5. KELEMAHAN

...Ace POV...

"Apa yang terjadi pada kepalamu?" Margot datang berkunjung ke mansion utama keluarga kami hari ini dan hal pertama yang Margot singgungkan adalah plester yang menempel di keningku.

"Hanya masalah kecil," sahutku.

Hari ini, masih seperti biasa, Margot masih mengenakan pakaian duka. Dari ujung kaki hingga kepala, seluruh atribut yang menempel di tubuhnya berwarna hitam. Ini tidak asing lagi bagiku karena sejak kematian orang tua kami, Margot sudah melepaskan citra ceria dan manisnya. Dia berubah 180 derajat menjadi orang yang suram dan kelam.

Margot mengatakan padaku, sampai dia menemukan pelaku yang sudah membunuh orang tua kami, dia tidak akan kembali ke dirinya semula. Seperti pakaian duka yang ia pakai setiap hari, dia akan terus berduka dan mengingat kematian orang tua kami.

Karena penampilan Margot yang sudah berubah total, orang-orang jadi kurang bergaul dengannya. Dia juga sudah kehilangan kepercayaan pada orang-orang dan membenci seluruh lingkar sosialnya.

Jujur saja, melihat penampilan Margot, aku sebagai saudaranya menjadi sangat tertekan. Mungkin, salah satu alasan mengapa aku begitu terobsesi pada pembunuh orang tuaku adalah ini. Aku ingin Margot kembali ceria. Aku ingin pamanku--Paman Jack yang benci berurusan dengan perusahaan--kembali bebas.

Karena kematian ibu dan ayahku, baik Margot dan paman Jack, dua-duanya telah kehilangan jati diri mereka sendiri. Margot menjadi anak yang suram dan paman Jack menjadi orang yang penuh obsesi.

Aku--aku di antara mereka adalah sosok yang paling berdosa.

"Aku dengar apa yang terjadi dengan Larson. Aku tidak menyangka situasinya akan seburuk ini."

Bicara soal Larson, pria itu adalah penipu bajingan. Alih-alih bertemu untuk rapat penting, dia menjebakku dan berusaha membunuhku. Si keparat itu, aku hampir mati. Lihat saja, aku akan menemukan siapa yang mendalangi si bajingan pengecut itu.

"Semenjak Spades dan Clubs beraliansi, musuh-musuh kita menjadi semakin liar. Kau harus berhati-hati, Marg. Mereka mungkin akan menargetkanmu juga."

"Jangan mencemaskanku," tukas Margot. "Anyway, mengenai orang yang ingin kau selidiki kemarin. Aku sudah membawakan informasi pribadi tentangnya di sini."

Sebuah amplop cokelat diserahkan Margot kepadaku.

"Kau seharusnya tidak perlu repot-repot mengantar ini," kataku. Toh informasi ini sangat tidak urgen sama sekali.

"Aku datang bukan hanya untuk itu saja, tau." Margot menyeringai manja. "Aku juga sekalian ingin melihatnya."

"Huh?"

"Aku dengar semuanya dari Carcel. Kau mengurung seorang rapunzel di kamarmu. Aku ingin melihatnya, please, please, please!"

Mataku menyipit jengah. "Tidak ada yang menarik dari dia."

"Tsk! Kalau dia tidak menarik, mana mungkin kau memerangkapnya di kamarmu. Apa kau pikir aku tolol? Ditambah lagi, kau juga menggali informasi pribadinya. Uuh, stalking behavior. Apa kau jatuh cinta, adikku?" Margot mengalungkan lengannya di leherku, mengguncangku dengan heboh seperti mengguncang batang pohon.

"Tidak ada hal semacam itu. Aku hanya menyimpannya sebagai mainan."

"Kalau begitu biarkan aku melihatnya. Aku ingin tau rambut emas ajaib macam apa yang dia punya sampai kau tidak jadi membunuhnya?"

"Rambut ajaib my ***." Aku lagi-lagi memutar mata.

Daripada rambut ajaib, yang membuatku tidak jadi membunuh Fawn malam itu adalah karena matanya. Mata cokelat gelapnya yang terbakar oleh amarah membuatku bergairah. 

Fawn, jujur saja, mempunyai paras yang indah. Aku selalu menyadari keindahannya sejak aku biasa bertemu Indira dulu. Tapi, adapun alasan aku masih bermain-main dengannya, meliriknya, bukan karena dia cantik dan menarik. Aku tidak akan membuang-buang waktuku demi kecantikan dan ketertarikan yang tidak berarti apa-apa selain kesenangan yang semu. Seperti yang kukatakan sebelumnya, mata penuh kebencian itu adalah alasannya.

Aku penasaran, sampai kapan dia akan bertahan dalam loyalitas butanya?

"Lihat, kau merenung tiba-tiba!" Margot menusuk pipiku. "Jangan bilang kau sedang memikirkan si nona Rusa yang terperangkap di dalam kamarmu. Hmmm, hmmm, hmmm..."

"Jangan mengada-ada." tukasku. Daripada menanggapi Margot, aku memilih mengambil berkas Fawn yang masih tersegel rapi di dalam amplop.

Saatnya menggantikan borgol di tangan wanita itu dengan jangkar tak kasat mata yang membuatnya tidak bisa kemana-mana. Sesuatu yang lebih efektif untuk mengendalikan kegilaannya. Sebuah kelemahan yang akan menundukkan kepalanya.

...----...

Pada akhirnya, sore itu Margot kembali pulang ke apartemennya dalam keadaan kecewa. Aku sama sekali tidak membolehkannya bertemu Fawn. Karena larangan kerasku, Margot menjadi sangat marah dan memakiku. Mengataiku posesif dan pelit.

Menyebalkan. Apa dia pikir mansion ini adalah kebun binatang? Dia tidak bisa seenaknya mencampuri urusanku. Terlebih lagi, apa sih yang mau dia lihat dari Fawn? Gadis itu tidak memiliki apa pun yang perlu diperhatikan.

Oke, kesampingan fisik Fawn yang menawan, kepribadian gadis itu sangat tidak menyenangkan. Dia tidak manis sama sekali dan loyalitasnya pada keluarga Rashid membuatku semakin jemu pada ocehannya.

"Tuan, aku sudah membawa pesananmu." Felix menghampiriku yang hendak menuju kamar. Sebuah paperbag dengan kotak di dalamnya membuatku mengingat kembali apa yang kupesan pada asisten rumahku itu. Senyumku mekar tipis saat mengambil benda itu dari tangan Felix.

"Apa kau sudah men-setting semuanya?" tanyaku kembali, menyangkut hal-hal yang juga kupesan padanya tadi pagi.

"Semuanya seperti yang tuan katakan. Aku sudah mengatur orang-orang kita di tempat yang tuan inginkan."

"Bagus. Aku tidak mau ada kesalahan lagi semacam ini," aku menunjuk plester yang menempel di keningku.

Walau luka di dahiku tidak meninggalkan rasa sakit sama sekali, luka tetaplah luka. Luka di tubuhku adalah tanda bahwa para pengawalku tidak melaksanakan tugas melindungiku dengan baik. Mereka akan mendapat hukuman bila sewaktu-waktu kelalaian semacam ini terjadi lagi.

"Maafkan aku, Tuan. Aku sudah memperingatinya."

"Aku tidak mau tau alasanmu, Felix." Aku memutar mata. "Kembali pada pekerjaanmu."

Setelah bertukar kata pada Felix, aku kembali melangkah menuju kamar. Mungkin karena lemparan Fawn tadi pagi, aku jadi agak was-was masuk ke kamarku sendiri. Sangat tolol.

"Aku haus." suara itu menyapaku tepat ketika aku masuk. Aku menoleh dan melihat wajah murung Fawn yang menolak menatapku. Gadis itu duduk meringkuk di atas tempat tidur, mata menerawang entah ke mana.

Mengambil sebotol air mineral dari lemari pendingin yang terletak di dekat lemari kerjaku, aku lalu mendekati Fawn. Ia sedikit berjengit ketika merasakan keberadaanku. Seolah-olah aku adalah monster yang keluar dari bawah tempat tidur dan akan memakan kepalanya. 

Sialan, andai saja kau tidak arogan dan memicu amarahku, aku tidak akan membiarkanmu berada di sini!

"Minum ini," perintahku. Tangannya yang bergetar menyambut botol air mineral itu. Mata kami bertemu sekilas dan ia seketika mengernyit jijik.

"Jangan banyak tingkah, atau aku akan memukulmu!"

"Sampai kapan kau akan mengikatku di sini?" Fawn menanggapiku dengan suara yang layu. Air mata kembali berlinang di pipinya.

"Sampai aku bosan padamu, mungkin?" Aku menanggapinya dengan suara yang kubuat-buat jenaka. Wajahnya seketika berpaling padaku, kening mengerut bingung.

"Kau psikopat, Ace."

"Ini bukan pertama kalinya aku mendengar kesan itu darimu, tapi terima kasih."

Semakin jelek dan buruk kesan orang-orang padaku semakin baik. Seorang yang tidak menakutkan tidak bisa menjadi pemimpin. Hanya dengan keburukanku lah aku bisa berada di rantai makanan teratas sekarang.

"Kau tau itu bukan pujian, bukan?"

"Aku tau." kataku lalu kembali teringat pada paperbag yang kubawa sebelumnya. "Omong-omong, bangunlah. Aku punya hadiah untukmu."

Aku duduk di bibir ranjang, membongkar paperbag yang kubawa dan mengeluarkan isinya. Fawn yang duduk meringkuk sambil memeluk lututnya memperhatikanku dalam diam.

"Kakimu," kataku lagi, lalu tanpa menunggu reaksinya, aku menarik kaki kanannya ke pangkuanku.

"LEPASKAN!" Dia kembali berteriak. "Ace keparat! Lepaskan aku!"

Sebuah gelang kukeluarkan dari kotak. Gelang digital dengan lampu merah berkedip di layarnya. Mengabaikan Fawn yang meronta ketakutan, aku memasangkan gelang tersebut di kakinya.

"Perfect," gumamku setelah memasang gelang itu. "Mulai sekarang, ini akan menjadi borgol barumu."

"Hah?" Fawn meraba gelang di kakinya dengan ketidaknyamanan. Ia lalu menatapku dengan kebingungan yang kentara di bola matanya. Seakan menanyakan kegilaan macam apa lagi yang kulakukan padanya.

"Ini gelang sensorik," jelasku lembut. "Setelah aku memakaikan gelang ini padamu, sensornya akan menyala. Setiap detak jantungmu, lebar dan panjang langkahmu akan termonitor dengan ketat."

"Untuk apa?" suara Fawn rendah dan jengah. "Untuk apa semua kegilaan ini?"

"Bukankah sudah kubilang aku akan menyimpanmu sebagai mainanku?" Aku tertawa kecil sebelum kembali menatap wajah Fawn yang berekspresi masam.

"Penjelasanku belum selesai. Anyway, tentang jam ini, kau tidak boleh melepaskannya. Lebih tepatnya, jika kau melepaskan jam ini, alarm peringatan akan berbunyi. Jika detak jantungmu melemah dan lokasimu berada di luar area yang kubatasi, alarm juga akan berbunyi."

"Jika kau tetap ngotot melarikan diri atau berusaha melukai dirimu sendiri, alarm akan berbunyi. Ketika alarm itu berbunyi, tiga orang yang kau kenali akan menerima hukuman atas ulahmu. Bagaimana? Apa kau mengerti?"

"Apa kau sinting? Apa maksudmu tiga orang? Apa mengurungku di sini tidak cukup? Siapa tiga orang itu?" Mata Fawn melebar.

"Aku dengar kau sangat dekat dengan tiga orang ini. Lilian Alder, Vita, dan--oh, Joseph?"

Warna memudar dari wajah Fawn. Ia memucat dalam ketakutan. Saat itu, aku tau aku sudah menang.

"Anggap ini jaminan, Fawn. Aku tidak akan menyakiti mereka selama kau tidak berulah. Sekarang, kau benar-benar paham, kan?"

...--------...

 

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangat

2023-07-02

0

Anonymous

Anonymous

seeru ceritanya niy...

2022-11-11

1

Nicky

Nicky

seruuuuu cerita nya

2022-09-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!