Bab 4

"Hallo....."

"Hey anak kam-bing kembalikan ponselku " ucap Rama di sebrang sana

"Aiihh.....enak aja manggil Anggi yang cantik jelita anak kam-bing" sungut Anggi kesal

"Bukankah semua orang memanggilmu begitu bocah terbang " ledek Rama

"iishhhh....cuman orang-orang deket aja yang manggil aku kaya gitu om, om itu orang jauh jangan ikut-ikutan trend ya " balas Anggi

"Apa yang bocah ini bicarakan " gumam Rama dalam hati

"Besok aku tunggu di cafe X bawa ponselku, kalau tidak awas saja kau " ancam Rama

"Iya...iya bawel ihh, niat Anggi juga baik mau di kembaliin syukur-syukur om lupa lumayan dapet hp bagus gretongan " ucap Anggi sambil tertawa membuat Rama kesal. Rama bukan tidak bisa membeli ponsel lagi puluhan ponsel itu bisa Rama beli kapan saja bahkan ponsel yang sekarang dia pakai baru saja dia beli, namun di ponsel itu begitu banyak foto-foto Sabira yang ia ambil diam-diam. Rama tidak rela kehilangan ponselnya. Makanya dia ingin ponselnya kembali padanya.

"Aku akan memberimu hadiah jika kau mengembalikan ponselku " ucap Rama ,mendengar hadiah membuat Anggi sangat girang.

"Okee kalo gitu "

"Baiklah..." Rama pun menutup telponnya

"Asiikk...dapet hadiah" ucap Anggi girang

****

Siang ini Rama dan Anggi sepakat bertemu di cafe X, Rama sudah duluan berada di sana sedang duduk menunggu timmy si anak kam-bing,tidak lupa dia membawa hadiah yang ia janjikan kepada bocah itu.

Rama tersenyum melihat hadiah yang akan dia berikan kepada anak kam-bing itu.

Setelah menunggu beberapa lama akhirnya keponakan inspektur ladooshing itu sampai juga.

"Kau terlambat lima belas menit, benar-benar tidak profesional"

"Maaf ya om judes, tadi di jalan macet padahal Anggi udah naik ojek loh, si emangnya juga tadi udah ngebut ya karna takdir Anggi nyampenya telat mau gimana lagi karna suratan hidup itu ga bisa di ubah " ucap bocah terbang itu panjang lebar.

"Astaga...." Rama memijat kepalanya yang mendadak pusing mendengar ocehan gadis remaja di depannya. Rama memanggil pelayan cafe untuk mengisi minumannya yang sudah habis karna terlalu lama menunggu Anggi.

"Ada yang saya bantu tuan ? tanya pelayan itu ramah

"Buatkan aku minuman yang tadi " ucap Rama

"Nona anda mau pesan apa ?" tanya pelayan itu

"Berikan saja dia jus ilalang dan rumput crispy bocah ini pasti sangat menyukainya " ucap Rama dengan senyum meledek

"Gue pengen bejek tuh mulut terus gue jadiin gorengan " gumam Anggi

"Aku mendengar ucapanmu bocah " Anggi hanya.mendelik

" jangan dengerin dia ya mba maklum dia baru balik dari negri avatar api abis ngelawan raja api terus kalah makanya omongannya aneh " balas Anggi

Rama hanya menatapnya dengan pandangan datar , namun hatinya mengumpat. Berani-beraninya bocah ini padanya.

"Mana ponselku....?"

"Bentar om, Anggi haus mau minum dulu"

Rama berdecak "kau banyak mengulur waktu, kau tau waktuku sangat berharga aku bukan pengangguran sepertimu"

"Dihhh, kena banget ngomongnya emang status Anggi sekarang pengangguran " ucapnya lemah, sebenarnya Anggi masih berharap bisa kuliah dan mengemban pendidikan yang lebih tinggi namun apa mau dikata. Impian Anggi seperti apa dan jalan hidup yang ia jalani seperti apa benar-benar tidak sejalan .

"Kenapa bocah ini jadi terlihat sedih " ucap Rama dalam hati, kenapa juga aku harus peduli pada anak kam-bing ini

Pesanan mereka pun datang, Anggi langsung meminum jus pesanannya karna dia merasa haus. Meliahat cara Anggi minum tidak seperti kebanyakan perempuan yang Rama temui yang selalu bersikap anggun di depannya.

"Sebagai perempuan apa kau tidak bisa bersikap anggun ?"

"Engga..." ucap Anggi cuek

"Sama sekali tidak ada manis-manisnya jadi perempuan " ucap Rama

"Maaf ya om Anggi bukan mata air pegunungan yang ada manis-manisnya gitu " ucapnya tersenyum

Rama hanya menggelengkan kepalanya "kau sudah minumkan,cepat berikan ponselku "

"Tapi bayarin ya ini minumannya " pinta Anggi

"Iya, cepatlah bocah" ucap Rama tidak sabar

"Nihhhh...." Anggi menyerahkan ponsel itu kepada Rama. Rama langsung mengambil ponselnya dan melihat walpaper di ponsel itu dengan tersenyum.

"Dasar bucin " ledek Anggi

"Kau anak kecil belum mengerti masalah cinta "

"Jangan panggil a......"

"Stop....hentikan aku tidak ingin mendengarnya " potong Rama

Anggi tertawa melihat respon dari Rama yang terlihat lucu.

"Hentikan tawamu anak kam-bing" ketus Rama

Huhhhh....

"Sudah lah aku pulang saja, dan ini hadiah mu ambilah" Rama memberikan sebuah kado kepada Anggi

"Makasih om " Anggi menerima kado itu dengan tersenyum senang

"Jangan panggil aku om kau bukan keponakanku " ucapnya ketus namun Anggi tidak peduli dia hanya menerima kadonya

"Jangan lupa bayarin minuman nya ya " Rama membuka dompetnya dan mengeluarkan beberapa lembar uang merah

"Ambilah...."

"kembaliannya ?"

"Ambil saja "

"Wihhh orang kaya mah beda ya, alhammdulillah lumayan buat beli kuota " ucapnya cengengesan Rama hanya memutar bola matanya malas.

Rama pun pergi meninggalkan Anggi sendiri di cafe itu, karna mendapat uang Anggi memesan makanan lagi kebetulan dia sedang lapar.

Setelah kenyang dia memutuskan untuk pulang tak lupa ia membawa kado dari Rama dengan senangnya.

Setelah istirahat dan mandi Anggi membuka kadonya dengan semangat apalagi mengingat Rama adalah orang kaya dia pasti memberikan kado yang mahal. Rama juga sangat royal kepadanya pasti hadiahnya sangat keren pikir Anggi.

Namun saat Anggi membuka kadonya dia terkejut karna yang keluar dari kotak kadonya adalah boneka anak kam-bing yang menyembul keluar dengan mengeluarkan suara persis di filmnya tak lupa empeng yang menempel di mulutnya membuat Anggi kaget sekaligus kesal dengan hadiah yang di berikan Rama .

Kemudian dia mengambil kertas yang ada tulisannya di sana dan langsung membacanya

(Berterima kasihlah karna aku sudah membantumu untuk bertemu dengan saudaramu )

"Dasaarrrrr buciinnn nyebeliiiinnnnn........"

Di rumahnya Rama tertawa sendiri

"Si timmy sekarang pasti sudah bertemu saudaranya"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***