Setelah selesai mandi dan berpakaian lengkap ala rumahan. Wahyu membawa tubuhnya duduk di sofa yang berhadapan dengan ranjangnya, dan Naura yang melihat suami sudah rapi dia pun menghampiri Wahyu dan duduk disampingnya.
"Mas, makan yuk" ajaknya pada Wahyu, tapi suaminya itu malah diam dan tampak sedang berpikir.
"Ehm, Naura, Mas lagi malas keluar kamar, kamu ambilin aja ya makanan nya bawa ke kamar" ujar Wahyu.
Naura pun mengangguk, kemudian keluar dari kamar menuju ruang makan, mengambilkan makanan untuk suaminya.
Disana, ternyata sudah ada Pak Setya, Bu Winda dan juga Tasya yang duduk ditempat nya masing-masing, namun mereka belum memulai makan.
"Naura, kok kamu sendirian, Wahyu nya mana?" tanya bu Winda, celingak celinguk mencari keberadaan Putra nya itu.
"Mas Wahyu ada di kamar, Ma. Katanya, Mas Wahyu lagi malas keluar kamar, Mas Wahyu minta di ambilin makanan ke kamar" jawab Naura. Dia berdiri di samping Tasya, lebih tepatnya dihadapan Ayam goreng rica-rica yang sudah dia masak khusus untuk suaminya.
"Wahyu kenapa? dia sakit? kok tadi keliahatan nya lesu banget" tanya Bu Winda lagi.
"Aku juga gak tau, Ma. Mas Wahyu juga gak ngomong, tapi mungkin Mas Wahyu lagi kecapekan aja kali Ma" ujar Naura.
"Lagian sih pake masuk kerja segala, harusnya kan dia ambil cuti" kata Bu Winda sambil menyendokkan makanan ke piring suaminya.
"Udah biarin aja sih, Ma. Naura, kamu cepat ambilin makanan buat suami kamu, biar ada tenaganya, iya gak Ma" ujar Pak Setya, kemudian tertawa sendiri.
"Iya bener, Pa. Kalau Wahyu nya sakit, gimana kita bisa dapat cucu" ujar Bu Winda, dia tertawa geli.
Sementara Naura, hanya tersenyum menanggapi ucapan kedua mertuanya itu.
"Kak Naura, senyumnya manis banget sih, kalau aja aku cowok, pasti aku udah rebut Kak Naura dari Kak Wahyu" Dan seketika sendok melayang mengenai kepalanya Tasya.
"Apaan sih Ma, main lempar-lempar aja, kalau kepala aku bocor gimana coba?" Tasya mengusap kepala nya terkena hantaman sendok terbang.
"Kalo bocor ya tinggal dibawah ke rumah sakit, dijahit sama dokter. Lagian mulut kamu itu kalau ngomong suka sembarangan, untung aja bukan mulut kamu yang Mama lempar sendok.
..... .....
" Mas, aku suapin ya" Wahyu mengangguk, Naura pun dengan cekatan menyuapi suaminya itu, dan Wahyu tiba-tiba saja dia teringat saat tadi siang Diandra juga menyuapi nya, rasanya ada perbedaan diantara keduanya yang Wahyu sendiri belum mengerti diamana letak perbedaan itu.
"Ini ayam goreng rica-rica nya kamu yang masak? tanya Wahyu, dia mengunyah makanan nya dengan ekpresi datar sehingga Naura berpikir kalau masakannya tidak enak di lidah suaminya.
" Iy-a, kenapa Mas, masakan aku gak enak ya?"
"Siapa bilang gak enak, justru ini sangat enak, pedasnya pas banget, gak terlalu pedas, kamu tau aja kalau Mas gak suka yang terlalu pedas"
"Iya Mas, Mama tadi yang ngasih tau kalau Mas gak suka dengan makanan yang terlalu pedas.
Naura hendak menyuapi suaminya lagi, namun belum sampai sendok ke mulut suaminya, Wahyu menahan pergelangan tangannya.
" Kamu udah makan?" Naura menggeleng.
"Ya ampun, dari tadi kamu suapin Mas, dan ternyata kamu juga belum makan. Kalau kamu nanti sakit gimana? Aku gak mau ya disalahin sama Ibu dan Bapak, dibilang gak becus ngurus istri. Sini gantian Mas yang suapin kamu, aaaa.....
Naura membuka mulutnya, suapan dari suaminya berhasil mendarat ke dalam mulutnya, sejujurnya dia sedari tadi juga lapar, tapi dia tahan dan mendahulukan suaminya untuk makan terlebih dahulu.
"Lagi, aaaa....
" Mas, udah mulut aku udah penuh gini, nanti aku keselek, sini gantian aku yang suapin Mas lagi "
Naura dan Wahyu pun makan dengan saling suap menyuapi hingga makanan dalam satu piring itu tandas tak bersisa.
Dan tak lama, suara Azan magrib menggema, sehingga membuat Naura bergegas menuju dapur membawa piring bekasnya.
Naura kembali ke kamarnya dengan membawa mukenah yang dia pinjam dari Mama mertuanya, karena ternyata dia lupa memasukkan mukenah ke dalam kopernya sewaktu akan berangkat ke rumah suaminya.
Saat Naura masuk ke kamar, dia melihat suaminya tengah membentang sajadah dan bersiap untuk melaksanakan shalat maghrib.
"Mas, tunggu sebentar, aku ambil wudhu dulu" ucap Naura, dia meletakkan mukenah nya di atas ranjang, kemudian masuk kedalam kamar mandi untuk mengambil wudhu.
'Loh, Naura kok mau shalat, bukannya dia lagi hai!d ya?'
Tak lama pintu kamar mandi itu terbuka, Naura bergegas memasang mukenah nya, kemudian juga membentang sajadah nya.
"Udah Mas, ayo mulai shalat nya"
Dan Wahyu, dia membalikkan badannya, menatap istrinya itu.
"Kamu kok mau shalat, bukannya kamu lagi...
" Udah selesai Mas" potong Naura.
"Kapan?"
"Tadi sore, Mas"
"Kok cepet, bukannya, biasanya 1 mingguan ya?"
"Mas, nanti waktu maghrib nya kelewat loh" tegur Naura.
"Oke, sekarang kita shalat dulu, tapi nanti kamu harus jelasin ini sama Mas"
Mereka berdua pun shalat bersama, dan ini adalah shalat pertama Naura dan Wahyu sebagai pasangan suami istri.
........
Kini, Naura dan Wahyu tengah duduk santai berdua di halaman belakang rumahnya dengan ditemani secangkir teh yang dibuat Naura, sambil menunggu waktu shalat yang selanjutnya, yaitu Isya.
"Naura...
" Iya Mas"
"Bisa kamu jelaskan soal yang tadi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ika Mufidah
lanjut
2022-08-11
2
࿅xena_wild ˡⁱᵒⁿあᬊ𝄞༗
udah berbohong sm istri selingkuh di belakang istri eeh msh berani jd imam sholat istri?? 😩😩😩aaiiisshhh kamu sungguh pria tak berakhlak wahyu
2022-07-21
2
Muhammad Jaya Qusairi
lanjut
2022-07-09
1