Limit

"Aishh.... Jadi ternyata ini milik gadis itu?" ujar Chanwo sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Kurasa ia sengaja meninggalkannya di sini kak," sambung Rae Young.

Chanwo tampak berpikir sejenak. Pria itu berusaha memutar otaknya, agar bisa mendapatkan bagaimana caranya untuk mengembalikan benda ini kepada pemiliknya. Dunia di luar sana sudah tentu akan mengancam keselamatannya.

"Aku harus mengembalikan benda ini kepada gadis itu," ucap Chanwo dengan begitu yakin.

"Apa kau gila?!" balas Hwang Ji Na yang tak habis pikir dengan kakaknya itu.

"Matahari di luar sana terlalu terik, kau tak bisa terus-terusan bersembunyi dari mereka saat di luar sana," lanjutnya.

"Kali ini aku sependapat dengan Hwang Ji Na, sebaiknya kau tetap di sini," timpal Rae Young sembari mengangguk.

Chanwo menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghelanya. Ia tak tahu lagi harus bagaimana menghadapi kedua adiknya ini. Mereka berdua tak pernah sedikitpun mendukung dirinya, bahkan sering kali meremehkannya. Namun sekarang kedua anak itu berhasil di buatnya bungkam, karena sekarang ialah pemimpinnya.

"Apa kalian ingin terus tunduk di bawah kelemahan kalian? Apa kalian mau diperbudak oleh diri kalian sendiri seumur hidup?" ucap Chanwo dengan suara lantang.

Kalimat yang baru saja terlontar dari mulutnya itu, lantas menggema di seluruh ruangan. Layaknya udara yang mengisi setiap sudut ruangan ini, tanpa memberikan celah sedikitpun. Menyerang indera pendengaran setiap mahluk di sana dengan begitu kasar. Menusuk tajam kedua gendang telinga mereka.

Rae Young hanya bisa tertunduk malu mendengarkan ucapan kakaknya barusan. Kini ia kalah telak dibuatnya. Kali ini Rae Young setuju dengan kakaknya. Kelemahan yang mereka miliki, seolah menjadi penghalang bagi kaum ini. Membuat mereka terpaksa terkurung di dalam hutan gelap ini selama bertahun-tahun. Jauh dari hiruk-pikuk perkotaan dan semacamnya.

Tak bisa dipungukiri, jika Rae Young juga menginginkan kebebasan. Ia pernah bermimpi agar suatu saat bisa menjadi manusia normal. Bahkan pria ini tak tau kenapa ia harus terlahir dari rahim seorang vampir, bersama kutukan abadi yang mustahil untuk di patahkan. Bukan ini yang ia mau, Rae Young hanya ingin kebebasan. Ia tak ingin terbelenggu oleh kelam dunia malam sepanjang hidupnya. Pria ini ingin melihat jutaan warna yang menghiasi semesta.

"Maafkan aku...." ucap Chanwo yang mendadak merasa bersalah.

"Tak apa, kau benar kali ini," balas Rae Young yang masih tenggelam dalam dunianya.

Hwang Ji Na tak tahu harus berbuat apa. Ia mencoba menguatkan perasaan Rae Young yang sedang hancur. Gadis ini tahu jika kedua vampir di hadapannya ini, tak akan pernah bisa menerima kenyataan pahit tersebut. Kenyataan jika mereka memang ditakdirkan untuk hidup sebagai seorang vampir.

Berbeda dengan Rae Young dan Chanwo, Hwang Ji Na merasa sedikit lebih beruntung dibandingkan dengan kedua keturunan vampir ini. Gadis ini masih bisa merasakan beberapa hal yang belum tentu dapat di rasakan oleh seorang vampir, meskipun mereka sangat ingin. Itulah yang membuatnya merasa lebih bersyukur atas hidup ini.

Hidup berdampingan dengan para kaum kegelapan, tak menjadikannya alasan untuk terkucil. Meskipun terkadang ia sempat putus asa karena telah ditinggalkan begitu saja oleh kawanan serigala lainnya saat itu, tapi di sinilah ia menemukan arti keluarga yang sebenarnya. Hal itu juga yang membuatnya tak ingin meninggalkan tempat ini, meski sebenarnya ia bisa melakukan itu. Semua orang di sini telah menjaganya dengan baik, dan sudah saatnya untuk gadis ini membalas budi kepada semuanya.

