Pada saat subuh Naura mulai terjaga saat terdengar suara Azan berkumandang. Pertama kali yang dia lihat saat membuka mata adalah wajah tampan suaminya yang terlihat sangat menggemaskan saat tidur.
'Aku gak lagi mimpi kan?' gumamnya dalam hati, sebelah tangannya terulur menyentuh pipi suaminya yang terdapat bulu jambang yang tipis, bahkan saking tipisnya tidak terlihat apabila dilihat dari kejauhan.
"Mas wahyu, sebenarnya apa yang ada didalam pikiran Mas saat ini? Aku pikir, Mas tidak akan menerima perjodohan ini, tapi sampai detik ini Mas tidak menunjukkan kalau Mas menolak perjodohan ini. Justru, Mas Wahyu memperlakukan aku seolah kita ini adalah sepasang kekasih sebelumnya"
"Kau meragukan Mas, Naura?"
"Eh, Mas, Mas udah bangun?" Naura terkejut, dia pikir, suaminya ini masih tidur. Itu artinya, Wahyu mendengar semua ucapannya tadi.
"Aku tuh udah bangun dari tadi. Tapi, karena lihat kamu tidurnya pulas banget, aku jadi diem aja, takut kamu kebangun" Ucap Wahyu dengan masih memejamkan matanya, posisi mereka berdua pun masih sama seperti tadi malam, saling berpelukan.
Sekali lagi, Naura terharu diperlakukan seperti ini oleh suaminya, bahkan dia sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapkannya dengan kata.
(Eh apaan sih,othor nya ni aku yg kehabisan kata-kata kali🙄🙄🙄)
"Mas, bangun yuk, udah Azan subuh" ajak Naura pada suaminya. Naura tahu kalau suaminya ini rajin mengerjakan ibadah 5 waktu, Mama Winda yang memberitahu nya saat awal perjodohan, maka dari itulah Naura saat itu menerima perjodohan ini karena menurutnya Wahyu adalah laki-laki yang sholeh.
"Bentar lagi ya, Mas masih pengen kayak gini" Wahyu semakin mengeratkan pelukannya, dan kembali menempelkan bibirnya di kening Naura.
"Hem, ternyata punya istri itu enak banget ya, tidur ada yang nemenin. Peluk, cium tanpa harus takut dosa"
"Mas, nanti waktu subuh kelewat loh" tegur Naura.
Wahyu merasa jengkel karena diganggu ketenangan nya, tanpa aba-aba dia langsung membenamkan bibirnya pada bibirnya istrinya.
"Hmmpptthh...
Tak puas hanya bermain di bibir, Wahyu menggiring bibirnya turun ke leher jenjang istrinya, dan meninggalkan banyak tanda merah disana, bahkan lebih banyak dari yang tadi malam.
Sejenak Naura memejamkan matanya, merasakan gelenyar aneh yang baru pertama kali dia rasakan dalam tubuhnya.
Semenit, dua menit, tiga menit, sampai pada akhirnya ciuman itu terlepas saat Naura mendorong tubuh suaminya.
"Naura, kenapa Mas didorong sih!"
"Maaf Mas, lihat itu" sembari mengatur nafasnya, Naura menunjuk pada jam dinding yang menujukan kalau waktu shalat subuh sudah hampir habis.
"Astaghfirullah, ya udah kalau gitu Mas shalat dulu bentar, tapi kamu tunggu disini ya, jangan kemana-mana"
"Iya, Mas"
Wahyu pun pergi ke kamar mandi membersihkan diri, kemudian shalat. Beberapa saat kemudian setelah selesai shalat, Wahyu menghampiri istrinya yang kini tengah duduk di atas ranjang.
Baru saja Wahyu akan duduk di samping istrinya, dia kembali menegakkan tubuhnya, kemudian menyambar ponselnya di atas nakas yang tengah berdering.
Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, yang sudah seminggu ini tidak menghubunginya, membuat Wahyu sedikit terkejut, kemudian keluar dari kamar untuk mengangkat panggilan itu.
Sementara Naura, menatap nanar punggung suaminya hingga hilang di balik pintu. Naura penasaran, siapakah gerangan yang menelpon, sehingga suaminya itu harus keluar dari kamar hanya untuk menjawab telepon.
'Siapa? siapa yang menelpon?'
Wahyu yang sudah sampai diruang tamu, dia mengedarkan pandangannya untuk memastikan tidak ada siapa-siapa di ruangan itu. Setelah yakin tidak ada siapapun selain dirinya di ruangan itu, barulah dia menjawab panggilan itu.
"Halo, hei kenapa menangis? " suara seorang Wanita yang sedang menangis di seberang sana terdengar jelas dari bendah pipih yang Wahyu tempelkan di telinganya.
"...."
"Maaf... " hanya itu yang mampu Wahyu ucapkan.
"...."
"Baiklah, kita bertemu ditempat biasa jam 7, aku akan menjelaskan semuanya" Wahyu pun mematikan sambungan teleponnya.
Setelah beberapa saat duduk diam merenung disofa. Wahyu menghembuskan dengan kasar nafasnya yang seakan menumpuk didalam tenggorokannya, kemudian dia beranjak dari tempat duduk lalu melangkah dengan pelan menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar, Wahyu mendapati istrinya tengah menyiapkan tas yang diyakini Wahyu itu adalah tas yang sering dipakai Naura ke kampus nya, terlihat Naura sedang memasukkan beberapa buku dan yang beberapa peralatan menulis ke dalam tas itu.
Wahyu menutup pintu dengan pelan agar tak menimbulkan suara, sehingga Naura sampai tak menyadari jika saat ini suaminya sudah berdiri di belakangnya.
Naura yang tengah fokus menata buku dan beberapa benda lainnya ke dalam tas benar-benar tak menyadari jika Wahyu sejak tadi berdiri di belakangnya dengan berkacak pinggang, sementara Wahyu yang merasa diabaikan terbesit di pikirannya untuk mengerjai istrinya ini.
Wahyu kembali melangkah ke arah pintu, kemudian membuka pintu itu lalu menutupnya lagi dengan cara membanting nya sehingga menimbulkan suara gaduh mengejutkan Naura yang tengah menata tas nya.
"Astaghfirullah, Mas bikin kaget aja sih" ujar Naura sembari mengelus dada nya.
Melihat Naura yang sedang menatap kearahnya, Wahyu pun memulai aksinya. Dia melangkah pelan ke arah Naura bak model pria yang sedang fashion show, kemudian dia melepas kancing piyama nya satu persatu sehingga membuat Naura langsung memalingkan wajahnya ketika melihat dada bidang ilmu yang suaminya yang nampak jelas terlihat karena kini kancing piyama Wahyu sudah terlepas semua.
Melihat Wahyu yang semakin mendekat, Naura pun memundurkan langkahnya sampai membentur tembok, sehingga dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain memejamkan matanya dengan rapat, serta raut wajahnya yang mengkerut seperti sedang menahan sesuatu.
Tak ingin melewatkan moment langkah ini, Wahyu segera mengambil ponselnya kemudian mengabadikan ekpresi Naura saat ini didalam ponselnya.
"Hahahah, lucu. Ini namanya ekpresi apa sih? Kejepit perangkap tikus, apa kebelet pipis, hahaha" Wahyu sampai memegangi perutnya yang mulai terasa keram akibat tertawa, dia melupakan bahwa baru saja beberapa saat yang lalu hatinya gundah.
Mendengar suaminya tertawa, perlahan Naura membuka matanya sedikit untuk melihat apa yang terjadi. Naura mengerutkan keningnya melihat Wahyu tertawa sambil menatap ponselnya.
'Sebenarnya apa yang Mas Wahyu tertawakan didalam ponselnya itu? Apa Mas Wahyu lagi menonton komedi ya' ucap Naura dalam hati menerka-nerka.
"Mas Wahyu" panggilannya lirih, namun Wahyu hanya menatapnya sebentar lalu menatap ke arah ponselnya lagi kemudian tertawa lagi lebih kencang dari sebelumnya.
"Ya ampun, apa perlu aku posting ya biar jadi viral"
Naura yang penasaran, memberanikan diri mendekati suaminya untuk melihat apa yang sedang dilihat oleh suaminya itu didalam ponselnya sehingga tertawa begitu kencang.
Naura membelalakkan matanya melihat yang ada yg didalam ponselnya suaminya itu ternyata adalah gambar dirinya yang berekspresi 'ya ampun jelek sekali'
"Ih Mas hapus gak foto aku" Naura ingin merebut ponsel suaminya untuk menghapus fotonya, namun dengan cepat Wahyu menghindar, kemudian dia malah langsung memikul istrinya seperti karung beras lalu meletakkannya di atas ranjang, kemudian mengungkung tubuh mungil Naura dibawahnya.
Wahyu menatap wajah Naura yang tiba-tiba saja bersemu dan berusaha menghindari tatapannya, tapi Wahyu langsung menahan wajah istrinya agar kontak mata mereka tak terputus.
"Naura, kamu percaya tidak? Yang namanya cinta didalam perjodohan"
"Kalau kalimat itu ditujukan untuk kita berdua, yang benar adalah Cinta setelah pernikahan. Karena sekarang kita sudah menikah, bukan di tahap perjodohan lagi" jawab Naura sekenanya.
Wahyu terkekeh mendengar jawaban istrinya, dia yakin jika hari hari berikutnya pasti dia akan kalah bila berdebat dengan istrinya ini.
"Hem, menurutmu bagaimana dengan itu?" tanya Wahyu, saat ini posisinya dia masih berada diatas tubuh Naura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ghiie-nae
Di tunggu juga di karya baruku kak...
Cinta Sang Pemuda Desa by Sri Ghina Fithri 🙏🙏🙏
2022-06-20
2
Yukity
Like😍
2022-06-20
2
OthoR⃟_Sii_Tomboi💯W⃠
🤔🤔🤔🤔
2022-06-11
2