17. KECURIGAAN

...ACE pov...

..........

Jemaine Emery muncul di depan rumahku hari ini, seperti anak kucing yang habis diguyur hujan. Ketiga bodyguard-nya pun tampil dalam kondisi yang sama, sama-sama basah kuyup. Aku yang menyambut kedatangannya di pintu, menggeleng-gelengkan kepala tanpa suara. Aku tidak mengkritiknya yang sangat absurd, toh ini bukan kali pertama dia bertingkah sangat tolol.

"Masuklah dan ganti pakaianmu." Aku membiarkan Jem masuk. Air menetes dari tubuhnya, meninggalkan jejak sepanjang ia melangkah. Felix datang dan menyerahkan handuk kepada Jem.

"Carcel, bawa Louis dan rekannya berganti." Aku mengacu kepada bodyguard Jem yang berdiri di luar. Setia menjaga tuannya tanpa memedulikan kesehatan mereka sendiri.

"Baik, Bos." Carcel mengangguk lalu mengajak Louis cs masuk melewati pintu samping. Pintu yang terhubung ke markas tempat bodyguard keluarga Hunter beristirahat dan menyimpan segala peralatan dan atribut mereka. Dapur khusus bodyguard juga ada di sana.

20 menit kemudian, setelah aku memberikan waktu untuk Jem mengganti pakaian dan membersihkan dirinya di kamar tamu, Jem akhirnya keluar dengan satu set pakaian training berwarna merah dengan strip putih di area lengan dan celananya. Handuk masih menggantung di leher Jem, dipakainya untuk mengeringkan rambutnya yang sekarang mencuat seperti duri landak.

"Duduklah," perintahku, mempersilakan Jem agar duduk di bangku anyam yang menghadap gerbang utama. Hujan sudah mereda siang itu, tapi langit masih suram.

"Apa ini untukku?" Jem mengangkat secangkir teh panas di atas meja. Itu tehku, tapi aku mengangguk dan membiarkan dia memiliki minumanku.

"Jadi, apa alasan dari kebodohanmu hari ini?" Aku menyilang kaki, berpangku dagu sementara mata tertuju kepada Jem yang kembali tersenyum bodoh.

"Aku kehujanan."

"Apa aku buta?"

Jem seketika tertawa. "Ah, bukan seperti itu maksudku. Kau tau, aku sangat cemas ketika mendengar berita tentang penyerangan Margot. Aku terus kepikiran pada kondisinya, jadi setelah dari bandara aku memutuskan untuk langsung ke sini. Sayangnya, jalanan sangat macet jadi aku memutuskan ke sini naik motor yang kutemui di jalan."

Aku mengerutkan dahi, kebingunganku semakin meninggi mendengar deskripsi Jem saat ini. Aku paham dia memedulikan Margot, aku hanya tidak paham dia akan bertingkah sebodoh itu.

"Kau tau kau bisa menunggu jalanan senggang untuk sampai ke sini, kan? Lihat ulahmu sekarang, kau menjadi sangat berantakan. Kalau kau sampai sakit, aku yang akan disalahkan oleh nenekmu."

"Nenekku tidak akan marah, lagipula..., semua ini salahmu!" Jem balik menudingku. "Kenapa kau tidak mempunyai Helipad di sini? Kalau kau punya Helipad di rumahmu, aku tidak perlu repot-repot naik mobil lagi. Aku bisa pulang dari xxx dan langsung ke sini."

"Apa kau pikir aku peduli pada hal semacam itu. Kalau kau mau me-request sebuah helipad, mintalah pada Margot. Dia yang bertanggung jawab dalam mengorganisir rumah ini."

"Oh, bicara soal Margot, di mana Princess-ku?" Jem menatapku serius. "Apa dia baik-baik saja?"

"Dia sangat baik ke tahap menjengkelkan," kataku. 

Margot yang Jem cemaskan sekarang sedang berada di kamarku, mengambil alih fokus peliharaanku dengan memaksanya melakukan ini itu. Kamarku yang sebelumnya privat dan hanya untukku, sekarang di akses oleh bodyguard dan Margot setiap hari. Mereka bahkan memutar drama di kamar menggunakan proyektor LED, mengurai karpet bulu di sofa dan menyediakan setumpuk bantal dan cemilan di mana-mana.

Setiap kali aku menegur Margot dan mengecamnya untuk berhenti mengganggu Fawn, Margot akan memelas sedih. Beralasankan dia tidak nyaman tinggal sendirian di kamarnya, tidak suka berada di rumah dan sejuta alasan lain yang berintikan satu : Margot tidak betah di rumah, dia berhasil mengalahkanku. Sialan, silakan ambil Fawn kalau dia sangat mencintai gadis itu.

"Apa kau sudah menemukan pelakunya?" Jem menyandarkan punggungnya di bangku. "Jika ini tidak ditangani dengan serius, situasi buruk ini mungkin akan terjadi lagi, Ace."

"Aku tau," sahutku. "Aku dan paman Jack sedang mengusahakan pencarian pelakunya dengan segera. Juga, selain ini aku perlu mencaritahu siapa mata-mata di antara pekerja kami."

"Aku pikir kau menyerahkan tugas itu ke Margot."

Aku mengangguk lagi, tapi kemudian menghela napas berat. "Aku pikir akan terselesaikan kalau Margot yang mencarinya, tapi tidak. Sudah tiga minggu berlalu tanpa petunjuk. Aku tidak bisa terus menggantung harap padanya. Aku akan menemukan orang itu dengan usahaku sendiri."

"Adakah kemungkinan tikus itu berkaitan dengan kecelakaan paman Harkin?" tanya Jem kembali.

"Kemungkinan. Untuk sekarang, aku tidak bisa menarik kesimpulan sembarangan. Ada terlalu banyak musuh sedang berkeliaran dan berusaha memenggal kepalaku. Aku hanya akan tau kalau si keparat itu bergerak."

"Ini bukan masalahku, tapi melihatmu aku tidak bisa tidak merasa depresi." Ucapan Jem membuatku tersenyum miris. Apa yang Jem ucapkan mungkin ada benarnya. Aku tidak tau bagaimana bisa aku bertahan sampai sekarang, mengejar hantu yang keberadaannya masih abu-abu.

Tiga tahun lalu, ketika gas meledak di dapur cafe tempat ayah dan Ibuku biasa mampir, Polisi yang bertugas menyelidiki kasus itu mengatakan kalau kematian ayah dan ibuku adalah sebuah kecelakaan. Bahwa, selain ayah dan ibuku, ada banyak korban lain juga yang berguguran.

Kasus itu ditutup sebagai bentuk kelalaian pekerja cafe yang juga meninggal dalam ledakan. Aku pun awalnya mengira hanya sebatas itu, sampai akhirnya Margot mendatangiku. Mencengkram lenganku kuat-kuat. Mendeklarasikan kalau semua itu bukan kebetulan.

Semuanya bermula dari ucapan Margot, dan paman Jack juga mendeklarasikan persetujuan atas ucapannya. Aku--aku yang saat itu tidak hadir di kehidupan orang tuaku, aku yang sibuk dengan duniaku sendiri, pulang ke rumah dan menerima ucapan mereka sebagai kebenaran.

Aku tidak punya pilihan lain selain percaya. Aku tidak berhak tidak mempercayai Margot dan paman Jack, tidak setelah keegoisanku membawa keluargaku dalam malapetaka. Aku meninggalkan Ibu dan Ayah demi kepentinganku sendiri, dan tanpa aku sadari, aku sudah meninggalkan mereka menuju kehancuran yang tiba-tiba.

Semua ini adalah salahku. Caraku mampu menebus semuanya hanyalah dengan menemukan siapa pun itu yang berusaha menyingkirkan orang tuaku. 

"Begini..., Ace...," Suara Jem meragu. Dia menatapku dan kecanggungan yang tersirat di sepasang bola mata cokelatnya. Lalu, ketika aku membalas tatapannya, Jem seketika menegapkan duduknya. "Aku hanya penasaran, maksudku...,"

"Penasaran apa?"

"Kau, Margot dan paman Jack mencurigai pelaku peledakan itu bersembunyi di antara Spades dan Clubs, bukan?"

"Ya," aku menjawab yakin. Aku tidak punya keraguan sama sekali kalau dua keluarga besar di Selatan itu melakukan hal-hal menjijikkan di belakang kami untuk menggapai posisi tertinggi. Aku sudah menargetkan mereka sejak awal. Hanya perlu memancing sosok misterius itu untuk keluar dan benar-benar menunjukkan dirinya.

"Kenapa kau tidak mencurigai keluarga kami?" Pertanyaan Jem seketika membuatku tertawa. Mataku menatapnya jenaka sebelum kembali ke mode normal nan datar.

"Keluarga Emery sudah berdiri di posisi yang netral sejak lama, bahkan sebelum ayahku menjadi pemimpin. Kalian selalu seperti itu sejak dulu dan tentu saja, kalian bisa berubah pikiran. Tapi Jem, aku tau bajingan ketika aku melihatnya."

"Ah, ya..., itu masuk akal." Jem manggut-manggut. "Aku menanyakan ini bukan karena aku ingin kau mencurigai kami atau apa, aku menanyai ini semata-mata karena aku penasaran. Aku harap kita tidak punya alasan untuk saling mencurigai ke depannya."

"Tentu saja." sahutku. Tak berselang lama, Felix masuk ke dalam konversasi kami dan menyerahkan secangkir teh chamomile di atas meja. Dia melirik bingung ketika melihat Jem meminum tehku.

"Tuan Jem, itu minuman tuan Ace." tegur Felix.

"Eh, apa?"

"Biarkan saja," tegurku lalu tersenyum bosan. "Aku memang ingin teh baru."

"Kau bajingan, kau membuatku meminum bekasmu."

"Tenang saja, aku tidak meludah di dalamnya."

Jem menendang kaki meja dan berdiri. "Lupakan, Felix. Bawa aku menemui Margot sekarang!"

"Eh, itu..., tapi nona Margot sedang menonton di kamar tuan Ace."

"Lalu, apa masalahnya?" Jem tidak mengerti. Felix masih cemas mengenai keberadaan Fawn.

"Bawa saja dia ke sana, aku akan menyusul juga sebentar lagi." Aku meneguk teh di atas meja sementara menatap kepergian Jem bersama Felix.

Tentu saja, aku tidak akan mencurigai sembarang orang untuk menjadi tersangka pelaku yang menyelakai ayah dan ibuku, aku punya alasanku sendiri.

Jemaine Emery juga, walau dia berdiri di posisi netral, dia bisa menjadi sosok yang mencurigakan kapan saja. Dia mungkin tidak memiliki potensi sebagai sosok yang berusaha menyingkirkan keluargaku, tapi itu tidak berarti dia akan selamanya putih.

Jemaine Emery, Anggara Rashid dan Evan Caspian, aku tidak akan mempercayai kalian dengan gampang.

...----...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2023-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. MISI BUNUH DIRI
2 2. RUSA YANG TERLUKA
3 3. LOYALITAS
4 4. PROVOKATIF
5 5. KELEMAHAN
6 6. SIRKUS
7 7. BERTEMU TEMAN
8 8. MIMPI BURUK
9 9. KEBENCIAN
10 10. KEJUJURAN
11 11. ADA APA?
12 12. STRESS
13 13. PERTAMA KALI
14 14. SENSASI ANEH
15 15. KUNJUNGAN MARGOT
16 16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17 17. KECURIGAAN
18 18. BERTEMU JEM
19 19. PERUBAHAN HATI
20 20. MAKAN TENGAH MALAM
21 21. AGAK POSESIF
22 22. LEDAKAN EMOSI
23 23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24 24. HARI BERDUKA
25 25. PENGKHIANAT
26 26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27 27. HITAM TOTAL
28 28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29 29. MISI KHUSUS
30 30. TRIK BOSAN
31 31. BERSENANG-SENANG?
32 32. BORGOL
33 33. WAJAH FAMILIAR
34 34. PENGALIH PERHATIAN
35 35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36 36. KETERIKATAN
37 37. KEKUATAN
38 38. KEJUTAN MARGOT
39 39. BELENGGU HARAPAN
40 40. MALAIKAT KEPALSUAN
41 41. SIAPA?
42 42. ORANG LAIN
43 43. HUBUNGAN
44 44. TERJEBAK
45 45. ROMAN FANTASI
46 46. LAPAR
47 47. PESTA
48 48. SEBUAH KESALAHAN
49 49. KEMBANG API
50 50. DI DALAM KEGELAPAN
51 51. KEMBALI
52 52. SALING MEMBACA
53 53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54 54. TARGET
55 55. DUA SISI
56 56. PERMINTAAN
57 57. JALAN UNTUK PERGI
58 58. MENGGODA
59 59. SEBELUM PERGI
60 60. INDIRA OH INDIRA
61 61. CEMBURU
62 62. PENYANGKALAN
63 63. ORANG ASING
64 64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65 65. STRAWBERRY
66 66. TAKUT KEHILANGAN
67 67. LAMARAN
68 68. JEJAK
69 69. SIALAN!
70 70. TIBA-TIBA SAJA
71 71. OBSESI
72 72. DURI DI MATA
73 73. SANGKAR
74 74. DILEMA
75 75. KARE
76 76. BELUM SELESAI
77 77. HANCUR
78 78. MAAFKAN AKU
79 79. KEMBALI
80 80. KEHILANGAN
81 81. SAUDARA
82 82. HANYA SUARA
83 83. PERINGATAN TERAKHIR
84 84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85 85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86 86. SELAMAT ULANG TAHUN
87 87. APA KABAR?
88 88. MAU BAGAIMANA?
89 89. KAMAR L015
90 90. SESUATU YANG LAIN
91 91. RACUN
92 92. KONFLIK KECIL
93 93. PEMBERONTAKAN
94 94. BERMAIN API
95 95. TERBAKAR
96 96. HENING
97 97. MEMADAMKAN API
98 98. BATAL
99 99. SEBUAH UNDANGAN
100 100. PILIHAN
101 101. UNDANGAN
102 102. TUJUAN ACE
103 103. MAX
104 104. SAHABAT TERBAIK
105 105. SEBUAH KEBETULAN
106 106. HALO..
107 107. WINE
108 108. KEAJAIBAN
109 109. KEUNTUNGAN
110 110. PENGALIH PERHATIAN
111 111. PREDIKSI ACE
112 112. CARCEL TAU
113 113. MAAF
114 114. BERAKHIR
115 115. PRIORITAS
116 116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117 117. SEORANG PEREMPUAN
118 118. SEBUAH PERTANYAAN
119 119. KENANGAN TENTANG ACE
120 120
121 121. EKSPERIMEN
122 122. HITAM
123 123. VERA
124 124. SEKILAS INFORMASI
125 125. UNTUK BEBAS
126 126. PATUH
127 127. SALING MENGHINA
128 128. SIAPA?
129 129. SEBELUM MALAM
130 130. SAATNYA BICARA
131 131. TERBUKA
132 132. REAKSI
133 133. PELUANG
134 134. DEJA VU
135 135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136 136. PERINTAH
137 137. FASE TERAKHIR
138 138. JAMINAN
139 139. MAKAN MALAM
140 140. WINE
141 141. ABADI
142 142. KRITIS
143 143. PESAN TERAKHIR
144 144. DI DALAM SANGKAR
145 145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146 146. PERSONAL
147 147. SEPERTI SEMULA
148 148. PESAN
149 149. SESUATU YANG SALAH
150 150. CURIGA
151 151. SENIN
152 152. KEPUTUSAN FAWN
153 153. FINAL
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. MISI BUNUH DIRI
2
2. RUSA YANG TERLUKA
3
3. LOYALITAS
4
4. PROVOKATIF
5
5. KELEMAHAN
6
6. SIRKUS
7
7. BERTEMU TEMAN
8
8. MIMPI BURUK
9
9. KEBENCIAN
10
10. KEJUJURAN
11
11. ADA APA?
12
12. STRESS
13
13. PERTAMA KALI
14
14. SENSASI ANEH
15
15. KUNJUNGAN MARGOT
16
16. EVAN CASPIAN DAN KEANEHANNYA.
17
17. KECURIGAAN
18
18. BERTEMU JEM
19
19. PERUBAHAN HATI
20
20. MAKAN TENGAH MALAM
21
21. AGAK POSESIF
22
22. LEDAKAN EMOSI
23
23. SIMPATI TERHADAP MUSUH
24
24. HARI BERDUKA
25
25. PENGKHIANAT
26
26. PERTIKAIAN DUA SAUDARA
27
27. HITAM TOTAL
28
28. SEBUAH KEBETULAN ATAU...
29
29. MISI KHUSUS
30
30. TRIK BOSAN
31
31. BERSENANG-SENANG?
32
32. BORGOL
33
33. WAJAH FAMILIAR
34
34. PENGALIH PERHATIAN
35
35. PERJANJIAN YANG DILUPAKAN
36
36. KETERIKATAN
37
37. KEKUATAN
38
38. KEJUTAN MARGOT
39
39. BELENGGU HARAPAN
40
40. MALAIKAT KEPALSUAN
41
41. SIAPA?
42
42. ORANG LAIN
43
43. HUBUNGAN
44
44. TERJEBAK
45
45. ROMAN FANTASI
46
46. LAPAR
47
47. PESTA
48
48. SEBUAH KESALAHAN
49
49. KEMBANG API
50
50. DI DALAM KEGELAPAN
51
51. KEMBALI
52
52. SALING MEMBACA
53
53. MASIH DI HARI YANG SAMA
54
54. TARGET
55
55. DUA SISI
56
56. PERMINTAAN
57
57. JALAN UNTUK PERGI
58
58. MENGGODA
59
59. SEBELUM PERGI
60
60. INDIRA OH INDIRA
61
61. CEMBURU
62
62. PENYANGKALAN
63
63. ORANG ASING
64
64. BERPUTAR-PUTAR DI SINI
65
65. STRAWBERRY
66
66. TAKUT KEHILANGAN
67
67. LAMARAN
68
68. JEJAK
69
69. SIALAN!
70
70. TIBA-TIBA SAJA
71
71. OBSESI
72
72. DURI DI MATA
73
73. SANGKAR
74
74. DILEMA
75
75. KARE
76
76. BELUM SELESAI
77
77. HANCUR
78
78. MAAFKAN AKU
79
79. KEMBALI
80
80. KEHILANGAN
81
81. SAUDARA
82
82. HANYA SUARA
83
83. PERINGATAN TERAKHIR
84
84. KELEMAHAN ARCELIO HUNTER
85
85. ANGGARA DAN RAHASIANYA
86
86. SELAMAT ULANG TAHUN
87
87. APA KABAR?
88
88. MAU BAGAIMANA?
89
89. KAMAR L015
90
90. SESUATU YANG LAIN
91
91. RACUN
92
92. KONFLIK KECIL
93
93. PEMBERONTAKAN
94
94. BERMAIN API
95
95. TERBAKAR
96
96. HENING
97
97. MEMADAMKAN API
98
98. BATAL
99
99. SEBUAH UNDANGAN
100
100. PILIHAN
101
101. UNDANGAN
102
102. TUJUAN ACE
103
103. MAX
104
104. SAHABAT TERBAIK
105
105. SEBUAH KEBETULAN
106
106. HALO..
107
107. WINE
108
108. KEAJAIBAN
109
109. KEUNTUNGAN
110
110. PENGALIH PERHATIAN
111
111. PREDIKSI ACE
112
112. CARCEL TAU
113
113. MAAF
114
114. BERAKHIR
115
115. PRIORITAS
116
116. MENGHAPUS KEPERCAYAAN
117
117. SEORANG PEREMPUAN
118
118. SEBUAH PERTANYAAN
119
119. KENANGAN TENTANG ACE
120
120
121
121. EKSPERIMEN
122
122. HITAM
123
123. VERA
124
124. SEKILAS INFORMASI
125
125. UNTUK BEBAS
126
126. PATUH
127
127. SALING MENGHINA
128
128. SIAPA?
129
129. SEBELUM MALAM
130
130. SAATNYA BICARA
131
131. TERBUKA
132
132. REAKSI
133
133. PELUANG
134
134. DEJA VU
135
135. MERANCANG SEBUAH KEBETULAN
136
136. PERINTAH
137
137. FASE TERAKHIR
138
138. JAMINAN
139
139. MAKAN MALAM
140
140. WINE
141
141. ABADI
142
142. KRITIS
143
143. PESAN TERAKHIR
144
144. DI DALAM SANGKAR
145
145. MALAM SEBELUM PEMAKAMAN
146
146. PERSONAL
147
147. SEPERTI SEMULA
148
148. PESAN
149
149. SESUATU YANG SALAH
150
150. CURIGA
151
151. SENIN
152
152. KEPUTUSAN FAWN
153
153. FINAL

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!