Pertarungan Pertama

Setelah perang yang berkecamuk beberapa waktu yang lalu, seluruh daratan kini mulai berbenah atas kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh perang.

Dan untuk organisasi pilar benua, secara resmi telah dibubarkan sesuai keputusan pada pertemuan yang digelar oleh lima kaisar benua.

Kekaisaran Han yang menjadi benua yang paling terdampak oleh kerusakan akibat perang tersebut, oleh karena itu empat kekaisaran lainnya membantu kekaisaran Han untuk mempercepat pemulihan kondisi benua utara.

Sosok yang merasuki komandan Kun sebelumnya telah kembali ke dalam kalung milik Putri Han Mei.

Sebelumnya dia telah berpesan kepada Komandan Kun yang asli untuk tunduk dan menjadi pengawal pribadi Putri Han Mei.

Roh Diazhou memilih untuk menjadi pemeran di balik layar dengan menggunakan sosok komandan Kun untuk melindungi kekaisaran Han.

Dirinya juga telah menjelaskan situasi perang sebelumnya kepada komandan Kun, agar dia tidak kebingungan saat semua nantinya akan sangat menghormatinya, karena pada dasarnya semua orang hanya tau bahwa komandan Kun ini lah yang membalikkan keadaan perang.

Disisi lain roh Diazhou sendiri harus memulihkan kekuatannya yang belum pulih sepenuhnya.

Selain itu dia harus menyiapkan kekuatannya karena ada kekuatan mengerikan lain yang bersemayam di hutan suci yang membuatnya harus cukup waspada.

tiga tahun kemudian...

Bai Ling di kejauhan terlihat tertidur namun indra spiritual selalu menyebar luas ke seluruh hutan untuk mengawasi gerak putra angkatnya itu, meskipun sudah meninggalkan aura pada tubuh anak angkatnya tersebut Bai Ling tetap merasa perlu melindungi Feng Zun terlebih karena dia belum menguasai ilmu bela diri.

Sebagai hewan buas Bai Ling tidak memiliki metode jurus yg cocok untuk melatih Feng Zun, Dia hanya memberi latihan beladiri sederhana seperti mengumpulkan Qi, cara ber telepati, dan menempa tubuh , dan lain sebagainya.

Saat ini Feng Zun memiliki ranah Penyempurnaan Qi bintang satu dan itu adalah ranah yang sama saat pertama kali Bai Ling menemukannya.

Dia sempat berfikir bahwa anaknya akan menjadi monster yang melebihi dirinya karena sudah pada tahap Penyempurnaan Qi saat masih berumur tiga tahun.

Ternyata setelah tiga tahun berlalu kultivasi Feng Zun hanya naik satu tahap yaitu penyempurnaan Qi bintang dua, tentu saja dia tidak mempermasalahkannya dan terus melatih Feng Zun dengan memberikan ilmu bela diri yang di rasa cocok untuk nya.

Sementara itu terlihat seekor buaya begitu tersiksa karena seorang anak kecil berumur lima atau enam tahun yang sedang melompat lompat di atas kepalanya, anak kecil itu adalah Feng Zun yang setiap hari selalu tampak riang.

Sebenarnya buaya tersebut memiliki ranah Nirwana, namun ia memilih tunduk pada Feng Zun karena terdapat aura yg ditinggalkan penguasa hutan suci di tubuhnya.

Aura tersebut seperti penjaga tak kasat mata yang menakuti banyak hewan buas di hutan itu.

Namun tentu saja Feng Zun tidak mengetahui tentang alasan mengapa buaya ini tunduk padanya.

"Ibu pasti bangga padaku karena aku berhasil menundukkan buaya ini." kata Feng Zun dengan bangga.

"Tuan Muda kita sudah sampai di kediaman penguasa." ucap buaya tersebut.

Mendengar kata 'penguasa' Feng Zun mengerutkan keningnya lalu berkata,"Apakah paman buaya mengenal ibuku?? Ah aku kira dapat membuat ibu bangga dengan membuatmu tunduk, ibu pasti kecewa padaku kali ini".

Tanpa disadari Feng Zun tubuh buaya itupun bergetar karena ketakutan, dia takut disalahkan oleh penguasa hutan karena telah membuat Feng Zun kecewa setelah bermain dengannya dan dia berpikir akan di hukum berat oleh penguasa hutan suci.

Seolah mengerti maksud Feng Zun buaya tersebut kemudian menemukan ide untuk membuat Feng Zun kembali ceria.

Buaya tersebut akan mengajak Feng Zun latih tanding dan berpura pura kalah agar membuat hatinya senang.

"Tuan muda, bagaimana kalau kita berlatih tanding aku berjanji tidak akan mengeluarkan kekuatan penuhku, dengan mengalahkanku aku yakin penguasa akan sangat bangga pada tuan muda." tutur buaya itu.

Mata Feng Zun berbinar lali berkata.

"Benarkah paman buaya?."

"Tapi paman harus menggunakan kekuatan penuh paman, jika tidak aku tidak mau bertarung, dan juga satu lagi, kita hanya boleh bertarung dengan kekuatan fisik!." ,ucap Feng Zun

"Taa.. tapi tuan muda," kata buaya itu terbata.

Buaya itu semakin takut jika menggunakan kekuatan penuh, dan dapat dia pastikan hanya dengan satu gerakan, tuan mudanya itu akan langsung terluka parah atau bahkan mati.

Dalam kekhawatiran itu akhirnya kembali muncul ide.

"Baiklah, tapi tuan muda harus menyerangku terlebih dahulu." kata buaya itu.

Dengan satu pukulan Feng Zun, buaya itu akan langsung berpura-pura terluka parah dan kemudian mengaku kalah, dengan begitu tuan mudanya pasti akan senang dan akan terhindar dari hukuman.

Disisi lain Feng Zun sama sekali tidak mengetahui batasan batasan tentang perbedaan kekuatan setiap ranah maka dari itu dia dengan begitu berani melawan buaya itu.

Dia mulai mengambil kuda kuda dan siap menyerang dengan pukulan yang di ajarkan Bai Ling.

Ketika Feng Zun mengalirkan Qi ke tangannya, secara bersamaan niat bertarung yang terlalu kuat muncul dari tubuhnya, dan tanpa ia sadari cincin di tangan kanannya merespon niat bertarung miliknya dan mengalirkan kekuatan pada serangan pukulan itu.