"Jangan khawatir, aku yakin jika suatu hari kutukan itu akan sirna dari kalian," ujar Hwang Ji Na sambil menepuk-nepuk bahu keduanya.

"Aku pernah beberapa kali mendengarnya. Jika seseorang mengutuk orang lain, maka kutukan itu akan kembali kepada dirinya sendiri," jelas Hwang Ji Na.

"Tapi buktinya selama berabad-abad kami menunggu, tak terjadi apapun terhadap kami," balas Chanwo dengan perasaan pasrah.

"Kau ingat kata-katamu barusan kan? Kalian harus menembus batas kalian," ucap Hwang Ji Na.

"Mungkin ini langkah awalnya," lanjutnya sambil tersenyum miring.

"Maksudnya?" tanya Rae Young tak paham dengan maksud dari perkataan gadis ini.

Hwang Ji Na tampak membenarkan ikatan rambutnya yang mengendur. Kemudian, ia menyondongkan tubuhnya ke arah Chanwo dan Rae Young. Sorot matanya begitu dalam, penuh makna, tapi sulit untuk ditangkap apa artinya. Kini raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Kalian harus keluar dari tempat ini, dan segera menemui gadis itu untuk mengembalikan gelangnya," ujar Hwang Ji Na.

"Tapi bagaimana mungkin kami bisa melakukan itu," cegah Rae Young dengan sebuah ungkapan penolakan yang agak diperhalus.

"Nanti akan ku beri tahu. Intinya, mungkin saja gelang ini akan membawa perubahan besar bagi kaum kegelapan," jelasnya.

"Baiklah, aku harus kembali ke halaman belakang. Mereka harus berlatih di bawah pengawasan seseorang, jika tidak akan kacau jadinya," ujar Hwang Ji Na kemudian bergegas meninggalkan tempat itu.

Kini hanya sepasang kakak beradik itu yang tersisa di sini. Mereka saling menatap satu sama lain, namun di sisi lain juga sibuk berpikir. Sebenarnya sampai sekarang Chanwo dan Rae Young tak pernah benar-benar paham dengan semua ucapan gadis itu barusan. Semua saran yang ia berikan, semakin membuat kedua pria ini tambah pusing saja.

***

Di sisi lain, berkilo-kilo meter jaraknya dari hutan itu. Ada seorang gadis bernama Eun Ji Hae yang akhirnya sampai pada tujuan akhirnya. Kini mereka telah sampai di depan pintu gerbang Sekolah Sihir Orton. Salah satu sekolah sihir di Korea, dengan segala hal berbau benua biru tersebut. Sekolah ini adalah sekolah sihir kedua selain Mooneta, yang mengusung tema Eropa. Murid yang mereka rekrut setiap tahunnya, juga berasal dari berbagai penjuru dunia. Namun orang-orang asia memang selalu mendominasi tempat ini.

Eun Ji Hae meneguk salivanya sendiri dengan susah payah. Ia tak yakin bisa dengan mudah untuk masuk ke dalam sana. Sekilas tempat ini memang terlihat sepi dan tak berpenghuni, namun sebenarnya ada kehidupan ajaib dari dimensi lain di dalamnya. Sekolah sihir memang selalu begitu pada umumnya.

Setelah berulang kali berusaha memberanikan diri, akhirnya Eun Ji Hae memantapkan langkahnya untuk masuk ke tempat itu. Dengan berhati-hati, ia membuka pintu gerbang yang tak pernah di kunci itu.

'kriettt!!!'

Suara derit dari engsel pintu ini terdengar begitu mengilukan. Mungkin karena karat yang sudah menempel di sini selama bertahun-tahun dan tak pernah dibersihkan atau dilumuri dengan pelumas sama sekali. Tapi semoga saja tak ada yang mendengar suara nyaring ini.

Sekarang Eun Ji Hae telah berada di dalamnya, dengan perasaan was-was. Sesekali ia mengamati keadaan sekitarnya yang memang sedang sepi saat itu. Gadis ini layaknya seperti seorang penyusup, yang memaksa masuk ke tempat ini.

Dari segi arsitektur dan tata letak bangunannya, tempat ini tak jauh berbeda dengan Sekolah Mooneta. Mungkin nyaris semua sekolah sihir di negeri ginseng ini memiliki arsitektur dan model bangunan yang sama.

