Di sebuah pusat perbelanjaan elite di ibukota, disitulah kini Wahyu dan Naura berada. Mereka berdua saling melempar canda tawa sembari berkeliling di setiap sudut Mall tersebut.
Sudah 2 jam mereka berada di dalam Mall, tapi belum satu pun ada barang yang tidak akan mereka beli, mereka berdua hanya sibuk berkeliling, sesekali bertingkah konyol dengan naik turun tangga lift, dan mengundang perhatian para pengunjung karena kekonyolan mereka itu.
Karena sudah merasa lelah, Wahyu pun mengajak istrinya untuk mengisi perut terlebih dahulu, menuju Food Court yang berada di lantai atas Mall.
Sesampainya disana, Wahyu langsung menuntun istrinya untuk duduk di bagian pojokan karena tidak terlalu banyak pengunjung yang duduk di bagian itu. Kebanyakan para pengunjung duduk di bagian tengah-tengah, dan di dekat stand-stand makanan.
Tak berapa lama, makanan yang dipesan oleh Wahyu pun datang, dan Wahyu menggeser posisi duduknya menjadi lebih dekat dengan Naura.
Saat Naura akan menyuapi makanan ke mulut nya sendiri, Wahyu menahan nya, kemudian mengambil sendok ditangan Naura dan beralih dia yang menyuapi istrinya itu.
Sekali lagi, Wahyu memperlakukan istrinya dengan begitu manja, sehingga membuat Naura merasa berbunga-bunga hatinya, karena ini adalah pertama kali dalam hidupnya, seorang pria mengistimewakan dirinya.
"Mas, Mas juga makan ya, aku bisa makan sendiri kok" Naura hendak mengambil sendoknya dari tangan Wahyu, tapi suaminya itu malah menepis tangannya.
"Engga, biar Mas yang suapin kamu, dan kamu suapin Mas juga. Biar romantis, gitu, hehehe"
Naura mengalihkan tatapan nya melihat orang-orang di sekitarnya, yang ternyata beberapa diantara mereka sedang melihat ke arahnya dan Wahyu. Entah apa yang sedang dibicarakan oleh mereka, mungkin saja karena Wahyu yang sedari tadi menyuapi nya.
"Tapi Mas, malu tau dilihatin orang-orang, tuh lihat mereka dari tadi perhatikan kita terus"
"Biarin aja sih, mata mata mereka, kenapa kamu yang sewot, hahaha"
"Mas... " Naura mengerucutkan bibirnya.
"Iya iya, maaf Mas bercanda. Naura istriku sayang, gak usah perduliin mereka ya, mau mereka lihatin kita sampai matanya julid juga itu urusan mereka, yang terpenting sekarang, hari ini hanya akan ada tentang kita Wahyu dan Naura dan gak ada yang lain. Biarin aja mereka iri lihat keromantisan kita, udah ih sini Mas suapin lagi, belum habis nih makanan nya"
Naura pun menurut pada suaminya, meskipun dia sebenarnya merasa risih karena terus diperhatikan oleh beberapa pengunjung.
Setelah selesai makan dengan saling suap menyuapi. Wahyu mengajak istrinya lagi, dan kali ini tujuannya adalah bioskop yang kebetulan juga berada di lantai atas.
Wahyu memilih film bergenre romantis untuk mereka tonton. Dan saat sudah berada di dalam bioskop, lagi-lagi Wahyu memilih tempat duduk paling belakang dengan alasan agar lebih nyaman saat menonton.
Film pun di mulai. Lampu yang sebelumnya terang benderang, mulai meredup. Sementara Wahyu tak melewatkan kesempatan itu untuk mencium bibir istrinya sekilas.Dan Naura yang mulai terbiasa dengan ciuman suaminya hanya pasrah tanpa protes, walaupun Wahyu saat ini tengah menciumnya di tempat umum.
"Jangan khawatir, tidak akan ada yang melihat kita, karena kita duduk dibarisan paling belakang dan di barisan ini hanya ada kita berdua" ucap Wahyu, tau akan kekhawatiran istrinya.
Wahyu menggenggam tangan Naura saat layar lebar itu menampilkan adegan romantis, melihat itu wahyu jadi terbayang pergulatan panasnya semalam bersama Naura. Namun, lagi-lagi Wahyu segera menepis pemikirannya itu saat teringat dengan Diandra. Naura memang istrinya, tapi yang Wahyu cintai adalah Diandra.
. .......
Setelah beberapa jam menjelajah didalam Mall, mengunjungi Food court dan bioskop.
Wahyu mengajak istrinya bermain wahana arum jeram.
Petualangan dimulai ketika pengunjung naik ke perahu berbentuk bundar yang memuat sekitar 7-8 orang penumpang. Kemudian, perahu akan melintasi area Arung Jeram yang didesain dengan mengandalkan teknologi pompa yang mengalirkan air hingga 1.000 liter per detik sehingga tercipta arus air yang deras dan kencang. Belum lagi, Arung Jeram dilengkapi jeram buatan sepanjang 325 meter yang sungguh akan membuat adrenalin semakin terpacu.
Naura terus berteriak sepanjang permainan Arum jeram, jika disuruh memilih, dia lebih memilih di kungkung seharian dibawah tubuh suaminya dari pada bermain Arum jeram. Permainan seperti ini sangat membuat Naura ketakutan dan tak hentinya berteriak sambil memeluk suaminya.
Wahyu yang tak tega melihat ketakutan istrinya, akhirnya menghentikan bermain Arum jeram.
"Sekian banyaknya wahana, kenapa sih pilih bermain Arum jeram? mau bikin aku jantungan ya" protes Naura, saat ini mereka sudah berada di sebuah cafe.
"Maaf, Mas pikir kamu bakalan suka. Kan biasanya anak kuliahan itu suka berpetualang memacu adrenalin"
"Gak semua Mas, aku gak sebebas itu"
"Iya Mas minta maaf, lain kali Mas akan ajak kamu ke tempat karaokean aja deh, lebih aman"
Tuk...
"Aw... Naura... " Wahyu mengusap kepalanya yang terkena hantaman sendok garpu.
"Iya maaf Mas, lain kali aku akan makan pakai tangan aja deh, lebih aman"
Keduanya pun makan dengan khidmat tanpa ada perdebatan lagi. Setelah makanan di piring nya tandas, Wahyu mengambil tisu kemudian mengelap sudut bibir istrinya yang terdapat sisa makanan.
Tiada hentinya Wahyu membuat jantung Naura terus berdegup kencang, sehingga membuat Naura semakin jatuh hati pada suaminya ini. Sementara Wahyu, dia menganggap perlakuan nya pada Naura hanya sebatas bentuk tanggung jawab suami pada istrinya, itu saja.
Wahyu mengelap sudut bibir Naura sembari memperhatikan wajah istrinya itu, dia mengakui dalam hati kalau Naura sangat cantik, bahkan lebih cantik dari pada Diandra.
'Semoga suatu hari nanti kamu menemukan kebahagiaan mu yang sesungguhnya, Naura'
Hingga terdengar dering ponselnya membuat Wahyu menghentikan kegiatannya itu.
Melihat ternyata Diandra yang menelpon, Wahyu segera beranjak dari tempat duduknya, menjauh untuk mengangkat panggilan.
'Ini yang kedua kalinya Mas Wahyu mendapat telepon, dan Mas Wahyu meninggalkan aku begitu saja hanya untuk menjawab telepon itu' gumam Naura dalam hati.
Wahyu yang saat ini berada di depan toilet, mengangkat telepon dari Diandra dengan se senyum yang menghiasi wajah tampannya.
"Halo Diandra" ucapnya.
"Halo Wahyu, kamu sedang apa? apa kita bisa bertemu hari ini?"
"Maaf Diandra, sepertinya hari ini aku tidak bisa" jawab Wahyu sendu, dia merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi keinginan Diandra untuk bertemu hari ini, biasanya Wahyu selalu ada waktu buat Diandra.
"Kamu sedang bersama istrimu?"
"Maaf...
" Baiklah kalau begitu, maaf sudah mengganggu" Diandra pun mematikan sambungan teleponnya dengan perasaan marah bercampur cemburu. Mesi Wahyu tidak menjawab pertanyaannya, tapi kata maaf yang diucapkan Wahyu sudah sangat jelas bahwa memang benar kekasihnya itu sedang bersama istrinya sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
bungsoe hairulia
ishh..udh dpat perawan ny,,seenk ny pula bilang gto,,pngen tak tabok si wahyu in
2024-11-09
0
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
alih alih tidak mau menentang perjodohan.... alih alih menjaga perasaan tapi tanpa sadar lo mau keduaya.... awas aja kl udah ketauan emak tepuk tangan paling kenceng paling depan......
2023-06-05
0
Nana
udah tau di tinggal nikah tp masih mau aja jd pacar'y
2022-12-19
2