3

Kedatangan Daniel hari ini, memberikan tambahan semangat bagi Noa yang kini tengah duduk di taman kecil miliknya.

Lucas hanya mampu diam dan tidak banyak berprotes walaupun dia merasa tidak yakin dengan keberhasilan Daniel menemukan Angel yang di anggapnya sudah tiada.

"Dia sangat tampan dan bertutur kata lembut. Cocok sekali untuk Angel ku yang cantik." Gumam Noa seraya memperhatikan bunga-bunga.

"Jika Angel tidak berselera bagaimana?" Canda Lucas menginginkan sebuah senyuman membingkai pada bibir Noa.

"Dia akan mau sayang. Daniel adalah seseorang yang tepat apalagi dia merupakan penolong untuknya."

"Semoga saja begitu." Bik Minah membawa nampan berisi makanan. Dia meletakkannya pada meja kecil yang ada di sana tanpa berkomentar." Bukankah untuk bertemu dengan Angel membutuhkan kekuatan?" Lucas mengambil piring yang penuh dengan makanan lalu memangkunya.

"Aku akan makan. Aku tidak ingin Angel kecewa dengan keadaanku." Lucas tersenyum kemudian mulai menyuapi Noa. Sudah lama dia tidak melakukan ini sehingga membuatnya begitu bersemangat.

Jangan patahkan semangatnya ya Tuhan. Semoga Daniel benar-benar bisa menemukan Angel.

🌹🌹🌹

Sesuai ucapannya, Dinda membungkus makanan lalu membawanya ke kelas. Terlihat Tiara tengah duduk sendiri seraya memainkan ponsel barunya.

"Aku minta nomer mu." Cepat-cepat Tiara memasukkan ponselnya.

"Ini ponsel milik Daddy." Jawab Tiara beralasan.

"Memangnya kenapa sih? Kecuali jika aku seorang lelaki. Aku perempuan Tiara. Aku ingin menjadi temanmu." Tiara menelan salivanya pelan. Dia melirik ke Dinda yang tengah makan dengan lahap.

Dinda terlihat tulus. Mungkin tidak masalah jika satu orang. Batin Tiara mulai tersentuh sebab sebenarnya, dia ingin memiliki banyak teman.

"Berjanjilah untuk tidak menghubungi sembarangan." Dinda tersenyum seraya mengangguk. Mulutnya yang penuh dengan mie membuatnya kesulitan untuk menjawab. Langsung saja dia menyodorkan ponselnya ke Tiara. Aku akan membicarakan ini dengan Daddy nanti. Dengan sedikit ragu, Tiara menulis kontak miliknya bahkan langsung menyimpannya." Sudah." Ucapnya mengembalikan ponsel.

"Terimakasih Tiara. Mulai hari ini kita berteman ya."

Hati Tiara sangat bahagia mendengar itu. Sudah sejak lama tidak ada seorangpun yang mau mendekatinya setulus Dinda. Mereka selalu saja memilih pergi karena melihat keanehan penampilan Tiara yang serba tertutup.

"Hm sama-sama."

"Kenapa kamu selalu mengunakan masker dan jaket hoddie? Bukankah gerah."

Memang gerah tapi ini peraturan Daddy agar aku bisa sekolah.

"Aku gampang sakit sehingga suhu tubuhku selalu kedinginan." Jawab Tiara berbohong.

"Em begitu."

"Apa menurutmu aku aneh?" Dinda terkekeh kecil.

"Iya aneh tapi aku tidak masalah. Walaupun alasanmu karena untuk menutupi kekurangan, aku juga tidak masalah. Aku tulus berteman sebab kamu baik." Pipi Tiara berubah merah saat mendengar pujian tersebut. Ini kali pertama baginya mengobrol dengan seorang teman.

Kata Daddy aku terlalu cantik. Dia tidak ingin ada banyak lelaki melecehkan ku.

Begitulah cara Alex membodohi Tiara alias Angel. Dia berdalih ingin menjaga padahal kenyataan sebenarnya. Alex tidak ingin Tiara di temukan oleh Lucas dan Noa.

"Kamu tidak malu? Kepribadian ku sangat tertutup."

"Tidak Tiara. Aku malah takut kamu yang merasa malu." Gelak tawa terdengar keluar dari bibir Tiara. Hari ini dia begitu bahagia bisa mendapatkan kesempatan untuk memiliki satu teman.

"Aku tidak malu. Aku senang kamu mau berteman denganku."

Braaaakkkkk!!!

Tiba-tiba saja meja di gebrak. Tiara mendongak menatap ke arah Alexa dan dua temannya.

"Ada apa ya." Tanya Tiara tidak merasa bersalah.

"Kau apakan Daniel sampai dia memilih duduk di sini!!" Kepindahan Daniel, membuat Alexa merasa terhina. Dia sudah menentukan Tiara sebagai target bullying sejak Daniel lebih memilih duduk bersama Tiara daripada dirinya.

"Aku tidak tahu. Sebaiknya kamu tanyakan itu padanya." Kenapa lelaki itu membuatku terjebak dengan gadis kasar seperti dia.

"Kau berani sekali! Kau hanya mahasiswa baru di sini!!" Dinda menghentikan kunyahannya lalu meraih lengan Tiara dengan kedua tangannya.

