“Keyla....buka pintunya! Suara siapa itu di dalam?”
Keyla dan pria itu melihat ke arah pintu saat suara dari ibunya Keyla berteriak lebih keras memaksa agar Keyla membuka pintu itu.
Saat Keyla sedang lengah, pria itu dengan cepat berusaha kabur dari Keyla. Ia membalikkan badannya sehingga saat ini Keyla lah yang berada di bawahnya.
“Dengar ya, Nona. Aku tidak peduli kamu ada masalah apa. Yang jelas aku tidak mau terlibat apapun,” ketus pria itu.
Baru saja ia hendak bangkit, tapi Keyla malah mengalungkan tangannya ke leher pria itu dan melingkarkan kedua kakinya ke pinggang sang pria sehingga pria itu susah bergerak.
Dan di saat itu juga, brakkk! Pintu kamar didobrak paksa dari luar.
“Keyla, apa yang kamu lakukan?” tanya ibu dari Kayla dengan mata melotot yang hampir keluar karena melihat anak gadisnya berada dalam posisi seperti itu.
Bukan hanya ibunya saja yang terkejut. Ayahnya dan juga ibu pemilik kos juga tak kalah terkejut dibuatnya.
“Apa-apaan kalian ini? Mau berbuat mesum di kos milik saya?” tuduh ibu kos.
Akh, si*al! Kenapa jadi begini?! Batin si kurir.
Dia pun segera bangkit dari ranjang itu dan memakai kaos beserta jaketnya. Sementara Keyla juga ikut-ikutan mengancingi dress bagian atasnya, lalu merapikan rambutnya yang berantakan dengan tangannya.
“Keyla, sini kamu!” Keyla ditarik kasar oleh ibunya agar lebih mendekat.
“Ngapain kamu sama laki-laki ini berduaan di dalam kamar kos kamu? Apa yang kalian lakukan? Jawab!” bentak ibunya.
“Maaf, Ma,” ucap Keyla pelan nyaris tak terdengar.
“Apa? Maaf? Jadi kalian benar sudah melakukannya?” tanya ibunya yang semakin emosi.
Keyla pun mengangguk pelan. Melihat Keyla mengangguk, pria tadi malah menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia tidak mau dituduh macam-macam.
“Tunggu, tunggu, maksud Tante melakukan apa? Kami nggak melakukan apa-apa,” sanggah pria itu.
“Tante, tante, sejak kapan saya nikah sama Om kamu? Kamu sudah berbuat tidak senonoh sama Keyla tapi tidak mau mengaku, ya,” hardik ibunya Keyla.
“Sumpah, Nyonya. Saya nggak melakukan apa-apa. Ini ada kesalahpahaman. Hei, Keyla, jelaskan sama mereka kita nggak berbuat apa-apa,” desak pria itu dengan wajah panik.
“Tapi...kan kita memang sudah melakukannya,” ucap Keyla dengan wajah menunduk.
“Apa? Laki-laki kurang ajar!”
Bugh!
Sebuah pukulan dari ayah Keyla mendarat mulus di pipi kiri sang kurir yang menjadi korban dari Keyla. Mata Keyla melebar, tangannya spontan menutup mulutnya. Dia tak menyangka ayahnya akan memukuli pria itu.
Saat ayahnya hendak memukuli pria itu, Keyla dengan cepat menghadang ayahnya. Ia merentangkan tangannya tepat di antara sang ayah dan pria tersebut.
“Papa, cukup! Keyla mohon jangan pukul dia lagi,” Keyla memohon dengan wajah memelas.
“Minggir kamu! Papa mau kasih pelajaran sama pria breng*sek ini. Kamu juga mau-mau saja berhubungan sama laki-laki miskin seperti dia. Sudah bagus Papa jodohin kamu sama Hendry yang sepadan sama kita, ini kamu malah pilih laki-laki ini. Apa bagusnya dia dibanding Hendry?” omel ayahnya panjang lebar.
Pria yang disebut miskin itu mendengus kasar. Kalau tidak ingat ayahnya Keyla sudah berumur, mungkin sudah dari tadi dia membalas pukulannya. Tapi walaupun miskin, dia masih punya sopan santun yang tinggi. Dia tak ingin bersikap kurang ajar dengan orang yang lebih tua.
“Tapi Pa, Keyla cinta sama dia. Lagian Keyla juga udah gitu-gituan barusan sama dia,” jawab Keyla tanpa pikir panjang.
“Heh, Key, kamu apaan, sih? Kita ketemu aja barusan. Cinta darimana? Gitu-gituan gimana maksudnya?” Pria itu nyaris frustasi dibuat Keyla.
“Kalian kalau mau berbuat mesum jangan di kontrakan saya! Bisa ikutan apes saya nanti. Mba Keyla, maaf saya nggak bisa terima Mba lagi tinggal disini. Sekarang juga kemasi barang Mba, keluar dari sini!” usir pemilik kos.
“Sekarang?” ulang Keyla. “Tapi......”
“Permisi,” ucap seorang pria yang usianya kurang lebih sama dengan ayah Keyla. Pria itu tiba-tiba datang dengan beberapa warga lainnya.
“Loh, Pak RT? Ada apa datang kemari, Pak?” tanya pemilik kos dengan raut wajah terkejut.
Rupanya keributan di kos itu didengar oleh warga lain, lalu warga itu melapor kepada RT setempat.
“Maaf, saya kesini karena mendengar laporan warga kalau disini sudah terjadi tindakan asusila. Apa benar begitu, Bu?” tanya Pak RT langsung ke intinya.
Panjang nih urusan kalau udah ada RT. Ni gara-gara paket 200 ribu jadi panjang ni urusannya. Gumam si kurir dalam hati.
Duh, kok jadi begini, sih? Aku kan padahal cuma mau pura-pura depan Papa sama Mama aja. Kenapa jadi melebar kemana-mana? Keyla tampak ketakutan. Ia tak berani mengangkat wajahnya.
Ibu pemilik kos bingung harus menjawab apa. Satu sisi dia tidak ingin nama kos-kosannya jadi buruk di mata warga. Tapi di sisi lain dia juga tidak bisa membenarkan perbuatan Keyla dan pria yang disangka kekasih Keyla itu.
“Be-benar, Pak RT,” jawab pemilik kos dengan berat hati.
“Wah, gak bisa dibiarkan ni Pak RT. Kita arak keliling kompleks aja gimana? Biar mereka tau rasa, Pak RT!” seru salah seorang warga yang sengaja memercik api kemarahan warga.
“Betul, Pak RT!”
“Setuju. Kita arak aja!”
Wajah Keyla mendadak pucat. Ia mendekat ke ayahnya seolah minta tolong agar terlepas dari amukan warga. Tapi ayahnya justru bersikap acuh karena masih kesal padanya, apalagi ibunya itu yang hanya ibu tiri. Tak ada sama sekali niat untuk membantu Keyla. Sementara warga semakin ramai berdatangan.
“Tenang dulu, tenang! Sabar!” kata Pak RT yang kewalahan menghadapi warga.
Pria itu lalu menatap bergantian ke arah Keyla dan si kurir.
“Maaf, nama Mba siapa?” tunjuk Pak RT pada yang perempuan.
“Ke-Keyla, Pak,” jawab Keyla dengan gugup.
“Kalau Mas?”
Pria itu diam sejenak menghela nafas panjang. “Saya Shaka,” jawabnya singkat.
“Baik, kalau begitu ada dua pilihan untuk Mas Shaka dan Mba Keyla. Pertama, kalian harus menikah saat ini juga disaksikan warga yang lain lalu pindah dari tempat ini. Atau yang kedua, dengan berat hati kalau kalian menolak pilihan pertama, maka terpaksa kalian kami arak tanpa menggunakan sehelai benangpun,” jelas Pak RT.
“Apa? Menikah? Diarak? Apa tidak ada pilihan lain, Pak? Saya tidak mencintai wanita ini,” bantah kurir yang ternyata bernama Shaka itu.
“Tidak cinta tapi berbuat mesum! Arak aja udah, Pak!” sahut salah seorang warga.
“Betul, arak aja!”
“Ya, Pak. Arak aja!”
“Tenang dulu, tenang! Kita tidak boleh gegabah. Mas Shaka, ini bukan masalah cinta atau tidak. Kalian sudah berbuat asusila. Kalian harus tanggung jawab!” kata Pak RT.
“Asusila apa, Pak? Ya Tuhan...” Shaka tampak frustasi lalu memijit keningnya yang mendadak pusing dengan keadaan itu.
“Key, please. Aku mohon. Bilang ke mereka kita nggak ngapa-ngapain. Please, Key,” pinta Shaka pada Keyla.
Keyla sebenarnya tak sampai hati pada Shaka. Apalagi mereka sampai harus menikah. Tapi Keyla juga tidak ingin dibawa pulang oleh orang tuanya. Ia melihat orang tuanya sekilas, lalu melirik ke arah Shaka.
“Maaf...tapi...semua memang sudah terjadi,” ucap Keyla sembari menundukkan wajahnya.
Maaf, Shaka. Aku terpaksa bilang begini. Aku nggak mau dijodohkan sama orang tua aku. Setelah kita dinikahkan, kita akan cerai secepatnya lalu menjalani hidup kita masing-masing. Batin Keyla.
Dengan perkataan Keyla barusan, Shaka tak dapat mengelak lagi. Daripada diarak oleh warga, mau tak mau dia terpaksa menikahi gadis yang baru saja ia temui beberapa menit ini. Tapi dalam hatinya mendendam, ia ingin membalas perbuatan Keyla karena sudah menjebaknya.
Awas kamu, Keyla! Lihat nanti pembalasanku!
***
“SAH!”
Suara pengesahan dari para saksi dan warga yang hadir menjadi saksi pernikahan Shaka dan Keyla yang terpaksa dilakukan saat itu juga. Dengan mas kawin uang tunai sebesar seratus ribu rupiah, Keyla telah resmi menjadi istri dari Shaka.
Saat Keyla disuruh mencium tangan Shaka sebagai tanda penghormatan kepada suaminya, Shaka sempat berbisik,” Tunggu tanggal mainnya. Aku pasti akan membalas perbuatanmu ini.”
Keyla mendongak menatap sang suami. Bukannya takut akan ancaman dari suaminya itu, ia malah terkesima akan ketampanan pria di depannya.
“Ternyata kamu tampan juga,” ucap Keyla dengan polos yang membuat Shaka melonjak kaget.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Devi Handayani
sepertinya saya mulai penasaran dengan cerita anda thor😅😅😅
ayo lanjuttt😍😍😍
2023-05-08
0
Rika Khoiriyah
🙈🙈🙈🤭🤭🤭🤭
2023-03-19
0
Rika Khoiriyah
sabar Mak sabar🤭🤭🤭
2023-03-19
0