Setelah kepulangan Bang John dan keluarganya, Shaka dan Keyla malah merasa canggung satu sama lain. Kata-kata Bang John yang meminta mereka untuk menerapkan hak dan kewajiban suami istri terus terngiang di telinga mereka masing-masing.
Hak dan kewajiban? Apa maksud Bang John bicara seperti itu? Bicaranya di depan Keyla lagi. Nanti kalau Keyla menuntut yang macam-macam, aku bisa apa? Ah, bikin makin canggung saja kalau begini. Gumam Shaka dalam hati sambil curi-curi pandang ke arah Keyla yang duduk di ujung sofa, sementara dirinya duduk di ujung sofa yang lain.
Hak dan kewajiban? Seharusnya memang aku mendapatkan itu dari suamiku sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, aku nggak bisa berharap lebih. Belum tentu Shaka punya perasaan sama aku dan mau menganggap aku istri yang sesungguhnya. Dia mau menunda perpisahan ini saja, aku udah bersyukur.
Tapi...tadi Bang John bilang, selama tinggal bersama nggak mungkin kami berdua bisa menahan diri untuk nggak melakukan hal yang tidak-tidak. Betul, sih. Cuma aku nya yang nyosor duluan kayak di dapur tadi, kan aku malu. Masa aku yang harus agresif, sih? Shaka nya malah biasa aja. Ihhh, Shaka ini normal nggak, sih? Aktif dikit napa?! Keluh Keyla dalam hati sambil menundukkan kepalanya.
Mereka malah larut dalam pemikiran masing-masing. Keduanya enggan untuk mengutarakan isi hati mereka.
“Key,” panggil Shaka dengan pelan.
“Iya, kenapa?” sahut Keyla dengan cepat sambil menoleh ke arah Shaka.
“Hm...itu...kamu...mau nggak kalau...”
“Iya, aku mau. Mau, mau, mau,” potong Keyla dengan cepat sambil menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Eh, dia kenapa? Belum selesai ngomong. Shaka bingung melihat Keyla yang sangat bersemangat seperti itu.
“Memangnya kamu tau aku mau bilang apa?” tanya Shaka.
“Lah, kamu mau bilang apa?” Keyla malah balik bertanya.
“Makanya, aku belum selesai ngomong, kamu udah mau-mau aja,” ucap Shaka.
“Kamu sih, mau ngomong aja lama,” gerutu Keyla.
Shaka terkekeh. “Kamu nggak sabaran banget, sih. Memangnya kamu berharap aku ngomong apa?” tanya Shaka penasaran.
“Ihhh, Shaka. Udah buruan tadi mau bilang apa? Jangan muter-muter gini ngomongnya!” protes Keyla.
“Aku tadi mau ngajak kamu jalan-jalan keluar nanti sore. Mumpung aku libur kerja. Kasian kamu di rumah terus nggak ada kegiatan,” jawab Shaka.
“Abis jalan-jalan trus ngapain?” tanya Keyla.
“Abis jalan-jalan ya pulanglah, masa mau jalan terus nggak pulang-pulang,” jawab Shaka.
“Kalau udah pulang, mau ngapain?” tanya Keyla lagi yang membuat Shaka merasa aneh.
“Ya terserah mau ngapain. Mau tidur kek, mau main handphone kek. Ya terserah kamu. Kenapa kamu tanya itu?”
“Ck!” Keyla berdecak malas. Dalam hatinya membenarkan pemikirannya tadi. Shaka memang tidak punya perasaan apa-apa padanya. Buktinya dia masih belum ada tanda-tanda mau menerapkan hak dan kewajiban suami istri seperti kata Bang John tadi.
“Kamu kenapa? Kok cemberut? Nggak suka aku ajak jalan-jalan?” tanya Shaka sambil menggeser duduknya mendekati Keyla.
Keyla menghela nafas kasar. Dia harus sabar, tidak boleh terlalu menuntut pada Shaka.
“Nggak ada. Aku seneng kok kamu ajak jalan nanti sore,” jawab Keyla dengan memaksakan senyum di bibirnya.
Shaka mendekat lagi ke arah Keyla, lalu tangannya terulur menyelipkan rambutnya Keyla di belakang telinganya. Ah, ternyata Shaka bisa bersikap manis juga di kata Keyla.
“Ya udah, kalau gitu kamu sekarang tidur dulu, gih! Kamu pasti capek banget kan habis belanja dan masak. Nanti sore baru kita jalan,” ucap Shaka dengan sangat lembut.
Kemudian Shaka melakukan hal yang tak pernah disangka oleh Keyla sebelumnya. Shaka makin mendekat ke Keyla lalu mencium kening Keyla dengan sangat lembut sehingga menciptakan jutaan kupu-kupu menari indah di sekitar mereka.
“Ya udah, masuk ke kamarmu, trus tidur dulu,” ucap Shaka setelah selesai mencium kening Keyla.
Keyla langsung tak mampu berkata-kata. Jantungnya seperti mau melompat keluar. Ah, rasanya dia ingin sekali menari berputar-putar setelah Shaka mencium keningnya.
Keyla hanya mengangguk malu-malu lalu ia berdiri dan berjalan masuk ke kamarnya sambil memegang keningnya.
Bruukkk.
Saking senangnya, Keyla sampai tak melihat pintu kamarnya masih tertutup. Ia pun menabrak pintu kamar dengan cukup kuat.
“Kamu nggak apa-apa, Key?” tanya Shaka dengan cemas.
“Ah, i-iya nggak apa-apa kok. Aku masuk dulu,” jawab Keyla dengan cepat sambil menahan malu.
Ia pun dengan segera membuka pintu kamar lalu masuk ke kamarnya.
Setelah Keyla masuk ke dalam kamar, barulah Shaka terkekeh akibat ulah Keyla tadi.
“Keyla...Keyla...tiap hari ada aja ulahnya,” ujar Shaka sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
*Bersambung...
...****************...
Yuk, jangan lupa like yuk setelah baca biar penulis semangat update-nya 😘
Jangan lupa vote dan bunganya ya 🤭
Happy reading 💙*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
⛄🐿Polin🐼shipper🐈💕
pok keyla lucu dh☺
2022-08-23
0
Eva Karmita
masih malu-malu ni ❤️😍
2022-08-11
0
☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀
harusnya sih ada momen Keyla jatuh, trs dipegangi deh sama Shaka, wkwkwk 🤣🤣🤣 ngarep cuy 😝😝😝
2022-07-23
0