Eun Ji Hae membiarkan kedua hewan ini untuk turut masuk bersamanya. Tapi meskipun sedang sepi, mereka harus tetap berhati-hati. Dengan langkah pelan dan sangat berhati-hati, mereka bertiga mulai berjalan menuju ke dalam ruangan yang terletak di depan mereka saat ini. Sebisa mungkin, ketiganya mencoba untuk meredam langkah kaki mereka agar tak menciptakan keributan sedikitpun.

"Berhenti!" sahut seseorang dari belakang.

Eun Ji Hae sontak menghentikan langkahnya. Kini ia berdiri mematung di tempat itu, tanpa berani membalikkan badannya. Ia pikir pasti dirinya telah tertangkap basa oleh salah satu dari mereka dan tak bisa lari kemana-mana lagi. Eun Ji Hae telah terjebak, kini penyerahan diri secara sukarela adalah satu-satunya cara yang bisa ia lakukan. Tak ada jalan lain selain hanya bisa pasrah dengan keadaan. Mungkin setelah ini hidupnya akan selesai, dan kebebasan yang selama ini ia impikan lenyap sudah.

Tiba-tiba sebuah tangan dingin dari belakang, menariknya masuk ke dalam semak-semak. Eun Ji Hae tak tahu pasti siapa sosok di hadapannya sekarang. Ia terlalu takut untuk membuka kedua kelopak matanya. Yang jelas, sat ini orang itu dengan menyekap Eun Ji Hae dalam dekapannya. Orang ini tak akan membiarkan gadis ini kepada begitu saja dari tangannya.

"Aku tak bermaksud jahat pada kalian, aku di sini dengan niat baik. Percayalah aku tak akan menyakiti kalian sedikitpun," ujar Eun Ji Hae dengan suara yang bergetar karena ketakutan.

Gadis itu meringkuk, memeluk kakinya sendiri. Sekujur tubuhnya merinding, karena ia tahu jelas jika orang ini jauh lebih besar di bandingkan dirinya. Kaki gadis ini juga bergetar dengan begitu hebat, rasanya sudah tak mungkin lagi jika ia harus berlari.

"Sudah diamlah..." bisik orang tersebut di telinga Eun Ji Hae.

Mendadak Eun Ji Hae yang tadinya terus-menerus merengek minta di lepaskan, langsung bungkam seketika. Ia merasa seperti pernah mengenal suara ini. Suara bertimbre berat dengan elegan, membelai gendang telinganya saat itu. Gadis ini mencoba mengingat dengan jelas, dimana terakhir kali ia mendengarkan suara semacam ini. Eun Ji Hae yakin jika sosok ini tak asing lagi baginya.

Dengan perlahan dan sangat hati-hati, Eun Ji Hae berusaha membuka kelopak matanya. Dan saat itu juga gadis ini menemukan dirinya tengah berada di balik semak belukar, dengan pemandangan sekitar yang sedikit lebih gelap. Ia mencoba memperjelas pandangannya dan meraba sekelilingnya. Namun Eun Ji Hae tak menemukan seorangpun di sana, ia hanya sedang meringkuk ketakutan di balik semak.

Sontak hal itu membuat Eun Ji Hae berubah menjadi pucat pasi. Padahal tadi dengan jelas gadis ini mendengarkan suara itu di telinganya. Tak mungkin jika ia sedang bermimpi di siang bolong seperti ini. Eun Ji Hae tertegun lemas diantara rerumputan semak yang menjulang tinggi. Tubuhnya berkeringat banyak, kedua telapak tangannya juga dingin. Ia sendiri tak tahu apa yang sedang terjadi padanya. Yang jelas itu adalah hal misterius paling menyeramkan yang pernah ia alami seumur hidupnya.

Dengan segenap tenaga, Eun Ji Hae merangkak keluar dari tempat tersebut. Semuanya masih sama seperti terakhir kali ia melihat tempat ini, sebelum tangan misterius itu datang. Suasana seluruh sekolah masih sangat sepi, entah kemana seluruh muridnya. Sementara Pegasus dan Griffin tampak berdiri dengan waspada di tempat yang sama.

Eun Ji Hae mengumpulkan tenaga untuk berjalan ke arah mahkluk-mahkluk mitologi itu. Keduanya memang lah mahluk mitologi kuno yang abadi dalam sebuah cerita. Namun pada kenyataannya, mereka benar-benar ada.

Eun Ji Hae menjatuhkan dirinya, tepat di atas Griffin, sesaat setelah mencapai hewan tersebut. Kakinya sudah tak sanggup lagi untuk menopang tubuhnya lebih lama lagi. Rasanya ia benar-benar telah kehilangan seluruh tenaganya karena mati ketakutan.

"Hey, ayo kita coba masuk ke dalam sana dan temukan seseorang yang bisa membantu kita," perintah Eun Ji Hae dengan nada bicara yang masih tak beraturan.

Kedua mahluk itu memang tak memberikan respon apapun dari ucapan Eun Ji Hae barusan. Bahkan untuk hanya sekedar mengangguk atau mengepakkan sayapnya saja, mereka tak melakukan hal itu. Namun di sisi lain, kedua mahluk ini adalah hewan yang pintar. Mereka mampu menerima perintah manusia atau bahkan mengerti bahasa manusia. Oleh sebab itulah, tanpa pikir panjang mereka langsung melaksanakan perintah Eun Ji Hae.

Griffin berjalan menuju sebuah bangunan yang berada tepat di depan mereka, dengan membawa Eun Ji Hae yang terkulai lemas di atas punggungnya. Semen itu, Pegasus sendiri mengambil posisi tepat di belakang mereka. Ketiganya membentuk formasi untuk saling melindungi satu sama lain.

Lagi-lagi ada seseorang yang mencoba untuk menghentikan mereka saat hendak mencapai gerendel pintu tersebut. Kali ini Eun Ji Hae yakin jika itu adalah orang sungguhan. Setidaknya ia bisa merasa sedikit lega, karena tahu jika itu bukanlah orang yang sama.

"Apa yang kalian lakukan di sana?" sahut seseorang tersebut dari arah yang tak bisa di tebak.

Eun Ji Hae memutar kepalanya seratus delapan puluh derajat untuk mencari dari mana arah sumber suara tersebut berasal. Lagi-lagi seseorang membuatnya terkejut bukan main, karena sosok yang sedang dicarinya itu sudah berada tepat di sebelahnya. Nyaris saja jantungnya copot, sepertinya tempat ini memang penuh dengan kejutan yang tak terduga. Eun Ji Hae yakin, jika ia tak bisa berlama-lama berada di tempat ini. Bisa-bisa ia malah mati karena jantungnya yang sanggup lagi untuk menerima kejutan secara terus-menerus seperti ini.

"Apa yang kalian cari di sini? Apa kalian sedang menguntit?" tanya orang tersebut.

"Tidak! Bukan seperti itu!" bantah Eun Ji Hae dengan cepat.

Ia tak ingin wanita tua itu malah salah paham dengan maksud kedatangannya ke sini. Bisa habis dirinya di hakimi oleh mereka, jika sampai hal itu terjadi.

"Apakah anda salah satu staff di sekolah ini?" tanya Eun Ji Hae dengan hati-hati.

"Aku adalah kepala sekolah di sini!" tegas wanita itu.

Eun Ji Hae mengangguk paham dengan maksud wanita tua ini. Dahulu sebelum ia di kutuk, seingatnya kepala sekolah di tempat ini adalah Nyonya Lee Seung Rim. Tapi ia tak yakin jika benar wanita di hadapannya inilah yang bernama Lee Seung Rim.

"Nyonya Lee Seung Rim?" tanya Eun Ji Hae sekali lagi dengan ragu-ragu.

Terpopuler

Comments

Catherine Farrah

Catherine Farrah

lanjut

2020-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Hari pertama
3 Siapa Ify
4 Lagi dan lagi
5 Pewaris yang sebenarnya
6 Dia akan segera kembali
7 Portal
8 Putri tertidur
9 Segera
10 Eun Ji Hae
11 Misi
12 Journey
13 Hwang Ji Na
14 Dangerous Prince
15 Negosiasi
16 Begining
17 Love in the darkness
18 Limit
19 Fight
20 The Truth
21 Family
22 Princess
23 Back
24 Who this
25 You
26 I'm in You
27 LOSER
28 IS IT?
29 HEART
30 CHANCE
31 TOGETHER
32 WAKE UP
33 REAL
34 Who are You
35 I'm Vampire
36 Manipulation
37 Promise
38 Tragedy
39 Lie
40 New
41 Actual
42 Dinner
43 MINE
44 Ruby
45 Silent
46 Top
47 War
48 They
49 the shot
50 Secret
51 Attack
52 Dilemma
53 Wrong
54 Choise
55 About You
56 Our
57 I'm not only human
58 Spy
59 Damn
60 My Fault
61 Terkurung
62 Pemakaman
63 Just Do It
64 Abu
65 Late Night
66 Super Late
67 Escape
68 Magician
69 Siuman
70 Curious
71 Fate
72 Pasca
73 Clan
74 Curiga
75 Salju Abadi
76 Rapat
77 Jalan Keluar
78 Perpustakaan
79 First Meeting
80 Hipotesa
81 Told Her
82 Wake Up
83 History
84 Menyusup
85 Without Permission
86 Stayed Up
87 Day 2
88 Rapat Besar
89 Hurry Up
90 First Action
91 Terkesiap
92 Stressed
93 Girl Fight
94 Brand New Day
95 New Student
96 Dormitory
97 Midnight Mistery
98 Halusinasi
99 Insiden Jamuan Makan
100 Offering
101 Killer
102 Enter
103 Interogasi
104 After Session
105 Rumor
106 Snake
107 Siluman Ular
108 Pembersihan Energi
109 Penyusup Asing
110 Kembalinya Hwang Ji Na
111 Bujukan
112 Debate
113 Kejutan Lain
114 Kontra
115 Pasrah
116 The Untold Story
117 Salam Perpisahan
118 Berangkat
119 Prioritas
120 Siblings
121 Unbelieve
122 Fakta Kedua
123 Goa
124 Watch You
125 Curiga
126 Monoton
127 Sunrise
128 Continue
129 Trip
130 Our Own Way
131 Dragon
132 Done
133 Survive
134 Rest Area
135 Question
136 Question Number One
137 Debat
138 Klimaks
139 Bingung
140 Curious
141 Ask
142 Sadar
143 Action
144 Alpha Queen
145 Raise Up
146 Run
147 End of War
148 Go Ahead
149 Go Away
150 Decission
151 Plan B
152 Arrow
153 Last Trip
154 Gate
155 First Impression
156 Konferensi
157 Dimensi
158 Out Of The Box
159 Park
160 PENGUMUMAN
161 Telepati
162 Dimensi
163 Konferensi
164 Taman
165 The Girls
166 Bukan Keputusan Final
167 Klan
168 Cegah
169 War's Clan
170 Break The Vision
171 I'm Not Sorry
172 Discuss
173 Skakmat
174 Make Sense
175 Countless Secret
176 Plan B
177 Another Discussion
178 Ancaman Do Yen Sae
179 Serangan Balik
180 Madness
181 Secret Mission
182 Take Action
183 Power
184 Secret Way
185 Speechless
186 Redo
187 Normal
188 Window
189 Gossip
190 Rumor
191 Class
192 Interupsi
193 Late Night Talk
194 Fullmoon
195 Forgive Me
196 Exist
197 Spy 2
198 Impossible
199 Talking
200 Dark
201 Arteri
202 Boys Talk
203 Muse 2
204 Dining Room
205 Interface
206 Forgive Them
207 Midnight Task
208 Tertangkap Basa
209 Wind
210 Can't
211 Brunch
212 Change Department
213 The Rule
214 Training
215 1st Evaluation
216 Final Test
217 Freedom
218 Store
219 Day's out
220 Back Home
221 Jealousy
222 The Topic
223 Necklace
224 Antusiasme
225 Grand Opening
226 Opening Ceremony
227 Flashback
228 Memorial
229 Lovely
230 Take a Rest
231 Vallery & Tumbler
232 Backstage
233 Our Fight
234 Human Lost
235 Prediction
236 Armor
237 Break The Space
238 Stay Up
239 Strom?
240 Zone
241 Embarrassing
242 Lazyness
243 Janggal
244 Knowing
245 Countless
246 Scream
247 Scream 2
248 Result Of
249 Camp of Mooneta
250 Attention
251 Preparation For The Death
252 Pencari Masalah
253 Mengalah
254 Toilet
255 Almost Give Up
256 Guess Who
257 Problem Solving
258 Twice
259 Together
260 Controller
261 Chemistry
262 Kemungkinan
263 2nd Round
264 Heart Beat
265 Pujian
266 Antara Dimensi
267 Besides You
268 Kepercayaan
269 Find Out You
270 Left The Camp
271 Way Back Home
272 Talk About The Mistery
273 Can We Start Again
274 The Class
275 Class 2
276 Just Tell Me
277 Hutang Penjelasan
278 Got The Key
279 Tic Toc
280 Trap Again
281 Hey!
282 Nebula
283 The Night Story
284 Bukit
285 Muse Fall
286 Renungan
287 Misterious Lady
288 Information
289 So, You Are?
290 Am I Right?
291 OK
292 The Nightmare
293 Gaze
294 Isi Kepala
295 Ekspektasi
296 Waiting
297 New Info
298 Leader?
299 Pemberontak
300 Leader Circle
301 Mooneta vs Reodal
302 Upset
303 Upset 2
304 Penyemangat
305 Tamparan
306 Hilang
307 Bersembunyi
308 Pretend
309 Roof Top
310 Stared
311 Ladies on Top
312 Berpikir
313 Sofia
314 Sofia Von Riera
315 Cemas
316 Jiwa Mati
317 3 Blood
318 Hold On
319 Forget it
320 Upacara Penghormatan
321 Remember Back
322 Last Night
323 Clean Up
324 Sleep Over
325 Explainer
326 Bring Me Back to Life
327 Mom and Daughter
328 Talk to My Friends
329 News
330 Rencana Awal
331 Dining Room
332 Fearness
333 On The Way To Hall
334 Me or She
335 Yakin Bisa?
336 Desas Desus
337 Debate Now
338 Plan B?
339 Fixed Plan
340 First Step
341 Riot 2
342 Step Out
343 Pannic
344 Last Page
Episodes

