I Travel, I Love

I Travel, I Love

PROLOG - AMAN

Halo semuanya 🤗

Ketemu lagi sama Cherry disini. Ini novel terbaru Cherry, tepatnya novel ke-7. Terima kasih sebelumnya karena sudah mau mampir untuk membaca.

Kalau belum tahu novel Cherry sebelumnya, boleh lihat list dibawah ini :

1. Cinta dan Benci

2. The Killer series

3. Separuh Jiwaku

4. Amelie Sang Penjaga Jodoh

5. My Highschool Sweetheart

6. Light for a Star

dan yang sekarang berjudul " I Travel, I Love "

yuk kita mulai, semoga berkenan. Oya, Cherry juga menerima krisan ... tapi jangan pedes2, cukup yang karet 2 aja 😁. Cherry juga paling bisa update sehari sekali, maklum nulis hanya hobby dan masih ada kerjaan di RL yang ga bisa ditinggal. I luph u full 🧡

❤❤❤

Suasana ruangan yang akan dijadikan sebagai tempat mengikat janji pernikahan kini begitu ramai dan riuh. Semua orang berteriak tak jelas karena semua suara saling beradu.

"Stoopppp!!!" teriak Giorgio yang berada di tengah kerumunan orang orang yang berlalu lalang. Semua orang yang berada di ruangan itu berhenti dan melihat ke arah Giorgio, adik dari sang mempelai pria yang kini menghilang.

Acara akan diadakan 2 jam lagi. Namun keberadaan Giovan sama sekali tak terendus. Giorgio mulai berdecak kesal karena ia yang diperintahkan oleh Dad Mikael dan Mom Daniela untuk mencari kakaknya itu.

"Shittt!!!" teriak Giorgio mengumpat sendiri. Dalam pikirannya baru saja terlintas kemungkinan terburuk. Kalau cerita di dalam novel novel, maka ia yang harus menggantikan kakaknya menikah.

"Tidak!!! Aku tidak mau! Aku tidak bisa bebas bermain game ML kesukaanku ... Ckk," Giorgio berdecak kesal. Cukup Mommynya saja yang selalu mengganggunya di tengah permainan dan membuatnya harus selalu mendapatkan umpatan dari para pemain lain karena terpaksa melakukan AFK (keluar dari permainan).

Sementara itu di kediaman calon mempelai wanita, suasana tak jauh berbeda. Namun ini karena mempelai wanitanya tidak mau dirias ataupun memakai gaun pengantinnya.

"Nona, cepat pakai gaunnya."

"Sudah aku bilang aku tidak mau!" teriak Lynn.

Miracle Lynn Thomas, putri bungsu pasangan Stanley dan Jane Thomas. Putra sulung mereka, Michael Lee Thomas, sedang mengemban pendidikan kedokteran spesialis. Usia keduanya hanya berbeda 2 tahun. Michael 27 tahun dan Miracle 25 tahun.

Sejak masih sekolah, kelakuan Lynn sudah membuat kepala kedua orang tuanya pusing. Oleh karena itulah mereka menjodohkan dan ingin segera menikahkan Lynn agar ia bisa memiliki rasa tanggung jawab dalam keluarga dan menjadi istri yang baik.

Rencana pernikahan yang pertama, Lynn kabur seminggu sebelumnya. Hal itu membuat calon mempelai pria merasa malu dan langsung membatalkan meskipun undangan sudah disebar. Sementara yang kedua, ia mengajak calonnya bertemu dan mengajaknya membuat perjanjian pernikahan. Tentu saja hal itu langsung membuat marah pihak mempelai pria karena dianggap sudah meremehkan.

Kali ini ia dikurung di dalam kamar dan tidak diperbolehkan keluar sama sekali. Ia juga tidak diperbolehkan tahu tentang siapa calon suaminya agar tak bisa berbuat hal hal yang akan merugikan kedua pihak. Ia hanya diberi tahu tanggal pernikahannya saja.

Lynn terus berlari menghindari pelayannya yang akan membantunya berpakaian, "Nona, ayo! Acaranya akan segera dimulai."

"Sudah kukatakan aku tidak mau! Aku ini masih muda, masih ingin bersenang senang. Masa aku harus tiba tiba jadi istri orang yang tidak kukenal? bahkan wajahnya saja aku tidak tahu!" ungkap Lynn kesal.

Tanpa pikir panjang, Lynn yang sudah mempersiapkan semuanya kini berbalik mengejar pelayannya. Bibi pelayan yang dikejar merasa kaget dan malah berlari menjauhi Lynn.

"Nonn, jangan kejar Bibi. Bibi nggak bisa lari," ucapnya dengan nafas terengah engah.

"Yang suruh Bibi lari siapa?" dengan langkah cepat dan besar, Lynn langsung mengarahkan kakinya ke gaun pernikahannya dan ...

breettttt ....

Mendengar suara yang terasa begitu merdu di telinga Lynn, langsung membuat sebuah senyuman terbit di wajahnya.

"Ahhh Nonnn!!!" Bibi pelayan langsung histeria saat melihat gaun pengantinnya telah robek karena terinjak kaki dari Lynn.

"Ada apa, Bi?" Lynn pura pura memainkan kuku kuku tangannya, namun dalam hatinya tersenyum kegirangan.

"Bagaimana ini, Non? Ga-gaunnya ....," Bibi pelayan mengelap peluh yang mulai membanjiri keningnya. Ia mulai diliputi ketakutan. Matanya terus mengarah ke pintu, seperti menunggu akan ada bom yang akan meledak.

Lynn yang tahu apa yang dipikirkan oleh Bibi pelayannya pun mempercepat bom itu terjadi, "Mommmm!!!!"

Bibi pelayan langsung menoleh ke arah Lynn dan menampakkan wajah takut dan khawatirnya. Ia juga mulai gemetar sambil masih memegang gaun pengantin putri majikannya itu, sementara Lynn hanya duduk sambil tersenyum.

Mommy Jane yang masuk ke dalam kamar Lynn pun langsung ternganga. Ia tak menyangka Lynn akan tega merusak gaun pengantinnya sendiri. Nyonya Jane tidak menyalahkan pelayannya karena ia tahu dengan baik bagaimana kelakuan putri bungsunya itu.

Dengan mengeram kesal, Mommy Jane langsung meminta Bibi pelayan untuk melipat gaun itu dan memasukkannya ke dalam kotak.

"Sekarang kamu bangun dan ikut Mommy!" dengan senang hati Lynn mengikuti langkah Mom Jane. Inilah yang ia tunggu sedari tadi, keluar dari kurungan dalam kamar dan menghirup udara segar. Ia langsung menggunakan sepatu kets miliknya dan memasukkan ponselnya ke saku celana. Ia tak membawa tas sama sekali.

Di dalam mobil, Mommy Jane terus saja berceramah. Ia tadi belum selesai merias wajahnya, kini harus menemani putrinya untuk kembali ke butik tempat mereka membeli gaun pengantin.

"Kamu iti masih belum puas juga ya membuat kami malu? Apa kamu ingin gagal menikah lagi untuk ketiga kalinya?" tanya Mommy Jane.

"Sudah kukatakan sejak awal kalau aku belum mau menikah, Mom. Jadi kalau sampai batal, bukankah aku patut bersyukur," senyum Lynn sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.

"Ishhh kamu ini!" Mommy Jane benar benar tidak tahu lagi bagaimana membetulkan otak putrinya yang sepertinya agak oleng.

Dalam waktu 15 menit, mereka sudah sampai di depan butik, "Cepat turun dan masuk ke dalam. Tante Yola sudah menunggu di dalam, dan bawa gaunmu."

Dengan mencebik kesal namun tertawa senang di dalam hati, Lynn keluar dari mobil dan masuk ke dalam butik. Jane memperhatikan sampai ia sudah yakin Lynn masuk ke dalam dan ditangani. Ia sendiri harus kembali untuk melanjutkan riasannya.

"Ahhh, aku lupa," ucap Lynn sambil menepuk dahinya dan para staf butik melihatnya.

"Ada apa, Nona Lynn?"

"Pita bagian belakangnya tertinggal di mobil. Aku akan mengambilnya dulu. Kalian perbaiki saja dulu yang rusak," pinta Lynn. Para staf butik pun mengiyakan karena mereka harus bergerak cepat. Sementara Lynn segera keluar dari butik dan melihat ke kanan dan ke kiri.

"Aman!!" gumamnya.

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Ita rahmawati

Ita rahmawati

bagus

2024-05-01

0

Pansy

Pansy

Wah karya baru lagi kak Pim? Semangat 💪🏻💪🏻

2022-06-01

1

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

🦊⃫⃟⃤Haryani_hiatGC𝕸y💞🎯™

gpp, sabar aja, cinta akan datang dengan sendirinya.

2022-06-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!