Monita Geraldy. Wanita cantik dan sexy. Tinggi semampai. Body aduhaii.. Usia 27 tahun belum menikah. Berprofesi sebagai model.
Putri tunggal keluarga Gerald ini. Tak pernah kekurangan materi sedari kecil. Menjadi anak tunggal membuat nya selalu dimanja. Terutama oleh sang Mama.
Dia wanita yang gila akan popularitas dan sanjungan. Dia sangat senang ketika ada yang memujanya.
Monita semakin menegakkan dagunya ketika popularitasnya semakin tinggi. Nama nya semakin di kenal banyak orang.
Gaya hidupnya selalu glamour. Bahkan outfit yang Dia pakai sehari-hari dari ujung kepala hingga ujung kaki. Jika di total bisa mencapai puluhan juta.
Sebenarnya berkali-kali Geraldy menegur gaya hidup putrinya. Agar tidak selalu berfoya-foya dan membeli barang-barang yang tak penting.
Tapi memang dasar Monita keras kepala. Teguran itu bagaikan angin lalu saja, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Dan Merry yang selalu membela nya.
'' biarkan saja Dad. Kita cari uang juga buat Dia..''
Geraldy ingin putrinya meneruskan Usahanya. Keluarga Monita memiliki beberapa pusat perbelanjaan terbesar di kota S.
Usia yang semakin menua. Gerald ingin putrinya menggantikan tonggak kepemimpinan nya. Tapi selalu saja penolakan yang keluar dari mulut Putri nya.
Monita wanita yang ambisius. Segala keinginan nya harus terpenuhi. Apapun dan bagaimana pun caranya.
Seperti saat ini. Dia menginginkan Armand menjadi miliknya.
Bahkan popularitas nya saat ini. Dia tempuh dengan jalan yang 'luar biasa'. Demi mendongakkan namanya. Monita dengan sukarela membuka kakinya pada Bos pemilik Agency Modelling di tempatnya bekerja.
Monita pulang ke tanah kelahiran nya dengan alasan cuti. Padahal memang sudah di rencanakan sebelumnya. Monita dihubungi Merry, akan dikenalkan dengan temannya yang sedang mencari menantu.
Tentu saja Monita mau. Sebab Dia tau kenalanan-kenalan Ibunya bukan lah orang sembarangan. Merry tergabung dengan grup Sosialita yang sekali setor arisan. Uangnya bisa dibelikan motor baru.
...----------------...
'' Armand tunggu...'' Langkah Monita tak bisa cepat sebab sepatu hak tinggi yang Dia pakai.
'' Ar..''Teriak Monita lagi
'' SHII*T!!!!'' umpatnya karena kehilangan jejak Armand.
Ditengah rasa kesalnya handphonenya berdering.
'' HALLO...!!!'' Teriak Monita.
'' Honey.. Are you okay...''
Monita terkejut mendengar suara itu. Suara milik Bos agency nya. Kekasihnya.
'' Ha.. haii honey..'' gelagapan Monita segera mengubah suara nya selembut mungkin dengan menekan rasa kesalnya.
'' Kau kenapa Moni... Seperti nya sedang marah..''
'' ah Tidak.. tidak... Aku hanya kesal saja. Ada pelayan menumpahkan minuman di bajuku..'' Elaknya.
'' Oh... Honey coba tebak aku dimana ?''
Monita mengernyit mendengarnya.
'' Di... kan..tor...'' Jawabnya ragu.
'' Salah sayang.. Aku di hotel XX..''
Monita terperangah. Itu artinya Dia ada di negara ini.
'' Wo.. wow.. wow... Serius...'' Monita memejamkan matanya untuk menekan emosinya. Sungguh kedatangan Penggangu diwaktu yang tidak tepat. Dia sedang mendekati incarannya.
'' Bisa datang sayang.. I miss you.. Aku Rindu sentuhan mu.. nanti ku kasih bonus..''
'' Oke oke aku kesana''.
Bukan hal yang buruk, bersenang-senang untuk mengalihkan emosi.
...****************...
Sepasang anak manusia kini berada dalam satu ruangan yang sama. Tanpa sehelai benang pun hanya selimut tebal yang membalut tubuh keduanya.
'' Jadilah istriku honey.. akan Ku beri semua yang kau minta..'' Ramon mengendus-endus leher Monita. Menghirup aroma tubuhnya yang sudah menjadi candu baginya.
'' Ta.. ta.. tapi k..k..kau sudahhhh.. beris..trih.. Ramh.. hh..'' Mati-matian Monita menahan serangan itu.
'' Dia Mandul. Aku ingin anak. Please come on Honey jadilah ibu dari anak-anakku.'' Bisik Ramon dengan mulai menyentuh titik-titik sensitif milik Wanita itu.
Kesadaran Monita mulai berhamburan. Sentuhan itu begitu memabukkan. Antara sadar dan tidak Monita hanya mengangguk.
Mereka memulai kembali kegiatan yang baru beberapa menit lalu mereka tuntaskan.
( Skip ya gengs... )
Monita terbangun dari tidurnya. Karena sinar lampu yang begitu menyilaukan matanya. Pertanda hari sudah gelap.
Tangan nya meraba nakas bermaksud mencari handphone untuk melihat jam.
Bukan handphone yang di dapat justru sebuah note.
Terimakasih honey.. aku sudah mentransfer ke rekeningmu. Maaf tak menunggumu bangun. Aku harus pergi..
Love you.
Ramon.
Monita berdecak. Dia sudah seperti pel****. Sehabis di pakai ditinggal. Tapi ada bagusnya juga Pria itu tak berlama-lama disini. Dia bisa kembali meneruskan misinya.
Bukan sedih ataupun menangis. Monita justru merasa gembira. Dengan santainya dia menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai dengan ritual mandi nya. Monita merias diri. Menutupi totol Macan tutul di sekitaran lehernya dengan make-up andalan nya.
Perfect.
" Armand kau harus jadi milikku. Jika kecantikan ku tak bisa membuatmu jatuh dalam pelukanku. Maka tubuhku yang akan beraksi". Senyum sinis tersungging dari bibir ber gincu merah itu.
Dalam otaknya tersusun berbagai rencana licik. Melupakan kekasih yang tadi telah menjamah nya.
...----------------...
oke segitu dulu sekilas tentang Monita. Maaf jika gak sesuai ekspektasi. Author nya masih abal-abal geng..
Like, ❤ , Comment ya..
vote seikhlas nya saja..
Babay...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Nur Hayati
dasar jalang
2022-10-22
1
💞Amie🍂🍃
Uler keketnya gak tahan iman thor geli sendiri😁😊😜
2022-10-07
1
atun22
gila harta monit
2022-07-17
1