Updated 344 Episodes

1
Prolog
2
Hari pertama
3
Siapa Ify
4
Lagi dan lagi
5
Pewaris yang sebenarnya
6
Dia akan segera kembali
7
Portal
8
Putri tertidur
9
Segera
10
Eun Ji Hae
11
Misi
12
Journey
13
Hwang Ji Na
14
Dangerous Prince
15
Negosiasi
16
Begining
17
Love in the darkness
18
Limit
19
Fight
20
The Truth
21
Family
22
Princess
23
Back
24
Who this
25
You
26
I'm in You
27
LOSER
28
IS IT?
29
HEART
30
CHANCE
31
TOGETHER
32
WAKE UP
33
REAL
34
Who are You
35
I'm Vampire
36
Manipulation
37
Promise
38
Tragedy
39
Lie
40
New
41
Actual
42
Dinner
43
MINE
44
Ruby
45
Silent
46
Top
47
War
48
They
49
the shot
50
Secret
51
Attack
52
Dilemma
53
Wrong
54
Choise
55
About You
56
Our
57
I'm not only human
58
Spy
59
Damn
60
My Fault
61
Terkurung
62
Pemakaman
63
Just Do It
64
Abu
65
Late Night
66
Super Late
67
Escape
68
Magician
69
Siuman
70
Curious
71
Fate
72
Pasca
73
Clan
74
Curiga
75
Salju Abadi
76
Rapat
77
Jalan Keluar
78
Perpustakaan
79
First Meeting
80
Hipotesa
81
Told Her
82
Wake Up
83
History
84
Menyusup
85
Without Permission
86
Stayed Up
87
Day 2
88
Rapat Besar
89
Hurry Up
90
First Action
91
Terkesiap
92
Stressed
93
Girl Fight
94
Brand New Day
95
New Student
96
Dormitory
97
Midnight Mistery
98
Halusinasi
99
Insiden Jamuan Makan
100
Offering
101
Killer
102
Enter
103
Interogasi
104
After Session
105
Rumor
106
Snake
107
Siluman Ular
108
Pembersihan Energi
109
Penyusup Asing
110
Kembalinya Hwang Ji Na
111
Bujukan
112
Debate
113
Kejutan Lain
114
Kontra
115
Pasrah
116
The Untold Story
117
Salam Perpisahan
118
Berangkat
119
Prioritas
120
Siblings
121
Unbelieve
122
Fakta Kedua
123
Goa
124
Watch You
125
Curiga
126
Monoton
127
Sunrise
128
Continue
129
Trip
130
Our Own Way
131
Dragon
132
Done
133
Survive
134
Rest Area
135
Question
136
Question Number One
137
Debat
138
Klimaks
139
Bingung
140
Curious
141
Ask
142
Sadar
143
Action
144
Alpha Queen
145
Raise Up
146
Run
147
End of War
148
Go Ahead
149
Go Away
150
Decission
151
Plan B
152
Arrow
153
Last Trip
154
Gate
155
First Impression
156
Konferensi
157
Dimensi
158
Out Of The Box
159
Park
160
PENGUMUMAN
161
Telepati
162
Dimensi
163
Konferensi
164
Taman
165
The Girls
166
Bukan Keputusan Final
167
Klan
168
Cegah
169
War's Clan
170
Break The Vision
171
I'm Not Sorry
172
Discuss
173
Skakmat
174
Make Sense
175
Countless Secret
176
Plan B
177
Another Discussion
178
Ancaman Do Yen Sae
179
Serangan Balik
180
Madness
181
Secret Mission
182
Take Action
183
Power
184
Secret Way
185
Speechless
186
Redo
187
Normal
188
Window
189
Gossip
190
Rumor
191
Class
192
Interupsi
193
Late Night Talk
194
Fullmoon
195
Forgive Me
196
Exist
197
Spy 2
198
Impossible
199
Talking
200
Dark
201
Arteri
202
Boys Talk
203
Muse 2
204
Dining Room
205
Interface
206
Forgive Them
207
Midnight Task
208
Tertangkap Basa
209
Wind
210
Can't
211
Brunch
212
Change Department
213
The Rule
214
Training
215
1st Evaluation
216
Final Test
217
Freedom
218
Store
219
Day's out
220
Back Home
221
Jealousy
222
The Topic
223
Necklace
224
Antusiasme
225
Grand Opening
226
Opening Ceremony
227
Flashback
228
Memorial
229
Lovely
230
Take a Rest
231
Vallery & Tumbler
232
Backstage
233
Our Fight
234
Human Lost
235
Prediction
236
Armor
237
Break The Space
238
Stay Up
239
Strom?
240
Zone
241
Embarrassing
242
Lazyness
243
Janggal
244
Knowing
245
Countless
246
Scream
247
Scream 2
248
Result Of
249
Camp of Mooneta
250
Attention
251
Preparation For The Death
252
Pencari Masalah
253
Mengalah
254
Toilet
255
Almost Give Up
256
Guess Who
257
Problem Solving
258
Twice
259
Together
260
Controller
261
Chemistry
262
Kemungkinan
263
2nd Round
264
Heart Beat
265
Pujian
266
Antara Dimensi
267
Besides You
268
Kepercayaan
269
Find Out You
270
Left The Camp
271
Way Back Home
272
Talk About The Mistery
273
Can We Start Again
274
The Class
275
Class 2
276
Just Tell Me
277
Hutang Penjelasan
278
Got The Key
279
Tic Toc
280
Trap Again
281
Hey!
282
Nebula
283
The Night Story
284
Bukit
285
Muse Fall
286
Renungan
287
Misterious Lady
288
Information
289
So, You Are?
290
Am I Right?
291
OK
292
The Nightmare
293
Gaze
294
Isi Kepala
295
Ekspektasi
296
Waiting
297
New Info
298
Leader?
299
Pemberontak
300
Leader Circle
301
Mooneta vs Reodal
302
Upset
303
Upset 2
304
Penyemangat
305
Tamparan
306
Hilang
307
Bersembunyi
308
Pretend
309
Roof Top
310
Stared
311
Ladies on Top
312
Berpikir
313
Sofia
314
Sofia Von Riera
315
Cemas
316
Jiwa Mati
317
3 Blood
318
Hold On
319
Forget it
320
Upacara Penghormatan
321
Remember Back
322
Last Night
323
Clean Up
324
Sleep Over
325
Explainer
326
Bring Me Back to Life
327
Mom and Daughter
328
Talk to My Friends
329
News
330
Rencana Awal
331
Dining Room
332
Fearness
333
On The Way To Hall
334
Me or She
335
Yakin Bisa?
336
Desas Desus
337
Debate Now
338
Plan B?
339
Fixed Plan
340
First Step
341
Riot 2
342
Step Out
343
Pannic
344
Last Page

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!