“Key, udah siap belum? Nggak usah dandan cantik-cantik, Key. Mau ke pasar doang, kok,” panggil Shaka sambil mengetuk pintu kamar Keyla.
Hari ini adalah hari minggu, Shaka libur bekerja. Sesuai rencana, mereka akan ke pasar pagi-pagi untuk berbelanja dan memasak untuk menyambut Bang John dan keluarganya nanti siang.
Tak lama pintu pun terbuka. Keyla tampak sudah siap dengan dress selutut dan tas selempangnya. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja. Shaka sampai terpana melihat kecantikan gadis di depan matanya itu. Beruntung sekali rasanya dia bisa menikah dengan gadis secantik Keyla meski belum memiliki seutuhnya.
“Aku udah siap. Yuk, pergi sekarang!” kata Keyla yang membuyarkan lamunan Shaka.
“E e eh, tunggu, tunggu, tunggu!” Shaka menarik tangan Keyla.
“Kamu mau ke pasar apa ke mall dandan kayak gini? Kamu nanti disangka artis lagi shooting sinetron di pasar kalau dandanan kamu kayak gini,” kata Shaka. Menurut Shaka dandanan Keyla terlalu berlebihan jika hanya ke pasar saja.
Keyla melihat dirinya sendiri dari bawah ke atas. Rasanya tidak ada yang salah. Dia memang biasa berpenampilan seperti itu.
“Aku biasa kayak gini kok,” bantah Keyla.
“Nggak, nggak. Ganti baju sana! Kamu pakai celana sama kaos aja udah, Key. Rambut juga diiket aja, kemaren kan udah beli ikat rambut banyak. Jangan tebar pesona kamu di pasar!” titah Shaka.
“Cie....suami aku posesif banget. Takut ya istrinya dilirik orang?” ledek Keyla sambil terkekeh.
“Ih, apaan?! Udah ganti sana cepat! Keburu siang, nih,” sangkal Shaka.
“Iya, iya, sabar,” gerutu Keyla lalu masuk kembali ke kamarnya untuk berganti pakaian.
Tak lama Keyla pun keluar dari kamarnya dengan pakaian sesuai permintaan Shaka. Shaka mengacungkan jempol ke arah Keyla, tanda setuju dengan apa yang Keyla pakai sekarang. Setelah itu barulah mereka pergi berbelanja di pasar.
Seumur hidupnya, baru inilah kali pertama Keyla menginjakkan kakinya ke pasar. Biasanya dia memang tidak pernah mau tau sama sekali soal urusan dapur. Tapi sekarang kehidupannya sudah berbeda. Dia sudah menjadi seorang istri dari suami yang tak berpenghasilan tinggi, ia harus bisa menyesuaikan diri saat ini.
Sebelum masuk ke dalam pasar, Shaka memakaikan masker pada Keyla agar bau yang beraneka ragam dari pasar tidak membuat Keyla mual. Barulah kemudian mereka berbelanja sayur-sayuran dan kebutuhan lain seperti layaknya pasangan muda lainnya.
“Ayam udah, sayur, apalagi, ya?” tanya Shaka di sela-sela belanja.
“Nggak ada dessert nya, ya? Lauk pauk aja?”
Shaka terkekeh. Anak orang kaya di depannya ini sempat-sempatnya memikirkan tentang dessert atau hidangan penutup.
“Menurut kamu enaknya dessert apa?” tanya Shaka lagi.
“Kamu bilang Bang John datang sama anaknya kan? Kalau bikin pudding coklat aja gimana? Kayaknya nggak susah deh. Sama kita beli buah-buahan, ya,” jawab Keyla.
“Memang kamu tau cara bikin pudding?”
Keyla menggeleng. “Nggak tau, sih. Kita lihat di youtube aja gimana?”
“Oke. Nanti kita buat sama-sama. Sekarang kita cari bahannya dulu.”
“Oke!” sahut Keyla dengan semangat. Tanpa sadar tangannya langsung menggandeng lengan Shaka yang sudah penuh dengan barang belanjaan mereka. Awalnya Shaka mau menegur Keyla, tapi dilihatnya lagi, gadis di sampingnya itu merasa nyaman, jadi dia mengurungkan niatnya.
***
Hampir satu jam mereka menghabiskan waktu berbelanja di pasar. Barang belanjaan di tangan Shaka pun sudah mulai penuh. Setelah mendapatkan semua yang dicari, mereka pun pulang ke rumah.
Karena hari ini mereka akan kedatangan tamu, mereka berencana untuk masak lebih banyak. Mereka memasak ayam goreng, tempe goreng, dan sayur sop. Tak ketinggalan pudding coklat sebagai dessert kata Keyla.
Setelah selesai memasak, Shaka dan Keyla menghidangkan hasil masakannya di atas meja makan.
“Wah, akhirnya selesai juga, ya,” seru Keyla sambil menatap makanan yang sudah terhidang itu.
“Iya. Semoga Bang John sama keluarganya suka,” sahut Shaka.
