8

Setelah berpamitan dengan Noa, Lucas melesat menuju istana. Walaupun Stefanus sudah mempercayakan semuanya pada Alex, namun Lucas tidak sepenuhnya percaya.

"Kamu rajin sekali mengunjungi ku." Sapa Alex duduk di singgasananya.

"Aku takut kau lupa diri Paman." Alex tersenyum simpul tanpa melihat ke arah Lucas.

"Buktinya aku tidak merubah aturan apapun."

"Tapi berita kerusuhan itu masih saja terjadi."

"Itu tugasmu Lucas. Aku tidak bisa pergi dari sini karena tahta ini. Aku harap kau jangan terlalu memanjakan Istrimu hingga merupakan tugas yang di berikan Stefanus padamu." Lucas duduk lemah seraya memikirkan keberadaan Angel sekarang.

"Aku tidak bisa meninggalkan dia terlalu lama. Dia sedang tidak baik."

"Ini sudah puluhan tahun berjalan. Aku juga sudah mencari keberadaan Elena namun belum menemukan titik temu." Rasa dengki yang mengakar, membuat Alexander menjadi makhluk paling buruk di muka bumi. Dia kerapkali melimpahkan kesalahannya pada orang lain agar dia terlihat baik.

"Paman yakin sekali seolah tahu yang terjadi." Sebisa mungkin Alex tidak tersulut emosi ketika mendengar Lucas terang-terangan menuduhnya.

"Itu hanya tebakan. Angel menghilang di saat Elena kabur."

"Aku tahu itu bukan jeruji sembarangan. Sangat tidak mungkin Elena bisa keluar jika tidak ada yang membantu."

"Kau seolah menuduhku, padahal kau tahu jika aku juga sangat membenci wanita yang sudah membunuh Kakak ku." Lucas sudah memikirkan tuduhan itu sejak awal walaupun hingga sekarang dia masih tidak menemukan titik temu.

"Jangan merasa tertuduh jika tidak merasa. Ingat Paman. Jika aku menemukan bukti kau bersekongkol dengan Elena. Aku akan memusnahkan mu dengan tanganku sendiri!!" Ancam Lucas berlalu pergi sementara Alex langsung tertawa renyah.

"Silahkan saja berkhayal Lucas! Di saat semuanya terbongkar. Aku sudah siap untuk melawan khodam yang bersarang di tubuh Istri mu. Satu banding 1000, mana mungkin bisa menang hahahaha." Jika aku tidak bisa bahagia tanpa Noa di sini! Aku tidak akan membiarkan kalian bahagia!

Alex tertawa nyaring karena dia sengaja mengosongkan istana hanya untuk tempat tinggal pribadinya.

Patresia bahkan tidak lagi tinggal di sana. Dia memilih tinggal di rumah pribadi Pedro karena dua anak kembar yang mulai aktif bergerak.

Bisa di pastikan jika Alex bisa menutupi kebusukkan dengan sangat mudah atas bantuan para prajurit yang kini hanya tunduk padanya.

🌹🌹🌹

Sejak kepulangannya dari supermarket, wajah gelisah Tiara tidak juga menghilang. Dia begitu takut jika Daniel mengikutinya sampai rumah dan pasti akan menjadi masalah besar untuk kebebasannya.

"Ada apa sih Non." Elena menoleh ke belakang mengikuti gerakan kepala Tiara.

"Tidak ada Bik."

"Sejak tadi Non terlihat panik?"

"Em itu. Waktu Bibik memilih bahan makanan. Saya bertemu teman kampus. Dia tinggal dekat sini jadi.."

"Takut ketahuan tempat tinggalnya?" Tebak Elena yang sudah hafal dengan aturan Alex.

"Iya Bik."

"Kalau teman perempuan mungkin tidak apa-apa Non."

"Laki-laki Bik." Elena menoleh cepat.

"Non punya teman laki-laki?" Tanyanya ikut panik.

"Bu bukan teman laki-laki."

"Terus perempuan?"

"Iya dia laki-laki tapi.. Saya tidak menganggap dia teman. Dia yang memaksa untuk berteman." Tiara selalu saja mengutarakan keluh kesahnya pada Elena tanpa rasa sungkan.

"Kalau laki-laki nanti ketahuan Tuan bagaimana Non."

"Itu dia Bik. Saya takut sebab dia sangat memaksa." Selayaknya seorang Ibu. Elena selalu memberikan masukan untuk Tiara. Dia bahkan merasa lebih akrab dengan Tiara daripada Patresia, anak kandungnya.

"Bilang jujur saja sama Tuan. Mungkin dia bisa membantu." Sahut Mang Ujang menimpali.

"Nanti izin kuliah saya di cabut Mang."

"Iya juga Non."

"Tidak perlu di fikirkan Non. Nanti biar Mang Ujang yang usir kalau seandainya dia datang ke rumah." Tiara tersenyum memaksa seraya sesekali menatap ke belakang.

