Di alam bawah sadar, terlihat Feng Zun sedang duduk bersila mempelajari beberapa teknik yang di berikan sang guru.
Salah satunya adalah teknik untuk menyerap Qi secara besar-besaran.
Teknik tersebut disebut sebagai penyerap semesta yang memungkinkan penggunanya melakukan penyerapan dari seluruh alam semesta, sehingga tidak berpengaruh pada jumlah Qi ditempat yang ia tinggali.
Saat melakukan penyerapan bisa terlihat teknik tersebut menyerap sebagian energi alam yang ada di tiap dunia di seluruh semesta, itu juga dapat membuat kultivasinya meningkat tajam.
Dantian dalam tubuh Feng Zun semakin meluas hingga seluas lautan dan akan terus meluas seiring tingkat kultivasinya yang terus mengalami kenaikan.
Raganya berada di dunia luar sedangkan jiwanya ditempa dengan latihan latihan keras oleh Long Shangdi di alam bawah sadarnya.
Ketika Feng Zun merasa lelah akan latihan yang di jalani, ia selalu teringat perkataan gurunya bahwa kondisi orang tua kandungnya belum diketahui.
Hal tersebut membuatnya terus terpacu mengejar waktu dan kekuatan agar dapat segera menyelamatkan orang tuanya.
Tahun berlalu begitu cepat, hari ini adalah 15 tahun masa pelatihan Feng Zun yang di dunia luar setara hampir 4 bulan jika dihitung di dunia luar.
Berlalunya waktu di tempat itu juga diikuti kedewasaan dan kewibawaan milik Feng Zun yang mulai terlihat.
Kultivasi Feng Zun sudah berada pada ranah Nirwana tahap Puncak, namun tetap saja tidak bisa membuat gurunya merasa puas, disisi lain, jika dunia mengetahui bahwa ada anak berusia sembilan tahun yang sudah mencapai Ranah Nirwana, maka dapat dipastikan bahwa itu akan membuat gempar seluruh daratan.
Setelah menutup kultivasinya Feng Zun tersenyum bangga menatap gurunya, pada awalnya dia mengira bahwa itu adalah prestasi yang cukup membanggakan, namun gurunya berkata lain.
Long Shangdi menggelengkan kepalanya dan menghela nafas lalu berkata,
"Bahkan saat umurku sembilan tahun aku sudah berada di ranah Immortal, kau terlalu lemah bahkan untuk seorang yang disebut bocah."
Mendengar hal itu membuat Feng Zun mengerutkan keningnya dan tidak bisa menahan diri untuk berkata,
"Jika kakek kuat mengapa harus berada di tempat ini, seharusnya dengan kekuatan yang kakek banggakan itu, harusnya anda adalah pemimpin salah satu dunia setidaknya."
Long shangdi terdiam, ia nampak memikirkan jawaban sebagai alasan kepada muridnya.
"Dasar murid kurang ajar, itu tentu saja karena dewa ini tidak ingin pamer kekuatan seperti dirimu, namun tak dapat melihat tingginya gunung."
Long Shangdi tidak ingin membuka rahasia dirinya karena takut mengundang kesalahan lain yang tidak di ketahuinya, yang mungkin berakibat bertambahnya hukuman atau petaka yang lain.
"Baiklah mari kita keluar sekarang bukankah kau ingin menyelamatkan orang tuamu." ucap Long Shangdi mengalihkan pembicaraan.
Mendengar hal tersebut Feng Zun tersenyum cerah karena hal yang sangat dinantikannya tiba, namun ia teringat sesuatu.
"Kakek, bukankah kau terjebak di dunia aneh ini, jika aku yang tampan dan gagah ini saja tidak tau cara keluar apalagi dirimu yaang....."
Feng Zun menghentikan kata katanya karena menyadari tatapan tajam dari gurunya.
"Memang benar benar murid bejatttt,!! kemari kau akan kujadikan dirimu makanan naga ini."
Kemudian Long Shangdi berubah menjadi wujud aslinya untuk menakuti nakuti Feng Zun awalnya.
"Woooaaa....tolong... ampuni aku guruu..."
Feng Zun terlihat terbang kesana kemari menghindari naga yang mengejarnya.
"Ampun guru baik...ampun guruuu tampan."
Feng Zun sudah terpojok dan tak dapat lagi menghindar, namun tiba tiba simbol suci di keningnya bersinar yang seketika membuat wujud naga Long Shangdi pudar saat itu juga.
Saat Long Shangdi melihat simbol tersebut ia kemudian kembali mengingat kejadian mengerikan saat berada di lautan kosmik yang membuat kekuatannya tidak berdaya.
