Cinta Abang Kurir
“Permisi...paket...” teriak seorang kurir pengantar barang tepat di depan pagar sebuah kos-kosan perempuan.
Kos-kosan tersebut tampak sepi. Semua pintu yang berjajar tampak tertutup.
“Ini yang mana satu kamar pemilik paket?”
Kurir itu membaca nama yang tertera di paket tersebut. “Keyla. Ah, pake acara COD lagi. Kalau udah lunas bisa titip tetangga.”
“Permisi...Nona Keyla...paket...” teriak si kurir lagi sambil celingak celinguk melihat pintu-pintu kos yang masih tertutup dari atas motor matic nya.
Tak lama seorang wanita berusia kurang lebih 30 tahun keluar dari salah satu kamar kos dengan berpakaian rapi dan sudah menyandang tas seperti hendak pergi keluar.
“Cari siapa, Mas?” tanya wanita itu saat akan keluar dari pagar kosannya.
“Ini, Mba. Saya mau anterin paket atas nama Mba Keyla. Apa Mba kenal sama Mba Keyla?” jawab kurir berbadan tinggi itu.
“Paket? Mas ini kurir, ya?” tanya wanita itu lagi sambil memperhatikan pria di depannya dari atas sampai bawah.
Dih, biasa aja kali Mba, lihatnya. Kayak nggak pernah lihat orang ganteng aja. Batin si kurir.
“Iya, Mba. Saya kurir, mau anterin paket atas nama Mba Keyla. Mba tau Mba Keyla?” tanya kurir dengan berusaha ramah.
“Oh, Keyla. Penghuni baru kos ini, ya?”
Ya mana saya tau. Memang saya petugas sensus?! Gerutu kurir dalam hati.
Wanita itu lalu menunjuk pintu kamar orang yang dicari. “Keyla kamarnya yang itu, Mas. Yang pintunya ada cat putihnya dikit. Mas kesana aja, gedor kamarnya. Dia biasa bangun siang. Kalau gak digedor, Mas bisa karatan nungguin dia disini.”
“Memangnya boleh masuk kesana ya, Mba?”
“Kalau masuk ke kamarnya ya nggak boleh lah. Disini aturannya ketat, Mas. Mas bisa diarak warga keliling kompleks nanti kalau berduaan sama penghuni kos di kamar. Kalo gedor pintu kamarnya aja gak masalah.”
“Oh, gitu. Oke, Mba. Terimakasih infonya. Kalau gitu saya coba gedor dulu. Kebetulan ini paketnya COD, belum dibayar, jadi harus saya antar langsung ke yang punya.”
“Iya, gedor aja gih sana! Semoga si Keyla cepet buka pintunya.”
Wanita itu pun pergi meninggalkan kurir itu dengan paket di tangannya.
Kurir itu membuka helmnya lalu meletakkan helmnya di atas motor. Setelah itu ia masuk ke dalam pagar dan mengetuk pintu yang ditunjuk wanita tadi.
Tok tok tok.
“Permisi...Paket....”
Dari dalam kamar tampak seorang gadis sedang mondar mandir menggigit ujung jari jempolnya sambil memegang handphone. Wajah gadis itu terlihat sedang rungsing memikirkan suatu hal.
Mendengar ada yang mengetuk pintu, gadis itu tersentak dan terkejut. Gadis itu adalah Keyla Andriani. Bertubuh langsing, berkulit putih, rambut hitam panjang dengan potongan segi. Wajahnya sangat cantik dengan bulu mata yang lentik dan bibir merah jambu. Gadis itu mengintip dari balik jendela siapa yang datang mengetuk pintu kamarnya.
Keyla tertegun melihat seorang pria bertubuh tinggi dan berwajah tampan tepat di depan pintu kamarnya. Pria yang memakai celana jeans hitam dan jacket hoodie hitam itu tampak sedang memegang sebuah paket.
Apa dia kurir pengantar barang?
Keyla terdiam sejenak. Ia kembali melihat handphone-nya sekejap.
Lumayan juga pria di depan. Sepertinya aku punya ide agar bisa terhindar dari perjodohan ini.
Entah apa rencana yang ada di kepalanya sekarang, tiba-tiba ia bersembunyi di balik pintu kamarnya.
“Permisi...Mba Keyla...Paket...” panggil kurir itu lagi sambil mengetuk pintu.
“Iya, masuk aja. Pintunya nggak dikunci,” sahut Keyla dari dalam kamar.
Eh, apa-apaan suruh masuk segala? Bisa digrebek warga nanti. Batin si kurir.
“Maaf Mba, bisa keluar sebentar? Saya cuma mau mengantarkan paket saja, Mba. Kebetulan ini paketnya harus dibayar juga,” kata si kurir lagi.
“Aduh...Mas, tolong, kaki saya sakit. Nggak bisa jalan, Mas. Masuk aja sebentar, nanti saya bayar.”
Keyla tetap kekeuh merayu kurir agar mau masuk ke kamarnya.
Pria itu melihat jam tangannya. Mengantarkan satu paket saja sudah menyita waktunya selama ini. Belum lagi dengan paket-paket yang lain. Akhirnya pria itu luluh juga. Ia berniat memberikan paket, menerima uangnya, lalu pergi dari tempat itu secepat mungkin.
“Baik, Mba. Saya ijin masuk, ya.”
Pria itu memegang gagang pintu lalu membuka pintu dengan perlahan. Pintu itu memang tidak dikunci. Ia membuka pintu lebih lebar dan melihat ke dalam kamar yang bernuansa serba pink itu.
Loh, kok sepi?
“Mba Keyla...Hallo....” panggil pria itu dari depan pintu. Dia tidak tau saja Keyla sedang susah payah bersembunyi dibalik pintu yang ia buka.
“Kemana perginya? Tadi ada suaranya kok nyaut dari dalam. Nggak mungkin itu suara se*tan. Pagi-pagi begini mana ada se*tan.”
Dih, sembarangan! Masa aku dikatain se*tan, sih. Gerutu Keyla dalam hati.
Pria itu masuk selangkah ke dalam. Ia melihat ada kamar mandi di dalam yang pintunya tertutup. Tiba-tiba dia teringat tadi Keyla mengatakan bahwa kakinya sakit.
“Apa jangan-jangan dia jatuh di kamar mandi? Tadi dia bilang kakinya sakit. Aku harus cek, nih.”
Karena khawatir, pria itu segera masuk berniat mengetuk pintu kamar mandi. Tapi tak lama dia terkejut saat bunyi suara pintu ditutup dari belakang.
Braakkkk.
Keyla dengan cepat menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Pria itu terkejut lalu berbalik. Lagi-lagi pria itu terkejut melihat gadis berparas cantik memakai dress di depannya. Sungguh pemandangan yang menyejukkan mata.
Keyla juga sempat terkejut. Ia tak menyangka, pria ini ternyata sangat tampan. Sepertinya dia memang tidak salah berniat menjebak pria di depannya.
“Maaf, kenapa pintunya ditutup? Anda yang bernama Keyla? Ini paket anda, tolong bayar uangnya. Setelah itu saya akan pergi,” kata pria itu sambil memberikan paket yang ada di tangannya.
Keyla dengan cepat mengambil paket itu lalu membuangnya sembarangan.
“Aku tidak butuh paketnya. Aku butuh kamu.”
Hah?
Belum sempat pria itu berbicara, Keyla tiba-tiba mendorong pria tersebut dengan sangat kuat. Karena tidak mengira akan mendapat serangan mendadak, pria itu langsung jatuh ke atas ranjang dengan Keyla di atasnya. Tidak hanya itu saja, Keyla pun dengan cepat bangkit dan duduk di atas perut pria itu.
“Hei, apa yang kamu lakukan? Apa kamu gila? Kita bisa dituduh berbuat yang macam-macam kalau seperti ini,” hardik pria tersebut.
“Baguslah. Memang itu yang ku tunggu,” jawab Keyla acuh.
“Menyingkir atau aku akan berbuat kasar padamu!” ancam pria tadi dengan serius.
“Tidak! Kamu harus bantu aku dulu,” bantah Keyla sambil bergerak di atas perut pria itu sehingga membuat pria itu merasa panas dingin karena ada yang bergejolak dibawah sana.
“Ya Tuhan, mimpi apa aku semalam sampai harus mengantar paket pembawa petaka itu padamu?! Berhentilah bergerak. Aku tidak mau keperja*kaanku hilang olehmu!” bentak pria tersebut yang sudah kewalahan menahan dirinya.
“Dih, apa hubungannya? Aku hanya minta kamu menolongku,” pinta Keyla lagi sambil tetap bergerak.
Oh, Tuhan...Yang benar saja. Apa aku harus merelakan per*jakaku hanya karena mengantar paket si*al pembawa petaka itu? Keluhnya dalam hati.
Tak lama terdengar suara-suara dari depan pintu kamar. Keyla mengenal suara itu. Itu suara orang tuanya. Tiba-tiba Keyla langsung berusaha menarik jaket pria tadi dan membuka kaos polosnya juga sehingga terpampanglah perut sixpack yang atletis itu. Tentu saja itu tidak mudah Keyla lakukan. Ia terpaksa menggelitik pria itu sampai akhirnya ia berhasil melakukan apa yang ia rencanakan.
Tak sampai disitu, Keyla juga menarik paksa kancing depan dress bagian atas yang ia pakai sehingga dadanya terlihat dengan jelas di mata sang pria.
Glekkk.
Pria itu menelan salivanya dengan susah payah. Entah apa dosa yang dia lakukan sampai harus disuguhi hal yang menggoda seperti itu di depan matanya.
“Key...Keyla...” terdengar suara seorang wanita paruh baya memanggil namanya sambil mengetuk pintu.
Sementara itu di dalam kamar, pria itu berusaha kabur dari Keyla. Sayangnya Keyla malah menggelitik lagi pria itu sehingga ia kesusahan lari dari Keyla yang masih berada di atas tubuhnya.
Mendengar ada suara pria dari dalam, orang tua Keyla jadi curiga. “Keyla...buka pintunya! Suara siapa itu di dalam?”
Kebetulan ibu pemilik kos lewat dan bertanya apa keperluan orang tua Keyla datang kesana. Ibu kos pun dapat mendengar suara pria di dalam. Padahal itu kos khusus perempuan saja.
Akhirnya ayah Keyla mau tak mau terpaksa mendobrak pintu itu atas persetujuan ibu kos.
Braakkkk.
Pintu terbuka. Pemandangan yang pertama kali terlihat adalah di atas ranjang ada Keyla berada dibawah seorang pria sambil mengalungkan tangannya pada leher pria yang tak berbaju itu.
“Keyla, apa yang kamu lakukan?”
Bersambung...
***
Hai semua 🤗 Selamat membaca novel baruku.
Jangan lupa like, comment dan vote ya. Thank you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Rika Khoiriyah
main tidur²an🙈🙈
2023-03-19
0
Rika Khoiriyah
hadeh agresif banget sih Key🙈🙈
2023-03-19
0
Rika Khoiriyah
sabar mas kurir, sensi amat🙈🙈
2023-03-19
0