Hari pertama Sarayu memulai pelatihannya. Sebagai awal, Ethan mengenalkan lebih dulu anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia di hadapan Sarayu. Ethan mulai mengenalkan dirinya sendiri beserta kemampuannya, diikuti dengan kode First beserta dengan kemampuannya hingga kode Ninth beserta dengan kemampuannya.
Setelah mendengar penjelasan dari Ethan mengenai semua anggota dari Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia, Ethan kemudian bertanya pada Sarayu untuk code nama yang akan digunakannya ketika bertugas di bawah Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia. “Miss Sarayu, ketika bertugas Miss harus menggunakan code name agar musuh tidak mengetahui identitas sebenarnya dari Miss Sarayu. Apakah ada nama khusus yang ingin Miss gunakan??”
Mendengar pertanyaan dari Ethan, Sarayu menatap Ethan dengan tatapan heran. “Kenapa tidak melanjutkan ordinal numbers seperti code yang sudah ada, Tuan Ethan?”
“Karena Miss adalah perlakuan khusus, jadi sebisa mungkin aku ingin menyembunyikan bahwa Miss bekerja di sini. Jika bisa, aku ingin Miss Sarayu menggunakan code name yang berbeda agar musuh tidak mudah melacak identitas miss,” jelas Ethan. “Apakah ada nama tertentu yang ingin Miss Sarayu gunakan?”
“Bagaimana dengan savior? Apakah terdengar berlebihan jika aku menggunakan nama itu?”
“Kenapa menggunakan nama itu, Miss?” tanya Seventh penasaran.
“Ah itu, mungkin karena terdengar keren dan. . . “Sarayu melihat ke arah Ethan dan membuat Ethan memahami maksud dari tatapan itu. “Tuan Ethan pasti tahu kenapa aku memilih nama itu bukan?”
Ethan menganggukkan kepalanya. “Aku tahu. Nama itu diambil dari kata penjaga dalam nama organisasi kita. Nama itu juga adalah bukti bahwa pemilik nama itu adalah anggota dari Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia.”
Prok. . . prok. . .
Tepuk tangan terdengar menggema di ruang latihan di mana Sarayu bersama dengan Ethan dan sembilan orang lainnya berada.
“Itu pilihan yang bagus, menurutku,” puji First sembari memasang senyumannya pada Sarayu.
“Itu benar,” tambah Ninth yang juga ikut memuji dengan senyuman di wajahnya.
“Savior. . . benar-benar code name yang cocok sekali,” tambah Sixth.
Ethan mengangkat tangannya dan membuat pujian yang hendak berdatangan lebih banyak lagi pada Sarayu kemudian terhenti. Ethan kemudian melihat ke Sarayu dan mulai memberikan penawaran mengenai pelatihan yang akan dijalankan oleh Sarayu hari ini. “Miss Sarayu, dari First hingga Ninth, siapa dulu yang ingin Nona ajak untuk pelatihannya?”
Sarayu menatap ke arah First dan kemudian bergantian ke arah Second, Third, hingga terakhir ke arah Ninth. Setelah menimbang-nimbang dengan pertimbangan yang cukup matang, Sarayu kemudian mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah seseorang.
“Second. Aku akan belajar lebih dulu pada Tuan Second.” Jari telunjuk Sarayu yang menunjuk ke arah seseorang itu berhasil membuat semua orang di dalam ruangan itu terkejut karena tidak menduga dengan pilihan Sarayu.
“Akuu??” tanya Second sembari menunjuk ke dirinya sendiri karena tidak percaya bahwa dia adalah orang pertama yang akan menjadi pelatih bagi Sarayu.
Sama seperti Second, semua orang mengira Sarayu akan lebih dulu memilih First yang lebih berpengalaman dalam peperangan sama seperti Ethan dan juga merupakan penyerang utama dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia.
“Kenapa Miss Sarayu memilih Second?” tanya Eight yang merupakan ahli strategi dalam Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia.
“Karena Second adalah hal pertama yang aku butuhkan sebelum memulai pelatihan fisik yang berat. Selain Second, sebenarnya aku membutuhkan Seventh juga, Tuan.”
“Aku??” tanya Seventh dengan wajah bangganya. Karena sebenarnya dari banyak anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia, Seventh-lah yang banyak menganggur. “Kenapa aku?”
“Ya, kenapa harus Second dan Seventh??” tanya Ninth yang juga terkejut.
Melihat banyaknya pertanyaan yang muncul ke arah Sarayu, Ethan mengangkat tangannya lagi ke atas untuk menghentikan anggotanya bertanya lebih jauh lagi. “Stop!”
“Tuan Ethan?” protes Ninth.
“Berhenti, Ninth! Berhenti bertanya! Sarayu tidak perlu menjawab pertanyaanmu sekarang karena dalam dua atau tiga hari pertanyaanmu itu mungkin akan terjawab,” jelas Ethan sembari melihat ke arah Sarayu yang tersenyum ke arahnya karena telah menyelamatkannya dari pertanyaan dan penjelasan panjang yang akan membuang-buang waktunya. Ethan kemudian melihat ke arah semua anggotanya dan memberi mereka perintah baru. “Selain Second dan Seventh, silakan keluar dari ruang pelatihan ini dan kembali pada tugas kalian masing-masing! Peperangan antara dua aliansi masih berlangsung dan kalian masih jauh untuk mewujudkan perdamaian dunia.”
Mendengar perintah dari Ethan, mau tidak mau anggota Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia selain Second dan Seventh harus keluar dari ruang pelatihan untuk mengerjakan tugas mereka berkeliling ke lokasi perang dan membantu pasukan perang Aliansi Ingmar menghadang pasukan dari Aliansi Arael.
“Baiklah. . .” ujar Ethan hendak berbalik. “Kalian bisa berlatih, aku akan meninggalkan kalian dan mengamati dari atas bersama dengan Dylan.”
“Tunggu sebentar, Tuan Ethan!” ujar Sarayu.
Ethan yang tadinya hendak berbalik menghentikan niatnya dan kembali menatap ke arah Sarayu. “Ada apa, Sarayu?”
“Saya hanya akan berlatih dengan Second saja, Tuan. Untuk Seventh, saya hanya membutuhkan kemampuannya untuk mengopi beberapa item. Bisakah saya melakukan itu untuk saat ini?”
Ethan menganggukkan kepalanya. “Tentu saja bisa. Kenapa tidak? Barang apa yang ingin kamu copy, Sarayu?”
Sarayu mendekatkan dirinya pada Ethan dan kemudian menyentuh tangan Ethan. Tindakan itu membuat Ethan dapat melihat pikiran Sarayu dan membuatnya melihat apa yang saat ini dipikirkan oleh Sarayu. Ada tiga jenis barang yang diinginkan oleh Sarayu: barang pertama adalah tongkat merah dengan nama Ruyi Jingu Bang. Barang itu adalah barang milik Sun Go Kong yang merupakan tokoh utama dalam Journey to The West. Seperti yang banyak diketahui dari cerita itu, Sun Go Kong memiliki senjata utama yakni tingkat merah dengan nama Ruyi Jingu Bang yang dikatakan memiliki berat 8.100 kg. Ruyi Jingu Bang juga dapat berubah ukuran dan panjang sesuai dengan perintah dari Sun Go Kong. Dari cerita Journey to The West juga diketahui bahwa Sun Go Kong menguasai mantra untuk mengembuskan angin, membelah air dan membuat lingkaran lindungan dari ancaman sihir.
Baru satu benda yang terlihat oleh mata Ethan dan hal itu sudah membuat Ethan merasa tercengang melihat Sarayu saat ini. Berbagai pertanyaan muncul di dalam benaknya saat ini karena melihat Sarayu yang sepertinya berbeda dari kebanyakan orang normal. Bagaimana bisa wanita yang tidak pernah berpikir untuk terjun dalam perang memikirkan strategi seperti ini? Apa karena aku membuatnya melihat masa depannya?
Bergolak dengan pikirannya sendiri karena tidak percaya dengan apa yang saat ini dipikirkan oleh Sarayu, Ethan kembali menatap Sarayu dan berpikir lagi. Masa depan yang aku perlihatkan padanya hanyalah garis besar. Masa depannya bisa berubah kapan pun tergantung pada pilihan yang dibuatnya. Tapi. . . hanya karena membuatnya melihat masa depan, bukan berarti dia bisa memikirkan semua ini hanya dalam waktu singkat.
