Melihat keberanian yang diperlihatkan oleh Sarayu, untuk sejenak Ethan merasa sedikit lega. Setidaknya dia memiliki keberanian di atas rata-rata. Itulah yang dipikirkan Ethan. Tapi sekali lagi membayangkan kembali perdamaian dunia di masa depan bergantung pada wanita muda yang tidak tahu menahu tentang kejamnya peperangan, rasanya benar-benar membuat Ethan merasa kesal. Tidakkah takdir ini terlalu berat ditanggung olehnya? Kalimat itu muncul di dalam benak Ethan ketika mengingat kembali gambaran di mana Sarayu berhadapan dengan situasi di mana dirinya berada dalam bahaya.
Jika bisa. . . aku akan melindunginya sebagai ganti atas usahanya melindungi perdamaian dunia ini. Ya, harusnya itu yang aku lakukan. Jika pada akhirnya apa yang muncul dalam penglihatanku benar-benar menjadi kenyataan dan pada akhirnya perdamaian dunia benar-benar dicapai oleh Sarayu, maka sebagai gantinya aku akan melindunginya. Janji itu terucap di dalam hati Ethan ketika akhirnya membawa Sarayu pergi dan berpindah tempat ke markas Pasukan Perdamaian Dunia yang berada di bawah Aliansi Ingmar. Berkat Sixth, perjalanan jauh yang harusnya dibutuhkan waktu berjam-jam menggunakan pesawat kini bisa dilakukan dalam sekejap mata.
Begitu tiba di markas, Ethan dan Dylan kemudian memberikan surat perjanjian kepada Sarayu sebagai ikatan kontrak yang akan melindungi Sarayu di masa depannya.
“Seperti yang Miss baca, kontrak itu berisi gaji bulanan yang Miss terima, berbagai asuransi termasuk asuransi kecelakaan hingga asuransi kematian. Lalu selain dua hal itu, aku sudah meminta kepada petinggi Aliansi Ingmar untuk membuat beberapa pengecualian untuk Miss.”
Ethan kemudian meminta Sarayu untuk membuka halaman terakhir dari surat perjanjian yang diberikan oleh Ethan sebagai bentuk ikatan kerjanya bersama dengan Sarayu.
“. . . Pengecualian pertama adalah karena Miss Sarayu adalah warna negara dari kelompok negara netral, maka jika sewaktu-waktu Miss Sarayu ingin berhenti kapan pun, pihak Aliansi Ingmar tidak akan bisa menolak. Pengecualian kedua adalah karena Miss Sarayu adalah satu-satunya wanita yang bekerja untuk Aliansi Ingmar saat ini, maka ketika Miss Sarayu akan menikah saat masih bekerja sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia, Aliansi Ingmar tidak memiliki hak untuk menolak dan menahan Miss Sarayu. Pengecualian ketiga, jika pada akhirnya Miss Sarayu memilih untuk mundur, Alinasi Ingmar akan menjaga kerahasiaan dan juga keselamatan Miss Sarayu.”
Sarayu membuka-buka halaman surat perjanjian yang diberikan oleh Ethan, mata Sarayu benar-benar terkejut ketika melihat gaji bulanan dan fasilitas yang diterimanya ketika bekerja sebagai Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia. Gaji dalam kurs dolar itu memiliki 5 digit angka, yang jika dirupiahkan ke dalam mata uang Indonesia akan berubah menjadi 9 digit angka. “Ga-gaji ini, apakah jumlahnya tidak terlalu besar, Tuan?”
Ethan tersenyum mendengar pertanyaan dan melihat wajah terkejut dari Sarayu. “Jumlah itu tidaklah besar, Miss. Itu adalah gaji pokok ketika bekerja. Gaji itu akan bertambah ketika Miss menyelesaikan misi.”
“Bukankah kita sedang dalam perang?”
Ethan menganggukkan kepalanya. “Itu benar, Miss.”
“Bukankah perang butuh banyak dana?”
Ethan menganggukkan kepalanya sekali lagi. “Itu juga benar, Miss.”
“Lalu dari mana kalian dapat banyak dana untuk ini, Tuan?”
Ethan menunjuk kedua matanya sendiri sebelum menjawab pertanyaan Sarayu. “Berkat ini, Aliansi Ingmar bisa menemukan banyak harta karun dan menemukan cara mengatasi dana yang dibutuhkan. Jadi Miss, tidak perlu khawatir soal dana karena berkat mata ini dan Sixth, kami bisa mengatasi masalah dana yang menjadi masalah besar ketika perang terjadi.”
“Apa mata itu mampu menemukan apapun di dunia ini?” tanya Sarayu dengan mata berbinar karena rasa penasarannya.
