Selama dua hari dua malam, Ninth dan Forth bekerja sama untuk membuat benda yang diminta oleh Sarayu. Dengan bermodalkan contoh dari copy yang dilakukan oleh Seventh, Ninth dan Forth bekerja dengan sangat keras untuk membuat dua benda yang awalnya hanyalah karya fiksi seseorang berubah menjadi benda yang nyata.
Berkat kemampuan yang diberikan oleh pecahan meteor God’s Blessing, Ninth dan Firth akhirnya berhasil membuat dua benda yang diinginkan oleh Sarayu menjadi sebuah kenyataan.
Di sisi lain, Sarayu yang telah berlatih bersama dengan Second selama dua hari, akhirnya memperlihatkan keajaiban kepada Dylan dan Ethan yang tidak hentinya mengawasi dari ruangan yang berbeda. Dalam dua hari, Sarayu secara ajaib menguasai kemampuan milik Second.
“Tuan lihat?” teriak Second ke arah di mana Dylan dan Ethan berada. “Tuan lihat? Gadis ini berhasil mempelajari kemampuanku!!!!”
Dylan yang awalnya tidak paham alasan Sarayu memilih Second sebagai pelatih pertamanya, akhirnya menemukan alasan dibalik pilihan Sarayu itu.
“Ethan?” panggil Dylan setelah mendengar teriakan dari Second yang terkejut melihat kemampuan Sarayu yang mampu mempelajari kemampuan milik Second. “Apa kamu sudah menduga sejak awal tujuan Sarayu memilih Second?”
“Kurasa. . .” balas Ethan. “Seperti yang kamu katakan padaku sebelumnya, kemungkinan besar kemampuan milik Sarayu adalah kemampuan copy yang sama dengan milik Seventh. Hanya bedanya obyek yang dicopy oleh Sarayu bukanlah benda seperti kemampuan Seventh melainkan bakat. Melihat dalam dua hari ini, Sarayu yang awalnya kita kira memiliki kemampuan pengendali angin dan mampu berbicara dengan beberapa binatang, kini telah menguasai kemampuan Second. Itu artinya kemampuan Sarayu sejak awal adalah mengopi kemampuan lain.”
Dylan yang awalnya mencetuskan bahwa kemampuan Sarayu adalah copy, kini benar-benar tidak percaya jika dugaan yang dibuatnya adalah kenyataan. “Ini benar-benar menakjubkan, Ethan. Jika kemampuan Sarayu memang benar-benar mengopi kemampuan lain, maka Sarayu mungkin bisa mengopi kemampuan dari pasukan Aliansi Arael.”
“Itu juga yang aku pikirkan, Dylan. Kemampuan ini benar-benar luar biasa.”
Percakapan antara Ethan dan Dylan kemudian terhenti ketika Sarayu yang berada di ruang pelatihan dengan Second, memanggil Ethan.
“Tuan Ethan?”
Karena saluran komunikasi yang tadi terhubung diputus sementara oleh Ethan karena perbincangannya dengan Dylan, Ethan menekan tombol komunikasi lagi untuk berbicara dengan Sarayu. “Ya, Miss Sarayu.”
“Apakah ketiga benda yang aku minta sudah ada?” tanya Sarayu.
Ethan melirik ke arah Dylan untuk memeriksa Ninth dan Forth. Setelah beberapa saat, Dylan yang baru saja menghubungi ruangan Ninth dan Forth mendapat kabar bahwa baru satu benda yang bisa diselesaikan oleh Ninth dan Forth.
“Hingga saat ini, baru ada dua benda dari tiga benda yang kamu minta. Apakah kamu ingin mencobanya, Miss Sarayu??”
Sarayu menganggukkan kepalanya. “Ya, Tuan. Dua benda itu cukup untuk latihanku sebelum berlatih dengan First.”
Mendengar jawaban Sarayu, Ethan kemudian meminta Seventh membawa benda yang telah dikopinya dan mengambil satu benda lagi yang berada di ruangan Ninth. Tidak butuh waktu lama-mungkin kurang dari lima menit, Seventh telah tiba di ruangan yang sama dengan Sarayu dan memberikan dua benda yang diminta oleh Sarayu.
Dari balik kaca, Ethan melihat Sarayu mencoba benda pertama: Ruyi Jingu Bang yang beratnya sekitar 8.100 kg. Setelah memperhatikan tongkat merah itu selama beberapa saat, Sarayu kemudian membisikkan sesuatu pada Seventh dan tidak lama kemudian keluar dari ruangan di mana Sarayu berada.
Tidak lama kemudian, Seventh kembali lagi dengan membawa beberapa benda tajam di tangannya: pisau, tombak, belati dan pedang. Semua benda tajam itu kemudian digunakan oleh Sarayu untuk menebas tongkat merah dengan nama Ruyi Jingu Bang itu. Namun dari keempat benda itu, tak satupun dari mereka yang mampu menebas atau membuat goresan pada Ruyi Jingu Bang. Sarayu kemudian membuat senyuman kecil di bibirnya ketika melihat kehebatan dari Ruyi Jingu Bang yang telah dikopi oleh Seventh dua hari yang lalu.
“Ini sesuai dengan keinginanku, Seventh.” Sarayu memuji Seventh sembari menyayat telapak tangannya dengan pisau yang dibawakan oleh Seventh sebelumnya.
“Apa yang kau lakukan, Sarayu??”
Seventh dan Second yang berada di ruangan yang sama dengan Sarayu, langsung berteriak dengan kencang ketika terkejut melihat tindakan Sarayu. Hal yang sama berlaku pada Ethan dan Dylan yang berada di ruang sebelah yang melihat langsung tindakan Sarayu itu.
“Apa gadis itu baik-baik saja, Ethan?” tanya Dylan dengan suara khawatir. “Kenapa dia melakukan hal itu?”
Namun sebelum Ethan yang hendak membuka mulutnya untuk memberikan jawaban pada Dylan, Sarayu lebih dulu melakukan sebagai bentuk dari jawaban pertanyaan orang-orang yang melihat tindakannya saat ini.
Tes. . . tess. . .
Darah yang mengalir dari telapak tangan Sarayu, kemudian diletakkannya tepat di atas tiruan Ruyi Jingu Bang yang telah diberikan oleh Seventh.
Seventh, Second, Ethan dan Dylan, tadinya mengira jika darah itu akan jatuh ke lantai setelah melewati Ruyi Jingu Bang. Namun kenyataan yang terjadi berbeda. Darah itu tidak mengalir ke lantai dan menghilang seolah dihisap oleh Ruyi Jingu Bang.
“Apa itu barusan?” tanya Seventh heran.
“Itu benar, Sarayu. Apa yang baru saja terjadi? Ke mana perginya darahmu yang mengalir?” tanya Second yang juga sama herannya dengan Seventh.
“Ah ini.. . sebenarnya aku hanya iseng mencobanya. Beberapa informasi yang aku baca mengatakan bahwa darah bisa digunakan untuk perjanjian. Aku yang memikirkan hal itu kemudian menyayang telapak tanganku dan membuat darahku jatuh ke atas Ruyi. Kuharap dengan melakukan itu, Ruyi ini terikat denganku dan akan mendengarkan perintah yang keluar dari mulutku.”
“Kau iseng mencobanya?” Seventh bertanya dengan mata membelalak seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya dari mulut Sarayu. “Apa kau sudah gila?”
Sarayu menggelengkan kepalanya. “Tidak, aku tidak gila. Karena Ruyi ini benar-benar menerima perjanjian yang aku buat baru saja.”
“Bagaimana kau bisa tahu hal itu, Sarayu?” Second yang merasa penasaran tidak ingin kalah dari Seventh.
“Kita akan tahu setelah ini.” Sarayu kemudian menarik bagian bawah pakaian yang digunakannya dan mengikatkannya di telapak tangannya. Dengan melakukan hal itu, untuk sejenak pendarahan yang mengalir di telapak tangan Sarayu mulai terhenti. Sarayu kemudian mengambil tongkat merah yang dipanggilnya dengan nama Ruyi dan mulai memberikan perintahnya. “Ruyi, memanjang sepanjang ruangan ini!”
Selama beberapa detik, tidak ada apapun yang terjadi. Tongkat merah yang dipanggil Ruyi itu tidak memberikan respon apapun atas perintah yang diberikan oleh Sarayu. Namun setelah beberapa detik terlewat, tongkat merah itu mulai memanjang dengan cepat sepanjang ukuran ruangan di mana Sarayu berada.
Pemandangan itu benar-benar membuat Seventh, Second, Ethan dan Dylan yang melihatnya, hanya bisa melongo karena tidak percaya bahwa cerita dari Sun Go Kong itu benar-benar sebuah kenyataan.
“A-apa yang baru saja aku lihat ini, Second?” Seventh bertanya sembari memukul bahu Second beberapa kali. “Ka-katakan padaku bahwa apa yang aku lihat ini adalah benar, Second?”
Second membalas pukulan di bahunya dengan berbalik memukul bahu Seventh dengan tangannya. “Ini benar, Seventh. Aku melihat apa yang kamu lihat, Seventh!”
“Ba-bagaimana tongkat ini tiba-tiba bisa memanjang seperti perintah Sarayu?” tanya Seventh lagi.
Meliat reaksi Seventh dan Second, Sarayu hanya bisa menahan tawa kecilnya karena melihat reaksi yang luar biasa di hadapannya saat ini.
Sementara itu, Ethan dan Dylan yang melihat pemandangan itu juga sama terkejutnya dengan Second dan Seventh. Pertanyaan yang sama dengan Seventh, keluar dari mulut Dylan sembari memukul bahu Ethan.
“A-apa yang baru saja aku lihat ini, Ethan??? Ka-katakan padaku bahwa aku tidak sedang bermimpi, Dylan?”
Ethan membalas pukulan di bahunya dengan berbalik memukul bahu Dylan. “Kau adalah peneliti, Dylan. Bukankah pemandangan ini harusnya tidak mengejutkanmu??”
Dylan menganggukkan kepalanya sekali sebelum mengubahnya menjadi gerakan menggeleng. “A-aku memang peneliti. Aku juga sudah beberapa kali pergi ke situs kuno. Tapi ini pertama kalinya, aku melihat kisah dalam cerita yang berasal dari kenyataan, Ethan. Siapa yang akan menyangka tiruan dari Ruyi Jingu Bang milik Sun Go Kong itu benar-benar bisa mengubah ukurannya seperti yang ada di dalam cerita?”
Ethan menganggukkan kepalanya setuju dengan ucapan Dylan-sahabatnya. Ethan sendiri yang awalnya tidak percaya bahwa keajaiban itu ada, kini melihat berulang kali keajaiban yang datang kepadanya. Dimulai dari pecahan meteor yang menyelamatkan nyawanya, kemampuan aneh yang diterimanya ketika menyentuh pecahan meteor itu dan terakhir, sosok gadis yang muncul dalam penglihatannya, yang kini benar-benar berdiri di hadapannya.
Ethan menatap Sarayu dari balik kaca dan bergumam, “Kurasa memang dialah penyelamat itu. Pasti inilah alasan kenapa gadis itulah yang menjadi penyelamat dan bukannya kami.”
Ethan yakin akan hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments