Pagi-pagi sekali, Wahyu dan Naura sudah bersiap-siap untuk menjelajahi tempat wisata berikutnya yang akan mereka kunjungi hari ini.
Supir yang mengemudi Pajero sport, yang akan digunakan oleh wahyu dan Naura berkeliling kota Bangka, sudah menelpon kalau kendaraan sudah siap dan menunggu di parkiran hotel.
Tangan Wahyu dan Naura saling bertautan keluar dari dalam kamar hotel tempat mereka menginap, menuju dimana mobil Pajero sport itu sudah menunggu mereka.
Sepanjang langkahnya menuju pelataran hotel, Naura dan Wahyu sesekali saling melempar senyuman, hingga kini keduanya sudah berada di dalam mobil Pajero sport tersebut.
Belum lagi sang supir menyalakan mesin mobilnya, ponsel Wahyu berdering dan tertera nama adik kesayangannya di layar ponselnya.
"Tasya yang telepon" Wahyu menujukkan ponselnya pada Naura, karena istrinya itu terus menatapnya bergantian menatap ponselnya.
"Ya udah, di angkat gih"
"Palingan juga mau minta oleh-oleh" ujar Wahyu, terkekeh.
"Angkat aja dulu, Mas, nanti dia marah loh kalau teleponnya gak di angkat"
"Oke" Wahyu pun mengangkat telepon dari adiknya itu.
Belum lagi Wahyu mengucapkan kalimat candaannya, matanya seketika terbelalak mendengar suara tangisan Tasya diseberang sana.
"Tasya, kamu kenapa dek? kenapa nangis?"
Naura yang mendengar ucapannya suaminya, juga ikut terkejut, apalagi melihat wajah suaminya yang begitu khawatir.
"Kak Wahyu, Papa Kak... " Diseberang sana, Tasya sudah menangis sesenggukan.
"Papa? Tasya, Papa kenapa?!'' Perasaan Wahyu jadi tidak enak. Mendengar adiknya menangis dan menyebutkan nama Papa nya membuat Wahyu berpikir yang tidak tidak.
"Tadi malam Papa jatuh di kamar mandi, Kak. Dan sekarang Papa ada dirumah sakit, tapi sampai sekarang Papa belum sadar juga. Kak wahyu, kakak pulang ya, aku takut Kak" Diseberang sana, Tasya semakin terisak dan membuat Wahyu semakin khawatir, karena tidak pernah adiknya itu menangis seperti ini.
"Tasya dengarkan kakak, kamu jangan khawatir, pokoknya kamu harus tenang ya, kamu tenangin Mama juga, kakak akan pulang hari ini juga" Wahyu mematikan sambungan teleponnya.
"Pak, kami tidak jadi pergi jalan-jalan, sekarang tolong antarkan kami ke bandara, kami akan pulang ke Jakarta" ucap Wahyu pada supir.
"Mas, Tasya kenapa Mas? ada apa dengan Tasya, apa dia baik-baik saja? tanya Naura khawatir.
"Tasya baik-baik saja, Tapi Papa...
" Papa kenapa Mas?''
"Naura, nanti saja dijalan Mas jelaskan ya, sekarang kita harus kembali ke kamar untuk mengambil barang-barang kita" Wahyu pun bergegas keluar dari mobil, kemudian dengan langkah cepat berjalan ke kamar hotel tempat nya dan Naura menginap. Sementara Naura, dia tertinggal jauh dibelakang karena Wahyu berjalan begitu cepat.
Setelah mengambil barang-barang nya, mobil Pajero sport itupun mengantarkan Wahyu dan Naura ke bandara, hari ini juga mereka akan kembali ke Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, akhirnya Wahyu dan Naura telah sampai di kota nya. Dari bandara, mereka langsung menuju rumah sakit tempat Papa nya dirawat.
Sesampainya dirumah sakit, Wahyu dengan langkah cepat menuju ruangan Papa nya dirawat, lagi-lagi dia meninggalkan istrinya jauh dibelakang karena saking paniknya.
Dan kini Wahyu sudah berdiri dihadapan ruangan Papa nya dirawat. Sebelum masuk Wahyu mengusap air matanya yang sedari tadi mengalir, karena itulah dia meninggalkan Naura dibelakang karena dia tidak ingin istrinya itu melihat dirinya menangis.
Dengan tangan yang gemetar, Wahyu meraih gagang pintu, kemudian membukanya dengan pelan. Di langkahkan kakinya memasuki ruangan, disana tampak Papa nya yang terbaring lemah dengan alat bantu pernapasan serta jarum infus yang tertancap dipunggung tangannya.
Didalam ruangan itu juga sudah ada Pak Agung dan Bu Lastri, Ayah dan Ibunya Naura.
Melihat Wahyu sudah datang, Tasya segera berlari masuk kedalam pelukan kakaknya itu, dengan air mata yang terus mengalir, bahkan matanya sudah terlihat sembab.
"Kak, Papa...
Wahyu memeluk adiknya dengan erat, air matanya pun kembali luruh. Dia segera memalingkan wajahnya saat Naura sudah memasuki ruangan itu.
" Naura...
Pak Agung dan Bu Lastri menghampiri Putri nya itu.
. ......
"Ma, bagaimana Papa bisa seperti ini?" tanya Wahyu, saat ini tinggal dia dan Mama nya yang menunggui Papa nya. Naura dan yang lainnya pergi ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan.
"Mama juga gak tau, Wahyu. Mama abis dari dapur cari Papa kamu tapi gak ketemu, saat Mama mau ke kamar mandi, Papa kamu sudah tergeletak didalam kamar mandi dan sudah tak sadarkan diri"
"Terus dokter bilang apa, Ma?" tanya Wahyu lagi.
"Dokter bilang, pembuluh darah Papa pecah" jawab Bu Winda sendu, dia teringat saat menemukan suaminya yang sudah tergeletak tak sadarkan diri didalam kamar mandi, tadi malam.
"Apa, Ma? Bagaimana bisa?"
"Mama sendiri juga heran, Wahyu. selama ini Papa tidak pernah mengeluh sakit"
"Apa selama ini Papa sakit, dan tidak memberitahu kita"
Bu Winda menggeleng pelan, dia sama sekali tidak tahu apapun mengenai kesehatan suaminya. Karena selama ini, suaminya itu tak pernah mengeluh sakit, bahkan hanya sekedar sakit kepala biasa atau apapun.
Wahyu terus menatap wajah Papa nya terlihat pucat, hingga sorot matanya menangkap jari-jari tangan Papa nya yang mulai bergerak.
"Ma, Mama jari tangan Papa bergerak. Tunggu sebentar Ma, aku akan panggil dokter" baru saja Wahyu membalikkan badannya, langkahnya terhenti mendengar suara Papa nya yang memanggil namanya.
"Wahyu...
Mendengar itu, Wahyu segera membalikkan badannya lagi, dan langsung menggenggam erat tangan Papa nya.
" Pa, Papa ini aku Pa, Wahyu "
"Kamu kapan pulang, Nak?'' ucap Pak Setya dengan suara yang tercekat.
" Mendengar Papa masuk rumah sakit, aku dan Naura langsung pulang, Pa. Papa kenapa bisa seperti ini Pa? apa selama ini Papa sakit, tapi tidak memberitahu kami?"
Pak Setya tersenyum, namun senyumnya tak ketara karena wajah pucat nya. "Maafkan Papa, Papa hanya tidak ingin kalian khawatir...
" Jadi benar, selama ini Papa sakit?"
"Itu semua sudah tidak penting lagi, Wahyu. Sekarang dengarkan Papa, ada yang ingin Papa bicarakan denganmu"
"Apa itu, Pa...?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
AdZkia Nahda RafaNda
𝚊𝚙𝚊 𝚋𝚊𝚙𝚊𝚔 𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚊𝚞 𝚢𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚠𝚊𝚑𝚢𝚞 𝚙𝚞𝚛𝚊" doang😃
2022-10-02
1
Muhammad Jaya Qusairi
next
2022-07-09
1