“Ngomong-ngomong kamu udah sering undang temen-temen kamu makan di rumah, ya? Kenapa kamu tiba-tiba undang Bang John datang ke rumah?” tanya Keyla penasaran.
“Aku keceplosan bilang sama Bang John kalau aku udah nikah. Tapi Bang John nggak percaya. Katanya mau lihat sendiri, baru dia percaya,” jawab Shaka dengan jujur.
“Kamu udah ngakuin aku sebagai istri kamu ke temen-temen kamu? Berarti kamu....hmmm... nggak jadi pisah sama aku, ya?” tanya Keyla dengan suara yang makin mengecil.
Shaka tertegun sejenak. Benar juga kata Keyla. Kalau dia sudah mengakui Keyla sebagai istrinya, lalu bagaimana bisa nanti mereka akan pisah secepat itu? Apalagi ini sudah hampir seminggu dari pernikahan mereka. Akankah mereka pisah secepat ini?
“Maaf, aku nggak lupa kok kalau aku disini cuma numpang sebentar. Setelah kamu urus perceraian kita, aku akan pergi dari sini,” ucap Keyla dengan senyum getirnya. Karena Shaka tak menjawab pertanyaannya, ia mengira Shaka marah padanya karena melupakan janji awal mereka untuk mempertahankan pernikahan seminggu saja.
“Memangnya setelah dari sini kamu mau pergi kemana?” tanya Shaka.
Keyla menggeleng, ia sendiri bingung mau kemana. Yang jelas, dia tidak akan kembali ke rumahnya. “Aku nggak tau. Pokoknya aku nggak mau pulang ke rumah.”
“Tapi tadi kamu bilang kamu mau pergi dari sini,” ucap Shaka.
Keyla menatap ke arah Shaka. Matanya mulai terasa memanas. Hingga tak sadar matanya kini telah berkaca-kaca.
“Kalau boleh jujur, aku nggak mau pergi dari sini. Aku nggak punya tempat lain yang lebih nyaman daripada disini, di samping kamu. Tapi aku juga harus sadar, dari awal aku udah menjebak kamu, aku nggak mau egois mengikat kamu dengan pernikahan yang kamu sendiri tidak inginkan,” jelas Keyla panjang lebar. Suaranya sudah mulai serak karena menahan tangis
Shaka tak tega melihat Keyla hampir menangis seperti itu. Ia mendekati Keyla dan merangkum wajah mungil itu dengan kedua tangannya. Ditelisiknya setiap sudut wajah yang sedang bersedih itu. Sungguh, tak tega rasanya.
“Kalau perpisahan kita ditunda apa kamu mau?” tanya Shaka dengan lembut sambil menatap bola mata Keyla dalam-dalam.
“Kamu sendiri bagaimana?” tanya Keyla dengan lirih.
“Kalau kamu mau, aku pun bersedia. Setidaknya kita lanjutkan ini sampai kamu bisa hidup mandiri, atau sampai masalah kamu dan keluarga kamu selesai,” jawab Shaka dengan yakin.
Tes.
Keyla meneteskan airmatanya. Bukan karena sedih, tapi karena terharu sebab Shaka begitu perhatian padanya walaupun baru mengenalnya.
Keyla mengangguk dengan semangat. Tentu saja ia tak menolak tawaran itu. Saat ini memang hanya Shaka tempatnya bernaung.
“Makasih, Shaka. Makasih karena kamu selalu mengerti aku.”
Cup.
Keyla tak tahan untuk tidak mengecup bibir Shaka. Meskipun sangat cepat secepat kilat, tapi itu berhasil menggetarkan jantung pria yang barusan ia cium itu.
Setelah melakukan itu, Keyla malu sendiri dengan perbuatannya. Tanpa berkata apa-apa, ia berlari masuk ke kamarnya dan menutup pintu rapat-rapat.
“Aku pasti sudah gila! Kenapa aku yang melakukan itu duluan?” gumam Keyla di kamarnya sambil memegang bibirnya.
“Ciuman pertamaku,” ucap Keyla malu-malu.
Sementara di dapur, Shaka mematung setelah mendapat serangan mendadak seperti itu. Dipegangnya dada sebelah kirinya, benar, jantungnya bergetar begitu hebat. Shaka menarik sudut bibirnya. Gadis itu sudah berhasil mencuri ciuman pertamanya.
***
Swiiiitttt swiiiitttt makin sweet aja nih, Keyla dan Shaka.
Jangan lupa like dan vote abis baca, ya. Biar yang nulis juga semangat update-nya 🤗
Happy reading 💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Cen Li
benih2 cinta
2023-10-04
0
abdan syakura
aishhhh kelamaan Thor.....
2023-06-12
1
Sulaiman Efendy
KLO LO GK MAU TRUSAN SAMA KEY, AKU LO SHAK JAGAIIN KEY... KLO KLUARGANYA & JG HENDRY GANGGU, KU HABISI SMUANYA. .
EMANGNYA ORG KYA DOANK YG PNY KKUASAAN , ORG KAYA BLM TAU KEJAMNYA KMARAHAN ORG MISKIN... BIAR RUSUH LAGI KYK TH 1998...
2023-01-18
0