“Naga tolong buka pintunya!” pinta Nara penuh harap sambil mengetuk - ketuk pintu.
“Peraturan dasar dari sebuah misi penyelamatan adalah jangan menambah korban saat misi sedang berlangsung.” jawab Naga sambil menundukan kepalanya yang menempel pada pintu.
“Aku gak akan menghalangi kamu Ga, aku akan menunggumu sampai kamu menyelamatkan adikku.” jawab Nara.
“Aku tidak meragukanmu, tapi aku meragukan diriku sendiri. Baru satu kali aku makan satu meja bersamamu dan Nana, tapi itu sudah membuat Nana dalam keadaan seperti ini.” kata Naga kecewa pada dirinya sendiri.
“Itu bukan salahmu Naga, jika ada yang harus disalahkan itu karena aku yang tidak mengizinkan Nana membantu Arkan kemarin.” jawab Nara merasa bersalah.
“Tapi pada dasarnya itu kesalahku Nara, jika aku tidak mengutuk mamahnya di depan Arkan, maka Arkan tidak akan pernah tahu dan tidak akan meminta bantuan pada Nana. Aku memang manusia terkutuk, karena kebohonganku kedua orang tuaku meninggal, dan karena kekanak - kanakanku kakakku juga harus meninggal. Aku tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi padamu Nara. Jadi tetaplah disini.” Kata Naga penuh tekad yang langsung pergi.
“Naga! Naga!” panggil Nara sambil berusaha membuka pintu.
... Setelah Naga pergi, Nara langsung menghubungi resepsionis untuk mencarikan kunci cadangan ruang kerjanya. Lima menit kemudian Nara berhasil keluar dari ruang kerjanya dan langsung pergi ke tempat Nana disandera. Sedangkan Naga sudah tiba ditempat Nana dengan menggunakan kekuatan Yuri....
“Berhenti disana mas Naga!” pinta Arkan sambil menempelkan sebilah pisau ke leher Nana yang terikat di sampingnya.
“Percayalah aku tidak ingin melukai Nana, tapi jika aku harus melukai Nana agar mas Naga mau menghilangkan kutukan mamah dan kakaku maka dengan terpaksa aku akan melukai Nana.” lanjut Arkan sambil meneteskan air mata keputus asaan.
“Jadi tolong hilangkan kutukan mamah dan kakakku mas Naga!” pinta Arka penuh harap sambil meneteskan air mata penuh keputus asaan.
“Bagaimana aku bisa mempercayaimu jika kamu menempelkan sebilah pisau ke leher Nana?” tanya Naga dingin.
“Baiklah!” jawab Arkan yang langsung berdiri di samping Nana sambil menghapus air matanya dan memegang pisau di tangan kanannya.
“Nuna Yuri!” panggil Naga dan tiba - tiba wujub iblis Nuna Yuri muncul dari arah belakang Arkan, Nana, dan 2 orang suruhan Arkan yang langsung mengambil Nana dan membawanya ke belakang Naga.
... Saat Nana berhasil dibawa oleh Nuna Yuri gerakan Nuna Yuri mengakibatkan Arkan terpental ke arah kanan dan membuat 2 orang suruhan Arkan terkejut dan langsung berlari ke arah Naga. Naga yang sudah memastikan keadaan Nana aman langsung berlari sambil mengambil megaphone yang dilontarkan Nuna Yuri saat Nuna Yuri melewatinya membawa Nana....
“Matilah!” kata Naga yang seketika membuat 2 orang suruhan Arkan hancur lebur yang hanya menyisakan beberapa tetes darah di lantai.
“Jika kamu memiliki urusan denganku maka temuilah aku, bukan orang lain apalagi berusaha melukai orang lain. Caramu memanggilku kesini saja sudah membuatku muak dan kamu ingin memintaku untuk menghilangkan kutukan pada mamah dan kakakmu dengan cara begini?” kata Naga sambil berjalan perlahan mendekati Arkan.
“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi!” teriak Arkan sambil menangis ketakutan.
“Jika aku menemuimu secara langsung sendiri, aku takut kamu akan mengutukku sama seperti mamah dan kakakku. Semua itu karena kamu pernah berkata bahwa kata maaf tidak ada gunanya dan tidak akan merubah fakta yang telah kita perbuat.” lanjut Arkan yang langsung berdiri sambil menangis ketakutan.
“Kamu hanya perlu menerima konsekuensinya dan bertanggung jawab atas ata yang telah kamu dan keluargamu perbuat.” jawab Naga dingin.
“Bagaimana keluargaku bisa bertanggung jawab jika hidup normal saja tidak bisa karena kutukan yang kamu berikan?” sanggah Arkan yang menghapus air matanya.
“Kamu bukan tidak tahu caranya bertanggung jawab, tapi kamu tidak mau untuk bertanggung jawab sepenuhnya. Apa kamu pikir setelah memberi kompensasi kepada keluarga korban itu cukup? Apa kamu pikir nyawa manusia itu bisa dibeli dengan uang?” teriak Naga kesal sambil menatap Arkan dengan tajam yang membuat Arkan terdiam membisu mendengar perkataan Naga.
