Setelah menemui orang tua Rama, Rama tidak membawa Anggi pulang karena tuan Wira meminta Anggi untuk makan malam bersama di rumahnya, meskipun titisan ratu dugong tidak setuju namun berbanding terbalik dengan tuan Wira yang terlihat senang melihat kedekatan Rama dengan Anggi.
Kini Rama dan Anggi berada di taman belakang di pinggir kolam renang sambil menunggu makan malam siap .
"Om kenapa tadi nyium Anggi sihh " kesal Anggi
"Itu semua untuk menguatkan sandiwara kita " jawab Rama santai
"Dan berhenti memanggilku om, aku tidak ingin orang lain curiga kepada kita "
"Iya kak Rama " ucap Anggi terpaksa
"Kak... " panggil Anggi lagi
"Ada apa? " jawab Rama yang sedang membuka email di laptopnya. Karena permintaan sang ayah akhirnya Rama mengerjakan pekerjaannya di rumah, padahal pekerjaannya sedang banyak-banyaknya.
"Kayanya Ratu dugong ga suka deh sama Anggi " ucap Anggi lesu
"Ck, siapa lagi itu? " tanya Rama
"Calon mamah mertua " jawab Anggi
"Tidak usah di pikirkan, kau menikah denganku bukan dengannya " jawab Rama tanpa menoleh kepada Anggi karena sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Ishh tapi tetep aja kan, oh ya kalo udah nikah kita pindah rumah aja jangan serumah sama mertua ya " usul Anggi.
"Tidak bisa, aku ini anak satu-satunya penerus keluarga Wijaya, aku tidak bisa meninggalkan rumah ini " jawabnya datar membuat Anggi menghela nafas berat.
"Anggi juga anak satu-satunya penerus ibu peri" jawab Anggi lesu
"Aku ini pengusaha berbeda denganmu yang pengangguran " ledeknya lagi
"Lupa ya yang bikin Anggi jadi pengangguran siapa?" kesal Anggi
"Kau akan menikahi sang pewaris untuk apa masih harus lelah bekerja di sana " jawab Rama enteng
"Percuma jadi calon istri pewaris kalo isi dompet cuma uang warna satu lembar yang mukanya jutek, tetep aja merana " protes Anggi, mendengar ucapan Anggi Rama langsung terdiam sejenak dan kemudian mengeluarkan sesuatu dari dompetnya.
"Ini ambilah... " Rama memberikan satu buah atm kepada Anggi.
"Apa ini...? "
"Itu atm jangan kau bilang tidak tau karena selalu bermain di kebun " ledek Rama
"Tau lah... tapi buat apa ? "
"Pakailah untuk membeli sesuatu sesuai kebutuhanmu "jawab Rama sambil melanjutkan pekerjaanya
"Punya uang cash ngga, dua ratus ribu juga cukup buat ongkos sama beli kue balok buat mamah sama papah" Sambil memberikan kembali atmnya kepada Rama
"Kau ini bodoh atau apa, isi atm itu bahkan sampai ratusan juta dan kau meminta dua ratus ribu " ucap Rama heran. Karena mungkin jika gadis lain mungkin mereka akan merasa senang jika Rama memberikan salah satu atmnya.
"Wuaahh, beneran ? ini mah bisa buat beli kue balok sama gerobak nya sekalian " Anggi kagum dengan atm di tangannya.
"Sekalian penjualnya kau beli dan taruh di depan rumahmu agar kau tidak jauh kalau ingin membelinya"
"Ya jangan di beli dong penjualnya, kasian nanti anak sama istrinya nyariin" jawab Anggi tertawa
"Kau juga bisa mengurus biaya pernikahanmu nanti dengan uang itu, dan juga untuk memulai usaha ayahmu" Anggi mengangguk mengerti
"Bisa buat kuliah ga? " tanya Anggi
"Tentu saja, kau ingin kuliah? "
"Mau bangeettt.... " ucap Anggi sedikit merengek, membuat Rama tersenyum sedikit, hanya sedikit bahkan si anak kam-bing pun tidak menyadarinya.
"Aku akan mengurus semunya jika kau mau "
"Beneran...? " Anggi merasa bahagia karena keinginannya untuk kuliah bisa tercapai
"Tentu saja, tapi ada syaratnya? "Rama melihat ke arah Anggi
"Apa....? "
"Kau harus menuruti semua perkataanku " ucap Rama
"Okee pak bos " Anggi mengacungkan kedua jempolnya karena merasa bahagia hari ini dia mendapat rejeki nomplok. Rama hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Anggi.
****
Makan malam sudah siap kini Rama, Anggi tuan Wira dan juga nyonya Sarah sudah berkumpul di ruang makan, mereka sudah siap untuk makan malam.
"Ayo nak Timmy silahkan di coba " ucap tuan Wira
"I-ya tuan " jawab Anggi merasa gugup acara makan. malam seperti acara sidang saja menurutnya, karena dia tegang melihat wajah Ratu dugong yang tidak bersahabat.
"Kenapa calon mertua tua juga jadi ikutan manggil gue anak em-be sihh " gumam Anggi dalam hati
Rama yang mendengar papanya memanggil Anggi dengan sebutan Timmy hanya menahan senyum saja.
"Tidak apa-apa kan saya memanggil nak Timmy, karena kata Rama orang tua nak Timmy juga memanggil nak Timmy dengan sebutan itu sebagai panggilan sayang. Sebentar lagi kami juga akan menjadi orang tua nak Timmy." ucap tuan Wira tersenyum ramah.
Sedangkan Ratu dugong hanya diam saja. "Malam semuanya " ucap seseorang di sana, semua orang pun menengok ke arahnya. Ada sosok pria tampan tinggi berhidung mancung kulit putih dan tentunya sangat menawan di mata Anggi datang menghampiri mereka.
" David kamu baru pulang ? " tanya tuan Wira
"Iya om ada sedikit masalah tadi di perusahaan tapi sekarang sudah selesai " jawabnya
"Ayo David kita makan malam bersama " ajak Nyonya Sarah
"Hei siapa gadis cantik ini kau tidak akan mengenalkannya padaku Rama? " ucapnya sambil tersenyum
"Tidak.... " jawab Rama singkat
"Dia calon istrinya Rama David ,dan nak Timmy kenalkan ini David sepupu Rama " jawab Tuan Wira Anggi tersenyum dan menganggukan kepalanya.
"Wooww, ternyata pria galak ini akan menikah rupanya " ucap David
David pun kemudian duduk di pinggir nyonya Sarah dan bersebrangan dengan Anggi. Tatapan David yang terus mengarah ke arah Anggi di sadari oleh Rama sedangkan yang di tatap hanya anteng dengan makanannya.
"Berhenti menatap calon istriku....." ucap Rama dingin. Kemudian dia menatap kepada Anggi dan melihat Anggi makan sedikit belepotan di bibirnya, Rama sengaja membersihkan bibir Anggi dengan menggunakan serbetnya. Anggi langsung kaget dan. langsung mengambil serbetnya.
"Sini Kak biar sama aku aja..." ucap Anggi merasa malu dengan tingkah Rama yang menurut Anggi berlebihan. Apalagi mereka hanya pura-pura Anggi merasa tidak nyaman.
"Diamlah..... " ucap Rama kini mata mereka bertatapan dari arah dekat
Deg
"Anak onta jadi ngedadak keliatan ganteng sih, kalo di liat dari deket " gumam Anggi dalam hati
"Bulu matanya sangat lentik jika di lihat dari dekat, sangat lucu " ucap Rama dalam hati
"Astaga apa yang aku Pikirkan" Rama menyudahi mengelap bibir Anggi. David yang melihat interaksi mereka berdua tersenyum penuh arti. Mereka. melanjutkan makan malam mereka hingga selesai.
Setelah acara makan malam selesai Rama mengantarkan Anggi pulang. Kini mereka berdua sedang ada di dalam mobil.
"Kak.... " panggil nya sambil tertawa
"Kenapa kau tertawa? " tanya Rama
"Ga pa pa, ini mulut suka ngedadak kesemutan kalo manggil kakak " cengirnya Rama hanya menatapnya datar
"Kau mau bicara apa "
"Nanti turunin aku di depan mini market ya, aku mau belanja dulu mau beli sesuatu buat di rumah " Rama pun menganggukan kepalanya. Tak berselang lama Anggi dan Rama pun sampai di depan mini market itu.
"Kak Rama pulang duluan aja dari sini rumah aku deket kok "
"Baiklah.... besok malam aku akan menemui orang tua mu" ucap Rama
"Haahh.... cepet banget mau di halalin " jawab Anggi
"Tentu saja aku tidak ingin membuang waktu " jawab Rama
"Terserah dehh, aku duluan ya " Rama mengangguk. Anggi pun turun dari mobil dan masuk ke dalam mini market. Anggi pun langsung mengambil keranjang belanjaan dan membeli yang dia butuhkan untuk keperluan rumah dan juga untuk orang tuanya.
"Enak juga calon suami sama anak sultan duitnya banyak, ga pa pa judes juga yang penting nafkah lancar" gumamnya sambil tersenyum
"Hallo nona manis...... " ucap seseorang di sana
Anggi pun langsung terkejut saat melihat pria yang memanggilnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Viona Viona
sukses trus ya say bunga alika 😘
2022-08-20
0
Emy Budi
author aku deg degan ..siapa ya yg panggil anggi ..lanjutkan aja author
2022-07-16
0
Doni Saputra
pasti David yg mnggl
2022-06-25
1