9. KEBENCIAN

...FAWN pov...

.......

.......

.......

.......

Jika aku tidak mengingat apa yang pernah Ace lakukan padaku, aku mungkin akan menganggap pria itu sebagai pria normal pada umumnya hanya berdasarkan penampilannya sekarang. Ace--kendati memiliki beberapa kerusakan di otaknya, terlihat seperti pria waras yang sibuk dengan pekerjaan. Teleponnya berbunyi beberapa kali dan dalam tiga puluh menit awal aku bersamanya, entah sudah berapa kali Ace berbicara di telepon.

Ace tidak begitu menggubrisku setelah memaksakan aku untuk duduk. Dia kembali bekerja sementara aku diam di sofa memantau seisi ruangan yang nampaknya adalah ruang belajar keluarga Hunter.

Aku pernah berkunjung ke tempat ini sekali untuk menemani tuan Anggara dan tuan Indira mendiskusikan pekerjaan. Saat itu, Ace yang kutemukan adalah Ace yang sama dengan yang kulihat sekarang. Dia berpembawaan tenang, tidak banyak bicara dan fokus pada pekerjaannya. Tidak akan ada yang tau kalau laki-laki itu sinting karena penampilan luarnya.

Aku adalah orang yang sudah ditipu karena penampilan luarnya yang sangat rapi. Kalau aku tau orang yang kemungkinan akan membahayakan nona Indira adalah orang ini, aku mungkin berbekal pill bunuh diri di mulutku.

Sialan, aku tidak tau dia sadis!

"Kau tidak bicara sama sekali sejak tadi, ada apa?" Ace bertanya sambil menoleh ke arahku. Wajah serius dan fokusnya menjadi lebih rileks dari sebelumnya. Aku memutar mata.

"Aku tidak mau bicara denganmu," sahutku ketus.

Aku tidak mau salah bicara dan memakinya. Tidak ketika dia dalam mode serius seperti tadi. Siapa yang tau kalau-kalau gilanya kumat dan dia memerintahkan anak buahnya untuk melenyapkan orang-orangku yang tersayang. Memikirkan situasi semacam itu terjadi saja sudah membuat hatiku sakit.

"Kenapa? Tidakkah kau bosan? Kau kedengaran sangat nyaring ketika membuat masalah dengan Felix, tapi kau menjadi sangat bungkam sekarang. Katakan, apa yang otak kacangmu itu pikirkan!"

Aku seketika mendelik. "Siapa yang kau sebut otak kacang?"

Apa dia mengataiku bodoh?

"Kau tidak terlihat cerdas."

Sialan! Aku tidak bisa mengendalikan kekesalanku dan beranjak ke dekatnya dan melayangkan satu tinjuan di lengan. Dia seharusnya berterima kasih aku tidak meninju wajahnya. Keparat! Kenapa aku harus terjebak bersama psikopat ini?

"Kau bersemangat sekali, kan?" Ace tertawa sambil mengusap jejak pukulanku. Aku tidak merasa pukulanku cukup kuat tadi. "Kalau kau merasa bosan, katakan saja. Aku tidak akan membunuhmu karena itu."

"Aku lebih senang kalau kau membunuhku." Ace tertawa kecil mendengar tanggapanku. Aku tidak tau apa yang lucu. Mungkin dia cuma gila.

"Kau sangat menghiburku, Fawn. Aku tidak heran lagi kenapa Indira sangat menyukaimu. Dia membicarakanmu seperti membicarakan teman sejatinya."

"No-nona Indira membicarakanku? Kapan? Di mana?" Mendengar nama nona Indira, aku menjadi sangat antusias. Tubuhku mencondong ke arah Ace, siap mendengarkan lebih jelas informasi tentang nona Indira.

"Kami bertemu kemarin malam, saat kau tidur lebih awal." Ace menjawab pertanyaanku dengan suara lembut. Jemarinya bergerak dan mengusap pipiku. Tindakannya membuatku tidak nyaman, jadi aku menjauhkan wajahku dari jangkauannya.

"Kau bertemu dengan nona Indira? Kau tidak melakukan apa-apa kepadanya, kan?" Aku hampir lupa kalau dia adalah penjahat yang berusaha menculik nona Indira. Jika saja aku tidak menggantikan posisi nona Indira, apa nona Indira akan mengalami kesialan yang sama dengan yang kualami sekarang?

"Aku ingin melakukan sesuatu, kau tau semacam mengikatnya dan membuat dia menangis di bawahku semacam itu, tapi--"

Plak!

Aku tidak tau kapan tanganku bergerak, tau-taunya aku sudah menampar pipi Ace. Emosiku bergejolak tinggi hanya dengan membayangkan apa yang dia ucapkan. Aku lepas kendali, sialan!

Ace terkesiap akan tamparanku. Ekspresi jahil yang terpatri di wajahnya memudar tergantikan amarah. Dia mengusap bibirnya dengan mata yang masih terkunci padaku. Sebelum aku sempat bergerak untuk melarikan diri, dia menangkap pergelangan tanganku dan menjatuhkanku di dadanya. Aroma maskulin yang tajam itu kembali menusuk hidungku.

"Kau pikir bisa bebas setelah memukulku?" Suara dan seringainya menunjukkan jelas kalau si psikopat Ace telah muncul kepermukaan. Lupakan segala kenormalan, pria ini tidak waras!

"Aku tidak akan memukulmu kalau kau tidak mengatakan hal menjijikkan semacam itu tentang nona Indira."

"Heeeh, apa kau cemburu?"

"Kau gila? Aku tidak mungkin---lepaskan!" Dari mana datangnya kesimpulan aneh itu? Aku lebih baik menelan peluru daripada merasa iri pada siapa pun itu yang terjebak dalam skema menjijikkan yang Ace ucapkan. "Aku hanya tidak suka kau mengatakan hal buruk tentang nona Indira, sialan! Nona Indira adalah gadis yang terhormat, kau tidak boleh melakukan hal-hal buruk kepadanya!"

Bahkan bila itu hanya penghinaan verbal, nona Indira tidak pantas mendapatkan perlakuan semacam itu!

"Tenang saja, aku tidak akan melakukan apa-apa pada Indira." Ace mendekapku lebih erat di dadanya, membuatku sangat tidak nyaman ketika bibirnya menggesek daun telingaku. Seseorang, tolong selamatkan aku dari jelmaan iblis ini!

"Aku sudah punya kau," lanjutan ucapan Ace membuatku menarik wajahku menjauh hanya untuk menatapnya tepat di mata. Mencari-cari kewarasan yang mungkin tersisa di otaknya, tapi tidak ada.

"Kau benar-benar sudah gila, kan?"

Dia tersenyum di bawahku, tipe senyuman yang seharusnya membuatmu terpesona tapi di mataku terlihat seperti senyuman malaikat maut. Aku harap dia mencabut nyawaku, tapi aku tau harapan itu sia-sia. Ace adalah pria sadis dengan mental terganggu. Dia tidak akan membiarkanku mati segampang itu sebelum menghancurkan fisik dan mentalku.

"Lepaskan aku." Aku berusaha bangkit dari dadanya, menggeliat seperti ulat.

Bukannya melepaskanku, Ace menyamankan posisiku di antara kakinya. Memenjarakan pergerakanku di antara lututnya yang terbuka sementara tangannya menyibak naik kaos hitam kebesaran yang kupakai.

"Tolong, jangan lakukan ini..." Aku merinding atas setiap sentuhannya di kulitku. Kendati itu hanya sentuhan yang ringan, ada aura berbahaya di sana. Seolah tubuhku di dekap ular raksasa, aku berusaha lepas dari dekapannya.

"Jangan bergerak," bisiknya. Si bajingan keparat itu tidak mendengarkanku. Dia terlampau menikmati permainannya sendiri, terlihat jelas dari matanya yang terbakar gairah.

"Aku sedang bosan, hibur aku."

"Ace..." Aku menggigil ketakutan saat bibirnya menyapu permukaan kulitku. Menghujani leherku dengan gigitan dan hisapan yang menggelikan. Ini berbahaya, aku tidak mau melakukan ini lagi dengannya. Nyeri di pinggulku bahkan belum mereda, dan dia sudah memaksaku melakukan ini lagi!

"Please," aku memohon dalam kepanikan. "Jangan melakukan ini."

Apa aku binatang di matanya? Apa dia tidak melihatku sebagai manusia? Mengapa pria bajingan ini tidak mempunyai belas kasih sama sekali!

"Kau tau, suaramu yang memohon seperti itu membuatku semakin bergairah." Ace--si keparat itu malah tertawa!!!

"Teruslah memohon, aku suka ketika kau melakukannya."

"Kau psikopat bajingan!" Ucapanku terhenti ketika Ace berhasil menarik lepas kaos yang kupakai dari tubuhku. 

Terima kasih pada pelayanan Felix yang sangat buruk, pria itu tidak memberikanku bra atau pakaian wanita. Terima kasih padanya pula, aku dengan mudahnya terekspos di depan mata Ace tanpa mengenakan apa-apa. Bajingan, aku segera menggunakan tanganku sebagai perisai. Mata Ace berkilat jenaka, memindaiku lebih intens daripada sebelumnya.

Ughhhhhh!!!

"Ini bukan pertama kalinya aku melihat tubuhmu, kau tidak perlu malu." Ucapan Ace membuatku semakin bergidik jijik. "Lagipula, kau terlihat lebih indah tanpa memakai apa-apa."

"Kau bajingan."

"Hahaha, wajahmu sangat merah."

Sial, sial, sial, keparat, sial!

Ace bangkit duduk dan menghirup tengkukku. Lembut gesekan bibirnya dan panas desau napasnya membuatku memejamkan mata. Aku tidak bisa melakukan apa-apa. Sekali lagi, aku terinjak-injak di bawah kakinya. Seperti sosok yang tidak berharga, setiap kali ia menyentuhku, aku merasa ingin bertemu ajalku segera.

Air mata kembali mengalir di pipiku, tapi seakan buta oleh kejahatannya, Ace mengabaikan isakanku dan terus melakukan apa yang dia inginkan. Aku hanya bisa bergetar dan menggigit bibirku kuat ketika semakin lama sentuhannya semakin intens.

Aku benar-benar lemah. Aku benci diriku yang diperlakukan seperti ini.

Aku tau, jika aku tidak mati, aku akan membenci orang ini seumur hidupku.

...-----...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!