7. BERTEMU TEMAN

...ACE pov...

Jemaine Emery melambaikan tangan kepadaku yang baru tiba di aula besar itu. Sebuah pesta sedang berlangsung di ballroom hotel itu. Sebuah perayaan hari jadi hotel King Hearts yang ke-30. Jemaine Emery adalah pewaris utama hotel ini dan merupakan teman dekatku di akademi dulu. Jem--nama panggilan Jemaine--menghampiriku dengan senyum cerah.

Selain pewaris utama hotel King Hearts. Dia juga seorang pemimpin perusahaan terbesar di timur. Hearts adalah simbol perusahaan mereka. Selayaknya simbol itu pula, Jem bisa dibilang sebagai pemimpin terbaik di antara empat keluarga besar yang bersaing. Aku memang pemimpin paling tinggi di antara semua keluarga, tapi dalam metode kepemimpinan, kebaikan hati Jem membuat orang-orang patuh dan segannya dengan suka-rela.

Tidak seperti aku yang memanipulasi orang dengan kekuatan, Jem menggunakan cinta dan kasih sayang untuk menjaga koneksinya tetap aman. Dia orang yang paling bisa kupercaya, jujur saja.

"Kau telat," kata Jem. Dia merangkulku dan menggelayut manja seperti panda. Sikapnya yang seperti ini kadang membuatku lupa kalau dia tua dua tahun dariku.

"Aku hanya telat sepuluh menit."

"Telat ya telat. Oh, ya..., di mana Margot?" Jem melirik kiri kananku dan hanya melihat Carcel berdiri dua langkah di belakang.

"Margot tidak ikut."

"Sayang sekali, padahal eyang ingin bertemu dengannya." Nenek Jem sangat dekat dengan Margot. Wanita itu bisa dibilang sudah seperti nenek Margot sendiri. Anehnya, nenek Jem tidak sedekat itu padaku dan memperlakukanku seperti rekan kerja saja.

"Sialan!" Jem tiba-tiba mengumpat. Matanya melebar horor ke arah pintu masuk aula.

"Kenapa?" tanyaku dan mengikuti arah pandang Jem. Seorang wanita dalam balutan dress merah menyala memasuki ruangan. Wanita itu kalau tidak salah adalah sepupu keluarga Rashid, Eleanor Finnigan. Ibunya menikah dengan seorang pegawai biasa dan membuat ia kehilangan nama besarnya.

Rumor beredar, semenjak ibu Eleanor bercerai dengan ayahnya, Eleanor kembali ke keluarga utamanya--keluarga Rashid. Eleanor sekarang kerap menjadi perbincangan di antara orang-orang lantaran kecintaannya pada Jem yang terang-terangan.

Aku tidak tau apakah itu murni cinta atau karena posisi Jem sekarang saja.

"Kekasihmu datang, tuh." Aku mengejek Jem dan mendorong ia menuju pintu.

"Kau keparat," Jem menatapku dengan kekesalan berlipat ganda. Doronganku membuat dia terekspos jelas di muka Eleanor. Mata gadis itu seketika menyala cerah. Dia kehilangan keanggunannya dan berlari menghampiri Jem.

Aku tidak mau terlibat apa pun memilih minggat meninggalkan Jem sendirian di sana. Aku memasuki ruangan yang ramai oleh pebisnis yang wajah-wajahnya cukup familiar. Mereka menyapaku dengan sedikit ketakutan di mata mereka. Kehangatan aula menjadi dingin seiring langkahku yang terbuka.

Atmosfir dingin itu cukup menghiburku. Aku suka ketika ketakutan memenuhi ruangan. Aku suka ketika keberadaanku menakuti orang-orang. Dengan begitu, orang yang sudah berani melenyapkan orang tuaku akan tau dan merasakan ketakutan yang sama. Mereka akan sadar untuk tidak mencari masalah pada keluarga Hunter.

"Ace..." Seseorang di antara kerumunan itu mendekatiku. Indira Rashid atau bisa kukatakan sebagai Indira Caspian?

Dalam balutan gaun hitam yang mendekap erat tubuh rampingnya, Indira menyapaku dengan wajah ceria. Dia adalah sedikit orang yang kutoleransi kenaifannya. Kendati dia berasal dari keluarga Rashid, Indira murni gadis baik. Dia satu-satunya orang dari keluarga besar Rashid yang mau berteman denganku. Kebaikan hatinya yang mirip-mirip Jem itulah membuatku mampu memanfaatkannya. Aku menjadi sedikit paham bagaimana kondisi di Spades berkat Indira.

Sebuah pion yang berharga.

"Hai, Indira." Aku menyapanya dengan suara normal yang biasa kutunjukkan padanya. "Sendirian?"

Tumben-tumbennya si pengantin baru berjalan sendirian di tengah aula tanpa pendampingnya.

"Evan sedang berbicara bisnis dengan Angga, jadi aku meninggalkan mereka. Bosan."

Mendengar kata bosan, aku jadi teringat seseorang..., apa yang dia lakukan sekarang demi membunuh kebosanannya? Aku penasaran.

"Tidak mengherankan, mereka adalah orang yang sangat serius." Aku menanggapi Indira sambil tersenyum. "Mau mengobrol di tempat yang agak senggang?"

"Ayo, aku juga malu menjadi bahan perhatian." Indira cekikikan. "Sepertinya berada di dekatmu sangat menguras energi ya."

"Itu adalah berkah dan kutukan orang tampan." Aku membuat lelucon.

Seperti yang Indira dan aku sepakati, kami melenggang santai menuju jendela balkon yang terbuka. Angin malam bertiup lembut menyapa kami yang berdiri berseberangan. Aku menatap Indira sebelum beralih kepada seorang pria dalam balutan jas hitam di belakangnya. Biasanya, posisi itu diisi oleh Fawn.

"Maaf aku tidak sempat menghadiri upacara pernikahanmu hari itu." Aku mengungkit topik itu demi kesopanan. Bagaimanapun, Indira sudah mengundangku.

"Aku kecewa tau. Kupikir kau akan membenciku."

Aku terkekeh. "Mana mungkin aku membencimu karena masalah sepele."

"Jadi, apa yang kau lakukan sampai tidak bisa datang ke acara pernikahanku? Apa ada urusan yang lebih penting?"

"Yah, kau tau..." Aku melirik gelas wine yang berada di tanganku dan lagi-lagi menyeringai. Andai saja Indira tau apa yang kulakukan hari itu. "Seorang perempuan menghentikan langkahku."

"Pe-perempuan?" Indira terbelalak. "Jangan bilang..., pacar?"

"Tidak mungkin." sangkalku seraya tertawa. "Kau bisa mengatakannya sebagai..., hewan peliharaan?"

"Ei, sudah berapa kali kubilang, tidak baik memperlakukan manusia seperti mereka binatang? Kau tidak akan mendapat jodoh kalau kau terus seperti ini."

"Aku tidak akan menikah," keluhku sambil menatap kepada keramaian pesta. Jujur saja, ada banyak wanita yang menarik dan jelita. Tapi, melihat mereka tidak membuatku merasakan apa-apa selain kebosanan. Aku tidak tau apa itu cinta, tapi mungkin aku tidak akan pernah merasakannya.

"Omong kosong. Suatu hari nanti kau akan menemukan orang yang mampu mengubah hati batumu itu."

"Ooh? Aku penasaran siapa orang itu."

"Tunggu dan lihat saja."

"Bagaimana kabarmu setelah menikah, Indira?" Aku mengubah topik itu ke arah Indira. Aku tidak terlalu suka menjadikan diriku objek pembicaraan. Jadi, daripada memikirkan siapa dan kapan aku akan menikah, aku lebih memilih meninggalkan topik itu sampai di sana.

"Aku baik." Indira sedikit dilema dalam suaranya.

"Sungguhan baik?"

"Apa maksudmu? Tentu saja sungguhan."

Aku menenggak wineku sampai habis. "Kalau terlihat lebih baik saat aku membelikanmu donat di Henry's."

"Yaaaah, masalahnya..." Indira menggigit bibir gelisah. "Aku tidak terbiasa dengan atmosfir setelah menikah. Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, semuanya begitu baru..."

"Apa kau bingung masalah ****?"

"Idiot!" Indira menendang ujung sepatuku. "Bukan itu maksudku."

Aku tertawa melihat reaksinya. Wajah Indira memerah sampai ke telinga. Mungkin tebakanku tepat sasaran.

Apa jangan-jangan dia belum melakukan hubungan badan dengan Evan? Yah, itu tidak akan mengejutkan mengingat ia dan Evan sebelumnya hanya sahabat dekat yang dijodohkan. Akan aneh tiba-tiba melakukan **** hanya karena sekarang status mereka berubah.

Aku paham situasi Indira tapi aku tidak akan pernah menemukan diriku terjebak dalam situasi yang sama. Aku bisa melakukan **** dengan siapa saja yang kumau selama aku sedang berselera. Fawn adalah contohnya. Tunggu, kenapa gadis itu muncul di kepalaku terus menerus? Jangan bilang dia sedang mengutukku di rumah?

"Kehidupanmu sepertinya banyak berubah, bukan?" Aku menepiskan pemikiranku tentang Fawn dan menatap Indira. "Apa kau masih tinggal di rumah utama atau pindah bersama keluarga Evan?"

"Aku pindah minggu lalu."

"Kau juga mengganti pengawalmu," kataku lagi. Mengungkit pria yang sekarang berdiri di belakang Indira.

"Oh, Joseph menggantikan Fawn."

"Fawn yaa, oh, kemana dia? Tumben-tumbennya kau tidak bersama dia." Aku pura-pura heran.

"Anggara mengalih-tugaskan Fawn di divisi lain." Indira agak kecewa saat mengatakan itu. "Mungkin karena Fawn sangat berbakat, jadi Angga merasa potensi Fawn tersia-siakan bila terus bersamaku."

"Oh, apa dia seberbakat itu? Dia terlihat seperti pengawal biasa."

"Fawn sangat berbakat dalam bela diri. Dia juga hebat dalam banyak hal. Kau tau dia sering memasak untukku, dia memiliki suara bagus, pokoknya, dia itu tidak bisa diam dan selalu melakukan sesuatu."

"Oh, aku tidak tau itu." sahutku sebelum melanjutkan bicara dengan diriku sendiri. "Aku tidak ingat membaca itu dalam resume-nya."

"Apa?"

"Bukan apa-apa," sahutku.

Dalam laporan Margot, Fawn adalah gadis yang berbakat dalam bela diri, memiliki prestasi akademik yang biasa-biasa saja, terkenal berkepribadian baik dan masuk dalam daftar pengawal yang disegani di keluarga utama Rashid. Evaluasinya tidak kurang dan tidak lebih berbeda dari Carcel. Perbedaannya hanya dia wanita dengan loyalitas yang memuakkan.

"Memikirkan Fawn, aku jadi merindukannya. Aku harap dia menjalani hari yang baik di pekerjaan barunya. Aku harap dia aman." Indira melempar pandangannya ke luar jendela. Ke arah langit malam yang bertabur bintang.

Aku tidak tau tentang hari yang baik, tapi Fawn akan aman. Dia akan aman bersamaku.

"Ace..." Dua keparat yang tidak kusukai akhirnya mendekat. Evan dan Anggara, kedua pemimpin perusahaan terbesar di selatan ini sudah berjabat tangan untuk menjatuhkanku. Sulit untuk melihat mereka dan memperlakukan mereka selayaknya rekan ketika aku tau kebusukan di balik topeng ramah itu.

Aku menegapkan posturku dan menjabat tangan keduanya.

Kami berbicara singkat dengan topik dangkal yang tidak berarti, sampai akhirnya aku memutuskan pergi. Anggara menghentikanku dan penasaran apakah aku akan pulang. Aku menoleh ke arahnya dan menyunggingkan senyuman.

"Aku punya urusan penting yang tidak bisa kutinggalkan," sahutku.

"Tapi kau baru di sini satu jam-an."

"Kemunculanku sudah cukup, Jem pasti mengerti."

"Apa urusan penting yang tidak bisa kau tinggalkan memangnya?" Evan dengan nada jenaka merangkulku layak sahabat lamanya. Jika ini bukan malam istimewa keluarga Emery, aku mungkin akan mematahkan jari Evan di sini.

"Aku meninggalkan hewan peliharaanku di rumah." Aku melirik Anggara sekilas. "Aku perlu menemuinya sebelum dia mati bosan."

"Ow, aku tidak tau kau punya hewan peliharaan." Jem menyahut dari belakang.

Aku beralih ke arah Jem dan menyadari kalau Eleanor masih bergelayut manja di lengannya.

"Mengejutkan, bukan?" Aku menanggapi Jem dan menyeringai bosan.

Siapa yang menyangka menemui Fawn lebih menghiburku daripada bertemu segerombol bajingan ini?

...----...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-07-02

0

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

ehem... ga sadar sudah jatug cinta ya ^o^

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!