Tadinya Ethan berniat hanya pergi bersama dengan Sixth untuk menemukan gadis dalam penglihatannya yang akan menjadi penyelamat dunia dan membawa kedamaian pada muka bumi ini. Namun rencana itu diurungkan oleh Ethan.
“Negara mana yang akan kita tuju, Tuan Ethan?”
Ethan melihat ke arah Fifth yang ikut bersamanya pergi dengan Sixth melintasi ruang dalam sekejap mata. Begitu tiba di negara tujuan, Ethan bersama dengan Sixth dan Fifth kemudian melihat pemandangan pantai yang indah yang jauh berbeda dengan pemandangan pantai yang ada di negara mereka masing-masing yakni Amerika dan Yunani.
“Negara ini bernama Indonesia. Negara yang dikenal memiliki banyak pulau dan lautan. Negara ini juga dikenal memiliki banyak kebudayaan, bahasa dan adat dalam satu negara. Kalau aku tidak salah mengingat, negara ini memiliki banyak julukan yang dikenal oleh dunia: pertama-negara maritim karena memiliki banyak lautan, kedua-negara agraris karena memiliki banyak lahan pertanian, ketiga-negara seribu pulau karena memiliki banyak pulau-pulau yang tersebar di seluruh negaranya, keempat-negara seribu candi yang bahkan salah satunya masuk dalam 7 keajaiban dunia dan terakhir dikenal sebagai paru-paru dunia karena memiliki hutan hujan tropis terbesar di dunia dan penyumbang sebagian besar oksigen di dunia.”
Menatap ke arah lautan dan merasakan angin yang berembus ke arahnya, Fifth dan Sixth yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di tanah Indonesia akhirnya merasa sedikit paham kenapa Indonesia yang merupakan satu dari negara berkembang memiliki banyak julukan yang sangat dikenal oleh dunia.
“Tidak heran julukannya begitu banyak. Udara di sini benar-benar hangat. Merasakan angin yang berembus, udara yang segar dan juga suara deburan ombak, membuatku merasa begitu damai. Entah sejak kapan, aku melupakan perasaan damai ini, Tuan Ethan,” ujar Fifth dengan senyuman di bibirnya.
“Itu benar, Tuan Ethan. Akhirnya aku merasa sedikit paham alasan petinggi Aliansi menolak keras permintaan Tuan Dylan untuk datang kemari,” tambah Sixth yang juga tersenyum merasakan perasaan damai di Indonesia.
“Ya. . . kedamaian kecil ini, mungkin akan hilang jika Aliansi Arael tahu kita menginjakkan kaki kita di sini. Jadi secepat mungkin kita harus menemukan gadis itu dan pergi da-”
Melihat Fifth dan Sixth merasakan sedikit perasaan damai dan tidak ingin mengganggu kebahagiaan kecil rekannya, Ethan kemudian berbalik dan mulai menggunakan matanya untuk mulai mencari sosok gadis yang pernah muncul dalam penglihatannya. Setelah memiliki kemampuan mata yang bisa melihat apapun di dunia ini, Ethan mulai belajar menggunakan berkah itu dengan baik. Setelah mampu menggunakan matanya untuk melihat masa depan dan masa lalu seseorang, Ethan yang juga bisa menguasai untuk membaca pikiran seseorang kemudian mulai menggunakan matanya untuk mencari seseorang yang memiliki kemampuan dari pecahan meteor God’s Blessing. Sayangnya. . . matanya kesulitan untuk melakukan perintahnya itu. Namun kali ini sesuatu muncul dalam penglihatan Ethan ketika berusaha menemukan jejak gadis itu.
“I-ini. . .”
Sebuah jejak berwarna emas muncul di permukaan tanah di mana Ethan bersama dengan Fifth dan Sixth berada.
“Ada apa, Tuan Ethan?” tanya Fifth dan Sixth bersamaan ketika mendengar suara Ethan yang sedikit terkejut.
“Se-sepertinya aku berhasil menggunakan mataku untuk mencari seseorang yang memiliki kemampuan khusus karena pecahan meteor itu. . .”
“Apa yang Tuan Ethan lihat dengan mata Tuan?” tanya Fifth penasaran.
“Jejak berwarna emas muncul di permukaan tanah dan terus terlihat ke arah sana.” Ethan mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah kota yang tidak jauh dari pantai di mana dirinya bersama dengan Fifth dan Sixth datang.
“Melihat rekaman itu-gadis itu bisa dengan cepat muncul di pantai ini ketika ledakan jatuh di samudra itu. Itu artinya gadis itu kemungkinan tinggal tidak jauh dari pantai ini dan mungkin juga tinggal di kota yang dekat dengan pantai ini. . .” duga Sixth.
“Tidak ada salahnya mengikuti langkah ini untuk menemukan gadis itu,” ujar Ethan sembari mengambil langkah besar dan mulai berjalan mengikuti jejak yang muncul dalam penglihatannya.
Sixth dan Fifth yang tidak memiliki kemampuan yang sama dengan Ethan hanya bisa memilih untuk mengikuti Ethan begitu saja.
Pencarian itu memakan setengah hari lamanya ketika Ethan menghentikan langkah kakinya di sebuah kota yang tidak jauh dari lokasi pantai di mana dirinya bersama dengan Sixth dan Fifth datang. Ethan membuka ponsel miliknya dan melihat GPS untuk mengetahui lokasi di mana dirinya sekarang berada.
“Kota J berjarak 34,2 km dari pantai P. Jarak yang cukup jauh juga.” Ethan kemudian menoleh ke arah Sixth dan Fifth yang berdiri tepat di belakangnya dan melihat raut keduanya yang sedikit lelah. “Sepertinya kalian berdua lelah??”
Fifth dan Sixth menganggukkan kepalanya bersamaan. Fifth kemudian membuka mulutnya sembari mengatur napasnya. “Ini pertama kalinya bagiku menggunakan kakiku untuk berjalan sejauh ini tanpa menggunakan perpindahan ruang milik Sixth.”
Ethan tersenyum getir mendengar ucapan Fifth. “Maafkan aku. Karena aku baru berhasil menggunakan mataku ini untuk mencari, akan lebih baik jika mencari jejak itu dengan perlahan. Aku tidak ingin melewatkan satu pun jejak dan kehilangan gadis itu padahal kita sudah cukup beruntung menemukannya karena insiden yang dibuat oleh Aliansi Arael. Dan. . .”
“Dan apa, Tuan?” tanya Sixth yang juga sedang mengatur napasnya karena lama tidak menggunakan kakinya untuk berjalan cukup jauh.
“Dan saat kembali nanti, sepertinya aku harus meminta First untuk menambah latihan fisik kalian melihat betapa lemahnya fisik kalian ketika berjalan dengan jarak segini.”
Mendengar ucapan dari Ethan, Fifth dan Sixth yang masih mengatur napasnya kemudian tiba-tiba merasa sangat lelah membayangkan First yang suka latihan fisik memberikan latihan fisik kepada mereka.
Sial, umpat Sixth dan Fifth bersamaan di dalam benak mereka. Tuan Ethan akan memberi First kesempatan yang selama ini selalu ingin digunakannya untuk memberikan kami latihan fisik.
Di sisi lain, Ethan yang menangkap raut wajah Sixth dan Fifth kemudian diam-diam membaca pikiran keduanya. Senyuman kecil muncul di sudut bibirnya ketika membaca apa yang sedang dipikirkan oleh Sixth dan Fifth mengenai latihan fisik tambahan yang hendak dimintanya kepada First.
“Fifth. . .” Ethan memanggil Fifth dan membuyarkan lamunan dari Fifth dan Sixth.
“Ya, Tuan Ethan?”
“Gunakan kemampuanmu untuk membuat gelombang air yang besar di sini!”
Mendengar perintah dari Ethan, Fifth dan Sixth terkejut di saat yang bersamaan. Sixth yang merasa aneh dengan perintah Ethan, kemudian memberanikan dirinya untuk bertanya kepada Ethan.
“Kenapa Tuan memberi perintah Fifth untuk mengendalikan air di sini dan membuat gelombang air yang besar? Jika Tuan melakukan itu, maka tindakan Fifth itu akan memancing keributan dan terekam dengan kamera CCTV yang ada di lokasi ini. Dengan begitu ketenangan dan kedamaian yang ada di negara ini mungkin akan hancur.”
Mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Sixth, Ethan kemudian teringat akan percakapannya dengan Dylan sebelum datang ke negara ini dengan membawa Fifth dan Sixth.
“Kenapa aku harus membawa Fifth bersamaku? Bukankah membawa Sixth saja sudah cukup.”
“Kau tidak mengerti maksudku, Ethan?” Bukannya menjawab pertanyaan Ethan, Dylan justru berbalik mengajukan pertanyaan kepada Ethan.
“Ya, aku tidak mengerti. Kenapa kau memintaku untuk membawa Fifth bersamaku?”
“Kau ingat rekaman tadi?”
Ethan menganggukkan kepalanya. “Tentu saja aku ingat. Apa yang terekam itu, tidak jauh dengan penglihatanku ketika aku menerima berkah ini. Seperti yang aku duga sebelumnya, gadis itu mampu mengendalikan angin dengan mudah dan membuat angin bahkan menjadi pelindung seperti dalam ukiran makam kuno itu.”
Dylan kemudian menepuk bahu Ethan dan berbisik. “Jika kau ingat hal itu, bukankah harusnya kamu menyadari alasanku memintamu untuk membawa Fifth bersama denganmu?”
Ethan melirik ke arah Dylan. “Mungkinkah itu??”
“Itu benar. Dengan menggunakan Fifth dan kemampuannya mengendalikan air, kamu bisa menggunakan air itu untuk membuat gadis itu muncul di hadapanmu dengan mudah.”
“Tapi jika aku melakukan hal itu, maka identitas Fifth, Sixth dan aku akan terungkap. Aku tidak ingin melakukan hal berisiko itu setelah selama ini mereka bekerja dalam bayangan untuk melindungi orang-orang dalam perang.”
Dylan menepuk bahu Ethan untuk kedua kalinya dan kali ini memberi penekanan sedikit lebih keras dari pukulan sebelumnya. “Tenang saja, Ethan. Saat kau pergi, setiap langkahmu akan diperhatikan oleh Forth dan begitu kamu membuat Fifth membuat gelombang maka semua kamera CCTV dan semua alat teknologi yang digunakan untuk merekam kalian akan berhenti di bawah kendali Forth.”
Sadar dari lamunan kecilnya, Ethan kemudian menatap Fifth dengan penuh keyakinan. “Lakukan saja, Fifth! Kita punya Forth yang akan mengurus seluruh CCTV dan melindungi identitas kalian.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments