THE SAVIOR
Jika ada mesin waktu yang dapat mengantarkan aku kembali ke masa lalu, aku tidak akan melakukannya bahkan jika aku diberikan ratusan juta sekalipun. Meski pada akhirnya aku harus berulang kali mengulang waktu, aku tetap tidak akan mengubah keputusanku dan aku tidak akan mengubah pilihanku.
Kenapa?
Karena menurutku, apa yang telah aku pilih adalah jalan terbaik dan jalan yang sesuai dengan keyakinanku meski berulang kali aku nyaris kehilangan nyawaku dalam perjalanannya.
Pilihanku itu, tidak sekalipun aku sesali. Semua yang kudapatkan karena pilihanku beserta semua yang kuhilangkan karena pilihanku itu, aku rasa. . . semua adalah harga yang pantas untuk sebuah pilihan dengan tanggung jawab yang besar.
Jadi. . . meski berulang kali kalian memberi tawaran padaku untuk mengubah keputusanku di masa lalu, jawabanku akan tetap sama: tidak, aku tidak akan mengubah apapun di masa lalu, baik itu keputusanku atau pilihan di kedua tanganku. Meski mungkin kematian datang padaku karena pilihan dan keputusan itu, aku akan tetap berkata tidak. Karena bagaimana pun, manusia tetap akan mati pada akhirnya. Ya fakta bahwa manusia akan mati nantinya, tidak akan berubah sampai kapanpun.
*
Tahun 2030 menjadi awal dari tahun bencana di seluruh belahan bumi. Bagaimana tidak? Setelah invasi yang dilakukan oleh Rusia dan Israel, beberapa negara yang setuju dengan pemikiran dua negara itu kemudian mulai muncul satu persatu. Bersama dengan Rusia dan Israel, beberapa negara yang setuju kemudian membentuk aliansi dan mulai melakukan penyerangan ke negara-negara yang tidak berpihak atau bergabung dengan aliansi mereka. Aliansi itu dikenal dengan nama Aliansi Arael.
Aliansi Arael yang memimpin perang besar di seluruh belahan dunia, berhasil mengguncang kedamaian di seluruh belahan bumi. Dengan taktik yang cukup cerdas, Aliansi Arael menyerang negara-negara kecil dan miskin lebih dulu. Setelah menyerang habis-habisan negara-negara kecil dan miskin, Aliansi Arael kemudian memaksa negara-negara kecil dan miskin itu untuk masuk ke dalam aliansi mereka jika ingin selamat.
Setelah melihat banyak kematian rakyatnya dan kekacauan di negaranya, tawaran yang diberikan oleh Aliansi Arael terdengar begitu menggiurkan. Mendapatkan perlindungan dan bahan makanan, membuat negara-negara kecil dan miskin yang menjadi sasaran dari Aliansi Arael, akhirnya memilih untuk bergabung dengan Aliansi Arael. Dengan cara itulah, Aliansi Arael yang tadinya hanya terdiri dari dua negara kemudian berkembang menjadi aliansi dengan banyak anggota selama kurang dari setahun.
Di sisi lain, beberapa negara besar yang tidak setuju dengan cara Aliansi Arael kemudian membentuk aliansi sendiri dengan nama Aliansi Ingmar yang diprakarsai oleh Inggris dan Amerika. Aliansi Ingmar yang melihat perkembangan Aliansi Arael yang begitu cepat, pesat dan mulai meresahkan, merasa perubahan itu sebagai tanda dari potensi bahaya bagi kedamaian dunia. Demi menjaga perdamaian di seluruh belahan bumi, Aliansi Ingmar kemudian mulai merekrut negara-negara besar ke dalam aliansi mereka dan mulai menyusun rencana jika perang benar-benar terjadi. Sama seperti yang dilakukan oleh Aliansi Arael.
Seperti dugaan dari Aliansi Ingmar, pada akhir tahun 2031 perang dunia ketiga benar-benar terjadi. Teknologi yang berkembang pesat selama beberapa dekade terakhir membuat perang dunia ketiga ini terlihat sebagai gambaran dari kiamat dunia. Serangan bom nuklir, teknologi pasukan yang tak terkalahkan dan racun yang mematikan sebagai senjata biologis, membuat jumlah korban yang berjatuhan semakin hari semakin banyak jumlahnya. Ditambah lagi dengan kerusakan lingkungan akibat perang, membuat banyak rakyat kecil yang tidak tahu menahu kehilangan nyawa mereka dengan mudahnya.
Ethan, pria berusia 30 tahun yang menjadi salah satu jenderal perang dari Aliansi Ingmar melihat kengerian dari pecahnya perang dunia ketiga. Anak-anak, wanita dan para lansia yang tewas dalam jalannya perang membuat hati Ethan yang melihatnya, tidak kuasa menahan air mata kesedihannya. Di tengah kesedihannya melihat jumlah korban perang yang terus menerus bertambah, Ethan yang berada di ambang kematian sudah berniat untuk menyambut kematiannya karena pasukannya yang terus dipukul mundur oleh Aliansi Arael. Namun. . . sesuatu yang disebut keajaiban datang ke arah Ethan seolah mendengar tangisan kesedihannya yang selama ini hanya tersimpan di dalam hatinya.
Di tengah-tengah perang yang sedang terjadi, sebuah meteor masuk ke atmosfer bumi dan pecah menjadi bagian-bagian kecil sebelum akhirnya tersebar ke seluruh belahan bumi. Ethan yang sudah berada di ambang kematian, nyawanya terselamatkan berkat meteor yang jatuh di dekat lokasinya. Pasukan musuh yang sudah mengepung Ethan, hancur leur berkat ledakan kecil dari jatuhnya meteor tersebut.
Melihat benda langit yang jatuh itu menyelamatkan nyawanya, Ethan kemudian memberi nama meteor itu dengan nama Berkah Tuhan atau God’s Blessing. Ethan yang merasa meteor yang jatuh itu memiliki sesuatu di dalamnya kemudian membawa pecahan meteor itu ke tempat penelitian milik Aliansi Ingmar di Amerika. Di tengah-tengah perang dua aliansi yang terus berjalan dan semakin memburuk setiap harinya, Ethan bersama dengan rekannya Dylan terus meneliti pecahan meteor itu dan berusaha untuk menemukan kegunaan dari pecahan meteor yang telah menyelamatkan nyawanya. Penelitian selama satu bulan penuh dan tidak kunjung mendapatkan hasil, membuat Ethan merasa frustasi karena sudah menaruh harapan besar pada pecahan meteor itu sebagai penyelamat dunia. Kesal karena tidak menemukan apapun dari pecahan meteor itu, Ethan menyentuh pecahan meteor itu secara langsung dan hendak menghancurkannya. Namun sesuatu terjadi dan menghentikan niat Ethan itu.
“Kenapa kamu diam, Ethan? Apakah pecahan meteor itu menyakitimu?”
Ethan menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Dylan-sahabatnya yang bekerja sebagai peneliti di Aliansi Ingmar.
“Jika tidak, katakan sesuatu, Ethan! Apa kau baik-baik saja?”
Kali ini Ethan menganggukkan kepalanya. “Aku baik-baik saja, hanya saja. . .”
“Hanya saja apa, Ethan?”
“Ha-hanya saja ketika aku memegang pecahan meteor ini, aku melihat sesuatu, Dylan.”
Merasa sahabatnya yang putus asa mungkin menemukan sesuatu, Dylan mengajukan pertanyaan lagi kepada Ethan. “Apa yang kamu lihat, Ethan?”
Tangan Ethan yang memegang pecahan meteor itu kemudian melepaskan pecahan meteor yang digenggamnya sebelum akhirnya tubuhnya jatuh ke lantai dengan lemas.
“Ethan!” teriak Dylan yang segera berlari menghampiri Ethan dengan wajah terkejut. “Apa yang baru saja kamu lihat, Ethan?”
Dengan tubuh lemas dan kesadaran tipis, Ethan kemudian menjawab pertanyaan Dylan. “A-aku melihat gambaran masa depan, Dylan. Peperangan ini akan terhenti ketika seorang gadis mendapatkan pecahan meteor yang sama dengan pecahan meteor itu. Gadis itu akan menghentikan perang ketiga yang menyedihkan dan mengerikan ini, Dylan.”
Setelah mengatakan hal itu, Ethan jatuh dalam kegelapan dan tidak sadarkan diri selama tiga hari lamanya. Sementara itu Dylan yang mendengar pesan Ethan sebelum tidak sadarkan diri kemudian memerintahkan beberapa anggota Aliansi Ingmar untuk menemukan pecahan meteor yang lain, bagaimana pun caranya. Dylan juga memerintahkan pencarian itu dilakukan secara rahasia agar pihak Aliansi Arael tidak mengetahui fakta penting dari pecahan meteor yang jatuh itu dan tidak menggunakan pecahan meteor itu sebagai sumber kekuatan mereka.
Tiga hari kemudian, Ethan terbangun dari tidurnya dan matanya mulai melihat sesuatu yang belum pernah dilihatnya sebelum ini. Ethan dapat dengan jelas melihat pikiran manusia yang muncul di atas kepala manusia dalam bentuk kalimat singkat. Ethan juga beberapa kali dapat melihat masa lalu manusia lain ketika menyentuhnya seperti masa lalu Dylan sebelum bertemu dengan dirinya.
“Apa kau ingat kalimat terakhir yang kau katakan sesaat sebelum kau tidak sadarkan diri, Ethan?” sapa Dylan.
Ethan yang telah menjalani satu hari pemulihan bertemu dengan Dylan dan berbicara empat mata di ruang penelitian milik Aliansi Ingmar.
“Aku ingat.”
“Berkat ucapanmu itu, aku mengumpulkan beberapa pasukan dari Aliansi dan meminta mereka untuk mencari pecahan meteor yang tersebar di seluruh penjuru bumi. Aku memerintahkan pasukan itu untuk bergerak secara rahasia agar pihak lawan tidak menemukan fakta penting dari pecahan meteor itu.”
Mendengar penjelasan dari Dylan, dalam waktu singkat rasa penasaran menjalar ke seluruh tubuh Ethan. “Lalu apa mereka menemukan sesuatu, Dylan?”
Dylan tersenyum menjawab rasa penasaran Ethan. “Ya, mereka menemukan beberapa orang.”
“Beberapa orang?” tanya Ethan bingung. “Bukankah kamu memerintahkan pasukan itu untuk menemukan pecahan meteor God’s Blessing, Dylan? Kenapa mereka justru membawa pulang beberapa orang dan bukannya pecahan meteor itu?”
“Mereka memang membawa pecahan meteor itu, tapi pecahan meteor itu menjadi batu biasa ketika telah disentuh oleh manusia secara langsung seperti pecahan meteor yang telah kamu sentuh secara langsung. Maka itu. . . aku meminta pasukan itu membawa orang-orang di dekat lokasi pecahan meteor yang memiliki kemampuan khusus, Ethan.”
Alis Ethan mengerut. Sesuatu yang tidak bisa dipahami Ethan muncul dari mulut Dylan dan mendarat di telinga Ethan dan Dylan tahu itu. Sama seperti dirinya beberapa hari yang lalu yang tidak percaya melihat keajaiban di depan matanya, Dylan tahu jika saat ini Ethan sama bingungnya dengan dirinya beberapa hari yang lalu.
“. . . Dengar Ethan, dengarkan baik-baik! Pecahan meteor yang kamu beri nama God’s Blessing itu membawa setiap kemampuan khusus pada setiap pecahannya. Kemampuan itu akan berbeda jika berada di tangan yang berbeda. Bersama denganmu, kini sudah ada sepuluh orang yang memiliki kemampuan khusus karena menyentuh pecahan meteor itu secara langsung. Itulah rahasia dari pecahan meteor yang telah menyelamatkan nyawamu, Ethan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
black reaper
seperti biasa kaya di film-film Amerika dan sekutunya sebagai pihak pahlawan padahal nyatanya mereka yg memulai perang, invasi,perampas sumberdaya
2024-07-17
0