Lynn akhirnya membayar makanan yang dipesan oleh Giovan. Dengan terpaksa pula ia memakannya karena tak mungkin ia meninggalkan makanan itu begitu saja dan tanpa disentuh sementara ia harus membayarnya.
Lynn menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya sedikit demi sedikit hingga habis. Kini perutnya sangatlah penuh, membuatnya sedikit kesulitan untuk berjalan. Ia terpaksa mencari taksi karena jika ia terus memaksa untuk berjalan, maka makanan itu akan langsung keluar dari mulutnya.
Sampai di lobby hotel, Lynn mendudukkan tubuhnya di salah satu sofa lobby. Ia harus sedikit menurunkan makanan yang semuanya terasa masih berada di tenggorokan.
Selang 5 menit, ia melihat Giovan. Ia sedikit memicingkan mata dan menautkan kedua alisnya untuk memastikan bahwa yang ia lihat tidaklah salah. Saat ia yakin,
"Abasss!!" Lynn langsung berlari mendekati Giovan kemudian naik ke atas punggungnya.
"Kamu menyebalkan! Bisa bisanya kamu meninggalkanku di sana, bahkan aku harus memakan habis pesananmu, bahkan membayarnya juga," ungkap Lynn kesal.
"Turun!!" teriak Giovan tiba tiba, membuat Lynn kaget karena tak pernah mendengar Giovan berteriak. Ia juga bisa melihat raut wajah Giovan yang tidak seperti biasanya.
Giovan mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar dolar Australia ke tangan Lynn, "ini uangmu. Jangan menggangguku!"
Giovan langsung pergi meninggalkan Lynn di lobby dan menjadi pusat perhatian banyak orang. Mereka menatap sinis ke arah Lynn yang baru saja menerima beberapa lembar uang di tangannya.
Ia langsung memasukkan uang tersebut ke dalam sakunya dan berjalan menuju lift, menuju kamarnya.
*****
Giovan masuk dan membanting pintu kamar hotelnya. Saat ini suasana hatinya sedang tidak bagus. nelihat kebersamaan antara Darren dan Alexa membuatnya marah sekaligus iri.
Ia membuka semua pakaian yang melekat di tubuhnya kemudian masuk ke dalam kamar mandi. Ia memposisikan dirinya di bawah shower dan mulai membuka kran shower.
Membiarkan tubuhnya basah, ia menyugar rambutnya ke belakang dan mengusap wajahnya yang teraliri air. Ia menertawakan dirinya sendiri, kemudian memukul dinding area shower seakan meluapkan kekesalannya.
"Alexaaa!!!" teriaknya.
Sementara Lynn justru merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia memejamkan matanya, tapi ia masih membayangkan raut wajah Giovan yang begitu dingin padanya, bahkan berteriak di depan wajahnya.
Ntah mengapa air mata Lynn tiba tiba saja mengalir, ada rasa sakit di dadanya. Ia tak pernah diteriaki seperti itu, bahkan saat kedua orang tuanya marah karena ia melakukan sesuatu yang jauh dari ekspektasi mereka.
Tanpa mengganti pakaiannya, Lynn masuk ke dalam selimut dan menutupi seluruh tubuhnya hingga kepala. Ia butuh waktu untuk menjadi Lynn seperti semula.
*****
tokk tokkk tokkk ...
Giovan mengetuk pintu kamar Lynn. Namun sama sekali tak ada sahutan dari dalam.
"Mir, Mir!"
Lynn berdiri persis di belakang pintu. Ia ingin membukanya tapi masih ada sedikit rasa sakit hati karena Giovan membentaknya.
"Ketok situ sampai kapalan, menyebalkan! Lebih baik aku tidur saja!" Lynn kembali berjalan ke tempat tidur dan membiarkan Giovan.
"Mir, apa kamu tidak ingin makan?" tanya Giovan. Lynn yang sejak tadi siang sudah kekenyangan tentu saja tak ingin makan apapun lagi. Ia menghela nafasnya pelan.
Giovan akhirnya meninggalkan pintu kamar Lynn. Ia pergi sendiri menuju tempat di mana akan diadakan acara makan malam bersama dengan Alexa dan teman temannya.
*****
"Al!" panggil Sisca, sahabat Alexa.
"Sis."
"Kamu dari tadi ngeliat keluar terus. Lagi nungguin siapa?" tanya Sisca penasaran.
"Ooo, aku sedang menunggu Kak Giovan," jawab Alexa.
"Kak Giovan ada di sini?" tanya Sisca lagi sambil mengatupkan kedua tangannya di depan dada.
"Hmm," Alexa kembali memperhatikan keluar. Ia tersenyum ketika melihat Giovan telah datang. Ia langsung mendekati Giovan dan menyelipkan tangannya di siku tangan Giovan.
"Akhirnya kakak datang juga. Aku hampir kira kakak tidak menepati janji," ujar Alexa.
"Halo kak! Aku Sisca, Fransisca Leora," Sisca menyodorkan tangannya. Ia sering melihat Giovan di foto foto yang ada di ponsel Alexa. Foto kebersamaan Alexa bersama keluarga besar dan para sahabat.
"Hmm," Giovan hanya tersenyum tipis tanpa menyambut tangan Sisca. Tentu saja hal itu membuatnya kesal. Namun, itu membuatnya semakin bersemangat untuk menaklukkan Giovan.
"Sayang, apa kita sudah bisa memulainya?" Darren datang dan langsung merangkul Alexa dengan posesif. Hal itu membuat Giovan mengepalkan tangannya, namun ia tak menunjukkannya kekesalannya.
"Ya, ayo kak!" mereka duduk di beberapa meja, karena acara liburan mereka ke Perth bersama dengan teman teman Alexa yang lain dan teman teman Darren.
Sisca langsung mengambil tempat duduk persis di sebelah Giovan, sementara Alexa dan Darren duduk di hadapan mereka.
"Liburanmu sampai kapan?" tanya Giovan.
"Besok aku akan kembali, apakah kakak ingin ikut pulang dengan kami?" tanya Alexa.
"Tidak. Masih banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan di sini."
"Hmm, baiklah kalau begitu," mereka melanjutkan acara makan malam sambil berbincang dan bersenda gurau, namun wajah Giovan hanya datar. Ia hanya akan tersenyum pada Alexa.
Musik yang awalnya beralun dengan keras kini berubah mendayu. Lampu cafe dimatikan dan sebuah lampu sorot kini terarah pada Darren yang sedang berlutut.
"Alexa, You are the best part of my life. I want to be with you forever. Will you marry me?" Darren mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya kemudian menengadah melihat ke arah Alexa yang tersenyum sambil menutup mulut dengan kedua tangannya.
"Marry me, Alexa ... my sweetheart," Alexa menganggukkan kepalanya dan Darren memasukkan cincin ke jari Alexa sebagai tanda diterimanya lamaran itu.
Tepuk tangan terdengar riuh memenuhi cafe tersebut. Darren langsung memeluk dan mencium kening Alexa, "I love you, sayang."
"I love you too," balas Alexa.
Semua yang terjadi di hadapannya membuat hatinya semakin terasa sakit. Memendam perasaan cintanya dan kini harus menyaksikan sendiri bagaimana cinta pertamanya dilamar oleh pria lain, sangat sangat menyakitkan.
"Aku kembali ke hotel dulu, Al," ucap Giovan.
"Mengapa kakak kembali sekarang? Kita akan mengadakan pesta lagi. Lihatlah, Kak. Darren melamarku," Alexa dengan senyum yang mengembang di wajahnya, menunjukkan cincin yang kini telah melingkar dengan cantik di jarinya.
"Besok aku ada meeting pagi pagi," jawab Giovan beralasan. Ia tak ingin berada di sana lebih lama lagi karena hatinya semakin sakit. Luka tapi tak berdarah.
"Baiklah, sampai jumpa lagi Kak. Jangan lupa aku ingin kakak datang ke acara pernikahanku nanti."
"Hmm," Giovan mengangguk kemudian meninggalkan cafe itu dengan perasaan yang kacau dan hancur.
🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Ita rahmawati
ya udahlan vsn, dia bkn jodohmu berarti
2024-05-02
0