Di salah satu restoran mewah tampak seorang pria menggunakan setelan jas dengan sangat rapi sedang duduk menunggu seseorang. Di belakangnya ada seorang pria lagi yang berdiri mendampinginya. Pria tersebut adalah Hendry dan yang dibelakangnya tak lain adalah asistennya, Juan.
Hari itu Hendry sudah ada janji untuk bertemu dengan ibu tiri Keyla. Ia baru kemarin mendengar kabar kalau Keyla sudah dinikahkan dengan pria lain. Hal itu tentu saja membuatnya murka, karena seharusnya yang menikah dengan Keyla adalah dirinya, bukan pria lain yang tidak jelas asal usulnya.
Hendry sampai saat ini tidak habis pikir mengapa Keyla menolak untuk menikah dengannya. Padahal pria yang berumur 32 tahun itu adalah seorang pengusaha sukses, tampan, bertubuh proporsional bahkan memiliki kekuasaan besar. Hampir semua wanita tergila-gila untuk menjadi kekasihnya, tapi tidak dengan Keyla. Keyla bahkan rela lari dari rumah hanya karena menghindari perjodohannya.
Tak lama yang ditunggu pun datang. Wanita paruh baya yang tampak berkelas itu langsung menghampiri Hendry dan duduk berhadapan dengannya.
“Bagaimana kabarmu, Hendry? Sudah cukup lama kita tidak bertemu langsung,” sapa wanita itu.
“Kabarku cukup buruk saat mendengar Keyla menikah dengan pria lain selain aku, Tante,” jawab Hendry dengan menahan emosinya.
“Itu semua di luar dugaan, Tante. Kamu pikir Tante senang melihat Keyla menikah dengan pria miskin seperti itu? Waktu itu keadaannya tidak tepat. Tante sudah cerita sama kamu waktu di telfon, Keyla digerebek warga.”
“Tapi kenapa Tante tidak mengajak Keyla pulang? Pernikahan mereka tidak masuk akal. Aku khawatir ini hanya akal-akalan Keyla saja supaya dia tidak menikah denganku,” kata Hendry dengan gusar.
“Tante terbawa emosi saat itu. Tante juga malu karena perbuatan Keyla. Makanya waktu itu kami meninggalkan Keyla disana.”
“Jadi Keyla masih tinggal di kos lamanya?” tanya Hendry.
“Itu Tante kurang tau. Tante belum berkomunikasi dengan Keyla lagi setelah kejadian kemarin,” jawab ibu Keyla lagi.
Hendry tampak mendengus. Ia tak mau Keyla tinggal bersama dengan pria yang menikah dengannya saat ini. Ia harus mencari Keyla secepatnya.
“Aku akan kerahkan orang-orangku mencari Keyla,” kata Hendry.
“Dia itu keras kepala. Belum tentu dia mau pulang ke rumah meskipun kamu menjemputnya,” sanggah wanita itu lagi.
“Tante Monica, jangan khawatir! Aku bukan tipe orang yang bisa bersabar terlalu lama. Jika dia tidak mau pulang dengan sukarela, aku akan pakai cara lain untuk membuatnya pulang ke rumah,” ucap Hendry dengan senyum smirknya.
“Kamu jangan bertindak gegabah! Bagaimanapun Om Andreas mu sangat menyayanginya. Dia tidak akan rela putri semata wayangnya disakiti,” kata ibu Keyla yang bernama Monica itu.
“Tumben Tante peduli pada anak tiri, Tante,” sindir Hendry. Hendry tau betul bahwa bagaimana Monica memperlakukan Keyla.
“Aku tidak peduli padanya. Aku hanya peduli pada perusahaan suamiku. Jangan lupa janjimu! Kalau kamu sudah berhasil mendapatkan Keyla, maka perusahaan suamiku akan mendapat proyek yang banyak dari perusahaanmu,” kata Monica tanpa ada yang ditutup-tutupi.
“Aku tidak pernah melupakan janjiku, calon ibu mertua,” ucap Hendry dengan angkuh.
“Bagus. Dan satu lagi. Keyla pernah bilang, dia tidak suka dengan kamu karena kamu suka berganti-ganti wanita setiap saat. Jadi kalau kamu mau mengambil hatinya, singkirkan wanita-wanita itu dari hadapanmu!”
“Aku bahkan tidak peduli pada mereka. Mereka hanya memuaskanku saja, tidak lebih. Beda dengan Keyla. Aku ingin menjadikan dia istriku dan ibu dari anak-anakku kelak.”
Sebenarnya Monica merasa jijik mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Hendry barusan. Ia mengerti mengapa Keyla tidak menyukai pria di depannya ini. Tapi dia juga sangat membutuhkan Hendry demi kemajuan perusahaan suaminya. Dia tak mau perusahaan suaminya bangkrut lalu mereka jatuh miskin. Sebab itu dia rela mengorbankan Keyla untuk menjadi istri Hendry.
“Terserah kamu saja. Ingat, jangan sakiti Keyla saat kamu mengajaknya pulang! Tante harus pergi sekarang. Tante tidak mau ada yang melihat kita,” kata Monica lalu berdiri dari duduknya.
“Tante tidak makan dulu?” tanya Hendry berbasa-basi.
“Tidak. Terimakasih. Tante pulang dulu.”
Setelah itu Monica pun melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Hendry. Saat hendak keluar dari restoran, Monica sempat berpapasan pada seorang wanita bergaun merah yang begitu ketat di tubuhnya.
Monica memperhatikan wanita itu sebentar. Dan benar saja dugaannya. Wanita yang ia lihat menghampiri Hendry bahkan langsung duduk di pangkuannya tanpa rasa malu. Hendry pun bukannya menolak malah senang menyambut kedatangan wanita itu.
“Dasar cassanova! Bagaimana tidak Keyla jijik padanya!” ucap Monica lalu pergi meninggalkan restoran tersebut.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
abdan syakura
Heh Tan...
udah tau kelakuan Hendry kekgitu..
masih....waras gk Tan?
2023-06-12
1
Sulaiman Efendy
SEMOGA SHAKA BISA LINDUNGI KEY,, SHAKA INI KYKNYA BKN PRIA BIASA..
2023-01-18
0
Nanda Lelo
sering bercocok tanam d lahan sengketa nih Hendry,,
pantesan Keyla mati Matian nolak kamu
2022-10-12
0