Tubuh naga itu bergetar, akhirnya berlutut di depan Feng Zun, hal itu tentu saja membuatnya kebingungan tak mengerti apa sebenarnya terjadi, namun kemudian ia mengingat sesuatu.
"Guru, aku tau ketampananku ini akan membius segala makhluk yang ada di dunia ini, tapi guru tak perlu bersikap seperti ini,, aku akan berdoa pada dewa, agar guru di berikan ketampanan yang sama denganku, jadi guru tak perlu lagi melakukan hal hal seperti ini di masa depan."
Feng Zun menggelengkan kepalanya saat ia mengatakan itu dengan sungguh sungguh.
Feng Zun juga mengingat saat pertama kali bertemu Bai Ling, ia beranggapan bahwa ketampanannya lah yang menyelamatkannya saat itu.
Long Shangdi terperangah tak percaya akan mendengar kata kata seperti itu dari mulut bocah dihadapannya ini, namun ia cukup lega karena tidak harus mencari alasan untuk menutupi kegugupannya dan memilih mengabaikannya.
Tanpa banyak kata lagi, kemudian Long Shangdi mengembalikan kesadaran Feng Zun ke raganya yang masih berada dalam gua milik Yin Ying.
Yin Ying sedang bermeditasi kemudian di kagetkan dengan tubuh Feng Zun yang kembali bercahaya. Kemudian disaat yang sama langit menjadi mendung dan gemuruh gemuruh petir saling bersahutan membuat suasana hutan suci menjadi mencekam.
Kilatan kilatan petir menyambar ke arah hutan suci namun tidak dapat menembus belenggu yang menyelimuti hutan suci.
Beberapa saat kemudian muncul sebuah petir berwarna emas yang seperti menyerap semua kilatan petir yang ada.
Petir tersebut adalah petir surgawi yang memiliki kekuatan seribu kali lebih kuat dari petir biasanya, dan merupakan bagian dari aturan yg di ciptakan oleh surga, untuk membatasi kekuatan seseorang yang melampaui langit dan bumi.
Kesengsaraan surgawi begitulah fenomena ini dikenal, di daratan Luo fenomena ini di kenal sebagai tanda kelahiran Immortal baru.
Dalam catatan kuno yang tersebar di seluruh kekaisaran yang ada di daratan Luo, satu satunya manusia yang pernah mengalami hal ini adalah Raja Pertama seluruh daratan Luo terdahulu yaitu Ye Juan.
.
Kekaisaran Benua Utara
Kekaisaran Benua Utara memiliki lokasi terdekat dengan hutan suci.
Nampak Kaisar Han Liu sedang mondar mandir menunjukkan kegelisahan karena kabar tentang fenomena kemunculan petir surgawi telah terdengar di telinganya.
"Suamiku tenanglah, tidak ada masalah yang dapat selesai jika kau seperti itu." , Permaisuri Fei Lin berusaha menenangkan kegelisahan suaminya.
"Bagaimana jika calon Immortal ini adalah pengacau selanjutnya, pasti ini akan menjadi kehancuran kekaisaran ini." balas Kaisar Han Liu
Kemudian ada seorang gadis kecil berjalan ke arah Kaisar Han, tentu saja dia adalah Putri Han Mei yang kini sudah berusia tujuh tahun, namun justru ayahnya itu mengabaikan keberadaan putrinya.
Seketika itu wajah lucu sang putri terlihat murung dan berkata,
"Ayaaah, apakah ayah marah padaku karena aku makan terlalu banyak tadi pagi.?"
Kepolosan putri kecilnya itu berhasil meredakan kegelisahan sang kaisar sejenak, kemudian Kaisar Han menoleh kebawah dan menggendong putri satu-satunya itu, setelah berada di gendongannya ia teringat sesuatu.
"Mei'er dimana pengawalmu." ucap kaisar Han
Komandan Kun Li adalah orang yang di maksud Kaisar Han, saat perang melawan organisasi pilar benua, saat itu komandan Kun Li adalah orang yang telah menyelamatkan benua utara dan membunuh Yin Song.
Kaisar Han sangat berharap agar komandan Kun Li dapat hadir dan menemukan solusi untuk masalah ini.
Sampai saat ini bahkan tidak ada satupun yang tau tentang kejadian sesungguhnya, seluruh daratan tetap menganggap Komandan Kun Li yang menjadi sosok penting dalam perang saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
Nanik S
Goood... masa ketampanan bisa menyelamatkan... Feng Zun 🤣🤣🤣
2025-03-20
0
atek tjoen
yes
2024-07-15
0
Adi lon9
Oooaaaaammmmm.....
2023-12-19
1