11. ADA APA?

...FAWN pov...

.......

.......

.......

Sesuatu yang besar sedang terjadi di keluarga Hunter. Aku tidak tau apa itu, tapi setelah menerima telepon dari pamannya, Ace meninggalkanku tanpa sepatah kata pun. Dia juga membawa setidaknya dua senjata dari brankas. Melihat keseriusan wajah Ace saat itu, aku yang biasa menyumpahinya melarat sedikit cemas. Jantungku berdegup panik saat melihat amarah menguar dari paras tegasnya.

Margot--nama itu adalah penyebab utama kemarahan Ace. Ketika Margot disebutkan oleh si penelpon, aura Ace berubah kelam sepenuhnya. Seperti api menguar dari tubuhnya, membakar siapa saja yang berada dalam jarak dekat. Melihat reaksi Ace, aku bahkan tidak berani berkedip sampai dia menjauh dariku.

Mengenai Margot, seingatku dia adalah saudara sulung Ace. Satu-satunya keluarga dekat yang pria itu punya. Dia adalah wanita yang selalu muncul dalam pakaian serba hitam layaknya penggemar musik metal rock. Nona Indira pernah menceritakan sesuatu tentang Margot dan cerita itu menempel di kepalaku sampai sekarang. Bahwa :

"Margot mungkin terlihat menyeramkan dan agak kasar di luar, tapi dia sebenarnya wanita yang sangat baik. Dia sangat mencintai Ace dan menjaga saudaranya tersebut. Mengingat mereka hanya berdua saja sekarang, aku merasa Margot tidak ingin kehilangan keluarganya lagi."

Mengingat ucapan nona Indira, wajah Margareth Hunter muncul di benakku. Wanita cantik dengan bodi ala-ala model majalah fashion. Rahangnya tegas, mata tajam, dan kepercayaan diri yang membuncah. Dia seperti wanita impian. Versi wanita yang dirimu inginkan tapi hanya angan-angan buta karena menjadi cantik sepertinya butuh keberuntungan sejak lahir.

"Aku harap tidak ada hal buruk yang terjadi padanya," aku berdoa sambil menatap keluar jendela. Langit malam itu sangat kelam. Aku keluar menuju balkon dan melihat banyak pengawal berkumpul di depan, berdiskusi dengan kecemasan. Aku penasaran tapi aku masih tidak dibolehkan keluar dari kamar.

...----...

Keesokan harinya, aku bangun dengan sarapan yang mendingin di atas meja. Jam di dinding menunjukkan pukul sepuluh pagi menjelang siang. Saat itu, tidak ada tanda-tanda kalau Ace sudah pulang. Ada kemungkinan dia masih menangani masalah semalam. Aku tidak begitu ambil pusing atas keberadaannya dan merasa agak bersyukur, setidaknya aku tidak perlu berurusan dengan kepribadian anehnya.

1 jam kemudian, setelah menyelesaikan urusanku di kamar mandi, aku keluar dan disambut oleh tatapan malu-malu seorang pengawal yang dari tampangnya cukup muda.

"Kau siapa?" kataku sedikit tidak nyaman.

Sekedar mengingatkan, aku masih terjebak memakai pakaian Ace. Hari ini aku memutuskan memakai kemeja putihnya yang mencakup sampai pahaku. Di bagian bawah, aku hanya mengenakan ****** *****. Aku tidak punya celana dan demi Tuhan, Ace tidak mempunyai celana yang bisa dipinjam. Selain ukurannya yang besar, aku juga tidak mau memakai celana bekas pria itu.

"O-oh, maaf. Aku Haru. Bos Carcel menugaskanku untuk mengawasimu."

"Di mana Felix?"

"Felix sedang sibuk mempersiapkan kepindahan nona Margot, jadi dia tidak akan bisa mengurusmu untuk sementara waktu."

"Oh, oke." Aku melenggang sambil mengelap rambutku. Aku menuju meja dan melihat sepiring makanan yang tersaji dingin di atas meja. Penampilannya sama sekali tidak mengunggah selera.

"Jadi, Haru..."

Hanya sedikit ucapan keluar dari bibirku, mata Haru langsung melebar siaga. Seperti murid yang sangat patuh. Aku jadi teringat kali pertama Joseph menjadi pengawal nona Indira. Dia juga sama lugunya dengan Haru. Seperti seluruh tubuhnya dalam mode siaga.

"Apa yang bisa dimakan di dapur?" Aku kemudian melanjutkan tanya. Haru agak bingung tapi menjawab dengan cengiran.

"Roti panggang."

"Kedengarannya enak." Aku duduk bersila di sofa, sambil membayangkan menu makanan yang biasa kusantap di rumah keluarga Rashid. Biasanya, aku sarapan roti panggang dengan selai alpukat dan telur orak-arik. Memikirkan itu, aku jadi lapar.

"Aku bisa membuatkanmu roti panggang, kalau kau mau." Haru mengusulkan ide itu ke kepalaku. Senyumku seketika melebar antusias.

"Boleh, boleh!" Aku menjawab terlalu cepat.

Hei, kemana saja anak ini? Seharusnya, kalau mereka ingin memberikanku pengawal, mereka sebaiknya memberikanku Haru dari awal.

"Baiklah, kalau begitu..., aku akan menyiapkannya untukmu." 

Cengiran Haru benar-benar mengingatkanku pada Joseph. Sial, kenapa anak semenggemaskan dia menjadi pengawal di rumah keluarga psikopat ini? Dia seharusnya dilindungi dan dihujani dengan cinta. Aku harus menanyakan itu nanti.

Beberapa menit berlalu setelah kepergian Haru. Aku mengisi awal hari itu dengan berbaring di sofa dan memutar musik favorite-ku di kepala. Sesekali, aku mendengar suara berisik dari luar. Pengawal yang bicara dengan suara besar dan suara kendaraan ramai. Aku tidak mau repot-repot menengok ke jendela. Aku sudah bisa menarik kesimpulan sendiri hanya dari sekelebat penjelasan Haru tadi. Kalau Margot akan pindah ke sini.

Aku tidak tau apa penyebabnya nona Margot pindah, tapi itu lebih masuk akal dari dia yang tinggal di luar. Toh, rumah ini adalah rumah keluarga utama Hunter.

Jika Margot pulang dan melihatku dalam situasi seperti ini, aku bertanya-tanya apa yang akan wanita itu lakukan? Apakah dia akan menyelamatkanku, melepaskanku, atau membunuhku? Akankah dia membenci kegilaan adiknya? Apakah dia tau kalau adik yang dia cintai mengurung seorang wanita tanpa alasan yang jelas, menyiksa dan melecehkanku setiap dia mau, apa dia tau adiknya adalah bajingan?

Akan sangat baik kalau Margot melepaskanku, tapi itu kemungkinan yang tipis. Dia mungkin membunuhku karena risiko aku lepas dan membocorkan kegilaan keluarganya akan menjadi bahaya. Di bunuh juga tidak apa-apa, sebenarnya.

Tunggu, apa aku memang benar-benar siap mati? Aku kembali merenungi keputusan ini ketika aku sendirian. Semakin lama aku dibiarkan hidup di sini, semakin aku memikirkan keinginan untuk bertahan hidup.

Sesuatu yang salah pasti sudah meracuni udara kamar ini, otakku jadi penuh hal-hal omong kosong.

"Permisi," sapa Haru kembali. Dia muncul di pintu dengan dua roti panggang dengan irisan tomat dan bacon. Satu gelas jus kiwi berada di samping roti panggang tersebut.

"Wah, apa kau mencuri ini di dapur?" Aku membuat lelucon. Biasanya, makanan yang dibawa Felix sangat enak, tapi makanan yang dibawa Haru terkesan seperti makanan para pengawal sebelum bekerja. Aku senang atas kesederhanaan ini. Aku jadi teringat kembali pada jati diriku yang sebenarnya.

"Aku sebenarnya membuat ini sendiri." Haru bicara dengan agak bangga. Sedikit rona merah mekar tipis mewarnai pipinya.

"Bagus untukmu." kataku lalu mulai mengambil seiris roti dari piring. "Jadi, Haru..., apa yang sebenarnya terjadi di luar?"

"Nona Margot akan pindah ke sini," jawab Haru. Ucapannya singkat.

"Kenapa?"

"Nona Margot diserang semalam. Bos Ace pun sangat marah jadi dia ingin nona Margot kembali tinggal bersamanya, seperti itu."

"Oh," Ternyata itu yang terjadi. 

Malang sekali orang-orang kaya ini. Hanya karena mereka unggul dari yang lain, mereka terlihat seperti ancaman hingga melenyapkan nyawa mereka terkesan sebagai kewajaran. Mereka terpaksa membangun lingkungan baru ketika mereka mampu merasa aman dengan mempekerjakan puluhan orang yang mampu melindungi mereka dari dendam, kebencian atau kedengkian semata.

Untung saja, dengan nona Indira, aku tidak pernah terjebak dengan situasi buruk seperti itu. Tentu saja, beda hal dengan tuan Anggara yang perlu berurusan dengan musuh-musuhnya sepanjang waktu, nona Indira tidak sering beraktivitas di luar. Kalau dia keluar pun, dia akan didampingi aku atau keluarga Caspian.

"Apa nona Margot baik-baik saja?" Aku bertanya setelah berhasil menelan makananku.

"Aku dengar dia dalam kondisi yang baik."

Itu jawaban yang cukup. Setidaknya, dengan kondisi Margot yang baik, Ace tidak akan kehilangan kewarasannya. Aku tidak bisa membayangkan harus bagaimana menghadapi Ace yang tidak waras. Dia yang terlihat 'normal' saja sudah melelahkan mentalku, apalagi kalau dia dalam keadaan berantakan. Aku mungkin akan menembak kepalaku sendiri.

"Nona Fawn, apa kau menyukai makanannya? Apa kau mau kubuatkan lagi?" Haru memperhatikan piringku yang sudah bersih. Ini memalukan, dia mungkin menganggapku wanita yang rakus.

"Ini enak..., ehehehe. Terima kasih. Aku sangat suka." Aku memaksakan cengiran lolos dari pipiku yang masih terisi roti. Tanggapanku membuat mata Haru berkilat antusias. Apa dia calon chef masa depan? Ini hanya sandwich, tau? Kau tidak seharusnya bertingkah seperti anak kucing.

"Apa itu yang kau sukai?" sebuah suara mengusik sarapanku. Seseorang muncul dari belakang Haru dengan wajah kusut. Dia adalah Ace, siapa lagi yang punya nada suara menjengkelkan itu.

"Apa yang kau lakukan di sini?" Aku mengerutkan dahi.

"Ini kamarku." ingatnya kembali. Keparat, aku juga tau ini kamarnya. Tcih. Lupakan saja, berada di ruang yang sama dengan Ace membuyarkan segala mood baikku.

"Jadi, apa itu yang kau sukai?"

"Apa?"

"Kau tidak sedang menggoda bodyguard-ku agar membantumu melarikan diri, kan?" Ace masih mengungkit topik tidak penting itu. Apa dia pikir aku tolol?

"Apa ada jalan keluar dari gelang keparat ini?" Aku mengangkat kakiku tinggi, membuat kaki polosku terekspos. Wajah Ace menegang dan dia melirik Haru dengan mata menajam. Suasana hati pria itu benar-benar berantakan. Apa yang terjadi sampai tampangnya sekusut itu.

"Haru, keluar!" Ace memberikan komando. Si bocah manis yang membuat hatiku damai pun berlalu. Ah, sial. Aku kembali terjebak dengan makhluk terkutuk ini. Apalagi maunya?

"Apa yang kau perhatikan?" Aku menatap Ace sekali lagi ketika pandangannya tidak berpaling dariku sama sekali. Seperti dia sedang memikirkan sesuatu, tapi hanya Tuhan yang tau apa isi dari otak berlumpur itu.

"Aku memperhatikanmu," yah, itu jawaban yang sangat jelas. Lalu?

"Kau adalah punyaku, Fawn. Aku harap kau mengingat itu."

Hah? Kenapa tiba-tiba? Apa sih masalahnya?

...----...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-07-02

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

acie cieeeee, hihihi Ace lucu amaaat (♥ω♥*)

2023-05-26

0

Yumei Thomas

Yumei Thomas

cembukurrrr 😂

2022-06-25

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!