-lomba masuk ke dalam telinganya yang sudah terasa sangat panas.

Bisakah wanita itu berhenti sekarang juga?

Bahkan dalam setiap waktu, setiap jam, setiap hari, setiap bulan hingga setiap tahun, Shella harus bersabar mendengar semua percakapan tidak penting dari wanita berambut keriting itu. Semua itu tidak pernah jauh-jauh dari kata 'lelaki' ataupun 'pria', yang membuat Shella harus setengah mati menghadapi tingkat cerewetnya.

"Seriously, can you stop it now?" Shella memotong cepat perkataan sahabatnya, yang membuat wanita itu langsung mendelik tidak suka. Mata yang tadinya berbinar-binar dan serius menerawang lantas berhenti dan berubah menjadi sorot mata yang jengkel.

"Shella, aku yakin kau akan jatuh ke dalam pesona lelaki itu begitu kau melihatnya. Walaupun dia hanya seorang petugas kebersihan, setidaknya wajah tampannya itu sangat diperebutkan oleh banyak wanita. Dan lupakan saja si ******** Aron itu," omel Christina panjang lebar.

Shella menarik napas panjang, lalu melirik ke arah wanita yang bernotabe sebagai sahabatnya itu. "Okay, I heard you. But can you please stop talking about that? I am not interested of what you are talking about, please."

Christina memutar bola matanya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah lain. Namun tak lama setelah itu, Christina malah bersorak saat melihat sosok yang sedang dibicarakannya tadi muncul di depan kantin. "Astaga, pria itu berada di sana!" jeritnya, membuat beberapa pasang mata menoleh ke arahnya.

Astaga wanita ini sudah gila, pikir Shella.

Gadis itu akhirnya memutuskan untuk menoleh, mengikuti pandangan Christina yang terlihat terkagum-kagum tersebut.

Memangnya seberapa tampannya lelaki itu hingga nyaris membuat semua wanita di tempat kuliahnya jatuh ke dalam pesonanya?

Matanya bertemu pandang dengan sosok pria yang berdiri tegak itu. Selang beberapa detik itu juga, sorot mata Shella menatap tidak percaya ke arah sana. Bukannya terkagum, bibir merahnya malah terbuka dengan mata yang membulat besar saat melihat sosok pria itu. Darah di tubuhnya seakan berhenti seketika, ternganga dengan pemandangan di depannya.

Kejutan apa lagi ini?

30 April 2020

Terpopuler

Comments

indah asyifa

indah asyifa

pasti si zavier🤣

2022-01-03

1

Rose Kanam

Rose Kanam

bos mafia lgi bersih2

2020-09-06

4

Niiena Ismntoha Mamae Mirza

Niiena Ismntoha Mamae Mirza

zavier..

2020-07-23

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1 - The Night
2 Part 2 - Tired Day
3 Part 3 - Incident
4 Part 4 - The Strange Boys
5 Part 5 - Memory
6 Part 6 - A Piggy
7 Part 7 - What Have I Do?
8 Part 8 - A Bad Liar
9 Part 9 - Crazy Brother
10 Part 10 - About That Girl
11 Part 11 - The Game
12 Part 12 - It So Sad
13 Part 13 - Leader of Mafia
14 Part 14 - Who Are You?
15 Part 15 - The First Day As a Lecturer
16 Part 16 - The Aciddent
17 Part 17 - Teribble Day
18 Part 18 - Hospital
19 Part 19 - Not Me, But You
20 Part 20 - Bad Mood
21 Part 21 - God, Damn It
22 Part 22 - Thinking About You
23 Part 23 - Annoying Boy
24 Part 24 - The Message
25 Part 25 - The Truth About That Night (1)
26 Part 26 - The Truth About That Night (2)
27 Part 27 - The Truth About That Night (3)
28 Part 28 - Hot News
29 Part 29 - Get Out From Hospital
30 Part 30 - They Again
31 Part 31 - Where Are You?
32 Part 32 - His Dark Side
33 Part 33 - Shit, Is This Real?
34 Part 34 - The Cruel Girl
35 Part 35 - Mysterius Birthmark
36 Part 36 - Meet Dad
37 Part 37 - Two Rival
38 Part 38 - He Kiss Me
39 Part 39 - You Such A Bastard
40 Part 40 - Two Girl On The Photo
41 Part 41 - The Revenge
42 Part 42 - Her Strong Charm
43 Part 43 - Stupid Zavier (1)
44 Part 44 - Stupid Zavier (2)
45 Part 45 - Scared
46 Part 46 - His Dirty Mind (1)
47 Part 47 - His Dirty Mind (2)
48 Part 48 - Got Attacked By Someone
49 Part 49 - It Sucks (1)
50 Part 50 - It Sucks (2)
51 Part 51 - It Sucks (3)
52 Part 52 - Wait, What!? (1)
53 Part 53 - Wait, What!? (2)
54 Part 54 - Wait, What!? (3)
55 Part 55 - Got A Phone From Someone
56 Part 56 - Tricky
57 Part 57 - His Angry
58 Part 58 - In His Car
59 Part 59 - I Love You
60 Part 60 - The Fourth Kiss
61 Part 61 - About Aron
62 Part 62 - Hi, Guys
63 Part 63 - Are You Zaviera?
64 Part 64 - My Twin (1)
65 Part 65 - My Twin (2)
66 Part 66 - My Twin (3)
67 Part 67 - My Twin (4)
68 Part 68 - I am Gonna Crazy
69 Part 69 - He Came To My House
70 Part 70 - He Is Too Dirty
71 Part 71 - Trying To Tease Her
72 Part 72 - He Invites Me
73 Part 73 - You, Jerk!
74 Part 74 - Dangerous Boy (1)
75 Part 75 - Dangerous Boy (2)
76 Part 76 - Dangerous Boy (3)
77 Part 77 - Dangerous Boy (4)
78 Part 78 - What Is Going On?
79 Part 79 - Someone Want To Shot Shella
80 Part 80 - What's Wrong With Me?
81 Part 81 - Is He?
82 Part 82 - He Is Very Annoying
83 Part 83 - The Secret Room (1)
84 Part 84 - The Secret Room (2)
85 Part 85 - The Secret Room (3)
86 Part 86 - The Secret Room (4)
87 Part 87 - Shella Didn't Knew It!
88 Part 88 - I Send Him a Message
89 Part 89 - A Message From Unknown Number
90 Part 90 - It Is Mysterius
91 Part 91 - The Darkness
92 Part 92 - The Darkness (2)
93 Part 93 - The Darkness (3)
94 Part 94 - He Beat Me
95 Part 95 - The Plan
96 Part 96 - I Am Gonna Kill Him
97 Part 97 - The Kidnap
98 Part 98 - Trying To Escape
99 Part 99 - He Help Me?
100 Part 100 - Really?
101 Part 101 - Who The Hell Is He?
102 Part 102 - Zavier Friend
103 Part 103 - Getting Worst (1)
104 Part 104 - Getting Worst (2)
105 Part 105 - Getting Worst (3)
106 Part 106 - Are We Lose? (1)
107 Part 107 - Are We Lose? (2)
108 Part 108 - Are We Lose? (3)
109 Part 109 - Are We Lose? (4)
110 Part 110 - Safe Them All
111 Part 111 - Wait For It
112 Part 112 - Find Shella
113 Part 113 - It Is Dark
114 Part 114 - Grave
115 Epilogue
116 Extra Part (1)
117 Extra Part (2)
118 Extra Part (3)
119 Extra Part (4)
120 New Novel (The Cruel Dreta)
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 1 - The Night
2
Part 2 - Tired Day
3
Part 3 - Incident
4
Part 4 - The Strange Boys
5
Part 5 - Memory
6
Part 6 - A Piggy
7
Part 7 - What Have I Do?
8
Part 8 - A Bad Liar
9
Part 9 - Crazy Brother
10
Part 10 - About That Girl
11
Part 11 - The Game
12
Part 12 - It So Sad
13
Part 13 - Leader of Mafia
14
Part 14 - Who Are You?
15
Part 15 - The First Day As a Lecturer
16
Part 16 - The Aciddent
17
Part 17 - Teribble Day
18
Part 18 - Hospital
19
Part 19 - Not Me, But You
20
Part 20 - Bad Mood
21
Part 21 - God, Damn It
22
Part 22 - Thinking About You
23
Part 23 - Annoying Boy
24
Part 24 - The Message
25
Part 25 - The Truth About That Night (1)
26
Part 26 - The Truth About That Night (2)
27
Part 27 - The Truth About That Night (3)
28
Part 28 - Hot News
29
Part 29 - Get Out From Hospital
30
Part 30 - They Again
31
Part 31 - Where Are You?
32
Part 32 - His Dark Side
33
Part 33 - Shit, Is This Real?
34
Part 34 - The Cruel Girl
35
Part 35 - Mysterius Birthmark
36
Part 36 - Meet Dad
37
Part 37 - Two Rival
38
Part 38 - He Kiss Me
39
Part 39 - You Such A Bastard
40
Part 40 - Two Girl On The Photo
41
Part 41 - The Revenge
42
Part 42 - Her Strong Charm
43
Part 43 - Stupid Zavier (1)
44
Part 44 - Stupid Zavier (2)
45
Part 45 - Scared
46
Part 46 - His Dirty Mind (1)
47
Part 47 - His Dirty Mind (2)
48
Part 48 - Got Attacked By Someone
49
Part 49 - It Sucks (1)
50
Part 50 - It Sucks (2)
51
Part 51 - It Sucks (3)
52
Part 52 - Wait, What!? (1)
53
Part 53 - Wait, What!? (2)
54
Part 54 - Wait, What!? (3)
55
Part 55 - Got A Phone From Someone
56
Part 56 - Tricky
57
Part 57 - His Angry
58
Part 58 - In His Car
59
Part 59 - I Love You
60
Part 60 - The Fourth Kiss
61
Part 61 - About Aron
62
Part 62 - Hi, Guys
63
Part 63 - Are You Zaviera?
64
Part 64 - My Twin (1)
65
Part 65 - My Twin (2)
66
Part 66 - My Twin (3)
67
Part 67 - My Twin (4)
68
Part 68 - I am Gonna Crazy
69
Part 69 - He Came To My House
70
Part 70 - He Is Too Dirty
71
Part 71 - Trying To Tease Her
72
Part 72 - He Invites Me
73
Part 73 - You, Jerk!
74
Part 74 - Dangerous Boy (1)
75
Part 75 - Dangerous Boy (2)
76
Part 76 - Dangerous Boy (3)
77
Part 77 - Dangerous Boy (4)
78
Part 78 - What Is Going On?
79
Part 79 - Someone Want To Shot Shella
80
Part 80 - What's Wrong With Me?
81
Part 81 - Is He?
82
Part 82 - He Is Very Annoying
83
Part 83 - The Secret Room (1)
84
Part 84 - The Secret Room (2)
85
Part 85 - The Secret Room (3)
86
Part 86 - The Secret Room (4)
87
Part 87 - Shella Didn't Knew It!
88
Part 88 - I Send Him a Message
89
Part 89 - A Message From Unknown Number
90
Part 90 - It Is Mysterius
91
Part 91 - The Darkness
92
Part 92 - The Darkness (2)
93
Part 93 - The Darkness (3)
94
Part 94 - He Beat Me
95
Part 95 - The Plan
96
Part 96 - I Am Gonna Kill Him
97
Part 97 - The Kidnap
98
Part 98 - Trying To Escape
99
Part 99 - He Help Me?
100
Part 100 - Really?
101
Part 101 - Who The Hell Is He?
102
Part 102 - Zavier Friend
103
Part 103 - Getting Worst (1)
104
Part 104 - Getting Worst (2)
105
Part 105 - Getting Worst (3)
106
Part 106 - Are We Lose? (1)
107
Part 107 - Are We Lose? (2)
108
Part 108 - Are We Lose? (3)
109
Part 109 - Are We Lose? (4)
110
Part 110 - Safe Them All
111
Part 111 - Wait For It
112
Part 112 - Find Shella
113
Part 113 - It Is Dark
114
Part 114 - Grave
115
Epilogue
116
Extra Part (1)
117
Extra Part (2)
118
Extra Part (3)
119
Extra Part (4)
120
New Novel (The Cruel Dreta)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!