Ethan mengangkat kedua bahunya karena merasa tidak terlalu yakin. “Kurasa. Aku sendiri masih mencoba banyak hal menggunakan kedua mataku. Kamulah orang pertama yang aku lihat masa depannya, Miss Sarayu.”
“Ah, benarkah?”
Ethan menganggukkan kepalanya. “Itu benar dan ternyata aku bisa melakukannya. Sepetinya akan ada banyak hal yang perlu aku lakukan untuk menemukan batas dari penggunaan kedua mataku ini nantinya. Bagaimana dengan Miss Sarayu sendiri?”
Setelah memeriksa semua isi dari surat perjanjian yang diberikan oleh Ethan, Sarayu yang merasa tidak ada keluhan kemudian menandatangani surat itu. Setelah membubuhkan tanda tangannya dan memberikan surat perjanjian kepada Ethan, Sarayu kemudian menjawab pertanyaan dari Ethan. “Ada banyak hal yang ingin bisa aku lakukan, Tuan. Tapi dua hal yang paling aku inginkan sudah bisa kulakukan, ke depannya mungkin aku akan bisa menguasai apa yang selama ini aku inginkan.”
Ethan yang menerima surat perjanjian yang berisi tanda tangan Sarayu kemudian memeriksa tanda tangan Sarayu sebelum akhirnya menyimpan surat itu ke dalam map besar miliknya. “Dua hal? Apa yang Miss Sarayu maksud?”
“Satu adalah mengendalikan angin seperti yang Tuan ketahui. Lalu yang kedua adalah berbicara dengan beberapa binatang.”
Mendengar jawaban yang diberikan oleh Sarayu, Ethan yang tadinya berbincang dengan Sarayu hanya untuk membuat Sarayu merasa nyaman kini justru merasa terkejut karena jawaban Sarayu.
“A-apa maksudnya berbicara dengan binatang, Miss Sarayu?”
Sarayu menatap Ethan dengan tatapan yang sama bingungnya dengan Ethan saat ini. “Kukira Tuan sudah tahu hal ini? Kupikir karena alasan itulah, Tuan merekrutku.”
Ethan menggelengkan kepalanya masih dengan rasa bingungnya. “A-aku benar-benar tidak mengetahuinya, Miss Sarayu. Sejak kapan Miss Sarayu bisa berbicara dengan binatang tertentu?”
“Hampir di saat yang sama seperti aku bisa mengendalikan angin dengan tanganku. Kupikir batu meteor itulah yang membuatku bisa berbicara dengan binatang-binatang tertentu, Tuan.”
Mendengar jawaban Sarayu, sekali lagi Ethan dibuat terkejut.
*
“Mungkinkah kita salah, Ethan?” tanya Dylan setelah mendengar cerita panjang lebar dari Ethan mengenai kemampuan lain Sarayu. “Mungkinkah dia bukan gadis yang muncul dalam penglihatanmu?”
Ethan menggelengkan kepalanya dengan ragu-ragu. “Meski kamu mengatakannya seperti, tapi dalam penglihatanku memang Sarayu lah yang aku lihat. Aku juga sudah memastikan masa depannya dan memang dia lah orang yang sama yang muncul dalam penglihatanku, Dylan.”
Dylan menggaruk kepalanya karena merasa sesuatu yang aneh sedang terjadi di sini. “Selama ini dari kalian bersepuluh, semua orang yang menyentuh pecahan meteor itu hanya memiliki satu kemampuan khusus saja. Lalu sekarang seseorang yang kamu cari memiliki dua kemampuan sekaligus, apakah ini alasannya gadis itulah yang menjadi penentu dari perang dua aliansi, Ethan?”
“Bisa jadi, Dylan. Aku sendiri juga tidak yakin.”
“Bagaimana jika begini?” Dalam benak Dylan saat ini tiba-tiba muncul sesuatu ide yang menurutnya sesuai dengan keadaan Sarayu. “Mungkinkah kemampuan Sarayu itu bukanlah mengendalikan angin seperti yang kita ketahui?”
“Jika bukan itu, lalu apa, Dylan?” Ethan bertanya masih dengan pikiran tidak yakin.
“Copy. Mungkinkah kemampuan Sarayu yang sebenarnya adalah mengopi kemampuan lain yang diinginkannya? Seperti kemampuan Seventh yang mengopi benda lain seperti keinginannya?”
Mendengar ide dari Dylan, Ethan yang masih merasa yakin karena melihat anomali pada Sarayu yang belum pernah dilihatnya, merasa jika ucapan Dylan mungkin ada benarnya. Perasaan tidak yakin di dalam benak Ethan kemudian perlahan menghilang dan berganti dengan sesuatu yang positif.
“Tidak ada salahnya jika kita mencari tahu hal itu, Dylan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments