6. SIRKUS

...Fawn POV...

.......

.......

.......

.......

Di lantai balkon yang terbuka, bermandikan cahaya pagi yang hangatnya memberikanku energi, aku berdiri dengan bibir terkatup keki. Kebebasan sudah di depan mataku. Hanya melompati balkon ini dan berlari kencang menuju gerbang yang berada sekitar 300 meter di depan sana, aku akan menemukan kebebasanku.

Tapi...

"Aku harap kau tidak membuat keputusan yang gegabah, Fawn." Felix menasihatiku.

Si kepala pelayan itu, kendati aku sudah bebas berkeliaran, masih mengekori setiap pergerakanku. Dua pengawal Ace yang salah satunya kuingat bernama Carcel berdiri di halaman depan balkon, mata menatap kami terang-terangan.

"Keparat, aku tidak akan melompat!" Aku meneriaki Carcel dengan emosi yang meluap-luap. Para bodyguard yang berdiri di setiap sudut rumah seketika menoleh ke arahku. Aku mendecak kesal dan kembali ke dalam kamar Ace.

"Bagaimana jika gelang ini rusak? Apa kalian akan menembak keluargaku?" Aku bertanya tepat ketika Ace keluar dari kamar mandi. Aroma sabun menguar tajam dari tubuhnya, aku mundur beberapa langkah setelah merasa begitu dekat dengannya.

"Gelang itu tidak akan rusak." jawabnya sambil melangkah menuju lemari.

"Bagaimana kalau rusak?"

Aku sangat cemas. Tiga orang yang sangat penting bagiku, Ibu yang sangat kucintai, Vita--teman yang sudah kuanggap saudara dan Joseph. Joseph adalah temanku sesama pengawal di rumah keluarga Rashid. Dia adalah pria baik hati. Kami mungkin tidak dekat layaknya keluarga, tapi bila dia mati karenaku, aku tidak akan bisa hidup dengan rasa bersalah yang menumpuk.

"Kalau rusak, itu hanya berarti kau merusaknya. Alarm akan berbunyi dan bang!" Ace membuat lelucon di akhir ucapannya membuatku ingin melubangi kepala pria itu dengan peluru.

"Kau psikopat gila, kau tidak boleh bermain-main dengan nyawa orang lain, sialan. Mereka punya orang yang menyayangi mereka! Hanya karena kau tidak dicintai, bukan berarti semua orang berada di posisi yang sama denganmu!"

Aku kembali terbenam dalam rasa iritasi. Aku ingin memukulnya, membantingnya ke lantai dan membunuhnya. Aku pasti bisa melakukan semua itu, terlebih sekarang. Ketika dia tidak punya seorang pengawal di dekatnya selain Felix yang tua.

Aku pasti bisa membunuh Ace sekarang andai saja...,

Andai saja nyawa keluargaku tidak berada di tangannya.

Ah, biadab!

"Cinta itu kelemahan, Fawn. Lihat kemana cinta itu membawamu." Ace mengeluarkan jas biru navy dari lemari dan melemparnya ke arahku. Seolah aku adalah gantungan baju. Dia memakai kemeja putih sebelum mengambil jasnya dari kepalaku.

"Aku mohon..." aku menelan emosiku dan menatap si biadab itu dengan kesabaran yang sudah di ubun-ubun.

"Berikan keluargaku waktu..., setidaknya, pastikan apakah aku memang melarikan diri atau gelangnya hanya rusak. Tolong..."

Aku sudah seperti pengemis di sini. Kalau Ace memintaku menjilat tumitnya, mungkin aku akan menerima permintaannya. Nyawa ibuku sangat berarti dari nyawaku. Aku tidak akan memberikan peluang untuk Ace menyakiti ibuku.

"Lima menit," sahut Ace.

"Aku hanya akan memberikanmu waktu lima menit. Jika setelah lima menit itu kau menghilang tanpa jejak, semua orang akan menemukan kematian. Tapi, jika sebelum lima menit itu kau kembali padaku atau gelangmu hanya rusak. Aku akan menarik kembali perintahku."

Aaaaaah, akhirnya.

Napasku berembus lega. Walau hanya lima menit, itu cukup.

"Sekarang," dia berbalik menatapku. "Jadilah anak baik di rumah dan jangan menyusahkan siapa pun, paham?"

Aku tidak menanggapinya sama sekali. Tidak peduli bahkan ketika dia menepuk kepalaku seperti menepuk hewan peliharaannya. Oh, mungkin aku memang seperti itu di matanya? Sebuah hewan sirkus yang menyenangkan matanya. Tcih!

Lihat saja, aku akan mencari cara agar kau segera bosan dan membunuhku!

...----...

Tidak banyak hal yang mampu kulakukan kendati sudah tidak diborgol di kaki ranjang. Aku masih tidak boleh keluar dari kamar Ace. Masih terkurung seperti burung di dalam sangkar. Aku berusaha mengisi kejemuanku dengan berkeliling di dalam kamar yang luas itu. Mencari-cari sesuatu yang mampu menghiburku seperti buku atau internet, mungkin. 

Sayangnya, ketika aku menyalakan komputer Ace, komputernya tidak terhubung ke internet. Buku-buku di dalam lemari kerja Ace juga adalah sederet buku tentang bisnis dan politik. Sekumpulan buku-buku yang belum dibaca saja sudah membuatku mengantuk luar biasa.

Aku tidak menemukan apa-apa yang mampu menghiburku. Aku kembali ke tempat tidur, berbaring sambil memikirkan situasi yang sedang terjadi di keluarga Rashid.

Aku penasaran tentang nona Indira. Apa yang akan dia lakukan setelah menikah? Apakah dia akan tinggal di kediaman Rashid atau mengikuti tuan Evan pindah ke kediaman utama keluarga Caspian?

Apa nona Indira bertanya-tanya tentang keberadaanku? Aku penasaran.

Karena nona Indira adalah gadis baik hati dan sangat menyayangi kami para asistennya, tuan Anggara memutuskan melaksanakan misi pengalihan itu tanpa sepengetahuan nona Indira. Tuan Anggara tidak mau nona Indira merasa bersalah dan tidak fokus kepada pernikahannya. Aku yang sudah mendampingi nona Indira selama tiga tahun belakangan mengerti kecemasan tuan Anggara.

Aku tau kalau nona Indira pasti tidak akan rela kehilangan orang-orangnya. Dia adalah gadis yang baik. Aku senang dia menikah dengan tuan Evan. Setidaknya--Ace si keparat itu tidak memiliki peluang lagi untuk mendekatinya.

Cklek!

Pintu kamar terbuka. Ace masuk bersama Felix yang membawa senampan makanan.

Aku bangun dan duduk bersila di atas ranjang, mata memandang ke arah dua bajingan itu dengan helaan napas jemu.

"Apa kau menyentuh barang-barangku?" Ace bertanya. Dia menatapku dengan alis terangkat sebelah.

Sheeessh.

Andai saja aku tidak tau dia psikopat, aku mungkin akan melihatnya sebagai laki-laki tampan sekarang. Terlebih ketika dia berpose dengan ekspresi penasaran yang uhukkk--agak menawan. Sayangnya tidak! Tidak ada andai saja, Fawn. Cowok itu adalah psikopat! Dia tidak tampan sama sekali. Dia menjijikkan, monster!

"Aku bosan." sahutku terang-terangan.

"Aku membawakanmu makanan," Felix menyerahkan senampan makanan di atas nakas. Aku melirik makanan itu dengan kejemuan. Ini sebenarnya salah untuk membuang makanan, tapi aku sangat kesal jadi aku membalik nampan itu ke lantai. 

Klankkk!

Bunyi nampan besi, mangkuk dan sendok yang menyapa lantai memenuhi ruangan. Felix terkesiap dan Ace berhenti melakukan apa pun itu yang sedang ia lakukan di mejanya. Aku menyilangkan kaki dan bersandar di kepala ranjang.

"Aku bosan," keluhku sekali lagi.

Ace melempar tatapan dingin ke arah Felix. "Bersihkan itu. Jika dia memang tidak mau makan, jangan berikan dia makanan."

"Aku di sini," selaku. "Aku bosan."

Aku sudah memikirkan ini. Jika aku tidak bisa menyentuh atau melukai Ace secara fisik, maka aku akan mengganggu mental pria itu ke tahap ia jemu padaku. Aku akan membuatnya merasa sangat muak dan ingin membunuhku. Itu solusi terbaik saat ini karena tidak ada hal yang lebih membuatmu iritasi selain sosok yang cerewet.

"Aku punya banyak kerjaan sekarang, aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu," sahutan Ace membuatku mengerutkan kening. Aku juga tidak mau bermain denganmu keparat!

"Aku mau menonton TV."

Satu hal yang mengiritasiku, bagaimana bisa pengusaha terkaya di utara, mafia yang menjalankan bisnis ilegal di pasar gelap--bisa-bisanya tidak punya televisi di kamarnya sendiri??? Motel murah saja memiliki satu buah televisi!

Permintaanku membuat Ace sedikit keheranan. Aku tidak tau apa yang salah tapi dia mengerutkan alisnya dan menatap Felix dengan kejanggalan yang tak terdefinisikan.

"Apa kita punya televisi di rumah ini?" Ace menyuarakan kebingungannya dan rahangku spontan jatuh ternganga.

"Apa?" aku yang menyahut. "Kalian tidak punya TV di rumah ini?"

"Kita mempunyai televisi di ruang tamu, tuan." Felix menyahut sambil mengulum bibir. Sepertinya si keparat tua itu menahan senyumnya. Ya, lihat itu. Bosmu yang primitif pasti sangat lucu bagimu, kan?

"Kau tidak boleh keluar," Ace kembali menatapku, rautnya datar. "Lakukan apa yang bisa kau lakukan di kamar ini."

"Masalahnya tidak ada yang bisa kulakukan di kamar ini, sialan!" Aku nyaris berteriak saking kesalnya. "Kau bahkan tidak punya satu game pun di komputermu!"

Setidaknya, setiap komputer pasti mempunyai game bawaan, kan? Entah itu Zuma, mahjong atau catur. Tapi komputer Ace kosong melompong. Hanya ada ratusan file pekerjaan yang terenkripsi. Pria itu bahkan tidak mengoleksi video p*rno sama sekali.

"Kalau begitu bersantai saja." Dia menjawabku seolah kebosananku bukan salahnya, bukan urusannya. Laki-laki bajingan! Argh, aku mau membunuhnya!

Aku mengambil bantal dan seketika melemparnya. Tapi--terima kasih kepada ruang ini yang seluas lapangan bola, bantal itu tidak mencapainya sama sekali.

"Aku membencimu!" Teriakku, kali ini sangat nyaring sampai Felix melebarkan matanya penuh kekesalan tertahan.

"Fawn!" tegur Felix.

"Biarkan dia seperti itu," Ace menyeringai, menyela Felix yang hendak memarahiku. Dia menatapku dengan seulas cengiran iblis yang membuatku semakin keki. "Kamar ini menjadi lebih hidup berkatnya."

"Maafkan aku, tuan." Felix meminta maaf seolah-olah dia bertanggung jawab dalam melatihku saja. Tidak, apa jangan-jangan dia ditempatkan di sini untuk melatihku seperti monyet sirkus?

Ace tidak menanggapi Felix. Dia hanya melenggang menuju bantal yang kulemparkan dan memungut bantal itu. Dia menepuk-tepuk sarung bantal itu sebelum melemparnya ke arahku. 

"Aku akan membelikanmu mainan nanti." kata Ace, cengiran kembali mekar di parasnya. Ia mendekat dan memberikan cubitan di pipiku. 

Sialan, kalau bukan karena peringatan keras yang Ace buat tentang tidak boleh menyakitinya, aku mungkin akan membanting Ace ke lantai ketika dia menyentuhku.

"Jangan tidur sebelum aku pulang." perintahnya.

Aku membuang muka.

Apa lagi maunya? Keparat, aku pastikan akan tidur lebih awal hari ini.

...---...

 

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

hihihi lucu, lama2 kau akan terbiasa Ace

2023-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!