Sementara Diandra yang masih berada di Mall, dia melihat temannya juga berada di sana, dia pun menghampiri temannya itu.
"Hai Noval, wah kamu disini juga rupanya" sapa Diandra.
"Eh Diandra, kamu kok disini? Katanya lagi ada keperluan sampai sampai nyuruh aku gantiin kamu" Noval memicingkan matanya, sementara Diandra dia hanya tersenyum.
"Oh aku tau nih, jangan-jangan itu tadi cuma alasan kamu aja ya buat ketemuan sama pacar kamu itu? Hem dasar! awas ya kalau aku sampai ketemu sama pacar kamu, bakal aku tonjok dia karena pacarnya udah bikin aku kerepotan mengajar dobel"
"Cup cup cup jangan marah dong. Gini aja deh, sebagai gantinya, aku bakalan traktir kamu apapun yang kamu mau, anggap saja sebagai bayaran karena kamu sudah gantiin aku mengajar"
Noval berpikir sejenak, dia teringat tujuannya datang ke Mall ini, Noval pun tersenyum.
"Ya udah deh, kebetulan aku lagi mau beli kado pernikahan buat adik sepupu aku, kamu yang bayarin ya"
"Ok, siap bos!"
Diandra dan Noval pun pergi membeli barang yang akan dijadikan oleh Noval sebagai kado pernikahan untuk adik sepupu nya, yang tak lain adalah Naura dan suaminya, Wahyu.
..............
Wahyu telah sampai didepan rumahnya, namun dia belum keluar dari mobilnya karena dia merasa tak pantas pulang hari ini.
Biasanya dia pulang ke rumah masa kecilnya ini dengan membawa rasa lelahnya setelah seharian bekerja. Tapi hari ini, dia pulang dengan membawa kebohongan, bukan hanya membohongi istrinya, tapi semua keluarganya dia bohongi hanya demi bertemu dengan seseorang yang sangat dia cintai.
Kepalanya dia sandarkan pada kemudi mobilnya sembari memejamkan mata. Kebohongannya hanya dia sendiri yang tau tapi entah kenapa rasanya sangat malu bertemu orang-orang yang sudah dia bohongi didalam sana.
Hingga terdengar suara ketukan di kaca jendela mobil, mengagetkan Wahyu dari renungan nya. Seketika Wahyu pun mengangkat kepala nya melihat siapa yang mengetuk kaca jendela mobilnya.
"Kak, Kak Wahyu ngapain didalam mobil, kok gak keluar" Ternyata yang mengetuk kaca jendela mobilnya adalah Tasya adik kesayangannya.
Wahyu pun keluar dari mobilnya, kemudian mengapit lengan adiknya masuk ke rumah tanpa mengatakan apapun, sehingga membuat Tasya kebingungan dengan sikap kakaknya hari ini.
'Kak Wahyu kenapa? kok tumben diam-diam aja, gak kayak biasanya selalu heboh kalau ketemu aku. Apa jangan-jangan Kak Wahyu lagi berantem ya sama Kak Naura? Ah, tapi gak mungkin, mereka baru aja nikah kemarin, mana mungkin udah berantem aja, lagian tadi pagi juga mereka berangkat bareng semuanya baik-baik aja. Atau jangan-jangan Kak Wahyu lagi ada masalah ditempat kerjanya? Yah mungkin aja kali ya' Sepanjang langkah masuk ke dalam rumah, Tasya bermonolog dalam hatinya tentang kemungkinan-kemungkinan yang membuat kakaknya ini tiba-tiba jadi pendiam begini.
Saat mencapai ruang tamu, barulah Wahyu melepaskan tangan adiknya. Di sana ada Mama, Papanya dan juga Naura yang sudah terlihat rapi sehabis mandi.
Wahyu hanya melihat mereka sebentar, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar. Rasanya begitu malu bertatap muka dengan orang-orang yang sudah dibohongi nya hari ini.
Melihat suaminya berlalu ke kamar, Naura pun beranjak dari tempat duduknya, kemudian menyusul suaminya itu masuk ke kamu.
Sementara Pak Setya dan Bu Winda saling menatap melihat tingkat tak biasa dari Putra nya itu. Biasanya Wahyu selalu mengucapkan salam saat pulang ke rumah, tapi kali ini jangankan mengucapkan salam, menyapa saja tidak. Pak Setya dan Bu Winda pun menatap Tasya, dengan maksud menanyakan ada apa dengan kakaknya itu, dan Tasya mengangkat bahunya sebagai jawaban kalau dia juga tidak tau kakaknya itu kenapa.
Didalam kamar, Naura menatap punggung suaminya yang berdiri membelakangi nya. Melihat Wahyu melepas jas nya dengan cepat Naura mengambil jas yang akan diletakkan Wahyu di atas ranjang, kemudian memasukkan nya kedalam keranjang pakaian kotor.
"Mas, kelihatannya capek sekali ya, pasti di kantor banyak banget kerjaannya. Aku siapain air hangat dulu ya buat Mas mandi, supaya badan Mas bugar lagi" Naura pun masuk ke dalam kamar mandi, sementara Wahyu dia menatap pintu kamar mandi yang baru saja tertutup dengan tatapan yang sulit diartikan.
'Seandainya yang menikahimu ini adalah laki-laki yang mencintaimu, pasti kamu akan sangat bahagia, Naura. Maaf jika perhatian dan kenyamanan juga cinta yang akan Mas berikan, itu semua hanyalah dusta'
Tak lama, Naura pun keluar dari dalam kamar mandi dengan senyuman yang membuatnya semakin terlihat cantik dimata Wahyu. Sangat cantik, Wahyu tidak bisa memungkiri itu, jika istrinya ini bahkan lebih cantik dari kekasihnya, Diandra.
"Mas, air hangat nya udah siap, Mas mandi sekarang ya. Selesai mandi kita makan, tadi aku udah masak buat Mas" ucap Naura, dengan masih tersenyum, sementara Wahyu dia hanya diam dan terus menatap istrinya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Sukliang
jahat
2022-07-22
1
࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗
rasa sesal mu itu palsu wahyu😤😤iish aq geregetan bgt sm cowok kek wahyu ini, ini yg di bilang cowok g pny pendirian, g pny hati dan g ada akal
2022-07-21
2
Muhammad Jaya Qusairi
next
2022-07-09
1