"Aku bukan ingin berani Kak. Aku benar-benar tidak menyuruhnya. Aku bahkan tidak tahu siapa namanya." Tangan Alexa terulur lalu menarik kasar masker yang di kenakan Tiara hingga terlepas.

Sungguh di luar dugaan jika Alexa merasa terkejut dengan wajah teramat cantik yang di miliki oleh Tiara. Dia membayangkan akan mendapatkan wajah buruk namun tebakannya salah.

Cantik sekali? Apa dia manusia? Batin salah satu teman Alexa.

Aku baru tahu ada wajah semulus itu.

"Ti Tiara.." Ucap Dinda terbata dengan raut wajah terkejut.

Cepat-cepat Tiara membetulkan maskernya dengan wajah tertunduk. Dia juga merasa panik karena takut melanggar peraturan dari Alex untuk tidak membuka masker saat keluar rumah.

"Aku hanya ingin belajar. Bukan mencari masalah. Kita pergi Dinda." Tiara menarik pergelangan tangan Dinda lalu berjalan melewati Alexa yang masih tidak percaya dengan apa yang di lihat.

"Kau bilang dia buruk rupa?" Alexa baru saja tersadar dari lamunannya dengan tarikan nafas panjang.

"Ku fikir jelek karena dia berpakaian seolah sedang menutupi keburukannya." Jawab Alexa lirih. Rasa iri dengki semakin menjalar di otaknya.

Alexa di liputi rasa khawatir jika nanti Daniel akan benar-benar jatuh cinta saat tahu wajah asli dari Tiara.

"Dia seperti bukan manusia. Cantik sekali sumpah!" Alexa mendengus seraya memikirkan sebuah rencana buruk.

"Jangan sampai Daniel tahu soal ini." Gumam Alexa lirih.

"Aku rasa dia tidak akan membuka masker itu."

"Tapi Daniel pindah tempat tadi." Kedua teman Alexa yang berbeda jurusan, tidak tahu menahu soal kepindahan Daniel.

"Mungkin Daniel sudah mengenal gadis itu."

"Tidak mungkin! Aku tahu Daniel tidak gampang tertarik!" Aku harus bisa lebih cantik dari Tiara. Sepulang kuliah, aku akan ke salon untuk tanam benang pada wajahku.

"Ya kan kita tidak tahu."

"Jangan bicara omong kosong. Tidak mungkin Daniel tertarik dengan gadis aneh itu!! Walaupun dia cantik tapi penampilannya sangat cupu." Kedua teman Alexa lebih memilih mengangguk daripada memperpanjang masalah. Mereka tahu bagaimana watak Alexa yang sudah satu tahun itu terobsesi dengan Daniel.

Sementara Tiara sendiri tengah duduk bersama Dinda di salah satu bangku yang ada di taman.

"Kamu cantik sekali Tiara. Kenapa harus memakai masker." Tentu saja Dinda bertanya-tanya tentang alasan Tiara menutupi kecantikannya.

"Aku hanya ingin belajar, bukan pamer kecantikan."

"Tapi tidak perlu di tutupi seperti itu."

"Aku lebih nyaman begini Dinda. Bisakah kita mengganti topik pembicaraan?" Dinda mengangguk seraya tersenyum.

"Aku salut dengan mu."

"Kenapa begitu?"

"Sebagian mahasiswi di sini berlomba-lomba mendapatkan kecantikan agar bisa populer. Sementara kamu yang cantik alami, malah menutupinya."

Aku tidak ingin menutupi nya, tapi Daddy melarang ku.

"Aku ingin belajar dengan tenang."

"Iya aku tahu hehe. Aku akan merahasiakan ini." Jawab Dinda berbisik.

"Terimakasih. Lantas, siapa gadis tadi? Apa dia pacar dari anak laki-laki yang duduk di sampingmu?"

"Ku rasa bukan. Aku melihat Kak Daniel menolaknya tadi." Tiara mengangguk, dia mengingat pertemuannya dengan Daniel tadi pagi.

Hampir saja lupa. Dia adalah gadis yang di tolak itu.

"Lalu? Kenapa dia marah padaku?"

"Mungkin karena Kak Daniel pindah bangku. Kak Alexa terlihat tidak suka melihatmu padahal di sini kau tidak bersalah. Bukankah seharusnya dia memarahi Kak Daniel saja hehe."

"Aku harap itu pertama dan terakhir dia mencari masalah pada ku. Aku benar-benar ingin belajar dengan tenang." Aku akan berbicara dengan Kak Daniel agar dia tidak lagi duduk di bangku itu.

Tiara yang tidak tahu tentang jati diri sebenarnya, tentu tidak bisa mengedus jika ternyata Daniel seorang Vampir.

Kuncian kekuatan yang di lakukan Alex, membuatnya terlihat seperti manusia pada umumnya. Makan minum dan melakukan kegiatan selayaknya manusia.

Namun setiap kekuatan pasti ada titik lemahnya. Jika Tiara menelan darah walaupun hanya setetes. Kuncian kekuatan akan menghilang dengan sendirinya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Cansa°

Cansa°

Ya udah buat jari Tiara luka berdarah terus dia kecup, kan hilang jadinya tu kuncian

2022-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!