Rencana Licik...

huuekk..

huueek...

huuueekk...

Monita terus memuntahkan semua isi perutnya, kepalanya pusing, tubuhnya lemas.

Wanita itu, menyandarkan tubuhnya di kloset.

Beberapa hari ini, Monita sering merasa pusing dan mual serta muntah setiap bangun tidur.

'' Moni sudah bangun sayang...'' Merry masuk kedalam kamar putrinya.

Nihil, tak ada siapapun. Dia berganti mencari ke ruang ganti dan balkon.

Terakhir Merry menuju pintu kamar mandi yang tertutup. Dia menempelkan telinganya pada daun pintu. Hasilnya sama, tak mendengar apapun.

''Moni kamu di dalam sayang ?'' teriak Merry

hening...

'' Moni buka pintunya !'' karena khawatir Merry mengetuk pintu berulang-ulang.

'masuk mom ,aku di dalam...' jawab Monita suara lemahnya.

CEKLEK...

'' YA AMPUN MONI ! KAMU KENAPA ?'' teriak Merry ketika melihat keadaan putrinya.

''Kamu muntah sayang ?''

Monita mengangguk lemah.

Merry membantunya berdiri dan memapahnya keluar. Dia merebahkan tubuh Monita ke tempat tidur.

''Kamu sakit ?'' Merry menyentuh dahi dan leher Monita.

''Gak panas suhunya normal..'' gumamnya.

''Gak tau mom, dua hari udah kayak gini masuk angin mungkin ?'' Monita memilih memejamkan mata untuk mengurangi rasa pusingnya.

Merry menatap curiga ke arah putrinya, ''Kamu sudah tanggal merah bulan ini ?''

''Belum ''

Merry membelalakkan matanya, ''Jangan-jangan..''

Dia segera keluar dan menyuruh pembantu nya untuk membelikan sesuatu.

...----------------...

Monita membekap mulutnya, menatap tak percaya benda kecil yang ada di tangannya.

'Bagaimana bisa? tidak mungkin!'

''Katakan Moni, siapa ayahnya?" Merry mengguncang keras tubuh putrinya.

Monita menggelengkan kepala nya, dia masih tak percaya dengan kenyataan ini. Rencana-rencana yang tersusun rapi dalam otaknya, seakan buyar begitu saja.

''KATAKAN MONi !" Merry berteriak hingga suaranya terdengar dari luar.

Gerald yang mendengar keributan di kamar putrinya segera menghampiri.

''Ada apa ini, mom? Kenapa pagi-pagi sudah ribut ?''

''Tanyakan sendiri pada putrimu itu !'' nafas Merry terengah-engah, amarah sudah memasuki jiwanya.

Gerald terkejut kala melihat benda kecil bergaris dua di tangan Monita.

''Apa maksudnya ini ?'' tanya Gerald tak kalah dingin.

Monita hanya bisa menangis sesegukan.

''Siapa ayahnya?'' murka Gerald.

''B-bos a-gency ku,'' Monita menundukkan wajahnya.

Jujur, dia lebih takut melihat kemarahan ayahnya daripada ibunya.

PLAKK...

''Hanya demi ketenaran ! Kau rela membuka kakimu pada bosmu, Moni ?'' Gerald menggelengkan kepala tak percaya. Putri semata wayangnya tega mencoreng nama baik keluarga.

''MURAHAN !''

''Dan ini hasil didikan mu yang selalu memanjakan nya !'' Gerald menatap dingin istrinya.

''Aku hanya ingin yang terbaik untuk putriku, Apa itu salah ?'' Merry membela diri tak mau disalahkan begitu saja.

''Yang menurut mu terbaik, telah menjadikannya murahan, Merry !'' teriak Gerald dengan menunjuk Monita yang masih menangis.

'' CUKUP JANGAN KAU HINA DIA MURAHAN!! DIA PUTRIKU, PUTRIKU !''

'' KAU URUS SAJA DIA !'' Gerald keluar dari kamar itu dengan membanting pintu.

" Mom, aku juga tak menyangka akan seperti ini hiks..hiks.. Aku selalu bermain aman, aku tak pernah lupa minum pil pencegah kehamilan hikss..hikss.."

Merry memeluk erat putrinya. Bagaimana pun dia juga seorang ibu. Dia tidak bisa marah pada putrinya terlalu lama.

'' Moni, Bagaimana jika kita manfaatkannya untuk rencana kita ?'' Merry memberi usul.

''Maksudnya, mom?''

Merry membisikkan seuatu ke telinga putrinya. Dan Monita mengangguk antusias.

''Langkah pertama, kita harus menjebak Armand dulu. Sebisa mungkin, kamu harus bisa membuat Armand masuk ke dalam perangkap kita''

''Minimal kamu harus punya foto tidur bersama Armand beserta videonya. Agar lebih meyakinkan. Paham sayang ?'' seringai licik tersungging dari mulut wanita paruh baya itu.

''Tapi, Bagaimana caranya mom ?''

'' ini..'' Merry memberikan botol kecil berwarna biru ke tangan putrinya ''Teteskan ini pada minuman Armand ! Bagaimanapun caranya, dia harus meminumnya.''

''Ini bukan racun kan, mom ?''

'' haishhh.. Mommy tidak segila itu sampai harus membunuh orang, itu obat perangsang..''

Monita mengangguk mengerti.

...----------------...

Pagi ini adalah pagi terburuk bagi Renita. Pasalnya setelah Rima resmi resign, wanita itu, mempunyai double jabatan. Alhasil, dia kalang kabut sendiri. Selain mengurus pekerjaan, dia juga harus mengurus keperluan pribadi si bos.

Seperti saat ini, Renita rela meninggalkan setumpuk pekerjaannya, demi mengambil jas milik si bos yang di laundry. Renita berada di nomor urut ke sekian.

Entah kebetulan atau memang kesialan, tempat laundry langganan Armand sangat ramai.

''*K*enapa sih gak diuruh antar kesini aja sih bos,' protes Renita saat itu

''Sekalian kamu bawa ini buat di laundry..'' Armand menyodorkan sebuah paper bag besar.

''Kenapa gak nyuruh OB aja sih bos?"

''Cepet berangkat Renita ! Gak usah kebanyakan protes kalau di perintah," geram Armand.

Renita menghentak kan kakinya kesal dan mengambil paper bag di hadapan nya dengan kasar.

''Alamat lembur lagi ini mah,'' keluh nya frustasi

...----------------...

'' Hallo,Armand,'' sapa Monita dengan membawa nampan berisi secangkir kopi.

''Kenapa kamu yang bawa ?'' Armand menyorot tak suka wanita ini.

''Aku cuma mau melayani calon suamiku. Itung-itung latihan. Apa itu salah?"

Armand tak menggubrisnya, laptopnya lebih penting daripada wanita ini.

Karena memang sudah haus. Armand meminum kopi pesanannya tanpa rasa curiga.

'Ayo Armand habiskan !' Monita menyeringai senang.

Beberapa menit berlalu, Armand merasakan keanehan pada tubuhnya. Tubuhnya terasa panas, dia mulai bergerak tak nyaman.

Tanpa sadar, Pria itu melonggarkan dasinya yang terasa mencekik dan membuka kasar kancing kemejanya.

Melihat itu, Monita segera menyiapkan kamera yang dia bawa dan meletakkan nya di meja Armand.

Setelah mendapat posisi yang pas, Monita segera mendekati Armand.

''Kau kenapa Ar ?'' Monita sengaja menyentuh kulit Armand.

Sentuhan itu serasa seperti es batu batu yang mendinginkan tubuhnya. Di ambang kesadaran nya, Armand menarik tengkuk Monita dan ******* bibir wanita itu.

Monita tersenyum di sela ci*mannya dan membalas tak kalah panasnya. Yang membuat hasrat Armand semakin terpacu.

Armand melepas pagutannya dan membuka semua kancing kemejanya. Perut mempesona milik Armand terpampang nyata. Membuat Monita meneguk ludah kasar. Sungguh pemandangan yang indah.

Tangan Armand tak tinggal diam, di memeluk erat Monita. Merm** kedua bukit kembar dan bagian belakang milik wanita itu. Lenguhan dari bibir Monita membuat Armand semakin bersemangat.

Monita tak menghiraukan ponsel nya yang berdering sedari tadi. Dia terlalu menikmati itu.

Suara ponsel yang terus berdering, mampu membuat konsentrasi Monita buyar

'' Hallo!" kesal Monita.

''Monita kamu harus segera kembali, jika tak ingin karirmu hancur," suara managernya di seberang sana terdengar panik.

''Ada apa ?'' tanya Monita masih dengan kekesalannya.

''Pihak Endorse merasa di rugikan karena kamu terlalu banyak mangkir. Mereka meminta ganti rugi yang cukup besar dan menganggapmu tidak profesional. Pihak agency juga tak mau menanggungnya karena ini murni kesalahanmu.''

''Shitt !! Oke hari ini juga aku kembali!''

Monita memperbaiki kembali penampilannya. Hasrat yang sempat memuncak mendadak hilang entah kemana. Dia juga mengancingkan kembali kancing kemeja milik Armand.

''Maaf Armand, aku ingin memilikimu tapi aku juga tak mau kehilangan karirku. Semoga setelah ini ada seseorang yang bisa menolongmu..''

Monita meninggalkan Armand begitu saja, saat Armand masih tersiksa dengan obat yang dia berikan. Tak lupa dia membawa serta kameranya.

...----------------...

Sebelumnya aku minta maaf.. Jika part ini tak sesuai dengan kenyataan yang ada di dunia nyata.

Karena jujur aku gak pernah mengkonsumsi yang namanya obat kuat atau perangsang atau apalah itu. Jadi, aku gak tau gimana rekasi seseorang yang sudah mengkonsumsi nya, masih sadar atau tidak.

Aku udah coba browsing. Tapi kebanyakan hasilnya menampilkan tentang nama-nama obat nya dan efek samping serta fungsinya aja.

So, sesuai kehaluanku di part ini aku buat Armand gak sadar gitu aja ya gengs..

Jangan di protes karena aku bukan dokter,

novel ini aku tulis hanya untuk hiburan semata..

Jangan lupa dong jejaknya. Oke!

Episodes
1 Renita Claudia..
2 Amarah Singa Jantan
3 Perkenalan Bos
4 Misi Pembalasan
5 Mimpi Apa Gue Semalem??
6 Dia Gak Pantas Jadi Mantu Kita
7 Sebuah Rasa
8 Monita Geraldy
9 Para Pengganggu...
10 Sama-sama Salah Paham...
11 Kejujuran yang Sesungguhnya
12 Rencana Ibu & Anak
13 Rencana Licik...
14 Ketika Milikku Kau Rebut paksa
15 Suka Duka, Kita Sama-sama..
16 Ku ikuti Permainanmu
17 Tolong Jangan Pergi!
18 Renita aneh?
19 Penghalang...
20 Kenyataan dan Keputusan Renita..
21 Kecerdikan Armand.
22 Rapat Trio CS...
23 Ketegangan!
24 Ketegangan pt. 2
25 Lega...
26 Keinginan Renita..
27 Pembalasan Dimulai..
28 Surprise!!
29 Kita Harus Segera Memberitahukannya!
30 OTW Minta Restu
31 Mendapatkan nya..
32 Persiapan..
33 Lamaran++
34 Aku Suka Caramu, Renita
35 Obrolan Berdua
36 Pindah...
37 Ngerjain Papanya Adek.
38 Hari pertama dan Pengganggunya
39 Perasaan mengganjal..
40 Berubah...
41 Di sidang Ibu Ratu
42 Aku gak murahan seperti dia...
43 Kepanikan....
44 Marvello Anak Kuat..
45 Sadar..
46 Bukan Reni Jika Menurut Begitu Saja..
47 Di Interogasi...
48 Pencerahan..
49 Berhasil Membujuknya..
50 Kembali Pulang...
51 Rencana Kejutan..
52 Banteng Betina Ngamuk..
53 Alih Profesi..
54 Mita....
55 Selalu Seperti Ini...
56 Surat Undangan..
57 Mengungkit Masa Lalu
58 Masa Lalu...
59 Kekhawatiran Renita..
60 Persiapan..
61 Drama..
62 Menghindari Masalah..
63 Ganteng Nggak, Nyebelin Iya
64 Romansa Raja Ratu Sehari..
65 Aksi Balas Dendam
66 Eksekusi Salah Sasaran
67 Linda Kritis !
68 Mita Kambuh.
69 Detektif ala Renita
70 Penyesalan Tiada Arti
71 Rencana Dadakan Ibu Ratu
72 Jalan Terakhir
73 Kekepoan Reva dan Dania
74 Membujuk Banteng Betina
75 Tempat yang Diinginkan Renita
76 Fitting Baju
77 H-1
78 Hari H
79 Sialnya Reva
80 Romansa Pengantin Agak Lama
81 Bertemu Lagi
82 Sebuah Permintaan
83 Keluh Kesah
84 Rencana Perjodohan
85 Memulai Rencana
86 Drama di Ruang Perawatan
87 Drama di Ruang Perawatan pt.2
88 Itung-itung Bulan Madu
89 Kehebohan Pagi Hari
90 Gamangnya Reva
91 Seperti Pertengkaran Anak Kecil
92 Rasa Bersalah Armand
93 Nasehat Sahabat
94 Petuah Keras Ibu Ratu
95 Acara Duo 'R'
96 Pengantin ala Duo 'R'
97 Kompeni Berulah
98 Agenda Pagi Hari.
99 Balik Kampung...
100 Sindiran Halus
101 Para Kepoers
102 Berita Pagi Hari
103 Karma Dibayar Tunai
104 Kembali....
105 Kehebohan Renita Cs
106 Kamu Aneh, Sumpah!
107 Kejadian Siang Hari
108 Wina Melahirkan.
109 Si Tukang Debat
110 Dia Sebelas Duabelas mirip Kompeni
111 Usaha Dania
112 Taktik Dania
113 Amarah Terpendam Seorang Renita
114 Amalia bertindak
115 Belum Ada Perubahan
116 Masih Berusaha
117 Akhirnya....
118 Sakit Membawa Berkah
119 Ancaman Andrew
120 Syarat dari Armand
121 Aku Tidak Akan Mengecewakanmu
122 Usaha Bersama....
123 Pupus Harapan
124 Hanya Saran....
125 Masih Belum Percaya
126 Hanya Sandiwara untuk Menjauhkan
127 Hanya Sandiwara pt.2
128 Ngidam Dini Hari....
129 Kisah Devania 1: Mencari Saran Berujung Kejutan
130 Kisah Devania 2: Anggap saja Hukuman
131 Kisah Devania 3: Paksaan Andrew
132 Kisah Devania 4: Niat Urung untuk Mengakhiri
133 Izinkan Aku Pergi karya: Pipihpermatasari
134 Kisah Devania 5: Campur Aduk
135 Kisah Devania 6: Lagu Kesedihan
136 Kisah Devania 7: Siapa Dia?
137 Welcome, Boy
138 Orang Tua Baru
139 Kisah Dania 8: Apa Cinta Sebodoh ini?
140 Kisah Devania 9: Ingin seperti Dia
141 Kisah Devania 10: Lemparan Bola Api
142 Kisah Devania 11: Amarah
143 Kisah Devania 12: Aku Ingin Mengakhiri
144 Kisah Devania 13: Kejujuran Membawa Petaka
145 Kisah Devania 14: Permintaan Sekar
146 Kisah Devania 15: Ingat! Galau juga Butuh Tenaga
147 Pamali itu Hanya Mitos
148 Kisah Devania 16: Rasa ini Telah Hambar
149 Kisah Devania 17: Gertakan Anti-mainstream
150 Kisah Devania 18: Lamaran Malam Jum'at yang Tertolak.
151 Kisah Devania 19: Pengakuan Mengejutkan Devan
152 Kisah Devania 20: Akhirnya....
153 Kisah Devania 21: Kondisi Sekar
154 Kisah Devania 22: Sisi Lain Devan
155 Kisah Devania 23: Mulut-Mulut Kurang Kerjaan
156 Kisah Devania 24: Mirip Pacar Posesif
157 Ada Perasaan Aneh
158 Perasaan Aneh 2
159 RENITA!!
160 Berharap hanya Mimpi
161 Ikhlaskan
162 Mulai Tenang....
163 Apalagi ini, Tuhan....
164 Belum Diberi Kepercayaan
165 Berharap itu Salah
166 Bagus, Vel!
167 Kamu Salah Paham, Ren!
168 Dia....
169 Wanita Selalu Benar itu Nyata
170 Senapan yang Gagal
171 Rilis Baru
172 Cinta Tak Tergapai
173 Pesona Istri Simpanan
174 173. Dipaksa Menikah Dengan Dosen
Episodes

Updated 174 Episodes

1
Renita Claudia..
2
Amarah Singa Jantan
3
Perkenalan Bos
4
Misi Pembalasan
5
Mimpi Apa Gue Semalem??
6
Dia Gak Pantas Jadi Mantu Kita
7
Sebuah Rasa
8
Monita Geraldy
9
Para Pengganggu...
10
Sama-sama Salah Paham...
11
Kejujuran yang Sesungguhnya
12
Rencana Ibu & Anak
13
Rencana Licik...
14
Ketika Milikku Kau Rebut paksa
15
Suka Duka, Kita Sama-sama..
16
Ku ikuti Permainanmu
17
Tolong Jangan Pergi!
18
Renita aneh?
19
Penghalang...
20
Kenyataan dan Keputusan Renita..
21
Kecerdikan Armand.
22
Rapat Trio CS...
23
Ketegangan!
24
Ketegangan pt. 2
25
Lega...
26
Keinginan Renita..
27
Pembalasan Dimulai..
28
Surprise!!
29
Kita Harus Segera Memberitahukannya!
30
OTW Minta Restu
31
Mendapatkan nya..
32
Persiapan..
33
Lamaran++
34
Aku Suka Caramu, Renita
35
Obrolan Berdua
36
Pindah...
37
Ngerjain Papanya Adek.
38
Hari pertama dan Pengganggunya
39
Perasaan mengganjal..
40
Berubah...
41
Di sidang Ibu Ratu
42
Aku gak murahan seperti dia...
43
Kepanikan....
44
Marvello Anak Kuat..
45
Sadar..
46
Bukan Reni Jika Menurut Begitu Saja..
47
Di Interogasi...
48
Pencerahan..
49
Berhasil Membujuknya..
50
Kembali Pulang...
51
Rencana Kejutan..
52
Banteng Betina Ngamuk..
53
Alih Profesi..
54
Mita....
55
Selalu Seperti Ini...
56
Surat Undangan..
57
Mengungkit Masa Lalu
58
Masa Lalu...
59
Kekhawatiran Renita..
60
Persiapan..
61
Drama..
62
Menghindari Masalah..
63
Ganteng Nggak, Nyebelin Iya
64
Romansa Raja Ratu Sehari..
65
Aksi Balas Dendam
66
Eksekusi Salah Sasaran
67
Linda Kritis !
68
Mita Kambuh.
69
Detektif ala Renita
70
Penyesalan Tiada Arti
71
Rencana Dadakan Ibu Ratu
72
Jalan Terakhir
73
Kekepoan Reva dan Dania
74
Membujuk Banteng Betina
75
Tempat yang Diinginkan Renita
76
Fitting Baju
77
H-1
78
Hari H
79
Sialnya Reva
80
Romansa Pengantin Agak Lama
81
Bertemu Lagi
82
Sebuah Permintaan
83
Keluh Kesah
84
Rencana Perjodohan
85
Memulai Rencana
86
Drama di Ruang Perawatan
87
Drama di Ruang Perawatan pt.2
88
Itung-itung Bulan Madu
89
Kehebohan Pagi Hari
90
Gamangnya Reva
91
Seperti Pertengkaran Anak Kecil
92
Rasa Bersalah Armand
93
Nasehat Sahabat
94
Petuah Keras Ibu Ratu
95
Acara Duo 'R'
96
Pengantin ala Duo 'R'
97
Kompeni Berulah
98
Agenda Pagi Hari.
99
Balik Kampung...
100
Sindiran Halus
101
Para Kepoers
102
Berita Pagi Hari
103
Karma Dibayar Tunai
104
Kembali....
105
Kehebohan Renita Cs
106
Kamu Aneh, Sumpah!
107
Kejadian Siang Hari
108
Wina Melahirkan.
109
Si Tukang Debat
110
Dia Sebelas Duabelas mirip Kompeni
111
Usaha Dania
112
Taktik Dania
113
Amarah Terpendam Seorang Renita
114
Amalia bertindak
115
Belum Ada Perubahan
116
Masih Berusaha
117
Akhirnya....
118
Sakit Membawa Berkah
119
Ancaman Andrew
120
Syarat dari Armand
121
Aku Tidak Akan Mengecewakanmu
122
Usaha Bersama....
123
Pupus Harapan
124
Hanya Saran....
125
Masih Belum Percaya
126
Hanya Sandiwara untuk Menjauhkan
127
Hanya Sandiwara pt.2
128
Ngidam Dini Hari....
129
Kisah Devania 1: Mencari Saran Berujung Kejutan
130
Kisah Devania 2: Anggap saja Hukuman
131
Kisah Devania 3: Paksaan Andrew
132
Kisah Devania 4: Niat Urung untuk Mengakhiri
133
Izinkan Aku Pergi karya: Pipihpermatasari
134
Kisah Devania 5: Campur Aduk
135
Kisah Devania 6: Lagu Kesedihan
136
Kisah Devania 7: Siapa Dia?
137
Welcome, Boy
138
Orang Tua Baru
139
Kisah Dania 8: Apa Cinta Sebodoh ini?
140
Kisah Devania 9: Ingin seperti Dia
141
Kisah Devania 10: Lemparan Bola Api
142
Kisah Devania 11: Amarah
143
Kisah Devania 12: Aku Ingin Mengakhiri
144
Kisah Devania 13: Kejujuran Membawa Petaka
145
Kisah Devania 14: Permintaan Sekar
146
Kisah Devania 15: Ingat! Galau juga Butuh Tenaga
147
Pamali itu Hanya Mitos
148
Kisah Devania 16: Rasa ini Telah Hambar
149
Kisah Devania 17: Gertakan Anti-mainstream
150
Kisah Devania 18: Lamaran Malam Jum'at yang Tertolak.
151
Kisah Devania 19: Pengakuan Mengejutkan Devan
152
Kisah Devania 20: Akhirnya....
153
Kisah Devania 21: Kondisi Sekar
154
Kisah Devania 22: Sisi Lain Devan
155
Kisah Devania 23: Mulut-Mulut Kurang Kerjaan
156
Kisah Devania 24: Mirip Pacar Posesif
157
Ada Perasaan Aneh
158
Perasaan Aneh 2
159
RENITA!!
160
Berharap hanya Mimpi
161
Ikhlaskan
162
Mulai Tenang....
163
Apalagi ini, Tuhan....
164
Belum Diberi Kepercayaan
165
Berharap itu Salah
166
Bagus, Vel!
167
Kamu Salah Paham, Ren!
168
Dia....
169
Wanita Selalu Benar itu Nyata
170
Senapan yang Gagal
171
Rilis Baru
172
Cinta Tak Tergapai
173
Pesona Istri Simpanan
174
173. Dipaksa Menikah Dengan Dosen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!