... Suara kekesalah Naga kepada Arkan terdengar oleh Nara yang sudah berada di depan tempat Nana disandera. Nara langsung berlari ke arah suara tersebut untuk melihat kondisi dan menyelamatkan Nana. Nuna Yuri bukan hanya membawa Nana ke belakang Naga saja, tapi juga melepaskan ikatan Nana....
“Na kamu gak apa - apa?” tanya Nara cemas yang langsung memeluk adiknya.
“Aku gak apa - apa kak.” jawab Nana sambil memeluk kakaknya.
“Jika kamu sedih melihat mamahmu dan kakakmu harusnya kamu tahu bagaimana perasaan keluarga korban akibat keluargamu. Harusnya kamu mulai bertanggung jawab bukan malah mencoba melukai orang lain lagi!” teriak Naga kesal yang membuat Arkan terduduk menangis.
... Ketika Naga hendak berbicara menggunakan megaphone Nara langsung berlari ke arah Naga dan dengan cepat mencegahnya....
“Jangan lakukan itu Naga!” pinta Nara sambil meneteskan air mata menatap Naga.
“Yuri!” panggil Naga dan dengan cepat wujub iblis Nuna Yuri menyerang Arkan, namun di tangkis oleh Ringgo dengan kekuatannya yang datang tepat waktu setelah dihubungi oleh Nara.
“Biarkan dia bertanggung jawab Naga dan ingat kematian adalah hukuman teringan yang bisa dia dapatkan, jadi jangan berikan hukuman itu!” pinta Ringgo penuh harap.
... Tanpa bicara sepatah katapun Naga menghilangkan wujub iblis Nuna Yuri beserta megaphone terkutuk yang dia gunakan dan langsung berjalan pulang. Nana dibawa Nara untuk diperiksa keadaannya dan langsung pulang. Ringgo memulangkan Arkan dan hal ini menjadi awal kehancuran Ocean Pharmatical hingga tak bersisa. Kehidupan Arkan yang dulu serba ada sekarang menjadi serba kekurangan, ibunya hanya bisa terdiam meratapi nasib, sedangkan Adler harus berada di Rumah Sakit Jiwa....
... Keesokah harinya Nara menghubungi Naga dan meninggalkan pesan suara untuk Naga hingga lima hari berturut - turut. Namun tidak ada satupun yang dibaca apalagi direspon oleh Naga. Mendengar perkataan Naga dibalik pintu saat Naga menguncinya, sedikit banyak Nara paham apa yang jadi alasan Naga untuk mengisolasi dirinya sendiri dan menjauhi kehidupan sosial....
“Na!” panggil Nara setelah mereka berdua selesai makan malam di rumah dan sedang menonton tv bersama.
“Besok kakak mau ke rumahnya Naga ya?” kata Nara sambil menatap adiknya.
“Ada apa kak? Apa terjadi sesuatu?” tanya Nana penasaran.
“Saat kamu diculik sama Arkan Naga mengungkapkan isi hatinya kenapa dia menarik diri dari kehidupan sosial. Kakak mengerti apa yang dirasakan oleh Naga, jadi kakak ingin membantunya agar dia berhenti menyalahkan dirinya sendiri.” jawab Nara sambil tersenyum menatap Nana.
“Mas Naga udah nolong aku beberapa kali, kalau kakak bisa nolong kak Naga mewakili aku, aku juga akan sangat berterima kasih.” jawab Nana sambil tersenyum menatap Nara.
... Besok paginya Nara langsung pergi menuju desa Sukamanah untuk bertemu dengan Naga. Setibanya di desa Sukamanah Nara di arahkan oleh salah satu warga desa untuk menuju kediaman Naga....
“Pagi Naga!” sapa Nara sambil tersenyum manis melihat Naga yang hendak pergi.
“Ada perlu apa kamu kemari Nara?” tanya Naga yang terkejut.
“Aku mengkhawatirkan kamu karena lima hari aku telepon gak kamu akan dan aku kirim pesan suara juga gak ada yang kamu dengar. Aku khawatir terjadi sesuatu sama kamu Naga.” jawab Nara sambil tersenyum.
“Aku bukan seseorang yang layak untuk kamu khawatirkan Nara.” kata Naga ramah yang langsung berjalan melewati Nara hendak pergi ke gunung.
“Kalau begitu izinkan aku membuktikan sesuatu!” pinta Nara penuh harap yang menghentikan langkah Naga.
“Membuktikan apa?” tanya Naga yang langsung melihat ke arah Nara.
“Aku ingin membuktikan bahwa kamu bukanlah manusia yang terkutuk!” jawab Nara penuh tekad.
“Bagaimana caranya?” tanya Naga keheranan.
“Dengan terus bersama kamu.” jawab Nara sambil tersenyum manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments