“Selama tiga hari ke depan, Sixth akan mendapat tugas tambahan untuk bepergian bersamaku untuk mengunjungi beberapa negara.”
Ethan membuat pengumuman ketika tiba di ruang istirahat di mana First bersama dengan kelompoknya sedang bersantai sejenak setelah kembali dari lokasi perang.
“Kenapa hanya Sixth yang pergi bersama dengan Tuan?” tanya Seventh yang merasa iri dengan Sixth yang mendapa kehormatan untuk pergi bersama dengan ketua mereka.
“Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku harus mencari seorang gadis yang telah menyentuh pecahan meteor seperti kalian yang memiliki kemampuan mengendalikan angin. Selama beberapa bulan ini, kalian peri ke lokasi perang dan selalu memberikan hasil yang mengecewakan. Karena itu, aku akan pergi sendiri bersama dengan Sixth ke lokasi lain untuk menemukan gadis itu.”
“Apakah ada tanda-tanda bahwa meteor God’s Blessing jatuh di negara-negara yang Tuan tuju?”
Ethan mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Fifith, merasa sedikit gelagapan. Ethan yang sebelumnya begitu gegabah untuk menemukan gadis itu, tidak mempertimbangkan kemungkinan pecahan meteor yang jatuh di negara-negara yang akan ditujunya tiga hari ke depan bersama dengan Sixth.
“I-itu. . .”
“Ada!” Dari luar ruang istirahat, Dylan datang dan membantu Ethan untuk menjawab pertanyaan dari Fifth Dylan kemudian melihat ke arah Ethan dan berkata, “Maaf aku belum sempat mengatakannya padamu, Ethan.”
“K-kau, kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal?” Ethan tergagap ketika mendengar jawaban bantuan yang diberikan teman baiknya.
Dylan hendak menjawab pertanyaan dari Ethan dan memberikan penjelasan kepada semua anggota dari Pasukan Perdamaian Dunia, namun niat Dylan itu terhenti ketika Eighth membuka mulutnya lagi dan mengajukan pertanyaan.
“Jika sejak awal Tuan Dylan tahu bahwa pecahan meteor itu juga jatuh di kelompok negara netral, kenapa Tuan tidak memberitahu kami dan juga Tuan Ethan? Jika sejak awal Tuan memberitahu kami, kelompok First yang pergi pasti sudah menemukan gadis yang dimaksud oleh Tuan Ethan.”
“Untuk itu, aku minta maaf. Tapi sebelum kalian melakukan pencarian ke sana, aku sudah pernah mengajukan permintaan untuk mencari ke negara itu, namun para petinggi di aliansi menolak permintaanku.”
“Kenapa begitu, Tuan Dylan?” tanya Seventh penasaran.
Dylan hendak membuka mulutnya untuk menjawab pertanyaan Seventh dan beberapa anggota lainnya. Namun dengan cepat First membuka mulutnya dan menggantikan Dylan untuk menjawab pertanyaan itu.
“Karena mereka kelompok negara netral yang tidak memihak Aliansi mana pun. Karena itu, kedatangan kita ke sana mungkin akan memicu salah paham dari Aliansi Arael dan mengira negara yang kita datangi telah bergabung dengan Aliansi kita. Jika hal itu terjadi-“
“Maka kelompok negara netral yang rata-rata hanyalah negara berkembang akan menjadi korban dari peperangan ini. . .” tambah Dylan.
“Jika itu yang akan terjadi, bukankah tidak seharusnya kita pergi ke sana dan membuat kedamaian di kelompok negara itu hancur karena kedatangan kita?” tanya Third.
Dylan kemudian mengangkat satu tangannya dan kemudian menunjuk ke arah layar besar yang berada di ruang istirahat sembari memegang remote dan menekan tombol on. “Tolong lihat ke layar semuanya!”
Sebuah rekaman kemudian memutar, sebuah ledakan yang terjadi di sekitar Samudra Hindia dan membuat air laut bergerak ke arah daratan. Gelombang dengan ketinggian sekitar 10 meter kemudian tiba di pantai dan membuat orang-orang di sekitar Pantai samudra Hindia.
Setelah rekaman selesai berputar dengan banyak orang di sepanjang pantai yang berlari ketakutan, Dylan kemudian mematikan layar dengan menekan tombol off pada remote. “. . . Apa kalian sudah melihatnya?”
Semua orang yang ada di ruang istirahat, kecuali Forth, Eighth dan Ninth, menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Dylan.
“Apa yang baru saja terjadi?” tanya Seventh penasaran.
“Le-ledakan itu, mungkinkah Aliansi Arael yang menyebabkannya?” Kali ini giliran dari Fifth yang mengajukan pertanyaan.
“Apakah orang-orang itu selamat?”
Setelah Fifth dan Seventh, giliran First yang mengajukan pertanyaan dan membuat Dylan harus mengangkat tangannya lagi untuk membuat orang-orang berhenti mengajukan pertanyaan.
“Ssssttttt. . .” Dylan yang baru mengangkat tangannya kemudian mendesis untuk meminta semua orang berhenti mengajukan pertanyaan. Untuk sejenak, Dylan menatap semua orang dan menangkap ekspresi semua orang yang sama-penasaran. Setelah menatap semua orang, Dylan kemudian membuka mulutnya dan mulai memberikan penjelasan. “Pertama, ledakan kecil itu memang disebabkan oleh Aliansi Arael yang berharap Australia mau masuk ke dalam aliansi mereka. Namun sayangnya. . . ledakan itu terlalu jauh dari Australia dan justru mengenai kelompok negara netral dan menyebabkan kehebohan beberapa saat lalu. Berkat kejadian itu, Aliansi kita-Aliansi Ingmar yang tadinya melarang kita untuk menginjakkan kaki kita di kelompok negara netral kini melepas larangannya. Kelompok negara Netral telah mengirim pesan untuk meminta bantuan kepada Aliansi kita karena gelombang yang mencapai pantai mereka. Lalu, mohon lihat ini!”
Dylan memberikan perintah lagi kepada seluruh orang termasuk Ethan untuk kembali melihat ke layar. Dylan kemudian menekan tombol on pada remote dan memutar kembali rekaman yang lain.
Semua orang termasuk Ethan kemudian menatap ke arah layar dan melihat rekaman yang diputar lagi oleh Dylan. Kali ini rekaman itu memutar seorang gadis dari banyaknya orang yang berlari ketakutan melihat gelombang setinggi sepuluh meter mendekat ke arah pantai. Gadis itu dengan tanpa rasa takut kemudian berdiri di tepi pantai dan menatap ke arah datangnya gelombang air laut. Begitu gelombang air laut mendekat, gadis itu kemudian mengangkat tangan kanannya dan membuat seluruh angin di sekitarnya berkumpul. Angin-angin yang berkumpul itu kemudian menjadi satu dan mengubah bentuknya menjadi sebuah pelindung atau selubung yang besar. Dengan terus menggunakan tangannya, gadis itu kemudian menahan gelombang air laut yang datang dengan selubung atau pelindung angin yang dibuatnya.
Klik.
Tombol Off ditekan lagi oleh Dylan membuat semua orang menatap ke arah Dylan secara bersamaan.
“Kenapa dimatikan, Tuan Dylan??” tanya Seventh.
“Mungkinkah gadis itu adalah gadis yang dicari oleh Tuan Ethan selama ini?” tanya First.
Sama seperti First yang merasa bahwa gadis dalam rekaman itu adalah orang yang dicarinya selama ini, Ethan yang masih menatap layar dengan tatapan tidak percaya kemudian membuka mulutnya dan bertanya kepada Dylan. “Kau sudah menemukan gadis itu, temanku?”
Dylan menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebar di bibirnya. “Seperti yang kamu lihat, temanku. Aku sudah menemukan gadis itu untukmu. Ketika melihat ini, rasanya aku melihat keajaiban Tuhan yang lain.”
“Kenapa kau tidak mengatakannya sejak tadi, Dylan??”
“Aku baru menerima rekaman itu beberapa menit yang lalu setelah menerima kabar permintaan bantuan dari kelompok negara netral. Tidak lama setelah aku menerima permintaan itu, petinggi Aliansi melepas larangannya. Setelah menerima larangan yang dilepas, aku meminta Forth untuk mencari tahu alasan di balik ledakan itu dan menemukan rekaman itu. Aku dan Forth dengan segera menghapus seluruh rekaman yang berhubungan dengan gadis itu dan menyisakan satu rekaman untuk membuat kalian semua melihatnya. Dan benar saja, kau mengenali gadis itu, Ethan.”
Ethan tersenyum bahagia menerima kabar menggembirakan itu karena harapannya untuk mendapatkan kedamaian di seluruh penjuru dunia tidak lagi hanyalah harapan kosong yang tidak akan pernah bisa terwujud.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments