12

"Aku akan menyuruh Papa memecat mu jika kau berbohong!!" Ucap Alexa kasar. Padahal penjaga kampus itu terlihat tidak muda lagi. Namun sikap arogan Alexa membuatnya kehilangan kesopanan.

"Bapak berani bersumpah Non. Tidak ada kunci serep lagi. Non juga lihat sendiri kalau kuncinya masih Non pegang." Alexa beralih menatap gagang pintu yang tidak mengalami kerusakan.

Bagaimana bisa dia keluar dari sana..

Setelah tidak mendapatkan bukti apapun. Alexa pergi meninggalkan penjaga kampus yang masih tertunduk.

Dia berniat mencari keberadaan Tiara yang ternyata tidak sedang berada di dalam kelas.

Di mana dia!! Aku harus bertanya bagaimana dia bisa bebas dari sana.

Alexa melanjutkan langkahnya menuju taman tapi hasilnya tetap saja nihil sebab kini Tiara dan Dinda tengah berada di depot yang terletak di depan kampus.

"Kenapa malah mengajakku ke sini?" Dinda memperhatikan sajian di hadapannya sementara Tiara sendiri hanya memesan jeruk hangat.

"Gadis kasar itu pasti mencariku. Aku tidak mau terlibat masalah lagi."

"Kak Alexa."

"Hm ya."

"Apa karena Kak Daniel?"

"Salah satunya itu. Tapi dia juga merasa penasaran dengan wajahku." Tiara membetulkan tudung kepalanya lalu menurunkan sedikit maskernya untuk minum.

"Bagaimana kamu merawatnya?" Tiara tersenyum dan seketika mata Dinda tersihir." Astaga Tiara. Kamu benar-benar cantik sekali. Aku juga sedikit penasaran. Bagaimana kamu bisa mendapatkan kulit ini." Tangan Dinda terangkat lalu mencubit pipi halus Tiara.

"Aku tidak pernah keluar rumah. Aku tidak pernah merawatnya karena aku tidak tahu soal perawatan."

"Itu kenapa Ayahmu menyuruhmu memakai masker?" Tiara mengangguk dan cepat-cepat menaikkan maskernya saat beberapa mahasiswa masuk.

"Hm iya."

"Ach! Mereka merusak pemandangan saja." Eluh salah satu mahasiswa yang duduk tidak jauh dari mereka. Ucapan itu di tujukan pada Tiara yang terlihat aneh dan tidak menarik.

Dinda melirik dengan mulut penuh makanan. Dia takut Tiara merasa tersinggung namun nyatanya Tiara terlihat tidak perduli dengan celotehan para mahasiswa berparas tampan tersebut.

"Aku akan makan dengan cepat."

"Tidak. Nanti kamu tersedak."

"Aku terbiasa melakukan... Uhuk... Uhuk...." Tiara meraih minuman milik Dinda lalu memberikannya.

"Sudah ku bilang pelan-pelan saja."

"Kenapa dia tidak juga pergi." Salah satu mahasiswa sengaja mengeraskan suara mereka dan berharap Tiara pergi dari sana.

"Jangan di dengar." Hibur Dinda berbisik.

"Aku tidak menganggap mereka ada." Tiara sudah sering mendengarkan perkataan tidak baik sejak SMP. Namun dia tidak pernah memperdulikan itu dan memilih bungkam." Makan dengan tenang. Kita sama-sama membayar." Imbuhnya lirih.

"Kita tidak sama. Kau aneh dan kita tidak. Tempat ini hanya untuk orang-orang normal!!" Sahut salah satu dari mereka yang ternyata berada pada jurusan yang sama. Itu kenapa mereka mengetahui bagaimana anehnya penampilan Tiara yang cenderung tertutup juga acuh.

"Tidak ada tulisan yang mengatakan itu." Tentu saja Dinda merasa kesal mendengar ucapan tidak berguna tersebut.

"Aku tidak mengatai mu. Aku mengatai teman mu itu." Menunjuk ke Tiara." Mungkin saja wajahnya mirip alien sehingga dia harus menutupinya dengan sangat rapat." Gelak tawa terdengar riuh. Sudah bisa di pastikan jika selama ini mereka kerapkali menerka bagaimana wajah di balik masker itu.

Tentu mereka penasaran dan ingin tahu. Hal itu juga menjadi alasan kenapa mereka mengolok-olok Tiara. Mereka ingin Tiara memperlihatkan wajahnya agar rasa penasaran mereka hilang.

Mahasiswa itu di ketahui bernama Ibra. Dia adalah pelopor gosip sejak Tiara masuk kemarin. Dari sorot matanya, Ibra mulai membayangkan bagaimana wajah Tiara.

Ibra menerka jika wajah Tiara akan secantik matanya. Sehingga Ibra mulai menarik perhatian Tiara dengan caranya sekarang.

"Kau yang mirip alien!" Tiara mengisyaratkan Dinda untuk diam." Kenapa sih? Aku sedang membelamu." Dinda melirik malas ke arah Ibra yang sejak tadi belum berpaling.

