Tiga hari kemudian.
Ethan memanggil First untuk mengetahui perkembangan Sarayu setelah sebulan lamanya berlatih sebagai anggota dari Pasukan Perdamaian Dunia. “Bagaimana menurutmu, First? Apakah Sarayu sudah bisa ikut dalam misi?”
“Perkembangan Sarayu memang cukup pesat, Tuan Ethan. Sarayu belajar dengan cepat dan menguasai dengan cepat juga. Bahkan Sarayu bisa meniru kemampuan dari beberapa anggota seperti kemampuanku menggunakan senjata ganda, kemampuan Second dengan memperlambat waktu ketika Sarayu membutuhkannya dan kemampuan Sixth untuk berpindah tempat meski tidak dalam skala yang jauh seperti yang dilakukan oleh Sixth. . .”
Seperti yang aku duga, kemampuan Sarayu sebenarnya mungkin adalah mengcopy kemampuan milik orang lain. Jika benar begitu adanya maka Sarayu mungkin tidak ada hubungannya dengan legenda dalam situs kuno itu. Tapi. . . kenapa Sarayu bisa mengendalikan angin? Kemampuan siapa yang Sarayu tiru itu? Sembari mendengarkan penjelasan dari First, Ethan berbicara sendiri di dalam benaknya menilai perkembangan Sarayu.
“. . . Tapi Tuan Ethan?” First melanjutkan penjelasannya kepada Ethan dan membuat Ethan yang sedang asyik dengan pikirannya kemudian sedikit tersentak.
“Tapi apa, First?” Ethan mengerutkan keningnya karena merasa heran.
“Jika langsung mengirim Sarayu ke medan perang, saya rasa itu terlalu berat untuknya. Seperti yang Tuan tahu, Sarayu hanyalah warga sipil yang bahkan belum pernah melihat perang secara langsung. Jika mengirimnya langsung dalam keadaan belum terbiasa, maka saya takutkan Sarayu yang belum terbiasa mungkin akan mengambil keputusan yang salah karena belum terbiasa.” Seperti biasa, First yang sudah terbiasa terjun ke dalam medan perang memberikan jawaban yang bijak dalam menilai segalanya.
Ethan menganggukkan kepalanya setuju dengan penjelasan dari First mengenai latar belakang Sarayu sebagai warga sipil yang tidak pernah melihat perang secara langsung. “Kamu benar, First. Melihat perkembangan Sarayu yang begitu cepat dan pesat, aku melupakan kenyataan penting bahwa Sarayu hanyalah warga sipil sebelum datang kemari. Lalu apa saran yang bisa kamu berikan untuk membuat mental Sarayu terlatih?”
“Bagaimana jika mengirim Sarayu ke tugas yang lebih mudah dulu, Tuan?” First mencoba memikirkan sesuatu di dalam benaknya untuk membuat Sarayu terbiasa dengan keadaannya yang bukan lagi warga sipil biasa.
“Kamu benar, First. Tapi kira-kira tugas apa yang sesuai agar Sarayu bisa terbiasa berada dalam tekanan yang cukup kuat selain pergi berperang?” Sama dengan First, Ethan sedang memikirkan cara yang tepat bagi Sarayu agar dia terbiasa dengan kondisi yang penuh dengan tekanan dan mampu membuat keputusan yang tepat di saat berada dalam tekanan yang luar biasa .
Di saat Ethan dan First sedang berpikir keras menemukan cara yang tepat agar Sarayu terbiasa dengan keadaan dan lingkungan yang penuh dengan tekanan. Forth tiba-tiba menghubungi Ethan melalui saluran komunikasi yang berada di dalam ruangan Ethan.
“Tuan Ethan, apakah saya bisa berbicara pada Tuan sekarang?”
Ethan menekan tombol terima sebelum menjawab panggilan yang dibuat oleh Forth yang terdengar sedikit terburu-buru. “Aku bersama dengan First di sini, apakah dia bisa mendengarnya juga, Forth?”
“Ya, Tuan Ethan. Itu tidak masalah.”
“Kalau begitu ada apa, Forth? Kenapa tiba-tiba menghubungiku dengan nada tergesa-gesa seperti itu?” Ethan mengerutkan keningnya karena menyadari Forth bukanlah orang yang mudah gugup dan juga mudah panik. Selama beberapa waktu bekerja sama, Forth yang dikenal oleh Ethan adalah tipikal orang yang tenang sama seperti First dan Eighth.
“Kelompok negara netral meminta bantuan kepada Aliansi Ingmar, Tuan. Saya baru saja melihat informasi yang masuk itu dan memastikan jika kelompok negara netral saat ini sedang berusaha untuk meminta bantuan kepada kita.”
