“Selamat ya, Mas Shaka. Semoga pernikahan kalian langgeng selalu,” kata Pak RT memberi ucapan selamat pada Shaka setelah pria itu resmi menjadi suami Keyla.
“Nggak usah kasih selamat segala, Pak. Saya udah bilang saya nggak cinta sama Keyla. Ini nikah juga karena terpaksa biar nggak diarak warga,” ketus Shaka.
“Tapi kan kalian sudah resmi menikah dan sah di mata agama maupun negara. Bahkan orang tua Mba Keyla juga sudah hadir. Tidak ada salahnya coba jalani dulu, Mas. Jangan sia-siakan wanita yang sudah sah menjadi istri Mas sekarang. Sebagai suami, saya doakan Mas bisa membimbing Mba Keyla lebih baik lagi,” kata Pak RT lalu menepuk pundak Shaka dan pergi meninggalkan tempat itu.
Warga lain yang tadi hadir juga tampak meninggalkan tempat itu satu per satu.
Gimana bisa membimbing, suka aja nggak sama perempuan itu. Aku nggak habis pikir. Bisa-bisanya dia menjebak aku demi menyelamatkan dirinya sendiri. Gumam Shaka sambil menatap penuh dendam pada Keyla.
Shaka lalu melihat Keyla ditarik kasar keluar ruangan oleh ibunya, diikuti oleh ayahnya di belakang. Karena jarak mereka tidak terlalu jauh, Shaka masih bisa mendengar Keyla dimarahi habis-habisan oleh ibunya.
“Kamu benar-benar bikin malu keluarga! Susah-susah saya urus kamu sejak ibu kandung kamu meninggal, lalu ini balasan kamu pada saya dan Papa kamu?!” bentak ibu tirinya.
“Key...Key minta maaf, Ma, Pa. Key kan udah bilang kalau Key nggak mau dijodohkan sama Hendry,” jawab Keyla pelan sambil terus menunduk. Ia tak berani melihat wajah wanita di depannya itu.
“Apa kurangnya Hendry? Dia pengusaha sukses, tampan, mandiri. Lagipula Papa kamu sudah janji sama Papanya Hendry agar kalian dijodohkan. Dengan begitu Papanya Hendry akan memberikan banyak proyek buat perusahaan Papamu. Kamu tau kan perusahaan Papamu sekarang bagaimana keadaannya? Sudah sepi proyek, nyaris bangkrut,” jelasnya dengan berapi-api.
“Apa Mama tega menukar Keyla dengan proyek, Ma? Hendry itu suka main perempuan. Keyla nggak bisa hidup sama laki-laki seperti dia,” bantah Keyla yang kini menatap ibunya.
“Dia begitu karena belum nikah. Kalau sudah nikah, dia pasti berubah.”
“Nggak, Ma. Key nggak mau. Key nggak sudi nikah sama Hendry apapun alasannya.”
“Kamu tu anak tidak tau diuntung! Tidak tau diri, sama seperti ibu kamu dulu!”
“Cukup, Ma! Key nggak suka Mama bawa-bawa nama almarhum ibu.” Keyla merasa tak suka saat ibu tirinya itu mulai menghina ibu kandungnya yang sudah meninggal saat ia berusia 7 tahun.
“Kenapa? Kalian memang sama-sama tidak tau diri. Tidak ibu, tidak anak, tidak tau balas budi. Apa salahnya tinggal menurut saja apa kata saya, sih?” hardik ibu tirinya lagi.
“Kalau Mama mau jodohin, jodohin aja anak Mama sendiri, jangan bawa-bawa Keyla.”
Plaakkkk.
Satu tamparan yang terasa pedas mendarat di pipi Keyla. Matanya terasa memanas karena airmatanya sudah mulai menggenang. Ibu tirinya merasa tersinggung saat Keyla menyebut-nyebut anak kandungnya. Itu sama saja seperti membuka luka lama yang ia pendam.
“Jangan kurang ajar kamu! Jangan bawa-bawa anak saya!” bentak ibu tirinya dengan suara bergetar. Marah dan sedih mengingat anaknya bercampur jadi satu.
“Sudah! Cukup! Sudah Ma, kita pulang saja sekarang! Kalau memang laki-laki itu yang dia pilih, kita lihat sampai dimana dia bertahan dengan laki-laki miskin itu,” kata ayah Keyla yang akhirnya bersuara.
“Pa...” panggil Keyla dengan suara bergetar karena menahan tangisannya.
“Cukup Keyla! Kalau kamu tidak mau menuruti apa kata Papa dan Mama, silahkan urus diri kamu sendiri dan jangan pernah kembali ke rumah,” kata sang ayah yang begitu mengiris hati Keyla.
“Papa usir Keyla?” tanya Keyla dengan berlinangan airmata.
Ayahnya tampak menghela nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. “Anggap saja begitu. Selama kamu masih bertahan dengan pilihan kamu, kamu juga harus terima konsekuensinya.”
“Kamu dengar itu! Jangan harap kamu bisa pulang ke rumah! Dasar anak tidak tau diri!” tambah ibu tirinya sembari mendorong Keyla agar tidak menghalangi jalannya. Lalu mereka pun pergi meninggalkan Keyla sendirian disana.
Keyla masih terisak. Ia melihat punggung orang tuanya yang kian menjauh tanpa berbalik lagi menatapnya.
Tak lama sebuah tangan terulur memberikan tissue pack kecil pada Keyla yang masih menangis hingga matanya bengkak dan hidungnya terlihat memerah. Keyla melihat tissue itu lalu mendongak ke arah empunya tissue.
“Kamu udah jelek, makin nangis makin jelek. Hapus airmata kamu!” kata Shaka sambil mendekatkan tissue itu di depan Keyla. Tapi Keyla malah diam saja melihat wajah Shaka.
“Ambil, cepat! Kamu mau jadi bahan tontonan orang karena nangis terus disini?” tanya Shaka saat melihat Keyla hanya terus menangis.
Sebenarnya ada rasa kasihan yang muncul di benak Shaka saat melihat Keyla diperlakukan seperti tadi oleh orang tuanya, terutama ibu tirinya. Bahkan Keyla sempat ditampar oleh wanita itu, sementara ayahnya hanya diam tak membelanya. Shaka pun baru tau kalau itu adalah ibu tirinya, bukan ibu kandung.
Akhirnya mau tidak mau Keyla pun mengambil tissue itu dan mengelap airmatanya yang membasahi wajahnya.
Shaka berbalik hendak meninggalkan Keyla. Tapi kemudian Keyla menghentikannya.
“Tunggu!” panggil Keyla.
“Apa lagi?” tanya Shaka tanpa membalikkan badannya. Ia hanya menolehkan kepalanya ke samping.
“Apa aku boleh ikut sama kamu?” tanya Keyla ragu-ragu.
Shaka sontak berbalik menghadap Keyla.
“Ikut sama aku? Tinggal bersama maksud kamu?” tanya Shaka mencoba memastikan.
Keyla mengangguk. “Kan kita sudah resmi nikah, aku juga sudah diusir dari rumah,” ucap Keyla pelan.
Shaka mendadak pusing mendengar ucapan Keyla. Apa iya dia harus tinggal bersama dengan gadis yang baru saja dijumpainya? Meskipun mereka memang sudah sah sebagai suami dan istri, tapi pernikahan itu karena terpaksa, bukan atas dasar cinta.
Keyla masih setia menatap Shaka yang sedang memijit keningnya yang mendadak pusing. Ia menunggu apa jawaban yang akan keluar dari mulut Shaka.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
abdan syakura
Bawa Bang....
udah halal...
Semangat!!!!
2023-06-12
2
Kinan Rosa
udah mas Shaka bawa aja biar ada yang ngurus kamu
kalau kamu punya orang tua ya tinggal bilang dan cerita dengan sejujurnya ok
2022-11-13
0
Nanda Lelo
dah sih Shaka,, nikmati aja lah,, rejeki itu
2022-10-12
1