Kukira Cinta Ternyata Dusta
"Saya terima nikah dan kawinnya...
Kalimat ijab kabul itu terjeda, sang mempelai Pria sejenak diam mencoba menetralkan rasa sesak di dadanya. Sementara mempelai Wanita dengan mata berkaca-kaca menatap laki-laki calon suaminya, takut-takut Pria yang baru saja mengucapkan setengah ijab kabul ini tiba-tiba membatalkan pernikahan mengingat mereka hanya dijodohkan, apalagi calon suaminya ini menghentikan kalimat ijab kabul nya.
Semua para tamu undangan saling berpandangan dan ada juga yang berbisik-bisik, begitupun dengan kedua keluarga mempelai yang terlihat tegang.
Rasa tak nyaman semakin menjalar, sang mempelai Wanita terus menatap calon suaminya yang tak kunjung meneruskan kalimat ijab kabul nya, hampir saja air matanya terjatuh, tiba-tiba sebuah senyuman terukir di bibir tipisnya yang terbalut pewarna bibir yang natural, mendengar lanjutan ijab kabul yang tadinya terjeda.
"Saya terima nikah dan kawinnya Naura Aninditha binti Agung Firmansyah dengan mas kawin tersebut tunai"
Wahyu Pratama akhirnya mengucapkan ijab kabul dengan lantang setelah tadi terjeda. Wahyu menghentikan kalimat ijab kabul nya karena hampir saja salah menyebutkan nama mempelai Wanitanya.
Beribu syukur seketika terucap dari dalam hati Naura, kini dia telah menjadi seorang istri dari Wahyu Pratama.
Naura menatap laki-laki yang kini telah resmi menjadi suaminya, yang juga sedang menatapnya, keduanya pun sama-sama menyunggingkan senyum kecanggungan.
Menikah karena perjodohan, entah bagaimana keduanya bisa menjalankan nya, belum lagi, sebelumnya mereka sama-sama tidak saling mengenal. Hanya dalam satu bulan setelah perjodohan, keduanya melangsungkan pernikahan.
Wahyu menatap istrinya yang terlihat sangat cantik, bahkan lebih cantik dari seseorang yang telah lama menjalin hubungan dengannya. Namun, sayang, hubungannya kandas karena perjodohan nya ini.
Begitupun dengan Naura, dia tak lepas menatap laki-laki kedua setelah ayahnya. Sampai di usianya yang ke 22 tahun ini, dia belum pernah menjalin hubungan dengan laki-laki manapun, dan sekarang tiba-tiba saja dia telah menjadi seorang istri.
Sungguh, ini tak pernah terbayangkan oleh Naura, menjadi seorang istri di usianya yang masih sangat muda. Naura pikir, dia akan menikah setelah kuliahnya selesai, tapi ternyata secepat ini kedua orangtuanya menjodohkannya.
Wahyu Pratama, dia juga tak menyangka akan menikah dengan cara dijodohkan seperti ini. Dia pikir, dia akan menikah dengan orang yang dicintainya setelah karirnya berkembang, namun ternyata orangtuanya lebih dulu mencarikan nya di jodoh.
Meski demikian, Wahyu tetap menerima perjodohan ini. Dia tidak ingin mengecewakan kedua orangtuanya, terlebih Wahyu memang tidak pernah membangkang kepada kedua orangtuanya. Wahyu selalu menuruti apapun perkataan orangtuanya, termasuk saat ini, menikah dengan gadis yang masih berstatus mahasiswi di sebuah Universitas terpopuler di kota nya. Sementara Wahyu sendiri sudah bekerja di sebuah perusahaan ternama dengan menduduki jabatan sebagai Manager.
Beberapa saat kemudian, penghulu meminta Wahyu membacakan doa setelah akad disertai dengan memegang ubun-ubun istrinya.
Wahyu pun membacakan doa setelah akad nikah dengan lancar, tanpa hambatan apapun.
"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Setelahnya membaca doa setelah akad, kemudian dilanjutkan dengan Naura yang mencium punggung tangan suaminya, lalu Wahyu yang juga mencium kening istrinya.
Lama Wahyu menempelkan bibirnya pada kening istrinya, merasakan sesuatu yang berbeda. Dia sering mencium kening kekasihnya dulu, tapi rasanya berbeda dengan saat ini dia mencium kening wanita yang telah halal baginya.
Beberapa saat kemudian, Wahyu pun melepaskan ciumannya, dia mengusap sebentar puncak kepala istrinya itu, kemudian menyunggingkan senyum yang membuat sang istri seketika jatuh hati dengan senyuman itu.
Inikah yang dinamakan, jatuh cinta setelah pernikahan?
Resepsi pernikahan pun telah selesai, para tamu undangan satu persatu mulai meninggalkan ruangan tempat berlangsungnya acara pernikahan itu. Tinggal tersisa beberapa keluarga inti saja dari masing-masing kedua belah pihak mempelai Wanita dan Pria.
"Wahyu, ajak istrimu ke kamar, ganti pakaian kalian terus ke ruang makan kita makan bersama" Ucap Bu Winda, Mama nya wahyu.
Wahyu mengangguk, kemudian meraih lengan istrinya, menggandeng nya menuju kamar.
"Wahyu... " Panggil Bu Winda, saat Wahyu dan Naura baru beberapa langkah, meninggal ruangan itu.
"Iya, Ma" jawab Wahyu, dengan hanya menolehkan kepalanya tanpa membalikkan badannya.
"Jangan lama-lama ya, ganti baju terus ke ruang makan" Titah Bu Winda, namun terdengar seperti sedang mengolok sepasang pengantin baru itu.
"Iya, Ma" jawab Wahyu, kemudian kembali melanjutkannya langkahnya menuju kamar, dan kali ini dia menautkan jari-jari nya ke jari-jari tangan istrinya.
"Lihat tuh, mereka mesra banget padahal cuma dijodohin, aku pikir Kak Wahyu bakalan cuek sama istrinya" ujar Tasya, adik Wahyu satu-satunya.
"Syukur toh Sya, kalo gitu kan kita gak perlu repot-repot lagi buat ajarin kakak kamu cara memperlakukan istrinya dengan baik" sahut Bu Winda, dan di angguki oleh Pak Setyo Pratama, suaminya Bu Winda.
"Iya, alhamdulillah kalau anak-anak kita bisa menerima perjodohan ini. Dan bisa saling menerima satu sama lainnya" Timpal Pak Agung, ayahnya Naura, dan juga di angguki oleh Bu Lastri, istrinya Pak Agung yang.
Sementara Naura, sepanjang langkahnya menuju kamar dia terus menatap tangannya yang bertautan dengan tangan suaminya. Hingga keduanya sudah berada di dalam kamar, Naura sampai tak berkedip menatap ke seluruh penjuru kamar yang sudah dihiasi dengan sangat indah bak kamar pengantin Raja dan Ratu, susunan kelopak bunga-bunga yang tertata rapi di atas ranjang membentuk hati, membuat jantung Naura berdegup kencang.
Dia sering mendengar teman-temannya bercerita tentang kamar pengantin dan malam pertama. Apakah dia nanti juga akan merasakan itu semua? Kamar pengantin, malam pertama, ah rasanya begitu indah terdengar. Namun, Naura tak ingin berharap banyak, mengingat pernikahannya ini adalah hasil dari perjodohan dengan orang yang sama sekali belum ia kenal sebelumnya.
Belum tentu suaminya ini, juga sepenuhnya menerima dirinya, bisa saja suaminya ini hanya sedang bersandiwara dihadapan keluarga dan akan mengabaikannya disaat berdua.
Disaat Naura tengah sibuk dengan pemikirannya, dia dikagetkan oleh tangan kekar suaminya yang melingkar indah di pinggangnya.
"Gimana? Kamu suka gak, sama dekorasi kamar kita?"
Deg... Jantung Naura semakin berdegup kencang mendengar kata 'kamar kita' yang baru saja diucapkan oleh suaminya.
Jantung Naura seakan ingin loncat dari tempatnya, saat Wahyu menarik dagunya, dan kini posisi mereka saling berhadapan serta pandangan mata mereka bertemu membuat pipi Naura merona karena malu.
"Kamu atau aku dulu yang ganti baju? Atau mau kita barengan aja" Goda Wahyu pada istrinya membuat pipi Naura semakin merona dibuatnya.
Wahyu terkekeh melihat wajah istrinya yang merona, dia tahu kalau istrinya ini pasti sedang malu, namun itu malah terlihat menggemaskan di mata Wahyu.
"Hehehe, enggak kok aku bercanda, kamu aja yang duluan ganti bajunya"
.
.
.
SALAM_BANGKA_BELITUNG 🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Ⓤ︎Ⓝ︎Ⓨ︎Ⓘ︎Ⓛ︎
mampir Thor...
2023-10-03
0
Lisa Icha
baru mampir thor LG nyimak Aku nya
2023-08-21
1
Xiao Phin
semangat kak
2023-06-21
0