"Tidak perlu di respon. Habiskan makananmu lalu kita pergi."

"Ya cepat pergi agar tidak merusak pemandangan." Tiara menghela nafas panjang. Mencoba menahan diri untuk membalas hinaan.

"Meskipun kau tampan. Tidak seharusnya kau berkata itu." Dinda malah tersulut emosi lagi dan lagi.

"Itu membuktikan jika tampan wajah belum tentu tampan hatinya." Sahut Tiara menimpali. Ibra tersungging sebab ucapannya akhirnya di respon.

"Kau merasa baik hati?" Ibra beranjak dari tempat duduknya lalu menggeser kursi dan duduk tepat di hadapan Tiara. Matanya sangat indah. Jika semua mata teliti seperti Ibra. Mungkin semua orang yang pernah melihat Tiara akan menyadari jika sebenarnya, Tiara masih terlihat cantik walaupun tertutup masker.

"Tidak."

"Berarti hati mu buruk seperti wajahmu?" Tiara tersungging di balik masker.

"Terserah apa katamu. Aku tidak perduli walaupun kau menyebutku alien sekalipun." Ibra terkekeh seraya menatap teman-temannya yang sudah tahu tujuan Ibra.

"Maka dari itu, buka masker mu agar kita tidak salah faham."

"Silahkan salah faham." Tiara menjawabnya dengan sangat santai sehingga semakin mendorong rasa penasaran Ibra akan sosok di depannya.

"Baiklah jika kau ingin di paksa." Ibra mengulurkan tangannya cepat dan akan menarik paksa masker Tiara. Namun sebuah tangan menggenggam pergelangan tangannya erat.

"Bisakah kau menghargai privasi seseorang." Daniel melepas tangan Ibra dengan sedikit dorongan. Aku ingin tidak perduli tapi rasanya aku tidak bisa melakukannya. Aku tidak rela dia di ganggu siapapun apalagi sampai mereka tahu kecantikannya yang tersembunyi itu.

"Astaga Daniel. Kau masuk lewat mana?" Para mahasiswa yang ada di meja juga melongok saat melihat Daniel tiba-tiba muncul.

Dia benar-benar aneh. Tiara mendongak, dia merasakan keanehan untuk kedua kalinya.

"Lewat pintu."

"Pintu itu berbunyi jika kau dorong." Bukan tanpa alasan Ibra berkata demikian. Posisinya yang tengah menghadap pintu, tentu saja bisa melihat jika ada seseorang yang masuk.

Aku melakukan kebodohan hanya demi gadis ini..

"Sebaiknya kalian pergi." Cepat-cepat Tiara mengambil satu lembar uang lalu meletakkannya di meja.

"Ayo Dinda. Kita lanjutkan sepulang kuliah." Ajak Tiara akan melangkah tapi Ibra kembali menghalangi.

"Urusan kita belum selesai."

"Urusan apa?" Tanya Tiara lirih.

"Buka masker nya agar kita tidak salah faham dan kau bisa kuliah dengan tenang."

"Aku lebih memilih di hujat daripada membuka masker ini. Silahkan menganggu sebisa yang kau bisa. Aku tidak perduli." Tiara melirik sebentar ke arah Daniel lalu melangkah pergi di ikuti oleh Dinda.

"Tidakkah kamu melihat keanehan itu Daniel? Aku yakin kau juga menebak jika sebenarnya dia sangat cantik."

Dia memang sangat cantik..

"Berhentilah menganggu nya apalagi sampai memaksanya membuka masker." Ibra terkekeh seraya merangkul pundak Daniel yang tingginya sejajar dengan nya.

"Kau tahu kan maksud dari gangguan ku tadi?" Daniel menddesah lembut." Aku ingin berkenalan dengannya." Imbuhnya masih menatap Tiara yang berdiri di trotoar untuk menyebrang.

"Dia tidak mau."

"Aku tertantang jika dia menolak."

"Hentikan! Atau kau berurusan denganku!" Daniel menjadi egois dan tidak ingin ada seorang pun mendekati Tiara.

"Daripada kau mengurus Tiara. Bukankah lebih baik kau mengurus Alexa yang setengah mati menyukaimu."

"Aku tidak menyukai gadis bekas mu." Daniel tersenyum kecut lalu berjalan pergi setelah menepuk pundak Ibra sebentar.

"Kau harus mencobanya. Dia sejenis anjing peliharaan yang mau melakukan apapun." Ujar Ibra berteriak. Daniel menoleh dan menatap Ibra.

"Terlalu gampang untuk di raih. Aku lebih suka sesuatu yang sulit untuk di dapatkan."

"Hanya untuk mainan. Mumpung dia sedang mengejar mu."

"Aku tidak ada waktu untuk main-main. Ingat. Jika aku melihatmu mencoba membuka maskernya. Ku patahkan tanganmu." Ancam Daniel berlalu pergi.

"Cih. Memangnya dia siapa sampai berani melarang ku mendekatinya. Aku juga suka tantangan dan sekarang aku tertantang untuk mendapatkannya."

🌹🌹🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!