Sembari memikirkan Sarayu, barang kedua yang diinginkan oleh Sarayu muncul dalam penglihatan Ethan. Kali ini apa yang Sarayu ingin perlihatkan pada Ethan bukanlah gambaran seperti sebelumnya ketika memperlihatkan Ruyi Jingu Bang melainkan gambaran berupa video dari anime(1) lawas yang mungkin berasal dari tahun 2010 di mana dunia masih dalam keadaan damai. Dalam penglihatannya, Ethan melihat judul dari anime itu-Air Gear dan melihat tokoh utama dari anime itu terbang bebas di langit hanya dengan menggunakan sepatu roda dengan dua roda dengan mesin pendorong. Tokoh utama dalam gambaran yang diperlihatkan oleh Sarayu itu tidak hanya meluncur dengan bebas di jalanan dan daratan, bahkan ketika di air pun, tokoh utama dalam anime Air Gear itu bisa meluncur dengan cepat.
(1)Anime adalah serial kartun dari Jepang.
Untuk kedua kalinya, Ethan tercengang dengan benda kedua yang diinginkan oleh Sarayu. Bagaimana bisa?? Bagaimana bisa dia memikirkan hal ini?
Belum cukup dibuat tercengang untuk kedua kalinya, Ethan harus tercengang untuk ketiga kalinya ketika melihat penglihatan ketiganya mengenai benda ketiga yang dibutuhkan oleh Sarayu.
Penglihatan keduanya tidak berbeda dengan penglihatan ketiga yang diterimanya. Kali ini sama dengan penglihatan kedua, Ethan melihat anime dengan judul Irregular at Magic School di mana tokoh utamanya menggunakan dua pistol silver. Dalam penglihatan Ethan, tokoh utama dalam anime itu sebenarnya adalah pengguna sihir khusus yang perlu menggunakan alat untuk mengeluarkan sihirnya. Beberapa kemampuan dari tokoh utama itu adalah mist dipersion yang mampu memecah apapun ke dalam komponen-komponennya, kemampuan penyembuh dengan menguraikan kerusakan-kerusakan yang ada dan terakhir sihir penghancur yang kuat.
Menerima penglihatan dari Sarayu, Ethan benar-benar tidak lagi bisa percaya bahwa Sarayu di depannya saat ini hanyalah gadis biasa. “Ini. . . apa kau menginginkan barang ketiga itu persis seperti yang kau perlihatkan padaku? Meskipun Seventh bisa mengopi ketiga benda itu, tapi untuk benda ketiga sepertinya akan sulit.”
Sarayu menarik tangannya yang menggenggam tangan Ethan dan tersenyum sebelum menjawab pertanyaan Ethan. “Aku tidak berharap banyak untuk benda ketiga. Tapi. . . setidaknya kuharap benda ketiga itu bisa memiliki kemampuan memecah apapun ke dalam bentuk komponen, rekonstruksi dan destruksi. Aku ingin benda itu ada dalam dunia nyata dan memudahkan Pasukan ini untuk mendapatkan kemenangan. Bukankah itu hal yang bagus jika benda itu benar-benar ada? Terlebih lagi dalam pasukan ini ada Seventh yang mampu mengopi benda apapun Forth yang mampu memanipulasi teknologi apapun dan terakhir, Ninth yang merupakan teknisi jenius. Kurasa Ninth akan merasa senang bisa menciptakan benda itu ke dalam dunia nyata.”
Seventh dan Second yang tidak bisa melihat apa yang dilihat oleh Ethan hanya bisa melihat Sarayu dan Ethan secara bergantian dengan tatapan heran dan kebingungan.
“Sebenarnya apa yang kalian berdua bicarakan?” tanya Second.
“Ya,” Seventh menganggukkan kepalanya setuju dengan Second. “Sebenarnya apa yang sedang kalian bicarakan? Benda apa yang diinginkan Sarayu, Tuan Ethan?”
Tanpa memberikan penjelasan kepada Second dan Seventh yang kebingungan, Ethan menjawab ucapan Sarayu. “Baiklah jika begitu menurutmu, Sarayu. Aku akan membicarakannya dengan Seventh, Forth dan Ninth. Aku akan mengabari jika ketiga benda yang kamu inginkan telah siap, Miss Sarayu.”
Setelah mengatakan tu, Ethan menarik kerah Seventh dan memaksa Seventh untuk berjalan bersamanya keluar dari ruang pelatihan di mana Sarayu dan Second akan memulai pelatihan pertamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments