Love in the darkness

"Hey, ayo kembali! Apa kau ingin tetap berada di sini?" ajak Hwang Ji Na sambil menepuk pelan pundak pria itu.

Chanwo mengangguk mengiyakan perkataannya. Ia segera membalikkan badannya, kemudian kembali masuk ke dalam hutan tempat di mana ia berasal.

'Tap! Tap! Tap!'

Suara langkah kaki keduanya terdengar dengan begitu jelas di tempat ini. Meskipun hutan ini dipenuhi oleh para vampir dan klan bayangan, setiap harinya suasana tempat ini selalu saja begini. Tak pernah ada keramaian sedikitpun. Bahkan saat mereka berlari saja, tidak menimbulkan suara sedikitpun. Itu karena kecepatan mereka yang setara dengan kecepatan cahaya atau semacamnya.

Chanwo masih terus memegangi dadanya sendiri dari tadi. Ia masih ingin merasakan bagaimana sensasi organ tersebut saat berdetak sebagai mana mestinya. Sudah lama sekali jantung itu mati dan tak memompa darah ke seluruh tubuhnya.

Tak semua bangsa vampir memiliki jantung yang dapat berdetak seperti ini. Sebagian terlahir tanpa detak jantung sama sekali. Bahkan ada juga yang diberikan anugerah berupa jantung yang berdegup, dan tidak semua orang bisa mendapatkan keistimewaan itu. Mereka dengan jantung yang berfungsi akan menjadi begitu spesial di mata vampir lain.

"Menurutmu kenapa jantungku kembali berdetak seperti ini?" tanya Chanwo di tengah perjalanan.

"Entahlah, aku tak tahu pasti soal hal itu," jawab Hwang Ji Na apa adanya.

"Tapi semakin lama, benda ini semakin berdegup kencang. Aku tak bisa mengendalikannya, rasanya jantungku ingin meledak saja," ungkap Chanwo pada adik angkatnya tersebut.

"Kau serius?" tanya Hwang Ji Na setengah terkejut.

Pria itu menganggukkan kepalanya beberapa kali. Tanpa pikir panjang, Hwang Ji Na kembali mengecek detak jantung pria itu dengan cara menempelkan telinganya di sana. Penciuman dan pendengaran kaum werewolf selalu bisa diandalkan. Terlebih gadis ini berasal dari klan alpha, yang merupakan klan tertinggi di dalam sejarah bangsa serigala.

"Apa kau sedang jatuh cinta?" tanya Hwang Ji Na dengan hati-hati.

"Mungkin...." jawab Chanwo yang terlihat ragu-ragu.

"Dengan siapa?" tanya nya lagi.

"Gadis yang tadi itu mungkin, darah nya sangat memikat ku," jelasnya secara gamblang.

"Hey! Apa kau gila?!" balas Hwang Ji Na sambil memukul kepala kakaknya.

Chanwo hanya bisa meringis kesakitan saat gadis kecil ini melakukan hal itu kepadanya. Meskipun ia adalah penguasa dan bisa melakukan apapun yang ia mau, Hwang Ji Na tetaplah adiknya. Hal itu wajar jika terkadang seorang adik bersikap begitu menyebalkan terhadap kakaknya sendiri.

"Apa kau lupa jika kaum dari bangsa kegelapan tak boleh jatuh cinta?" ujar Hwang Ji Na dengan nada bicara yang agak tinggi.

Pria itu menundukkan pandangannya sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tak gatal sama sekali. Ia tak tahu harus berbuat apa sekarang ini. Apakah kalimat yang dikatakannya tadi itu salah.

"Kau tahu jika itu adalah larangan besar dari bangsa ini selama berabad-abad," lanjut gadis itu untuk memperingati kakaknya.

"Aku tahu itu, tapi mustahil jika ada mahluk hidup yang mampu bertahan hidup tanpa cinta. Termasuk vampir sekalipun," jelas Chanwo.

"Jatuh cinta dengan sesama kaum kegelapan saja di larang, apalagi dengan kaum lain," balas Hwang Ji Na yang tak ingin kalah beradu argumen.

"Dia itu manusia setengah Phoenix, itu artinya burung api. Kau bisa mati jika berani dekat-dekat dengannya," lanjutnya.

"Phoenix? Pantas saja ia begitu memukau," ujar Chanwo sambil mengangguk mengerti.

"Sudahlah lupakan gadis itu, lagipula ia sudah pergi jauh. Kau tak akan pernah menemukannya lagi. Lebih baik pikirkan saja soal urusan kerajaan mu," jelas Hwang Ji Na yang mencoba mengakhiri pembicaraan.

Mereka kembali melanjutkan perjalanannya untuk segera kembali ke kerajaan. Kali ini Hwang Ji Na harus pergi ke kerajaan dulu, sebelum kembali ke gua nya. Ada beberapa urusan yang harus ia selesaikan di sana. Hwang Ji Na ditunjuk oleh Chanwo secara langsung untuk melatih kemampuan memanah para prajuritnya. Suatu saat, keahlian ini pasti akan sangat membantu mereka. Tak menutup kemungkinan jika kerajaan kecil ini akan mengalami suatu ancaman nantinya. Meskipun tempatnya nyaris tak di ketahui siapapun, tetap saja mereka semua harus waspada. Tetap terus berhati-hati, akan membuat mereka aman.

***

Sementara Hwang Ji Na melakukan tugasnya di halaman belakang, Chanwo segera kembali ke ruangannya. Untuk yang kesekian kalinya ia kembali menyendiri di dalam tempat itu. Bersembunyi seorang diri di sana, pakaian jubah hitam yang ia kenakan membuatnya seolah menyatu dengan gelap. Pria itu sedang sibuk dengan dunianya sendiri, dunia yang tak pernah di ketahui oleh orang lain. Bahkan oleh Rae Young, adik kandungnya sendiri.

Chanwo bisa menghabiskan waktu selama dua belas jam lebih di sana. Hanya duduk diam dan tak melakukan apapun, itulah yang setiap hari ia lakukan di sana. Pria itu seolah mengasingkan diri dari keramaian orang-orang di istananya.

'Kriettt!!!'

'Bamm!!!'

Chanwo menutup pintu tersebut dengan kasar, sehingga menciptakan suara debaman yang cukup kuat di tempat sesunyi itu. Engsel pintunya yang sudah berkarat, tak mau kalah untuk ikut ambil bagian di sana. Suara derit halus yang mengilukan itu, selalu terdengar saat seseorang membuka pintu ini. Menciptakan alunan melodi menyeramkan yang ikut mengiringi suara debaman pintu saat itu.

Pria ini kembali menuju tempat yang paling nyaman menurutnya. Sebuah kursi di dekat sudut ruangan. Ia menjatuhkan tubuhnya dengan begitu ringan di sana. Chanwo menghela nafasnya panjang. Rasanya badannya sakit semua setelah melakukan perjalanan yang lumayan panjang baginya.

Mungkin itu semua di sebabkan oleh kebiasaan buruknya saat ini. Sekarang Chanwo hanya bisa menghabiskan waktu untuk duduk dan berdiam diri di ruangan ini. Padahal dulunya, ia sanggup berkeliling ke seluruh penjuru hutan ini bersama Hwang Ji Na. Itu sebabnya pria ini tahu persis bagaimana seluk-beluk tempat ini. Tapi sekarang semuanya telah berbeda. Situasi mengharuskannya untuk tetap berada di kerajaan, mengontrol seluruh hutan dan melakukan beberapa pekerjaan lain yang menjadi tugas seorang pemimpin.

"Benda apa ini?" tanya Chanwo pada dirinya sendiri.

Tanpa pikir panjang, ia segera memungut benda itu dari bawah lantai. Bentuknya seperti sebuah rantai dengan ukuran yang sangat kecil. Ada beberapa aksesoris dan batu permata yang ikut menghiasi penampilannya.

"Apakah ini gelang kaki?" ujarnya sambil tetap mengamati benda tersebut.

"Tapi milik siapa ini? Apa mungkin milik Ji Na? Tapi setahuku, gadis itu tak pernah memakai perhiasan seperti ini," ucapnya sekali lagi.

Kini ia di buat semakin bingung oleh semua pertanyaan yang ia buat sendiri. Yang jelas, benda ini adalah milik seorang wanita. Dan satu-satunya wanita yang ia perbolehkan masuk ke sini adalah Hwang Ji Na, selain itu tak ada. Kecuali gadis manis yang terakhir kali datang ke sini bersama Hwang Ji Na.

Chanwo memutuskan untuk menemui Hwang Ji Na yang sedang sibuk di halaman belakang. Tak lupa ia juga ikut turut serta membawa gelang kaki itu bersamanya.

"Hwang Ji Na!" teriak Chanwo dari kejauhan.

Sontak semua orang yang sedang berada di sana menghentikan kegiatannya secara tiba-tiba. Suasana yang awalnya riuh dan ramai, mendadak sunyi seketika. Semua orang di sana langsung bungkam ketika pria ini bersuara dengan lantang.

"Kemari!" ucapnya dengan nada bicara yang lebih lembut, sambil melambaikan tangannya.

"Baiklah, kalian lanjutkan latihannya. Aku harus pergi menemuinya sebentar," ujar Hwang Ji Na kepada yang lainnya.

Kemudian gadis itu segera berlari menuju Chanwo. Tak biasanya pria itu memanggil dirinya jika tak ada keperluan yang mendesak, atau sesuatu yang menyangkut dirinya sendiri.

"Ada apa?" tanya Hwang Ji Na sambil mengeratkan ikatan rambutnya.

"Ayo ikut aku, kita bicara di ruangan ku saja," jawab Chanwo yang kemudian menarik tangan gadis itu.

Mereka kembali ke tempat itu dengan begitu cepat. Hanya dalam hitungan detik, meskipun ruangan itu terletak di lantai paling atas dekat dengan menara. Hal itu memang tak di ragukan lagi, kecepatan berlari seorang vampir dan serigala tergolong sangat cepat.

Setelah sampai di sana, Chanwo menutup pintunya rapat-rapat. Memastikan jika tak ada seorangpun selain mereka berdua yang berada di ruangan ini.

"Apa benda ini milikmu?" ucap Chanwo sambil menyondongkan dirinya ke arah Hwang Ji Na.

Sementara, sosok yang di tanya bungkam untuk beberapa saat. Hwang Ji Na sibuk memperhatikan benda yang ditunjukkan oleh pria itu. Rasanya ia tak pernah memiliki benda semacam itu. Benda ini begitu berkilau di dalam gelap, sangat elegan. Hwang Ji Na kembali memperhatikan benda itu dengan seksama untuk yang terakhir kalinya, sebelum ia menjawab pertanyaan pria itu.

"Sepertinya aku tak pernah melihat benda itu sebelumnya," ujar Hwang Ji Na dengan yakin.

"Lalu jika bukan milikmu, lantas milik siapa?" tanya Chanwo yang dibuat semakin kebingungan.

"Apa mungkin itu adalah jejak yang tertinggal, mungkin saja ada seseorang yang mencoba untuk menyusup ke tempat ini?" ujar Hwang Ji Na

"Hanya kau dan Rae Young yang bisa masuk ke tempat ini, selain kalian berdua tidak ada sama sekali," balas Chanwo dengan yakin.

"Lagi pula aku telah memantrai tempat ini, jadi mustahil jika ada seorang penyusup," lanjutnya.

"Lalu milik siapa benda ini, apa mungkin ini milik Kak Rae Young?" ujar Hwang Ji Na yang ikut kebingungan.

"Biar ku panggil Rae Young untuk ke sini," ucap Chanwo.

Sedetik kemudian, pria ini langsung memusatkan seluruh pikirannya. Ia sedang menggunakan kekuatan pikirannya untuk berkomunikasi dengan Rae Young. Setiap vampir dan klan bayangan telah diwarisi keahlian itu oleh orang tuanya. Namun mereka hanya bisa menggunakannya kepada sesama anggota klan. Itu sebabnya tadi, mau tak mau Chanwo harus rela turun ke bawah untuk menjemput gadis ini.

"Sebentar lagi ia akan segera ke sini," ucap Chanwo.

"Baguslah." balas Hwang Ji Na.

Lagi-lagi, hanya dalam hitungan detik Rae Young berhasil mencapai pintu ruangan ini dalam kurun waktu sepersekian detik. Pria yang lebih muda dari Chanwo itu, segera masuk ke ruangan tersebut tanpa menunggu aba-aba lagi. Ia tahu jika seseorang telah menanti kehadiran nya.

"Ada apa hingga kalian memanggilku untuk datang ke sini?" tanya Rae Young yang baru saja sampai.

"Duduklah lebih dulu," ujar Chanwo dengan begitu tenang.

"Apa benda ini milikmu?" tanya Chanwo sambil menyodorkan gelang perak dengan ornamen permata tersebut.

"Aku tak pernah menyukai batu permata semacam ini. Apa ini batu ruby?" jawab Rae Young.

Padahal ia hanya melihatnya dengan sekilas, tapi dengan begitu yakinnya ia mengatakan jika benda itu bukan miliknya.

"Lalu milik siapa sebenarnya benda ini?" tanya Chanwo pada dirinya sendiri untuk yang kesekian kalinya.

"Kenapa kau tidak mengendus aromanya saja?" ujar Rae Young kepada Hwang Ji Na.

"Oh, iya! Kenapa aku tidak melakukan hal itu dari tadi," ucap Hwang Ji Na sambil menepuk pelan dahinya.

"Cih!" balas Rae Young sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Dasar kau! Kenapa lemot sekali, apa kau kekurangan asupan protein?" timpal Chanwo.

"Sudah diamlah!" gertak Hwang Ji Na dengan geram.

Kedua saudara angkatnya ini selalu saja menyalahkan dirinya ketika ia teledor seperti ini. Padahalkan mereka bisa mengingatkan dirinya dengan cara yang lebih lembut.

Dua pria vampir ini selalu saja bersikap menyebalkan baginya. Apalagi si lelaki muda yang bernama Rae Young itu. Lihat saja sekarang, ia duduk dengan sorot mata tajam yang seolah meremehkan Hwang Ji Na. Di tambah dengan tangan yang dilipat, lalu kepalanya yang terlihat mendongak, kian menambah kesan angkuh dari diri vampir itu. Namun di sisi lain, sebenarnya ia tak begitu. Ada jiwa hangat yang tak pernah ia tunjukkan pada siapapun. Meskipun kelihatannya Rae Young begitu sombong dan dingin, ia tak akan tinggal diam ketika seseorang berada dalam bahaya.

Semua mahkluk di dunia ini, tak peduli jenis apapun itu mereka. Yang jelas, setiap mahluk di alam semesta ini pasti memiliki sisi baiknya tersendiri. Hanya kembali lagi ke diri mereka sendiri. Ingin lebih menonjolkan sisi baiknya, atau malah menunjukkan yang sebaliknya kepada semesta.

***

"Bagaimana? Apa kau menemukan siapa pemiliknya?" tanya Chanwo tak sabar.

"Aku seperti mengenali baunya, ini tak asing lagi bagiku. Tapi aku tak bisa mengingat dengan jelas aroma tubuh siapa ini," jelasnya sambil tetap mengendus-endus benda tersebut.

"Dasar payah!" celetuk Rae Young.

Hwang Ji Na hanya menyeringai kasar ke arah pria itu, sambil memamerkan kedua taringnya. Itu adalah sebuah ancaman darinya, agar pria ini tak berani macam-macam dengan nya. Namun Rae Young tahu persis jika itu hanyalah gertakan tanpa arti yang selalu dilakukan oleh gadis itu saat merasa kesal.

"Memangnya siapa yang berani masuk ke sini selain kita bertiga?" ujar Hwang Ji Na.

"Gadis itu!" seru mereka secara bersamaan.

Untuk beberapa detik mereka bungkam dan saling menatap satu sama lain. Tak salah lagi, pasti barang ini milik Eun Ji Hae. Hanya dia satu-satunya orang asing yang pernah masuk ke ruangan ini. Tapi bagaimana bisa barang ini tertinggal begitu saja di sini. Apa gadis itu tak menyadarinya sama sekali.

"Pasti milik Eun Ji Hae," ujar Hwang Ji Na memecah keheningan suasana.

"Jadi, nama gadis itu Eun Ji Hae," ucap Rae Young sambil mengangguk paham.

Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Siapa Ify
4 Lagi dan lagi
5 Pewaris yang sebenarnya
6 Dia akan segera kembali
7 Portal
8 Putri tertidur
9 Segera
10 Eun Ji Hae
11 Misi
12 Journey
13 Hwang Ji Na
14 Dangerous Prince
15 Negosiasi
16 Begining
17 Love in the darkness
18 Limit
19 Fight
20 The Truth
21 Family
22 Princess
23 Back
24 Who this
25 You
26 I'm in You
27 LOSER
28 IS IT?
29 HEART
30 CHANCE
31 TOGETHER
32 WAKE UP
33 REAL
34 Who are You
35 I'm Vampire
36 Manipulation
37 Promise
38 Tragedy
39 Lie
40 New
41 Actual
42 Dinner
43 MINE
44 Ruby
45 Silent
46 Top
47 War
48 They
49 the shot
50 Secret
51 Attack
52 Dilemma
53 Wrong
54 Choise
55 About You
56 Our
57 I'm not only human
58 Spy
59 Damn
60 My Fault
61 Terkurung
62 Pemakaman
63 Just Do It
64 Abu
65 Late Night
66 Super Late
67 Escape
68 Magician
69 Siuman
70 Curious
71 Fate
72 Pasca
73 Clan
74 Curiga
75 Salju Abadi
76 Rapat
77 Jalan Keluar
78 Perpustakaan
79 First Meeting
80 Hipotesa
81 Told Her
82 Wake Up
83 History
84 Menyusup
85 Without Permission
86 Stayed Up
87 Day 2
88 Rapat Besar
89 Hurry Up
90 First Action
91 Terkesiap
92 Stressed
93 Girl Fight
94 Brand New Day
95 New Student
96 Dormitory
97 Midnight Mistery
98 Halusinasi
99 Insiden Jamuan Makan
100 Offering
101 Killer
102 Enter
103 Interogasi
104 After Session
105 Rumor
106 Snake
107 Siluman Ular
108 Pembersihan Energi
109 Penyusup Asing
110 Kembalinya Hwang Ji Na
111 Bujukan
112 Debate
113 Kejutan Lain
114 Kontra
115 Pasrah
116 The Untold Story
117 Salam Perpisahan
118 Berangkat
119 Prioritas
120 Siblings
121 Unbelieve
122 Fakta Kedua
123 Goa
124 Watch You
125 Curiga
126 Monoton
127 Sunrise
128 Continue
129 Trip
130 Our Own Way
131 Dragon
132 Done
133 Survive
134 Rest Area
135 Question
136 Question Number One
137 Debat
138 Klimaks
139 Bingung
140 Curious
141 Ask
142 Sadar
143 Action
144 Alpha Queen
145 Raise Up
146 Run
147 End of War
148 Go Ahead
149 Go Away
150 Decission
151 Plan B
152 Arrow
153 Last Trip
154 Gate
155 First Impression
156 Konferensi
157 Dimensi
158 Out Of The Box
159 Park
160 PENGUMUMAN
161 Telepati
162 Dimensi
163 Konferensi
164 Taman
165 The Girls
166 Bukan Keputusan Final
167 Klan
168 Cegah
169 War's Clan
170 Break The Vision
171 I'm Not Sorry
172 Discuss
173 Skakmat
174 Make Sense
175 Countless Secret
176 Plan B
177 Another Discussion
178 Ancaman Do Yen Sae
179 Serangan Balik
180 Madness
181 Secret Mission
182 Take Action
183 Power
184 Secret Way
185 Speechless
186 Redo
187 Normal
188 Window
189 Gossip
190 Rumor
191 Class
192 Interupsi
193 Late Night Talk
194 Fullmoon
195 Forgive Me
196 Exist
197 Spy 2
198 Impossible
199 Talking
200 Dark
201 Arteri
202 Boys Talk
203 Muse 2
204 Dining Room
205 Interface
206 Forgive Them
207 Midnight Task
208 Tertangkap Basa
209 Wind
210 Can't
211 Brunch
212 Change Department
213 The Rule
214 Training
215 1st Evaluation
216 Final Test
217 Freedom
218 Store
219 Day's out
220 Back Home
221 Jealousy
222 The Topic
223 Necklace
224 Antusiasme
225 Grand Opening
226 Opening Ceremony
227 Flashback
228 Memorial
229 Lovely
230 Take a Rest
231 Vallery & Tumbler
232 Backstage
233 Our Fight
234 Human Lost
235 Prediction
236 Armor
237 Break The Space
238 Stay Up
239 Strom?
240 Zone
241 Embarrassing
242 Lazyness
243 Janggal
244 Knowing
245 Countless
246 Scream
247 Scream 2
248 Result Of
249 Camp of Mooneta
250 Attention
251 Preparation For The Death
252 Pencari Masalah
253 Mengalah
254 Toilet
255 Almost Give Up
256 Guess Who
257 Problem Solving
258 Twice
259 Together
260 Controller
261 Chemistry
262 Kemungkinan
263 2nd Round
264 Heart Beat
265 Pujian
266 Antara Dimensi
267 Besides You
268 Kepercayaan
269 Find Out You
270 Left The Camp
271 Way Back Home
272 Talk About The Mistery
273 Can We Start Again
274 The Class
275 Class 2
276 Just Tell Me
277 Hutang Penjelasan
278 Got The Key
279 Tic Toc
280 Trap Again
281 Hey!
282 Nebula
283 The Night Story
284 Bukit
285 Muse Fall
286 Renungan
287 Misterious Lady
288 Information
289 So, You Are?
290 Am I Right?
291 OK
292 The Nightmare
293 Gaze
294 Isi Kepala
295 Ekspektasi
296 Waiting
297 New Info
298 Leader?
299 Pemberontak
300 Leader Circle
301 Mooneta vs Reodal
302 Upset
303 Upset 2
304 Penyemangat
305 Tamparan
306 Hilang
307 Bersembunyi
308 Pretend
309 Roof Top
310 Stared
311 Ladies on Top
312 Berpikir
313 Sofia
314 Sofia Von Riera
315 Cemas
316 Jiwa Mati
317 3 Blood
318 Hold On
319 Forget it
320 Upacara Penghormatan
321 Remember Back
322 Last Night
323 Clean Up
324 Sleep Over
325 Explainer
326 Bring Me Back to Life
327 Mom and Daughter
328 Talk to My Friends
329 News
330 Rencana Awal
331 Dining Room
332 Fearness
333 On The Way To Hall
334 Me or She
335 Yakin Bisa?
336 Desas Desus
337 Debate Now
338 Plan B?
339 Fixed Plan
340 First Step
341 Riot 2
342 Step Out
343 Pannic
344 Last Page
Episodes