"Beres Non."

Daniel yang masih mengikuti, merasa bingung dengan cara Alex mendidik Tiara. Dia tidak tahu jika orang yang di sebut Daddy bukanlah Ayah kandung Tiara melainkan seseorang yang sudah mengurusnya dari kecil.

"Mungkin dia terlalu cantik sehingga Ayahnya menerapkan peraturan ketat itu." Begitulah pemikiran Daniel setelah dia mengetahui jika Tiara mencoba menutupi kemolekan tubuhnya dengan baju besarnya." Bukankah seharusnya aku pergi? Astaga.. Apa yang sedang ku lakukan." Daniel masih setia bertengger di pohon yang sama. Entah kenapa dia enggan pergi dari tempat itu bahkan maniknya mulai mengelabuhi hatinya akan sosok Tiara.

Hingga pukul tujuh malam, Daniel belum juga beranjak dari tempatnya. Menunggu sesuatu tanpa kepastian sebab kamar Tiara terlihat sepi.

"Apa dia sudah tidur?" Gumamnya bertanya-tanya dengan tangan kanan memainkan ranting kecil.

Senyum Daniel mengembang saat dia melihat pergerakan dari dalam kamar sehingga membuatnya langsung berdiri.

"Aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Ayolah Tiara, jangan buat aku penasaran dengan wajahmu." Dengus Daniel menatap lekat ke kamar yang malah di tutupi dengan tirai tebal." Dia memang sangat tega." Eluhnya lagi dan lagi. Ada niat terbesit untuk pergi namun kakinya terasa berat untuk di langkahkan." Hanya sekali. Setelah melakukan ini, aku akan kembali menjadi lelaki yang sopan." Dengan gerakan lembut, Daniel melesat menuju teras kamar Tiara.

Ada rasa berdebar namun Daniel menganggap itu semua akibat niatnya karena lancang dan hendak masuk secara diam-diam.

"Aku lihat wajahnya dan pulang." Niat awal yang tidak terlalu buruk.

Daniel berubah menjadi asap lalu masuk melalui celah pintu. Dia tidak langsung memadatkan bentuk tubuhnya karena ingin memastikan jika Tiara benar-benar tidur.

Perlahan Daniel menapakkan kakinya di atas lantai marmer. Kedua maniknya fokus pada sosok yang tengah menutupi tubuhnya dengan selimut.

Apa aku berdosa melakukan ini? Mungkin jika sekali tidak.

Batin Daniel berperang sehingga langkahnya terayun begitu pelan mendekati ranjang. Saat maniknya menatap paras Tiara, sontak nafasnya terhenti sesaat. Merasa kagum dengan kecantikan Tiara yang tidak biasa.

Apa benar dia manusia?

Daniel terpaku, menunduk menatap Tiara yang tengah tertidur pulas dengan detak jantung semakin tidak terkendali.

Tiara tumbuh menjadi gadis yang dua kali lebih cantik dari Noa. Walaupun ada kesamaan, tapi wajah Tiara jauh lebih cantik dari sketsa yang di bayangkan Daniel.

Apa aku sekarang menjadi seorang pencinta para gadis. Rasanya aku menyukai nya tapi bagaimana dengan calon Istriku Angelina.

Seharusnya Daniel sadar dengan kecantikan Tiara yang tidak biasa. Namun nyatanya dia tidak juga merasa, jika gadis yang tergolek di hadapannya adalah Angel.

Tidak! Tidak! Aku melupakan niat awal ku. Aku hanya merasa penasaran kenapa aku tidak bisa membaca isi hatinya.

Daniel menoleh cepat lalu melesat pergi saat dia tahu gagang pintu bergerak. Elena berada di balik pintu tersebut, untuk memeriksa keadaan Tiara yang rutin di lakukan setiap hari.

Tugas ini benar-benar membuatku menyanyangi nya.

Perlahan, Elena berjalan mundur lalu menutup pintu setelah memastikan semuanya aman. Sementara Daniel sendiri, kembali duduk di pohon yang sama seraya sesekali tersenyum.

Daya tariknya sangat kuat. Tapi aku merasa dia seorang manusia. Ah sudahlah.. Aku tidak akan pulang jika terus merasa penasaran. Sebaiknya aku berkeliling kota. Mungkin saja pelaku itu keluar malam ini.

Daniel berdiri, dia berubah menjadi asap dan pergi ke tempat-tempat yang menurutnya rawan pembunuhan. Setiap malam dia selalu berkeliling tanpa merasa bosan.

Daniel merasa tertantang untuk memecahkan misteri tersebut. Walaupun hingga sekarang titik temu permasalahan masih belum terlihat ujungnya. Rasa perduli serta kebaikan hati nya, menjadikan Daniel sosok Vampir yang ingin berdiri pada dua alam berbeda yang kini sudah di tinggali.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

ah babang Daniel love u full ganteng banget pingin peluk 😁😁

2022-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!