Naura yang baru sampai didalam kelasnya mengedarkan pandangannya mencari sosok temannya yang sangat dekat dengannya. Karena tidak menjumpai temannya itu, Naura pun mengeluarkan ponselnya, kemudian menghubungi nomor temannya itu.
"Halo Lusi, kamu dimana? kok gak ada di kelas, apa lagi di kantin atau di perpustakaan?" pertanyaan Naura, saat telepon nya sudah tersambung.
"Aduh Naura, kebiasaan deh kalo nanya, beruntun kayak kereta api. Aku belum di kampus, sekarang aku lagi di Mall mau beli sesuatu, bentar lagi aku ke kampus" kata Lusi.
"Oh pantesan, ya udah cepetan ke kampus, bentar lagi kita bakal ada kelas sama Bu Diandra" ucap Naura, memperingati temannya itu.
"Oke bestie, siap!"
Sambungan telepon Lusi dan Naura pun terputus. Lusi memasukkan ponselnya kembali ke dalam tas, kemudian melanjutkan langkahnya untuk mencari barang yang ingin dibelinya. Namun, baru beberapa langkah, Lusi melihat dua orang yang dikenal nya, Lusi pun menghampiri dua orang itu.
"Eh Bu Diandra, disini juga? Bentar lagi kita ada kelas loh Bu, ke kampus bareng yuk, kebetulan aku bawa mobil" ucap Lusi menawari dosennya itu. Tapi sebenarnya bukan itu maksud Lusi menghampiri mereka, tapi karena laki-laki yang bersama dosennya itu.
'Laki-laki ini bukannya Wahyu ya, suaminya Naura. Tapi kok bisa bareng Bu Diandra?'
Kemarin, Lusi menghadiri acara pernikahan Naura, dan jelas dia tahu kalau laki-laki yang bersama dosennya itu adalah suaminya Naura. Tapi Lusi tidak tahu, kenapa suaminya Naura bisa bareng dengan dosennya, di Mall pula.
Sementara Wahyu, dia tidak mengenali siapa Lusi karena kemarin diacara pernikahannya sangat banyak tamu undangan sehingga Wahyu tidak mengingat wajah siapa saja yang datang ke acara pernikahannya.
"Terima kasih ya Lusi tawarannya, tapi Ibu hari ini gak masuk kampus, nanti Pak Noval yang gantiin Ibu" ucap Diandra, tersenyum pada mahasiswi nya itu.
"Oh gitu ya, Bu" Lusi juga tersenyum.
"Iya, ya udah Ibu jalan dulu ya, Lusi. Ayo Wahyu" Diandra menggandeng tangan Wahyu, kemudian pergi dari sana, sementara Lusi masih berdiri mematung ditempat nya menatap dia orang itu berlalu dari hadapannya.
"Tuh kan bener namanya Wahyu. Wah, jangan-jangan suaminya Naura ada main nih sama Bu Diandra. Aduh Naura, kasihan banget kamu kalau emang beneran suami kamu ada hubungan sama Bu Diandra. Aduh Lusi, apaan sih jangan negatif thinking deh, bisa aja kan mereka tadi cuma temenan aja, eh tapi kok pake gandengan tangan gitu ya kayak orang pacaran aja. Ah gak tau ah, pusing" Lusi jadi kesal sendiri dengan pemikiran nya.
Alhasil, Lusi pergi ke kampus tanpa membeli barang yang sebelumnya ingin dia beli.
Sesampainya di kampus, Lusi langsung menuju kelas menemui Naura yang sudah menunggunya disana.
"Naura... " Naura sedang membaca buku, dan dia langsung menutup bukunya saat Lusi sudah duduk di sampingnya.
"Wah, cepet juga kamu sampainya, Lus. Udah ketemu barang yang mau kamu beli?" tanya Naura, sembari memasukkan kembali bukunya kedalam tas.
"Gak jadi beli, aku abis kamu telepon tadi aku langsung buruan kesini, tiba-tiba aja aku kangen sama kamu"
"Ah kamu mah, Lus, paling bisa bikin aku kelepek-klepek" ucap Naura terkekeh, dan Lusi pun ikut terkekeh tapi dalam hati dia masih memikirkan kejadian di Mall tadi.
'Aku kasih tau Naura gak ya, kalau aku tadi ketemu suaminya di Mall. Eh, jangan deh, siapa tau aja Bu Diandra cuma temenan sama suaminya Naura, terus kalau aku kasih tau Naura takutnya dia salah paham'
"Oh ya, Naura. Kamu kok udah ngampus aja sih? kan baru kemaren kamu nikahnya, harusnya minta izin lah" tanya Lusi.
"Gak apa-apa, Mas Wahyu hari ini dia juga ke kantor, jadi mending aku juga ke kampus dari pada boring dirumah"
"Oh gitu" Lusi mengangguk anggukan kepalanya.
'Naura bilang suaminya ke kantor, tapi jelas-jelas tadi dia ada di Mall. Aduh ini gimana sih? apa Naura lagi dibohongin ya sama suaminya'
"Lusi, kenapa sih kok ngelamun?" Naura menyenggol lengan temannya yang terlihat melamun.
"Eh enggak apa-apa"
Para mahasiswa yang lainnya pun masuk kelas, kemudian tak lama Dosen tampan yang jadi idola di Universitas itu juga masuk dengan disambut berbagai macam sapaan dari para idolanya yang semuanya adalah perempuan.
"Hai Pak Noval, wah mimpi apa kita semalam hari ini Pak Noval masuk kelas kita"
"Pak Noval, tambah ganteng aja sih"
"Pak Noval, udah punya pacar belum sih?"
"Pak Noval, minta nomor HPnya dong"
Sementara Noval, hanya menggeleng gelengkan kepalanya. Dia menatap para mahasiswa laki-laki yang terlihat iri padanya, dia pun menyunggingkan senyum seolah mengejek para mahasiswa yang iri itu.
"Tolong tenang dulu, sebelum kita memulai pelajaran, ada yang akan saya umumkan terlebih dahulu" ucap Noval, dan kelas yang tadinya riuh seketika menjadi sunyi.
"Naura, ayo maju kedepan" panggil Noval, sementara Naura sedikit gugup, sebenarnya apa yang akan diumumkan oleh dosen tampan ini sehingga dia dipanggil ke depan kelas.
Dan kini Naura pun sudah berdiri di samping Noval.
"Diantara kalian semua mungkin belum banyak yang mengetahui kalau saya dan Naura ini adalah saudara sepupu" ucap Noval, dan membuat para idola nya memekik kaget mendengar penuturan nya. Selama ini Noval dan Naura bersikap biasa saja selayaknya antara mahasiswi dan dosen, tidak menunjukkan gelagat kalau mereka berdua sebenarnya adalah keluarga, lebih tepatnya adalah saudara sepupu.
"Dan saya mengajak kalian semua untuk mengucapkan selamat buat Naura, karena baru saja kemarin Naura melangsungkan pernikahannya"
Dan kali ini para idola Noval lebih terkejut dari sebelumnya. Bagimana tidak, mereka semua tidak ada yang di undang, terkecuali Lusi teman dekat nya Naura.
"Naura, maaf ya kemarin kakak gak bisa hadir di pernikahan kamu, kamu tau sendiri kan kakak baru pulang kemarin sore dari seminar di luar kota" bahkan sejak awal perjodohan Naura, Noval tidak pernah hadir karena kesibukannya, sehingga Noval sampai hari ini belum pernah bertemu dengan Wahyu.
"Iya, Kak gak apa-apa, aku ngerti kok kalau kakak lagi sibuk" mereka berdua pun berpelukan, dan para idolnya Noval merasa iri melihat Noval dan Naura berpelukan walaupun mereka sudah tahu kalau Naura dan Noval adalah saudara sepupu.
Disaat yang lainnya sedang heboh melihat pemandangan romantis antara kakak dan adik itu, berbeda dengan Lusi yang justru malah melamun. Lusi masih memikirkan pertemuan nya dengan Bu Diandra dan suaminya Naura saat di Mall tadi. Lusi masih penasaran dengan apa yang di lihatnya itu, Bu Diandra menggandeng tangan Wahyu, suaminya Naura. Sebenarnya apa hubungan mereka?
'Kok aku jadi curiga ya'
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
istriJimin
wah" sudah muali senam jantung nihh....
2023-08-05
1
💜🌷halunya jimin n suga🌷💜
paling demen baca tentang perselingkuhan... menguji adrenaline... mengetes tekanan darah... mksh thor di bikinin lahan buat cuap cuap mulut emak.... kalo dah maki maki puas rasayaaaaaa walaupun hanya dunia novel...... entahlah kl ketemu yg real.... kaya apa ihhh amit amit amit.... 😬😬😬😬
2023-06-03
0
Sukliang
wahyu bermuka 2
2022-07-22
1