Kebahagiaan

Hutan suci pada ratusan tahun yang lalu adalah sebuah hutan yang biasa dijadikan tempat berlatih untuk para murid sekte, klan , ataupun akademi yg menerapkan pelatihan bela diri yang cukup keras pada muridnya.

Karena di dalam hutan suci terdapat berbagai jenis hewan buas yang juga dapat berkultivasi layaknya kultivator di daratan Luo.

Ranahnya juga bervariasi dan paling tinggi berada di ranah Core Formation sehingga sangat ideal untuk dijadikan sarana dalam melatih dan menambah pengalaman bertarung para murid.

Namun pada suatu hari hutan suci tiba tiba terbelenggu oleh sebuah formasi yang amat kuat dan membuat terganggunya pelatihan para murid.

Beberapa dari patriak sekte dan klan telah mencoba bersama sama untuk membuka penghalang tersebut namun hasilnya nihil, bahkan sebagian dari mereka terluka oleh serangan balik dari formasi tersebut.

Yin Song dari organisasi pilar benua yang notabenenya adalah orang terkuat daratan Luo saat itu pun menyerah karena tak sanggup membuka belenggu tersebut.

Semenjak saat itu kaisar benua utara menetapkan kawasan hutan suci sebagai kawasan terlarang karena selain tidak dapat di masuki tapi juga memiliki potensi berbahaya untuk murid.

Sementara itu di dalam hutan suci terlihat seekor harimau yang memiliki sayap seperti burung garuda raksasa dan juga ekornya lebih mirip ekor naga, ia terlihat sedang memperhatikan bongkahan batu besar.

"Aku harus mampu mengalahkan manusia ini tak peduli seberapa hebat dirimu." kata harimau tersebut yang tampak begitu bersemangat,namun tetap waspada secara bersamaan.

Dia mulai menerkam kuat batu tersebut hingga hancur, namun setelah batu itu hancur justru dia nampak terkejut dengan apa yang ia lihat.

"Inii..."

Harimau penguasa itu awalnya mengira akan melawan sosok setidaknya ranah Immortal atau lebih, padahal dia sudah begitu bersemangat karna setelah sekian lama, akhirnya akan mendapat lawan tanding yang merepotkan.

Namun semua tidak sesuai harapannya, yang terlihat di depannya saat ini sebenarnya adalah sesosok anak kecil yang terlihat masih berumur 2 atau 3 tahun.

Anak kecil itu menoleh ke arah sang harimau dan berlari kecil ke arahnya, bahkan anak itu berani memeluknya.

Meskipun terlihat sangat menyeramkan namun disisi lain harimau tersebut memiliki aura yang entah mengapa membuat anak kecil itu nyaman.

Anak kecil itu memeluk erat harimau tersebut seolah berterimakasih karena telah membebaskannya dari pelindung batu yg membuatnya sangat bosan.

Ketika anak kecil itu memeluknya, pada saat yang sama harimau itu justru merasakan sebuah perasaan dengan sensasi aneh yang tak pernah ia rasakan selama hidupnya ratusan tahun ini.

Itu adalah perasaan haru dan bahagia yang sangat dalam, yang baru ia rasakan saat ini.

Kemungkinan hal itu berasal dari nalurinya sebagai betina yang tentu saja memiliki naluri seorang ibu.

Dia benar benar telah melupakan nasihat leluhur pertamanya dahulu kala, karena tingkah anak kecil di depannya terlihat sangat lucu dan polos.

Setelah melepaskan pelukannya, mata anak itu menyapu suasana hutan yang sejuk dan tatapan berhenti ketika melihat danau yang indah.

Feng Zun kecil merentangkan tangannya dan berlarian larian di dekat sungai dan terlihat begitu bahagia karena akhirnya bisa menghirup udara segar.

Karena terlalu asik menikmati hutan tersebut Feng Zun tersandung batu kecil sehingga dia akan jatuh ke sungai.

Melihat ini harimau itu langsung mengambil tindakan dan membungkus Feng Zun dengan Qi miliknya yang membuatnya terbang ke arahnya.

Setelah berdekatan harimau tersebut memperhatikan kalung milik anak kecil itu yang memiliki sebuah ukiran dengan tulisan nama Feng Zun.

"Jadi namamu adalah Feng Zun." tanya sang harimau.

"Emm..em..."

Feng Zun mengangguk anggukan kepalanya dan terlihat sangat lucu.

Harimau itu tersenyum lalu berkata.

"Baiklah Zun'er namaku adalah Bai Ling mulai saat ini kau boleh memanggilku ibu, apakah kamu mau menganggapku sebagai ibumu." tanya Bai Ling.

"Ibuu.??" pada saat ini Feng Zun nampak tak mengerti apa itu ibu.

"Ibu adalah orang yg akan merawatmu , menjaga dan melatihmu hingga menjadi sosok terkuat dimasa depan nanti." kata Bai Ling.

Feng Zun merenung sejenak, dan kemudian tampak mengerti.

"Ibu... ibu...aku punya ibu...yeayyy.."

Feng Zun melompat lompat karena senang memiliki seorang ibu.

Beberapa saat kemudian terdengar suara aneh di perutnya yang menandakan bahwa anak kecil itu lapar.

Bai Ling kemudian tertawa karena melihat anak angkatnya memegangi perutnya karena lapar, dia kemudian melesat pergi memburu binatang untuk di makan Feng Zun.

Beberapa saat kemudian Bai Ling kembali membawa seekor rusa dan memberikannya pada Feng Zun.

Bai Ling kemudian merobek kulit rusa tersebut dan memotong dagingnya dan di berikan pada putranya.

"Makanlah Zun'er."

Feng Zun tersenyum lebar namun Bai Ling kembali tertawa karena melihat gigi Feng Zun yang belum tumbuh sepenuhnya, jadi dia memutuskan untuk kembali melesat pergi mencari buah buahan saja.

Bai Ling telah kembali membawa berbagai buah segar yang cukup besar, kemudian Bai Ling memecahkan salah satunya agar mudah di makan oleh Feng Zun.

Segera Feng Zun mendekati buah itu dengan semangat dan membenamkan kepalanya kedalam buah tersebut, setelah beberapa saat Feng Zun telah menghabiskan buah tersebut dan terlihat kekenyangan..

Bai Ling kembali tertawa melihat seluruh wajah Feng Zun yang belepotan oleh buah tersebut.

Bai Ling nampak begitu bahagia karena ada Feng Zun di sisinya saat ini, selama ini tak pernah sekalipun dia merasakan perasaan hangat dan kebahagiaan seperti yang ia rasakan sekarang.

Dia berfikir hari harinya nanti pasti akan sangat menyenangkan dengan adanya putra angkatnya ini.

Setelah ratusan tahun hidup sendirian di hutan suci akhirnya dia mendapatkan sesuatu yang sangat berharga menurutnya, bahkan lebih berharga dari kekuatan yang selama ini ia kejar