Kening Ethan mengerut lagi dan kali ini kerutan itu bukan hanya lapis tapi dua lapis. “Bukankah ini tidak biasa, Forth? Kenapa kelompok negara netral meminta bantuan pada kita?”
“Belum lama ini kelompok negara netral menunjuk seseorang sebagai duta perwakilan dari kelompok negara netral yang akan menjadi bintang dalam kampanye untuk memilih netral dalam peperangan dua aliansi. Tapi sepertinya. . . Aliansi Arael yang mengetahui hal ini dan biasanya mengincar negara berkembang sebagai anggotanya merasa tidak terima dengan ide itu. Dalam kampanye yang dilakukan oleh kelompok negara netral, duta mereka diserang dan saat ini berada dalam pengawasan ketat.”
Mendengar penjelasan Forth, Ethan kemudian menatap ke arah First dengan mata berbinar. “Apakah kau memikirkan hal yang sama denganku, First?”
First menganggukkan kepalanya. “Ya, Tuan Ethan. Sepertinya keberuntungan sedang berpihak pada kita.”
“Ya, aku tidak menduganya cara yang baru saja kita pikirkan tiba-tiba datang kepada kita dengan mudah.” Setelah membalas ucapan First, Ethan kemudian kembali bicara pada Forth. “Forth, beri pengumuman pada Sarayu, Dylan, Third dan Ninth untuk berkumpul di ruang rapat satu jam dari sekarang.”
“Baik, Tuan. Lalu bagaimana saya harus menjawab permintaan dari kelompok negara netral itu, Tuan?”
Ethan melirik ke arah First sebelum menjawab pertanyaan Forth. “Beri jawaban bahwa kita akan memberi kabar dalam dua hari.”
“Baik, Tuan.”
“Ah satu lagi, Forth.” Ethan menghentikan Forth yang hendak membuat pengumuman atas perintah darinya.
“Ya, Tuan.”
“Bisakah aku meminta data mengenai duta dari kelompok negara netral? Aku ingin menjelaskannya nanti dalam rapat.”
“Tentu, Tuan. Saya akan memberikan datanya nanti sebelum rapat dimulai.”
Tidak lama setelah panggilan yang dibuat oleh Forth terputus, terdengar pemberitahuan yang dibuat oleh Forth atas perintah dari Ethan. Satu jam kemudian, Ethan bersama dengan beberapa orang yang telah dimintanya untuk menghadiri rapat telah berkumpul dan duduk di kursi mereka masing-masing.
“Baiklah karena semua sudah berkumpul, aku akan mengatakan alasanku memanggil kalian kemari. Pertama kita mendapat permintaan dari kelompok negara netral mengenai pengawal yang mampu mengawal duta mereka.” Ethan membuka rapat dengan memberikan penjelasan kecil mengenai permintaan dari kelompok negara netral lebih dulu.
Third yang merasa aneh dengan permintaan dari kelompok negara netral kemudian mengacungkan tangannya dan bertanya kepada Ethan. “Kenapa tiba-tiba kelompok negara netral meminta bantuan dari Aliansi kita, Tuan Ethan?”
Forth yang mengetahui situasi dan berita mengenai permintaan dari kelompok negara netral kemudian memuka mulutnya untuk memberi penjelasan kepada Third dan juga peserta rapat lainnya. “Seperti yang kita tahu, kelompok negara netral berisi negara-negara yang kebanyakan negara berkembang dengan jumlah penduduk yang tinggi. Mereka lebih memilih untuk berada di kelompok netral demi melindungi rakyat mereka dari kehancuran akibat perang yang mungkin akan berdampak lebih besar dari negara-negara maju seperti negara kita. Seperti yang kita juga tahu, Aliansi Arael selama ini mengincar negara-negara lemah dan memaksa mereka untuk ikut dalam aliansi mereka demi menyelamatkan rakyat mereka. Karena alasan itulah, kelompok negara netral kemudian membuat kampanye kepada negara-negara berkembang dan juga negara miskin agar berhati-hati saat membuat keputusan untuk bergabung dalam aliansi tertentu. Belum lama ini duta yang ditunjuk sebagai model dalam kampanye itu mendapat serangan yang diduga berasal dari Aliansi Arael dan mereka meminta bantuan kepada Aliansi Ingmar untuk mengirim seseorang yang bisa menjaga keselamatan dari duta mereka.”
Third yang tadinya tidak paham kemudian menganggukkan kepalanya sebagai isyarat bahwa kini dirinya telah paham alasan dibalik permintaan kelompok negara netral pada Aliansi Ingmar.
“Lalu siapa yang akan kamu pilih untuk melaksanakan perintah itu, Ethan?” Kali ini giliran Dylan yang membuka mulutnya dan bertanya kepada Ethan.
“Sarayu yang akan menjalankan tugas kali ini.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments