Mimpi buruk Kaisar iblis

Pedang Qi milik Tian Fu ditebas kemudian muncul siluet bulan sabit berwarna gelap yang melesat ke arah Bai Ling.

Bang!

Bai Ling sempat membuat perisai, namun dia tetap terlempar beberapa meter kebelakang dan menyeka sedikit darah di bibirnya.

"Bahkan dalam kondisinya yang tidak prima, dia masih mampu mengeluarkan serangan sekuat ini, naga tetaplah naga aku tak boleh lengah kali ini." kata Bai Ling yang takjub.

Dia kemudian berubah menjadi wujud aslinyanya, dan muncul harimau raksasa bersayap dengan tinggi belasan meter yang menunjukkan bahwa dia akan mulai serius.

"Paman, kumohon jangan sakiti ibuku lagi kumohon paman aku berjanji tidak akan nakal lagi." Feng Zun terus berceloteh agar Tian Fu tidak menyerang ibunya lagi.

Tian Fu mematung sejenak setelah mendengar ucapan pangerannya dan bergumam.

"Kenapa pangeran memanggilnya ibu? Apa jangan jangan."

Kemudian Tian Fu menghilangkan niat membunuhnya dan melayang menghampiri sosok harimau raksasa di kejauhan.

Melihat itu, Bai Ling mengerutkan kening dan berkata, "Apakah karena kau sudah melihat wujud asli penguasa ini, lalu kau ingin berlutut dihadapan ku?"

Tian Fu mendekat dan menangkupan tinju sebagai permintaan maaf, dia teringat bahwa dengan cincin di kedua tangan sang pangeran, seharusnya harimau di depannya ini sudah menjadi mayat jika memiliki niat buruk kepada Feng Zun.

Dia tau bahwa cincin ruang tersebut merupakan artefak tingkat dewa yang telah di berikan Kaisar Tian Jin yang telah di tambahkan berbagai fungsi terutama untuk memberikan perlindungan mutlak pada Fengzun.

Selama Feng Zun belum bisa mempertahankan dirinya dengan baik maka cincin itu lah yang akan memberikan pertahanan terbaik untuknya.

Namun jika cincin tersebut terlepas dari raga Feng Zun maka Tian Fu akan dipaksa keluar untuk melindunginya.

"Maafkan aku yg telah salah paham kepada anda sebelumnya, perkenalkan saya adalah Tian Fu pelindung dari Pangeran Feng Zun, apapun yang saya lakukan hari ini adalah untuk memastikan dia dalam keadaannya baik." kata Tian Fu, dia berharap agar harimau dihadapannya dapat memahami kondisinya.

Tian Fu sengaja tidak memberitahukan bahwa Feng Zun adalah putra penguasa alam Klan Tian, hal itu dilakukan untuk menjaga identitas sang pangeran. Dia akan tetap merahasiakannya sampai ia mendapatkan kabar keberadaan Kaisar Tian Jin.

Mendengar ini Bai Ling tentunya sangat terkejut namun tidak ingin menunjukkan keterkejutannya itu.

"Mengapa Zun'er memiliki pelindung sekuat ini apakah dia memiliki latar belakang yg mengerikan." pikir Bai Ling.

"Baiklah nona harimau dengan adanya dirimu disisi pangeran, kurasa saya tidak perlu mengkhawatirkan apapun dan saya dapat kembali memulihkan kekuatan dengan tenang. mungkin saya tidak akan bisa bangun lagi setelah kejadian ini, karena saya khawatir basis kultivasi saya akan turun jika terus terlibat pertarungan." setelah mengatakan itu sosok Tian Fu menjadi asap dan menghilang begitu saja.

"Ibu maafkan aku ibuu, aku berjanji tidak akan nakal lagi." ucap Feng Zun yang mengkhawatirkan ibunya.

Bai Ling kembali ke wujud manusianya dan memeluk anak angkatnya itu dan berkata.

"Syukurlah Zun'erku baik baik saja."

"Ibu apakah aku dapat sekuat ibu dan paman tadi." tanya Feng Zun yang mengagumi kekuatan keduanya.

Feng Zun merasa kekuatan paman tadi dan ibunya sudah di luar imaginasinya dan berharap dapat sekuat mereka suatu hari nanti.

"Tentu saja tidak Zun'er." kata Bai Ling.

Kalimat itu tentu membuat Feng Zun terlihat sedih, namun ibunya melanjutkan kalimatnya.

"Tentu saja tidak Zun'er, tapi kau akan mampu lebih kuat dari pada ibu atau siapapun di dunia ini." ucap Bai Ling dengan tersenyum.

"Benarkah ibu." Feng Zun kecil langsung bersemangat dan memeluk ibu angkatnya dengan erat.

"Namun kamu harus giat berlatih, apa kami mengerti!"

"Em, setelah kuat nanti aku akan menghajar semua orang yang menyakiti ibu dan aku akan selalu melindungi ibu." kata Feng Zun dengan semangat membara.

Bai Ling tertawa melihat tingkah Feng Zun yang terlihat lucu dan bersemangat.

Sementara itu di dunia Mo

Kaisar Iblis Damballa terlihat begitu gelisah karena mimpi buruknya kembali terulang padahal dia telah merasa telah membunuh dan menghancurkan alam Klan Tian.

Disisi lain kaisar iblis itu tidak pernah tau bahwa pada saat itu kaisar Tian Jin telah mengorbankan segalanya, yang akhirnya berhasil melarikan putra dan istrinya ke dunia lain.

Meskipun kaisar Tian Jin kalah pada perang saat itu, namun ternyata dia masih mampu menyelamatkan pecahan jiwanya.

Dia merasa yakin dapat berkumpul lagi dengan keluarga tercintanya suatu hari nanti.

Karena keluarga kecilnya itu adalah seperti sebuah motivasi yang membuat kaisar Tian Jin tetao bertahan dalam kondisinya yang memprihatinkan.

Kaisar Iblis Damballa memanggil jenderal utamanya untuk kembali memastikan keadaan yang sebenarnya.

Beberapa saat kemudian jenderal Dong telah hadir di aula besar tempat Damballa menunggu.

"Salam Yang Mulia" , ucap jenderal Dong yang langsung bersujud.

"Jenderal, apakah kau yakin telah membunuh anak yang kumaksud sebelumnya." ucap Damballa

"Saya sangat yakin yang mulia,karena saat itu Tian Jin dan Istrinya sedang menggendong bayi itu, mereka telah menerima serangan gabungan seluruh jenderal, dan bersamaan dengan itu telah berhasil meluluh lantakan istana kekaisaran klan Tian." tutur jenderal dong

Kaisar Iblis menghela nafas lalu berkata.

"Aku juga cukup yakin mereka pasti telah pergi ke neraka saat itu, namun mengapa aku masih mengalami mimpi buruk yang sama."

Mendengar hal itu, jenderal Dong termenung sejenak untuk memikirkan kata kata yang cocok agar dia tidak di curigai.

"Yang Mulia, menurut hamba, mungkin mimpi anda tersebut merupakan tanda agar anda kembali memperkuat kekuatan. Karena mungkin akan ada musuh kuat yg akan menyapa Yang Mulia di masa depan."

"Seandainya masih ada cermin itu pasti pusaka itu mengetahui keadaan yang sebenarnya." Kaisar Iblis menghela nafas.

Disisi lain para jenderal sedari awal telah mengetahui bahwa bayi itu selamat, namun mereka yakin penguasa dan permaisuri alam Klan Tian itu tidak akan selamat karena serangan gabungan saat itu.