14. SENSASI ANEH

...ACE pov...

.......

.......

.......

Satu minggu kemudian.

Hal urgen terjadi setelah kejadian penyerangan Margot. Aku yang seharusnya melakukan penyelidikan tentang penyerangan itu terpaksa menunda aktivitasku dan pergi ke luar negeri. Bisnis perdagangan senjata yang sudah lama kutangani dengan aman, menghadapi kendala. Seorang pekerja yang bertanggung jawab dalam mengawasi gudang senjata ternyata diam-diam menyelundupkan barang-barang kami ke musuh.

Dengan informasi itu, aku segera terbang ke xxx dan menangani para keparat yang sudah bermain-main di belakangku. Penyelidikan tentang penyerangan Margot kuserahkan kepada paman Jack, sementara Margot ikut pergi bersamaku menuju xxx karena dia punya bisnis sendiri di sana yang perlu dia cek.

Aku baru kembali hari ini. Lelah akibat pekerjaan dan perjalanan yang panjang membuat mood-ku sangat berantakan. Aku memasuki rumah dan teringat kepada Fawn. Rusa peliharaanku itu pasti bersenang-senang karena aku tidak ada. Oh, bicara soal dia juga..., aku kembali teringat pada ciuman yang terjadi di bak mandi hari itu.

Aku merasa ingin mengutuk diriku sendiri ketika aku mengingatnya. Bagaimana bisa aku melakukan sesuatu yang seharusnya tidak pernah kulakukan? Ini adalah salah satu alasan kenapa aku semakin uring-uringan!

Mencium Fawn, Fawn dari semua orang, adalah sebuah tindakan yang sangat ambigu bahkan untuk diriku. Aku tidak mengerti mengapa aku sangat ingin menciumnya, dan ketika ciuman itu terjadi, aku ingin melakukannya lagi dan lagi. Seperti ada sisi baru menyeruak dari dalam diriku.

Apakah kata Fawn adalah kebenaran, kalau aku menjadi pria mesum sekarang?

"Aku sangat cape." Margot mengeluh di sampingku. "Rasanya otot-ototku mau lepas."

"Kau hanya tidur sepanjang perjalanan," keluhku. "Apa yang kau lelahkan?"

"Duduk diam tanpa melakukan apa pun juga menguras tenaga, Ace. Kau tidak tau kalau aku adalah wanita. Kami sangat rapuh dan mudah terluka." Margot mendramatisir situasinya dengan air mata palsu yang bahkan tidak keluar sama sekali.

"Kalau kau adalah wanita yang rapuh dan mudah terluka, maka wanita normal di luar sana adalah sehelai bulu."

"Apa maksudmu aku bukan wanita normal?"

Aku menatap Margot dengan alis terangkat. Apa pertanyaannya serius? "Apa kau tidak berkaca, Mar?"

Margot dari semua wanita yang pernah kutemui, adalah wanita yang sangat jauh dari kata normal. Dia keras dan kuat. Kelemahan tidak nampak di parasnya karena ia selalu tampil gagah berani dan penuh arogansi.

"Laki-laki sepertimu tidak berhak memberikan penilaian pada wanita, Ace. Satu-satunya wanita yang bertahan lama di dekatmu selain para pelacur-pelacur sewaanmu itu, hanya Indira. Itu pun karena dia adalah pionmu. Benarkan, Carcel?"

Margot melempar tatapan kepada Carcel yang lesu. Prajurit yang nyaris mati karena kurang tidur itu menyanggupi ucapan Margot dengan anggukan.

"Carcel, apa kau membela Margot?" Aku memprotes.

"Ah, maaf." Mata Carcel segar seketika. Seperti aku akan mengutuknya menjadi batu saja. "Aku tidak bermaksud begitu, Bos. Juga..., bukankah ada satu wanita lagi yang bertahan di sampingmu selain nona Indira?"

"Ah, apa maksudmu Fawnia?" Margot menangkap ucapan Carcel sangat cepat. "Benar juga, apa kabar perempuan itu? Apa kau masih mengurungnya di kamarmu?"

"Begitulah." Aku menjawab acuh tak acuh. Aku tidak mau Margot tertarik pada milikku.

"Ini sangat langka, bukan?" Margot menepuk tangan dengan antusias. Ugh, sepertinya ini akan sia-sia. Keparat, Carcel. Kenapa dia harus membuka mulutnya?

"Kau tidak pernah bertahan dengan satu wanita sebelumnya. Kenapa Fawn menjadi sangat berbeda? Apa bodyguard Indira yang satu itu sangat hebat di ranjang?"

"Margot!" Aku mendorong dahi Margot yang terus menyeruduk pundakku, menanti jawaban dengan nada suara yang menjengkelkan.

"Carcel, apa pendapatmu tentang Fawn? Kau pernah bertemu dengannya, kan?" Tau aku tidak akan membocorkan apa pun padanya, Margot pun beralih ke Carcel. Langkah kami jadi terhenti karena percakapan tolol ini.

"Uh..." Carcel agak bimbang saat menanggapi pertanyaan Margot. Dia melirikku sebentar sebelum tersenyum canggung. "Nona Fawn adalah bodyguard yang kuat, Bos. Saat penangkapannya, walau menggunakan gaun pengantin, menahannya untuk tetap duduk membuat kami sangat kewalahan. Dia mempunyai skill bertahan diri yang baik."

"Aku tidak menanyakan hal itu. Tanpa menjelaskan skill-nya pun, aku sudah tau dia hebat. Bagaimanapun, dia adalah pelindung utama Indira. Tidak sembarang orang bisa mengisi posisi itu."

"Ja-jadi, apa yang bos Margot tanyakan?"

"Kecantikannya, tentu saja. Sebagai laki-laki, apa menurutmu dia seksi?"

"Ah...???"

Sudah cukup. Aku tidak akan membiarkan Carcel membayangkan Fawn dengan cara kotor. Gadis itu adalah milikku, hanya aku yang boleh melihatnya dalam lensa yang berbeda. Hanya aku yang boleh memikirkan keindahannya, atau bagaimana menarik tubuhnya.

"Jika kau terus berbicara, aku akan membuatmu melakukan push up 500 kali." Aku menengahi perbincangan antara Margot dan Carcel seketika. "Margot, kembali ke kamarmu. Dan kau Carcel..."

"Y-ya?"

"Jangan pernah berani-beraninya memikirkan propertiku."

"Ba-baik, Bos."

Margot bersandar di pundak Carcel dan mengernyitkan keningnya menatapku. Entah hal apa yang sedang terjadi di otak antiknya, aku mengabaikan pandangan curiga itu dan menuju kamarku.

"Seseorang sedang bertingkah posesif, kan?" Margot berbisik ke Carcel. "Ini menarik."

...-----...

Fawn sedang berbaring di tempat tidur, kepala menggantung di sisi ranjang dengan rambut panjangnya jatuh menjuntai ke lantai. Dia menyadari kedatanganku dan tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia masih dalam posisi yang sama, matanya mengikuti pergerakanku. Aku tidak menggubris keanehannya saat itu karena aku punya tujuan yang lebih penting, yaitu mandi.

Setelah menaruh ponselku di brankas (aku sengaja menaruh HP-ku di sana agar Fawn tidak mampu mencurinya), aku lalu menuju kamar mandi. Sekitar 20 menitan mandi dan bercukur, aku keluar dan masih melihat Fawn dalam posisi yang sama. Aku menjadi sedikit tidak nyaman dengan gayanya yang seperti itu.

"Ada apa denganmu?" tanyaku sudah tidak bisa menoleransi keanehannya.

"Ada apa denganku?" tanyanya balik.

"Kenapa kau berbaring dalam posisi itu, apa kau mau mati kram?"

"Apa ada orang yang pernah mati karena berbaring dalam posisi ini sebelumnya?" Gadis ini sepertinya mulai gila.

"Berbaringlah dengan benar!" tukasku, memperingatkan dengan sengaja melebarkan mata. Dia dengan kesal bangkit dari posisi berbaringnya dan duduk bersila di tempat tidur.

"Apa ada lagi yang mau kau atur, yang mulia? Haruskah aku..., mungkin, bernapas dengan mulutku dan berjalan dengan tanganku?"

"Jangan memancing emosiku, Fawn." Aku mengeluarkan ponselku kembali dari brankas dan menelepon asistenku di kantor. Selama aku bertelepon, mataku memperhatikan Fawn yang sekarang memangku bantal. Dia bertopang dagu dan mulai melamun. Selama dia termenung di sana, aku tanpa sadar menatap Fawn terlalu lama. Aku bahkan tidak mendengar ucapan asistenku sama sekali.

Aku terpaku kepada penampilannya di tempat tidurku, rambut hitam menjuntai panjang dan agak berantakan, sepasang bulu mata lentiknya jatuh indah seperti kelopak bunga ketika ia mengedipkan mata. Lalu di antara keindahan itu, hal yang paling menarik perhatianku adalah bibir merah muda itu. Rasa bibir itu masih terasa di bibirku.

Jantungku tanpa bisa kukendalikan, berpacu kencang. Apakah ini karena kelelahan?

"Bos?" Jerome--asistenku memanggil lebih keras dari seberang telepon. Sial, sepertinya aku merenung terlalu lama. Aku pasti sangat kelelahan sampai tidak fokus.

"Aku akan menghubungimu lagi nanti," kataku dan menutup telepon.

Sudah pasti, solusi untuk sensasi asing yang merayap di jantungku saat ini adalah tidur siang. Aku pasti terlalu banyak mengonsumsi cafein saat bekerja sampai-sampai jantungku berdebar-debar gelisah.

Menaruh ponselku, aku lalu menuju tempat tidur. Saat melihat aku datang, Fawn dengan keparanoid-annya yang belum hilang, berjengit menjauh. Dia duduk di bibir ranjang sementara matanya mengikuti setiap pergerakanku.

Mungkin Fawn waspada aku akan menerjangnya tiba-tiba. Sungguh lucu. Aku bisa membuatnya naik ke pangkuanku kalau aku mau. Aku tidak perlu melakukan serangan paksaan seperti awal relasi kami. Tidak lagi, tidak ketika aku sudah mendapatkan kelemahannya.

"Aku akan tidur siang," kataku. "Tidurlah di sampingku."

"Aku sudah tidur lebih banyak daripada aku membuka mata, aku tidak mau." Dia menolak, sudah kuduga.

"Fawn?" Aku melebarkan lenganku, memanggilnya secara tersirat agar berbaring di sana.

Dia menatapku dengan mata meratap sebelum akhirnya merangkak dan berbaring di sana. Lembut surai hitamnya menyapa kulitku, membawa aroma manis sampo yang familiar di hidungku. Dia berbaring cukup jauh sampai-sampai aku perlu menariknya paksa ke dadaku.

"Tepat, seperti ini..." Aku sengaja menekannya dalam-dalam di dekapanku. "Temani aku tidur, aku sangat lelah hari ini."

"Kalau kau lelah, seharusnya kau tidur sendiri, kan? Apa aku bantalmu?" Dia mendumel di dadaku, tapi setiap omelannya seperti nyanyian yang merdu. Tanpa aku menanggapinya, kantuk datang dan membawaku ke alam mimpi. Sangat nyaman, jantungku yang berdebar liar mulai menemukan ketenangan.

Aku pasti sangat kelelahan.

...----...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-07-02

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

heuheuheu kok aku yg jd tersipu2 ya? ^o^

2023-05-26

0

Anonymous

Anonymous

novel ini ceritanya beda...

2022-11-12

1

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!