Updated 344 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Siapa Ify
4
Lagi dan lagi
5
Pewaris yang sebenarnya
6
Dia akan segera kembali
7
Portal
8
Putri tertidur
9
Segera
10
Eun Ji Hae
11
Misi
12
Journey
13
Hwang Ji Na
14
Dangerous Prince
15
Negosiasi
16
Begining
17
Love in the darkness
18
Limit
19
Fight
20
The Truth
21
Family
22
Princess
23
Back
24
Who this
25
You
26
I'm in You
27
LOSER
28
IS IT?
29
HEART
30
CHANCE
31
TOGETHER
32
WAKE UP
33
REAL
34
Who are You
35
I'm Vampire
36
Manipulation
37
Promise
38
Tragedy
39
Lie
40
New
41
Actual
42
Dinner
43
MINE
44
Ruby
45
Silent
46
Top
47
War
48
They
49
the shot
50
Secret
51
Attack
52
Dilemma
53
Wrong
54
Choise
55
About You
56
Our
57
I'm not only human
58
Spy
59
Damn
60
My Fault
61
Terkurung
62
Pemakaman
63
Just Do It
64
Abu
65
Late Night
66
Super Late
67
Escape
68
Magician
69
Siuman
70
Curious
71
Fate
72
Pasca
73
Clan
74
Curiga
75
Salju Abadi
76
Rapat
77
Jalan Keluar
78
Perpustakaan
79
First Meeting
80
Hipotesa
81
Told Her
82
Wake Up
83
History
84
Menyusup
85
Without Permission
86
Stayed Up
87
Day 2
88
Rapat Besar
89
Hurry Up
90
First Action
91
Terkesiap
92
Stressed
93
Girl Fight
94
Brand New Day
95
New Student
96
Dormitory
97
Midnight Mistery
98
Halusinasi
99
Insiden Jamuan Makan
100
Offering
101
Killer
102
Enter
103
Interogasi
104
After Session
105
Rumor
106
Snake
107
Siluman Ular
108
Pembersihan Energi
109
Penyusup Asing
110
Kembalinya Hwang Ji Na
111
Bujukan
112
Debate
113
Kejutan Lain
114
Kontra
115
Pasrah
116
The Untold Story
117
Salam Perpisahan
118
Berangkat
119
Prioritas
120
Siblings
121
Unbelieve
122
Fakta Kedua
123
Goa
124
Watch You
125
Curiga
126
Monoton
127
Sunrise
128
Continue
129
Trip
130
Our Own Way
131
Dragon
132
Done
133
Survive
134
Rest Area
135
Question
136
Question Number One
137
Debat
138
Klimaks
139
Bingung
140
Curious
141
Ask
142
Sadar
143
Action
144
Alpha Queen
145
Raise Up
146
Run
147
End of War
148
Go Ahead
149
Go Away
150
Decission
151
Plan B
152
Arrow
153
Last Trip
154
Gate
155
First Impression
156
Konferensi
157
Dimensi
158
Out Of The Box
159
Park
160
PENGUMUMAN
161
Telepati
162
Dimensi
163
Konferensi
164
Taman
165
The Girls
166
Bukan Keputusan Final
167
Klan
168
Cegah
169
War's Clan
170
Break The Vision
171
I'm Not Sorry
172
Discuss
173
Skakmat
174
Make Sense
175
Countless Secret
176
Plan B
177
Another Discussion
178
Ancaman Do Yen Sae
179
Serangan Balik
180
Madness
181
Secret Mission
182
Take Action
183
Power
184
Secret Way
185
Speechless
186
Redo
187
Normal
188
Window
189
Gossip
190
Rumor
191
Class
192
Interupsi
193
Late Night Talk
194
Fullmoon
195
Forgive Me
196
Exist
197
Spy 2
198
Impossible
199
Talking
200
Dark
201
Arteri
202
Boys Talk
203
Muse 2
204
Dining Room
205
Interface
206
Forgive Them
207
Midnight Task
208
Tertangkap Basa
209
Wind
210
Can't
211
Brunch
212
Change Department
213
The Rule
214
Training
215
1st Evaluation
216
Final Test
217
Freedom
218
Store
219
Day's out
220
Back Home
221
Jealousy
222
The Topic
223
Necklace
224
Antusiasme
225
Grand Opening
226
Opening Ceremony
227
Flashback
228
Memorial
229
Lovely
230
Take a Rest
231
Vallery & Tumbler
232
Backstage
233
Our Fight
234
Human Lost
235
Prediction
236
Armor
237
Break The Space
238
Stay Up
239
Strom?
240
Zone
241
Embarrassing
242
Lazyness
243
Janggal
244
Knowing
245
Countless
246
Scream
247
Scream 2
248
Result Of
249
Camp of Mooneta
250
Attention
251
Preparation For The Death
252
Pencari Masalah
253
Mengalah
254
Toilet
255
Almost Give Up
256
Guess Who
257
Problem Solving
258
Twice
259
Together
260
Controller
261
Chemistry
262
Kemungkinan
263
2nd Round
264
Heart Beat
265
Pujian
266
Antara Dimensi
267
Besides You
268
Kepercayaan
269
Find Out You
270
Left The Camp
271
Way Back Home
272
Talk About The Mistery
273
Can We Start Again
274
The Class
275
Class 2
276
Just Tell Me
277
Hutang Penjelasan
278
Got The Key
279
Tic Toc
280
Trap Again
281
Hey!
282
Nebula
283
The Night Story
284
Bukit
285
Muse Fall
286
Renungan
287
Misterious Lady
288
Information
289
So, You Are?
290
Am I Right?
291
OK
292
The Nightmare
293
Gaze
294
Isi Kepala
295
Ekspektasi
296
Waiting
297
New Info
298
Leader?
299
Pemberontak
300
Leader Circle
301
Mooneta vs Reodal
302
Upset
303
Upset 2
304
Penyemangat
305
Tamparan
306
Hilang
307
Bersembunyi
308
Pretend
309
Roof Top
310
Stared
311
Ladies on Top
312
Berpikir
313
Sofia
314
Sofia Von Riera
315
Cemas
316
Jiwa Mati
317
3 Blood
318
Hold On
319
Forget it
320
Upacara Penghormatan
321
Remember Back
322
Last Night
323
Clean Up
324
Sleep Over
325
Explainer
326
Bring Me Back to Life
327
Mom and Daughter
328
Talk to My Friends
329
News
330
Rencana Awal
331
Dining Room
332
Fearness
333
On The Way To Hall
334
Me or She
335
Yakin Bisa?
336
Desas Desus
337
Debate Now
338
Plan B?
339
Fixed Plan
340
First Step
341
Riot 2
342
Step Out
343
Pannic
344
Last Page

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!