4

Setiap kali saat istirahat tiba. Daniel selalu mengunakan waktu itu untuk berkeliling. Selain ingin mencari pelaku penculikan pada banyak gadis yang meneror kota. Tugasnya kini bertambah karena dia harus menemukan Angelina.

"Siapa gadis ini?" Tanya seorang barista yang di ketahui bernama Alan. Dia adalah sekutu Daniel yang sengaja menyamar agar penyelidikan maksimal.

"Calon Istriku." Alan tersenyum seraya memperhatikan sketsa wajah Angel.

"Kamu bercanda?"

"Tidak. Aku jatuh cinta hanya dengan melihat sketsa wajahnya. Jika kamu menemukan gadis secantik dia, tolong hubungi aku." Pinta Daniel mengedarkan pandangannya ke sekitar Cafe yang ramai.

"Apa dia seorang manusia?" Tanya Alan berbisik.

"Tidak jelas. Ayahnya adalah putra raja Stefanus sementara Ibunya." Daniel tersungging mengingat pertemuannya dengan Noa tadi pagi." Kecantikan Ibunya sangat tidak wajar. Dia tidak pantas menjadi manusia." Imbuh Daniel berdecak kagum. Dia menjadi tidak sabar untuk bisa menemukan Angel.

"Sejak kapan dia menghilang?"

"Sejak berumur 3 tahun. Sekarang dia mungkin berusia 19 tahun." Alan menddesah lembut.

"Lama sekali. Mungkin saja dia sudah tiada."

"Aku masih hidup. Tidak mungkin jika jodohku sudah tiada." Alan terkekeh mendengar jawaban Daniel yang terlalu percaya diri.

"Ini akan sulit karena tidak ada kejelasan."

"Kamu benar. Tapi aku merasa yakin bisa menemukan dia." Alan mengangguk seraya tersenyum.

"Ada dua gadis yang menghilang tadi malam." Alan meletakan sebuah koran dan langsung di ambil oleh Daniel." Jika gadis ini salah satu korban bagaimana?" Alan menunjuk sketsa wajah Angel. Dia ingin menyadarkan Daniel akan kemungkinan buruk yang mungkin sudah terjadi.

"Dia keturunan Vampir. Aku yakin dia tidak gampang tersentuh." Daniel berdiri dan berniat datang ke tempat kejadian perkara.

"Mau kemana?"

"Mencari bukti yang mungkin tertinggal di tempat." Daniel tersenyum lalu melangkah pergi keluar Cafe. Dia berjalan melewati jalan sempit dan menghilang begitu saja menuju kompleks di mana para gadis terakhir terlihat.

Daniel memperhatikan jalan kecil di hadapannya. Kepalanya mendongak menatap ke arah CCTV yang hanya terletak di ujung jalan saja.

Aku yakin ini bukan perbuatan manusia. Tidak mungkin ada seorang manusia bisa membawa para gadis tanpa terpantau CCTV.

Mata Daniel memicing saat dia melihat serpihan abu mencurigakan. Dia berjalan menghampiri lalu duduk berjongkok. Tangan kanannya meraih abu dan mengendusnya.

Abu manusia. Aku yakin ini perbuatan bangsaku. Siapa yang berani melanggar peraturan untuk tidak memangsa sembarangan manusia.

Daniel kembali berdiri sambil menerka-nerka siapa saja yang bisa di tuduh menjadi tersangka. Tapi ketidaktahuannya tentang anggota keluarga kerajaan. Membuat Daniel kesulitan menebak tentang siapa yang menjadi dalang atas kerusuhan yang sudah terjadi puluhan tahun.

🌹🌹🌹

Tiara kembali ke kelas lima menit sebelum kelas di mulai. Hal itu sengaja di lakukan untuk menghindari Alexa yang memang sejak tadi tengah mencari keberadaannya.

Syukurlah sudah ramai. Batin Tiara seraya berjalan beriringan dengan Dinda menuju ke bangku mereka.

Belum sempat Tiara dan Dinda menempelkan bokongnya. Suara buruk Alexa memecah keheningan kelas.

"Kemana saja. Aku mencarimu." Ujar Alexa berdiri tepat di hadapan Tiara.

"Jika ingin menganggu, sebaiknya tidak mencariku."

"Tunggu. Aku hanya ingin kamu mengatakan semuanya dengan jujur. Setelah kamu jujur, aku berjanji tidak akan menganggu mu." Tiara menatap Alexa tanpa ekspresi. Dia merasa jika semuanya menjadi sangat rumit hanya karena Daniel.

"Aku tidak pernah berbohong." Alexa mengangguk seraya tersenyum tipis.

"Hm oke. Di salon mana kamu melakukan perawatan? Kenapa kulit wajahmu halus sekali." Bisik Alexa yang tidak ingin semua orang tahu tentang kecantikan Tiara. Dia merasa dengki setelah kebenaran soal kecantikan Tiara terungkap.

"Aku tidak pernah merawatnya." Alexa melirik malas dengan tarikan nafas panjang.

"Katamu akan bicara jujur. Sangat mustahil jika kau tidak melakukan perawatan."

"Aku sudah bicara jujur. Aku tidak pernah masuk ke tempat yang bernama salon." Tiara duduk, begitupun Dinda.

"Ayolah. Mari berkerja sama."

"Aku sudah mengatakan kejujuran." Alexa mendengus seraya duduk.

"Aku akan membebaskan mu sebagai target jika kamu mau jujur padaku." Tiara mengangkat wajahnya lalu menatap tajam Alexa.

"Target apa?"

"Kesengsaraan!" Jawab Alexa penuh penekanan.

"Silahkan lakukan sebab aku sudah berkata jujur." Meski Tiara seorang gadis yang tertutup namun keberaniannya sudah terlihat sejak dulu.

Tiara kerapkali di olok-olok sebagai seorang pengecut dan penakut. Padahal yang dia lakukan hanya ingin menghindari masalah tanpa perduli dengan pendapat orang lain.

Bersamaan dengan itu, Daniel terlihat baru saja datang. Alexa bergegas berdiri untuk kembali ke tempatnya. Dia tidak ingin Daniel memandangnya buruk.

Awas saja!! Kau sudah membuat masalah denganku!! Kau lihat saja apa yang bisa ku lakukan agar Daniel membencimu!!!

Suara hati Alexa terdengar. Daniel hanya tersenyum seraya melanjutkan langkahnya untuk kembali duduk berdekatan dengan Tiara, sosok yang membuatnya sedikit terusik.

"Bisakah kau tidak duduk di sini." Pinta Tiara tanpa melihat ke Daniel.

"Why? Ini membuatmu tidak nyaman?" Dinda yang jadi penengah antara keduanya hanya bisa tersenyum aneh.

"Ya. Kau membuat waktu belajarku terganggu." Menunjuk ke Alexa dengan isyarat mata." Jangan buat aku tersandung masalah. Aku ingin belajar dengan tenang tanpa perbuatan norak darinya." Tiara mengatakannya dengan lirih.

Daniel menoleh seraya melihat Tiara yang tengah fokus pada buku dan alat tulisnya.

"Kau membuatku semakin penasaran." Jawaban dari Daniel membuat Tiara menoleh.

"Buang rasa penasaran mu. Aku hanya seorang gadis kutu buku yang norak." Ucap Tiara penuh penekanan.

"Tapi matamu begitu indah." Tiara mendengus seraya memalingkan wajahnya.

Menyebalkan sekali!! Aku menjadi repot karena lelaki ini..

Aku yakin dia sedang mengumpat dalam hati. Tapi kenapa aku tidak bisa mendengarnya.

Beruntungnya menjadi Tiara. Dia mendapatkan pujian dari mahasiswa paling populer di sini.

"Apa yang sedang kau tutupi." Tiara tidak merespon ucapan Daniel yang di tujukan padanya." Open your face." Imbuhnya tidak menyerah. Tiara begitu mengelitik rasa penasarannya." I know you heard my words." Dinda menyenggol lengan Tiara dengan lengannya.

"Apa?"

"Kak Daniel sedang berbicara dengan mu."

"Aku tidak dengar." Daniel tersenyum simpul. Untuk pertama kalinya dia mendengar sebuah penolakan dan untuk pertama kalinya juga dia merasa terhibur.

"Aku akan memberikan perlindungan agar mereka tidak menganggu mu." Tiara tersenyum sinis di balik masker.

"Kau hanya perlu pindah tempat agar dia tidak berburuk sangka padaku."

"Aku tidak perduli. Aku penasaran dan aku tidak ingin pindah tempat. Bagaimana tawaranku tadi? Kita berteman agar aku bisa menjamin keselamatan mu."

"Not! I do not need."

Kenapa Tiara menolaknya. Apa dia tidak percaya diri? Padahal dia sangat cantik.

Daniel tersungging saat mendengar suara hati Dinda. Dia menjadi semakin penasaran dengan wajah di balik masker tersebut.

Bersamaan dengan itu, Dosen datang sehingga membuat obrolan mereka terhenti.

Tiara fokus pada penjelasan Dosen sementara Daniel sesekali memperhatikannya dari samping. Hal itu membuat para mahasiswi di sekitar merasa dengki apalagi melihat kenyataan jika Tiara terlihat sangat tidak menarik.

Apa bagusnya gadis itu!!

Cih! Sok jual mahal padahal murah.

Jangan sampai Daniel tahu soal wajahnya..

Sepertinya aku mulai menyusahkannya. Dia akan memiliki banyak musuh karena perbuatan ku. Wajar saja jika dia kesal hehe.. Lucu sekali...

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Siti_Rohmah21

Siti_Rohmah21

Niatnya di kasih foto tapi belum menemukan yang cocok🤭😄

2022-05-26

0

Pspta_24

Pspta_24

ini ada fotonya?

2022-05-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!